Lapprak Pengamatan Struktur Biji Dikotil
Lapprak Pengamatan Struktur Biji Dikotil
DAN MONOKOTIL”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
1. DERIN HERDIANA
2. DEWI AYU ANGGRAENI
3. GANESH WIALDI K
4. RINA KURNIAWATI
5. TAUFIK HIDAYAT
6. WILDA NOOR A
2015/2016
I. JUDUL: Pengamatan Struktur Biji Dikotil Dan Monokotil
II. TUJUAN: Mengamati Struktur Biji Dikotil dan Monokotil
III. PENDAHULUAN:
1. Plumula
2. Hipokotil
3. Radikula
4. Kotiledon
5. Embrio
Tumbuhan monokotil contohnya tanaman jagung.
1. Koleoptil
2. Plumula
3. Radikula
4. Koleoriza
5. Skutelum
6. Endosperma
2. Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi menopang tumbuhan,
menyalurkan air dari akar dan zat makanan dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan. Beberapa tumbuhan menyimpan cadangan makanan di dalam sel-
sel penyusun batang. Batang juga dapat dijadikan alat perkembangbiakan
vegetatif.
Struktur batang tumbuhan dikotil ialah berkayu dan memiliki banyak
percabangan. Struktur yang demikian dipengaruhi oleh keberadaan jaringan
meristem sekunder, kambium. Tumbuhan dikotil memiliki jaringan kambium
yang bertanggung jawab dalam pertumbuhan sekunder, yaitu pertumbuhan ke
arah samping. Sehingga pada batang tumbuhan dikotil memiliki ukuran yang
lebih besar dan dapat bertambah lagi diameternya. Kambium terletak diantara
jaringan pengangkut, memisahkan jaringan xilem dan floem. Sehingga
membentuk tipe berkas pembuluh kolateral terbuka, yang terlihat teratur dalam
lingkaran.
Pada tumbuhan monokotil memiliki struktur batang tidak bercabang,
namun beruas-ruas. Batang monokotil tidak berkayu hal ini karena monokotil
tidak memiliki jaringan kayu (kambium). Susunan berkas pengangkut pada
monokotil merupakan tipe kolateral tertutup, yang tersusun secara kompleks
dan tersebar. Tidak adanya kambium pada monokotil menyeabkan batang
monokotil tidak mengalami pertumbuhan sekonder (pembesaran batang). Pada
palem dan monokotil berbatang besar lainnya, pembesaran batang dilakukan
oleh aktivitas jaringan parenkim.
3. Daun
Struktur daun dipengaruhi oleh susunan pertulangan daun. Pada dikotil,
daun memiliki struktur yang menyirip atau menjari, contoh pada poho jambu
dan singkong. Sedang pada monokotil struktur pertulangan daunnya sejajar,
terlihat seperti pita. Contoh pada padi, jagung, rumput.
4. Bunga
Bunga tersusun atas alat kelamin dan perhiasan. Bagian- bagian ini dapat
dijadikan pembeda antara monokotil dan dikotil. Jumlah mahkotabagian-
bagian bunga pada tumbuhan monokotil umumnya dalam kelipatan tiga.
Sedang pada tumbuhan dikotil, dapat ditemukan berjumlah kelipatan empat
atau lima. Pengmatan lebih dalam lagi terhadap serbuk sari (pollen) pun akan
ditemukan perbedaan. Dikotil memiliki pollen yang memiliki tiga pori sedang
pada monokotil hanya memiliki satu.
5. Biji
Secara umum perbedaan dikotil dan monokotil dapat dilihat pada tabel berikut:
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat:
1) Pisau/Cutter
2) Penggaris
3) Alat Tulis
B. Bahan:
1) 30 biji albasia
2) 8 butir kacang hijau
3) 8 butir biji jagung
4) Air
V. CARA KERJA
A. Persiapan (Sehari Sebelum Melakukan Praktikum)
1) Pilih biji albasia, kacang hijau, dan jagung yang tua dan sehat.
2) Kacang hijau dan jagung rendam dengan air dingin ± 12 jam.
3) Biji albasia renda dengan air panas ± 12 jam.
4) Tiriskan dan bawa ke sekolah.
B. Pelaksanaan Praktikum
1) Ambil masing-masing 4 butir biji albasia, jagung, dan kacang hijau.
2) Amati dengan seksama.
3) Catat/gambar hasil pengamatan.
VI. HASIL PENGAMATAN
MONOKOTIL DIKOTIL