Anda di halaman 1dari 34

DASAR BUDIDAYA TANAMAN

Air dan
Pengairan
KELO M P O K 2
ANGGOTA KELOMPOK

5 CINDY SAHERA 36 DIKA MULYA N.


205040200111237 205040207111135

15 ELIS SHOFIATUN N. 38 M. RIDHO ROCHMAN


205040200111249 205040207111137

16 SHINTA MARCELLINA 40 AYU NADHIFATUN N.


205040200111250 205040207111139
Topik Pembahasan

Fungsi air bagi tanaman Pengaruh kelebihan dan Sistem pengairan,


dan pengelolaannya kekurangan air keuntungan, dan kerugian
FUNGSI AIR BAGI
TANAMAN DAN
PENGELOLAANNYA
AIR, TANAH, DAN TANAMAN
Tanaman menyerap air dari
dalam tanah melalui akar
Fungsi air bagi tanah sebagai
pelarut nutrisi yang berperan
dalam translokasi hara dan
fotosintesis
Fungsi air bagi tanaman
sebagai media transportasi
larutan nutrisi yang diperlukan
dalam proses fotosintesis
PERAN AIR BAGI TANAMAN
Penyusun protoplasma
Penyusun tubuh tanaman (70-80%)
Berperan dalam proses fotosintesis
Berperan dalam proses transpirasi dan respirasi
Sebagai pelarut dalam reaksi kimia
Menjaga tekanan turgor sel
Menjaga suhu tanaman supaya konstan
Sebagai sistem transport
PENYERAPAN AIR OLEH TANAMAN
AIR DARI TANAH -> SEL-SEL EPIDERMIS AKAR -> KORTEKS ->
ENDODERMIS -> PERISIKEL -> XYLEM
Pengelolaan Air
Soemarno (2011) menyatakan bahwa kebutuhan air suatu tanaman dapat
didefinisikan sebagai "jumlah air yang diperlukan untuk memenuhi kehilangan air
melalui evapotranspirasi (ET-tanaman). tanaman yang sehat, tumbuh pada sebidang
lahan yang luas dengan kondisi tanah yang tidak mempunyai kendala (kendala lengas
tanah dan kesuburan tanah) dan mencapai potensi produksi penuh pada kondisi
lingkungan tumbuh tertentu

Menurut Tri Koryati et al (2021) Kebutuhan setiap tumbuhan terhadap air berbeda-
beda tergantung pada bentuk, jenis, umur, media tanam, kondisi lingkungan sekitar
tanaman dan musim sehingga setiap tumbuhan memiliki kadar air tertentu untuk
pertumbuhannya.
Rumus yang digunakan untuk menghitung evapotranspirasi tanaman adalah
sebagai berikut:

Nilai ETc didapat dari


perhitungan nilai ETo yang
didapat dari Lysimeter
rumput dikalikan dengan
koefisien tanamankedelai
menurut standar FAO.

Tia Yuliati et al. (2014)


Kebutuhan Air Berdasarkan Alat
Lysimeter

Lysimeters didefinisikan sebagai kontainer


tanah dengan volume dan kedalaman
tertentu, yang diisi dengan tanah terganggu
atau tidak terganggu, yang dilengkapi
dengan perangkat yang terhubung dan
Nilai total ETc kedelai selama satu
digunakan untuk mengumpulkan air periode tanam dari masing masing
lysimeter adalah 767,81 mm; 669,58 mm;
rembesan (drainase) yang terkumpul di 597,60 mm.

bagian bawah lysimeter (Lanthaler, 2004)


Adha, Fadhiatul et al. 2016
Kebutuhan Air berdasarkan
software cropwat
sudirman sirait et al (2020)

Menghitung kebutuhan air tanaman jagung berdasarkan fase pertumbuhan dengan persamaan
(𝐸𝑇𝑐 = 𝐾𝑐 × 𝐸𝑇o). Nilai ETo yang diperoleh dengan menggunakan software Cropwat 8.0 dikalikan
dengan nilai Kc tanaman jagung. Nilai Kc ditentukan berdasarkan fase pertumbuhan yang terdiri
dari 4 fase yaitu fase initial (Kc = 0,40), fase crop development (Kc = 0,80), fase mid-season (Kc =
1,15) dan fase late season (Kc = 1)

