Anda di halaman 1dari 19

BAB 5

FOSFOR TANAH
DAN TANAMAN
MK. KESUBURAN TANAH DAN NUTRISI TANAMAN 2021
Depertemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran
5.1. Sumber Fosfor Tanah
• Terutama merupakan hasil disintegrasi dan dekomposisi batuan yang
mengandung apatit [Ca10(PO4)6(F,Cl, (OH)2] → flour apatit, chlor apatit
atau hidroksi apatit
• Bentuk P dalam tanah
P-organik dan
P-anorganik
5.2. Bentuk-bentuk P di dalam Tanah
5.2.1. P-Organik
❑ Kandungan beragam, 20–80% P total
❑ kebanyakan terdapat pada horizon A
❑ Pada tanah miskin BO, P organik hanya sekitar 3 %
❑ Digolongkan menjadi 3 → Inositol fosfat (2-50%), Asam nukleat
(0,2-2,5 %) dan fosfolipid (1-5 %), Fosfor organik lainnya
5.2.1. P-Anorganik
❑ Merupakan senyawa-senyawa
fosfat dari Ca, Fe dan Al.
❑ Bentuk-bentuk P anorganik
sangat dipengaruhi pH
❑ tanah ber-pH netral hingga alkalin
→ Ca-fosfat dominan
❑ tanah ber-pH masam → Fe-fosfat
dan Al-fosfat dominan
❑ Bentuk senyawa P-anorganik dan
mineral pada Tabel 1.
Tabel 1. Beberapa mineral P yang bisa dijumpai di dalam tanah
Lanjutan..
5.2.1. P-Anorganik
P anorganik dibedakan
menjadi 3 kelompok
o P-larutan Tanah
o P-labil
o P-non labil
P dalam Larutan Tanah

• Merupakan bentuk tersedia bagi


tanaman
• Jumlahnya sangat kecil
• Terdapat dalam bentuk ion HPO42-, dan
H2PO4-
• Rasio kedua ion tersebut dikendalikan
oleh pH
P Labil

• Diikat atau dijerap pada permukaan


mineral liat, oksida-oksida hidrus,
karbonat, apatit, maupun Fe dan Al.
• Dapat ditetapkan dengan cara
pertukaran isotropis
• Dapat segera terlepas dari permukaan
untuk mengisi larutan tanah
P Non Labil

• P bentuk tidak larut.


• tidak mudah terlepas dari mineral
menuju larutan tanah
• Merupakan bentuk P dalam mineral
5.3. Fiksasi P dan Ketersediaannya bagi
Tanaman
Fiksasi P dan Ketersediaannya bagi tanaman dipengaruhi oleh:
1. Sifat dan jumlah komponen tanah → adanya oksida Fe dan Al, Koloida amorfus,
dan tipe liat silikat → semakin besar kadar bahan-bahan tsb, kemampuan
fiksasi semakin tinggi
2. pH tanah → ketersediaan maksimum pada pH 6,0–6,5 → tanah masam, P
terikat Al dan Fe, pada tanah alkalis P terikat Ca dan Mg
3. Kation-kation di dalam tanah→ liat yang dijenuhi Ca dapat mengikat P lebih
besar daripada Na atau kation monovalent lainnya.
4. Anion kompetitor bidang jerapan→ anion seperti silikat (H3SiO4-), sulfat (SO42-) ,
molibdat (MoO42-)dan hindroksil (OH-)dapat berkompetisi dengan P.
Lanjutan.. Fiksasi P dan Ketersediaannya bagi tanaman dipengaruhi oleh:

4. Kejenuhan kompleks jerapan → Kompleks jerapan yang telah mengikat banyak


anion P akan berkurang kemampuannya dalam mengikat P berikutnya. Kejenuhan
P pada kompleks jerapan digambarkan sbg rasio R2O3/P2O5 (R2O3 = Al2O3 + Fe2O3)
5. Bahan organik → penggantian ion fosfat oleh humat pada kompleks jerapan,
pembentukan kompleks fosfo-humat, pelapisan seskuioksida oleh badan humus.
6. Suhu → suhu dan curah hujan tinggi meningkatkan jumlah oksida Al dan Fe pada
tanah, sehingga meningkatkan fiksasi.
7. Waktu pemberian P → pada awal pemberian, P bereaksi kurang stabil di dalam
tanah, lama-lama menjadi lebih stabil dan kurang larut.
8. Penggenangan
P pada tanah tergenang (tanah sawah)

Pengaruh penggenangan
• Sebagian besar tanah akan
meningkatkan P tersedia setelah
penggenangan, besarnya konversi
mineral Fe+3-P ke mineral Fe+2-P yang
mudah larut
• Meningkatnya mineralisasi P-organik
pada tanah-tanah masam
• meningkatnya kelarutan Ca-P pada
tanah-tanah berkapur, dan lebih
besarnya difusi P.
ADSORPSI P PADA TANAH
5.4. Fosfor sebagai Nutrisi Tanaman
• Kandungan P tanaman 0,15-1,00% bobot kering
• Berperan dalam penyimpanan dan transfer energi dalam
tanaman
• Bagian esensial pada proses fotosintesis dan metabolism
karbohidrat
• Berperan dalam pembentukan inti sel, pembelahan dan
perbanyakan sel, pembentukan lemak dan albumin dan
pengalihan sifat-sifat keturunan
• Penyusun ATP dan ADP
• Penyusun asam nukleat seperti DNA dan RNA.
• Akar menyerap P dari larutan tanah melalui DIFFUSI dan
ALIRAN MASSA ke permukaan akar (akan tetapi melalui
mekanisme aliran massa lebih rendah).
• Tanaman menyerap HPO42- lebih lambat dibandingkan
dengan H2PO4-
5.5. Kekurangan Fosfor
• Kekurangan P menghambat
metabolism, pembelahan sel,
respirasi, fotosintesis.
• Lebih sulit didiagnosis
dibandingkan dengan
kekurangan N dan K.
• Ditandain dengan warna daun
hijau kebiruan (pada kubis dan
jagung), dan berkembang
menjadi warna ungu.
Kekurangan P pada tanaman Jagung
Kekurangan P pada tanaman Jambu Kekurangan P pada tanaman Pisang
SELESAI….

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai