FOSFAT
TANAH
diabstraksikan oleh:
Soemarno tanahfpub 2009
Problematik Fosfor
Jumlah sedikit
yang terdapat Ketidak-
dalam tanah tersediaan fosfor
yg sdh ada
dalam tanah
Adanya fiksasi
fosfor yang
menyolok
Sumber: msucares.com
Sumber: env.go.jp
Senyawa P Senyawa P an-organik
dalam tanah 1. Senyawa Kalsium
2. Senyawa besi dan aluminium
Fluor-apatit 3 Ca3(PO4)2.CaF
Karbonato-apatit 3 Ca3(PO4)2.CaCO3
Hidroksi-apatit 3 Ca3(PO4)2.Ca(OH)2
Oksi-apatit 3 Ca3(PO4)2.CaO
Trikalsium-fosfat Ca3(PO4)2
Dikalsium-fosfat CaHPO4 naik
Monokalsium-fosfat Ca(H2PO4)2
Senyawa P-organik:
1. Fitin dan derivatifnya
2. Asam Nukleat
3. Fosfolipida
Ketersediaan Kemasaman tanah (pH):
P anorganik Ketersediaan P bagi tanaman tgt pd bentuk anion fosfat,
dalam tanah selanjutnya bentuk anion ini tgt pada pH
+ OH- +OH-
H2PO4- H2O + HPO4= H2O + PO4---
Paling tersedia
bagi tanaman larutan tanah larutan tanah
sangat masam sangat alkalin
% kepekatan
100
0
0 2 4 6 8 10 12 14
pH larutan
Ketersediaan Pengendapan oleh kation Fe, Al, Mn
P-anorganik
Al3+ + H2PO4- + H2O 2H+ + Al(OH)2H2PO4
tanah masam larut tdk larut
Ca3(PO4)2, Fe-, mn-, dan Al-fosfat yg baru terbentuk, dan fosfat organik
baru (sedang) dimineralisasikan
Hasil-hasil penelitian:
1. Tanah-tanah di jawa Barat:
Rata-rata 18.2 kuintal TSP dg kadar 46% P2O5 diikat oleh tanah setiap hektar lapisan olah.
2. Tanah Latosol mempunyai daya ikat setara dengan 7.8 ton superfosfat dg kadar 20% P2O5.
Kemampuan tanah menjerap
(Daya Jerap) P
P-mineral
primer P- larutan P- dalam
(HCl-Pi) tanah tanaman &
jasad tanah
P-mineral P-organik
sekunder P-terlarut labil P-terfiksasi labil terfiksasi secara
(NaOH-Pi) (Resin-P) (Bikarbonat-Po) kimia dan fisika
(P-residu)
(Sonic-Po)
(Residu-Po)
P-organik
1. Inositol fosfat, Fosfolipid, Asam nukleat, Nukleotida, Gula-fosfat
2. P-organik menyumbang 30-50% dari P-total tanah
3. Senyawa P-organik terdapat dalam humus dan tubuh jasad tanah
4. P-organik dalam tanah berasal dari bahan organik
TIME OF REACTION
Semakin lama P-pupuk kontak langsung dengan tanah akan semakin
besar jumlah retensi & fiksasi P
Hal ini dapat terjadi karena adanya proses dehidrasi dan reorientasi-
kristal yg melibatkan hasil fiksasi P
TEMPERATUR
Tanah di daerah iklim panas (warmer) memfiksasi fosfat lebih banyak dp
tanah-tanah di daerah iklim sedang (temperate). Tanah di daerah iklim
panas ini mengandung lebih banyak oksida-oksida hidrat dari Fe dan Al.
BAHAN ORGANIK
Dekomposisi bahan organik menghasilkan CO2; gas ini bersenyawa dg air
menjadi asam karbonat; asam ini mampu men-dekomposisi mineral primer yang
mengandung fosfat.
Ekstrak humus dari tanah mampu meningkatkan kelarutan fosfat, krn:
1. Pembentukan kompleks phosphohumic yg lebih mudah diambil tanaman
2. Penggantian anion fosfat oleh humat
3. Penyelimutan partikel sesquioksida oleh humus, membentuk selimut protektif
sehingga mereduksi kapasitas fiksasi fosfat
…………………………..
Faktor BAHAN ORGANIK Lanjutan …….
Dekomposisi bahan organik menghasilkan anion-anion yang mampu
Retensi P membentuk senyawa kompleks dengan Fe dan Al, sehingga kation-
dalam tanah kation ini tidak bereaksi dengan fosfat
Anion-anion organik ini juga mampu melepaskan fosfat yang difiksasi
oleh Fe dan Al
Anion-anion yang efektif menggantikan fosfat tsb adalah sitrat,
oksalat, tartrat, malat, dan malonat.