Hasil analisis menunjukan bahwa total evapotranspirasi tanaman jagung selama 4 periode
penanaman adalah 1026.18 mm/tahun. Rata-rata kebutuhan air tanaman jagung pada fase initial
23,45 mm, fase crop development 90,72 mm, fase mid-season 128,55 mm dan fase Late season
13,83 mm. Selama satu periode penanaman tanaman jagung rata-rata membutuhkan air sebesar
256,55 mm.
salah satu bentuk pengelolaan air
pada lahan pertanian adalah irigasi

Irigasi adalah menyalurkan air yang perlu


untuk pertumbuhan tanaman ke tanah
yang diolah dan mendistribusinya secara
sistematis (Sosrodarsono dan Takeda,
2003).
Pengaruh Kelebihan Air
Kelebihan air pada tanaman :
mengurangi aerasi tanah,
meningkatkan pencucian hara dan
pestisida, dan menyebabkan kondisi
yang sesuai bagi perkembangan hama
dan penyakit
Genangan
Kandungan lengas tanah di atas lapangan
Dampak genangan : menurunkan pertukaran gas antara tanah dan udara yang
mengakibatkan menurunnya ketersediaan O² bagi akar, menhhambat pasokan O²
bagi akar dan mikroorganisme (mendorong udara keluar dari pori tanah maupun
menghambat laju difusi)
Menimbulkan dampak yang buruk terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman
pada kondisi tergenang ketersediaan N dalam bentuk nitrat sangat rendah karena
proses denitrifikasi, nitrat diubah menjadi N², NO, N²O, atau NO² yang menguap
ke udara
Pada proses denitrifikasi, nitrat digunakan oleh bakteri aerob sebagai penerima
elektron dalam proses respirasi
Genangan berdampak negatif terhadap ketersediaan N
Tanaman yang tergenang menunjukan gejala klorosi khas kahat N
1.Cekaman ringan
cekaman ringan terjadi jika potensial

Pengaruh air daun menurun 0,1 MPa atau


kandungan air nisbi menurun 8-10%.

kekurangan air 2. Cekaman Sedang


cekaman sedang terjadi apabila
Menurut Felania (2017), kekurangan air atau potensial air daun menurun 1,2 s/d
kekeringan pada tanaman dapat dibagi ke 1,5 MPa atau Kandungan air nisbi
dalam tiga kelompok, yaitu: menurun 10-20%

3. Cekaman Berat
Cekaman berat terjadi jika potensial
air daun menurun >1,5 MPa atau
kandungan air Nisbi menurun >20%
Pengaruh cekaman air terhadap
pertumbuhan tanaman tergantung pada
tingkat cekaman yang dialami dan jenis
kultivar yang ditanam. Menurut Mapegau
(2006) Pengaruh awal dari tanaman yang
mendapat cekaman air adalah terjadinya

RESPONS hambatan terhadap pembukaan stomata


daun yang kemudian berpengaruh besar
TANAMAN terhadap proses fisiologis dan metabolisme
dalam tanaman. Respon tumbuhan terhadap
kekurangan air dapat dilihat pada aktivitas
metabolismenya, morfologinya, tingkat
pertumbuhannya, atau produktivitasnya.
Respon pertama tanaman dalam menanggapi kondisi defisit air
yang parah ialah dengan cara menutup stomata. Penutupan atau
penyempitan stomata menghambat proses fotosintesis, hal ini
PENGARUH menyangkut transportasi air dalam tubuh tanaman dan
TERHADAP menurunnya aliran karbondioksida pada daun. Tanaman akan
METABOLISME mengurangi penggunaan cadangan karbohidrat untuk
TANAMAN
mempertahankan proses metabolismenya, dan hal ini memicu
kekurangan karbon sehingga tanaman akan mengalami
penurunan pertumbuhan dan semakin lama tanaman akan
mengalami kematian.
Defisit air dapat menghentikan pembelahan dan
Pengaruh terhadap pembesaran sel yang mengakibatkan tanaman

morfologi tanaman lebih kecil. Pengaruh cekaman air pada


pertumbuhan tanaman juga dicerminkan oleh
daun-daun yang lebih kecil selama tingkat
vegetatif yang dapat mengurangi penyerapan
cahaya.
pengaruh
terhadap
produkifitas
tanaman
Cekaman kekeringan dapat menurunkan tingkat
produktivitas (biomassa) tanaman, karena
menurunnya metabolisme primer, penyusutan luas
daun dan aktivitas fotosintesis. Penurunan akumulasi
biomassa akibat cekaman air untuk setiap jenis
tanaman besarnya tidak sama. Hal tersebut
dipengaruhi oleh tanggap masing-masing jenis
tanaman.
SISTEM PENGAIRAN

2. IRIGASI BAWAH
PERMUKAAN 3. IRIGASI 4. IRIGASI TETES
1. IRIGASI PANCAR
PERMUKAAN

7. IRIGASI DENGAN
5. IRIGASI LOKAL 6. IRIGASI EMBER ATAU TIMBA
POMPA AIR
A. IRIGASI PERMUKAAN
Penerapan irigasi dengan cara mendistribusikan air langsung dari sungai melalui
bangunan bendung ataupun bangunan pengambilan bebas (free intake) ke lahan
pertanian dengan cara gravitasi.
Air dibawa dari sumber ke lahan melalui saluran atau pipa
permukaan terdiri dari susunan tanah yang akan diairi secara teratur dan terdiri dari
susunan jaringan saluran air

Kelebihan Kekurangan
tidak membutuhkan pemahaman yang efisiensi rendah
tinggi dalam O dan M membutuhkan air dalam jumlah besar
dapat dikembangkan dengan biaya perkiraan jumlah air irigasi yang
investasi yang kecil dibutuhkan lebih sulit
energi yang digunakan berupa energi membutuhkan tenaga kerja yang lebih
gravitasi banyak dan intensif
salinitas lebih mudah dikendali
JENIS-JENIS IRIGASI PERMUKAAN

IRIGASI BASIN IRIGASI BORDER IRIGASI ALUR IRIGASI SURJAN


digunakan pada dibuat pematang sejajr mengalirkan air pada daerah rawan banjir
tanaman padi guna pelapisan aliran melalui alur-alur atau genangan
air diberikan melalui irigasi air masuk ke tanah sebagian lahan bedengan
siphon atau saluran lahan dibagi beberapa melalui dasar atau dan sebagian cekungan
Lahan laju infiltrasi petakan dinding alur bedengan dan cekungan
sedang sampai rendah petakan diberikan air diseuaikan dengan
secara terpisah frekuensi banjir
2. Irigasi Bawah Permukaan
Sistem irigasi bawah permukaan dapat dilakukan dengan meresapkan air ke
dalam tanah di bawah zona perakaran melalui sistem saluran terbuka
ataupun dengan menggunakan pipa porus. Lengas tanah digerakkan oleh
gaya kapiler menuju zona perakaran dan selanjutnya dimanfaatkan oleh
tanaman.

KELEBIHAN KEKURANGAN
lebih efisien dibandingkan irigasi penyumbatan lubang perforasi
permukaan terjadinya penumpukan garam
dapat menekan evaporasi pada tanah yang tidak diairi
tidak mengganggu budidaya rancangan teknis rumit
tanaman tidak dapat diterapkan pada
semua topografi
biaya mahal
3. IRIGASI PANCAR
(Sprinkle Irrigation)

menggunakan tekanan untuk membentuk tetesan air


yang mirip hujan ke permukaan lahan pertanian.
untuk mencegah pembekuan, mengurangi erosi angin,
memberikan pupuk dan lain-lain.
air dialirkan dari sumber melalui jaringan pipa yang
disebut mainline dan sub-mainlen dan ke beberapa
lateral yang masing-masing mempunyai beberapa mata
pencurah (sprinkler).
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN IRIGASI PANCAR