Nilai Rasio yang besar, berarti tanah miskin fosfat atau nilai kejenuhan fosfat
rendah; sehingga fiksasi fosfat dari pupuk P sangat besar
Oleh karenanya tanah-tanah yag dipupuk fosfat dosis tinggi selama bertahun-
tahun kemungkinan akan:
1. Mereduksi dosis pupuk P saat ini
2. Menggunakan lebih banyak fosfat yg ada dalam tanah
3. Kombinasi keduanya
…………………..
Fiksasi P-pupuk , %
100
80
60
40
20
Ion-ion fosfat yang kontak dengan permukaan padatan kalsium karbonat akan
diendapkan pd permukaan partikel ini. Hasil akhir dari reaksi ini adalah garam-
garam tidak larut dari kalsium, fosfat, dan mungkin CO3= atau OH-
…………………..
P-aded (ppm)
1200
Sumber: Fox, 1974 Oxisol, 45% liat
1000
Andept
800
600
80 Ubijalar: toleran
tanah miskin P
60
40 Jagung: intermediate
20 Lettuce: In-tolerant
1. Lettuce 0.40
2. Tomat 0.25
3. Cucumber 0.20
4. Kedelai (vegetable) 0.20
5. Ubijalar 0.10
6. Jagung 0.60
7. Sorghum 0.50
8. Kubis 0.04
40
Tingkat kritis
20
Ion-ion fosfat yang kontak dengan permukaan padatan kalsium karbonat akan
diendapkan pd permukaan partikel ini. Hasil akhir dari reaksi ini adalah garam-
garam tidak larut dari kalsium, fosfat, dan mungkin CO3= atau OH-
…………………..
Granula Monokalsium fosfat:
MONO
KALSIUM H2O H2O
FOSFAT
H2O
MnPO4
FePO4
AlPO4
1. Bentuk fosfat yang tersedia bagi tanaman ada dua, yaitu Fosfat-Larut-
NILAI Air dan Fosfat-Larut-Sitrat. Namun demikian respon tanaman
KOMPARATIF terhadap kedua bentuk fosfat ini sangat beragam.
6. Pada tanah masam hingga netral, pupuk P granuler yg mudah larut air, biasanya lebih efektif
daripada pupuk P yang berupa bubukan, kalau pupuk dicampur dg tanah. Pada batas-batas
kondisi tertentu, semakin besar ukuran granula pupuk, efektifitasnya semakin baik.
7. Pada tanah netral hingga masam, “band application” bubukan pupuk P yg mudah larut air
akan memberikan hasil yg lebih baik dibandingkan dg pemakaian pupuk yg dicampur
dengan tanah.
NILAI 8. Pada tanah-tanah berkapur, pupuk fosfat larut air yg
berbentuk granula seringkali memberikan hasil lebih baik.
KOMPARATIF Pupuk fosfat-nitrat granuler yg kelarutan airnya rendah
PUPUK (<50%) tidak cocok untuk tanah-tanah berkapur.
9. Hasil terbaik dapat diperoleh dengan bahan-bahan yg
FOSFAT kelarutan airnya rendah, kalau diberikan dalam bentuk
bubukan dan dicampur dengan tanah berkapur
13. Respon maksimum thd pemupukan P tidak akan terjadi kalau tidak dibarengi dengan
penambahan sejumlah unsur lain (termasuk unsur hara sekunder dan mikro).
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan P oleh tanaman dapat diperbaiki
oleh adanya sulfat dan ammonium di dalam bahan pupuk.
IKTISAR 1. P dalam tanah berbentuk organik dan an-organik.
Konsentrasi P-anorganik (H2PO4- dan HPO4=) dalam
FOSFAT - larutan tanah merupakan faktor sangat penting yg
TANAH menentukan ketersediannya bagi tanaman
2. Konsentrasi ion fosfat dlm larutan tanah ditentukan oleh
kecepatan reaksi imobilisasi biologis dan reaksinya dg fraksi
mineral tanah. Tanah berliat (terutama liat tipe 1:1 dan
oksida hidrous Fe an Al) memfiksasi ortofosfat menjadi
bentuk yg tidak tersedia bagi tanaman.
4. Ketersediaan pupuk fosfat larut air dapat ditingkatkan dengan jalan menempatkan bahan
pupuk secara “banding” dlm tanah (ditugal atau digarit). Hasil yag serupa dapat diperoleh
dengan jalan granulasi bahan pupuk.
5. Terminologi khusus untuk pupuk fosfat adalah: Larut air, Larut sitrat, Tersedia, dan Total
Fosfat.
IKTISAR 6. Pupuk fosfat dapat diklasifikasikan berdasarkan proses
pembuatannya, menjadi: Heat-processed phosphate, dan
FOSFAT - Acid-treated Phosphate.
TANAH
6.
Sumber: extension.org
TERIMAKASIH