Sesuai untuk daerah dengan keadaan topografi yang kurang


teratur dan profil tanah yang relative dangkal.
KELEBIHAN Tidak memerlukan jaringan saluran sehingga secara tidak
langsung
Sesuai untuk lahan berlereng

Memerlukan biaya investasi dan operasional yang cukup


tinggi
KEKURANGAN Memerlukan rancangan dan tata letak yang cukup teliti
untuk memperoleh tingkat efisiensi yang tinggi.
IRIGASI TETES
Suatu istem pemberian air melalui pipa/ selang
berlubang dengan menggunakan tekanan
tertentu
memenuhi kebutuhan air tanaman tanpa harus
membasahi keseluruhan lahan, sehingga
mereduksi kehilangan air akibat penguapan yang
berlebihan, pewmakaian air lebih efisien,
mengurangi limpasan, serta menekan/mengurangi
pertumbuhan gulma.
air diberikan pada daerah perakaran tanaman
Kelebihan dan Kekurangan Irigasi Tetes

Kelebihan Kekurangan

menghemat penggunaan air tanaman penyumbatan emitter


Mengurangi kehilangan air yang begitu cepat perusakan oleh tikus atau binatang lainnya
akibat penguapan dan infiltrasi akumulasi garam sekitar tanaman
memenuhi kebutuhan air tanaman pada awal gerakan air tanah dan perkembangan akar
penanaman tanaman yang terhambat
Mengurangi stresing atau mempercepat
adaptabilitas bibit
dapat melakukan pemanenan air hujan lewat
wadah irigasi tetes secara terbatas
5. Irigasi Lokal
Menggunakan pipanisasi atau pipa yang
dipasang di suatu area tertentu sehingga
air hanya akan mengalir di area tersebut
saja
Mirip irigasi permukaan, hanya saja
distribusi air hanya di area yang di
inginkan
Menggunakan prinsip gravitasi. (yang
mendapat air lebih dulu yang lebih
tinggi)
Kelebihan dan kekurangan irigasi lokal

Kelebihan Kekurangan
◾ Tidak membutuhkan
◾ Kurang efisien
pemahaman tinggi ◾ Air harus berada di
◾ Biaya yang digunakan tempat yang lebih
lebih murah tinggi
◾ Menggunakan prinsip
gravitasi
7. Irigasi pompa air
Menggunakan tenaga mesin pompa air
sumber air biasanya sumur

Kelebihan Kekurangan
tidak surut di musim Biaya yang
kemarau dikeluarkan lebih
lebih cepat mengambil banyak
air Perlu perawatan
tidak butuh intensif dan terus
mengeluarkan banyak menerus
tenaga
8. Irigasi dengan
ember atau timba
Menggunakan tenaga manusia
Menggunakan ember atau timba
Air diangkut dari sumber air secara
manual
19 APRIL 2021

Kekurangan
Kelebihan
Banyak menghabiskan
tidak memerlukan tenaga
pemahaman yang membutuhkan waktu
tinggi lama
Biaya yang digunakan kurang efektif karena
relatif sedikit harus mengangkat airr
dari sumber air
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Kuliah 10
    Kuliah 10
    Dokumen11 halaman
    Kuliah 10
    Monica Inoi
    Belum ada peringkat
  • Sortasi
    Sortasi
    Dokumen27 halaman
    Sortasi
    Monica Inoi
    Belum ada peringkat
  • PARANET
    PARANET
    Dokumen10 halaman
    PARANET
    Monica Inoi
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia
    Dokumen2 halaman
    Bahasa Indonesia
    Monica Inoi
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii1
    Bab Ii1
    Dokumen14 halaman
    Bab Ii1
    Monica Inoi
    Belum ada peringkat