Anda di halaman 1dari 6

Soal Jelaskan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday.

Dikemukakan H.A.K Halliday dalam bukunya yang berjudul Explanations in the Functions of
Language (1973) yang dikutip Tarigan (2003:6-7)ada tujuh fungsi bahasa yaitu :

1. Fungsi instrumental (the instrumental function), melayani pengelolaaan lingkungan,


menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi.

Kalimat-kalimat seperti:

“Ibu melihat dengan mata kepala bahwa sayalah yang menolong membawa anak itu ke
Puskesmas.”

2. Fungsi regulasi (the regulatory function), bertindak untuk mengawasi serta mengendalikan
peristiwa-peristiwa. Fungsi regulasi ini memang agak sulit dibedakan dari fungsi instrumental.
Fungsi regulasi atau fungsi pengaturan ini bertindak untuk mengendalikan serta mengatur
oranglain. Demikianlah, pengaturan pertemuan antara orang-orang persetujuan, celaan,
ketidaksetujuan pengawasan tingkah laku, menetapkan peraturan hukum, merupakan ciri
fungsi regulasi bahasa. Jika saya berkata: “Kamu mencuri, karena itu kamu dihukum!” maka
fungsi bahasa di sini adalah fungsi instrumental, tetapi kalimat: ”Kalau kamu mencuri maka
kamu pasti dihukum.” Mengandung fungsi regulasi, fungsi pengaturan.

3. Fungsi pemerian (the representational function) adalah penggunaan bahasa untuk membuat
pernyataan-pernyataan, memyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan, menjelaskan atau
melaporkan, dengan kata lain menggambarkan realitas yang sebenarnya, seperti yang dilihat
oleh seseorang.

Contoh: Matahari panas., Garam asin.

4. Fungsi interaksi (the interactional function) bertugas untuk menjamin serta memntapkan
ketahan dan kelangsungan komunikasi, interaksi sosial. Keberhasilan komunikasi
interaksional ini menuntut pengetahuan secukupnya mengenai logat (slang), logat khusus
(jargon), lelucon, cerita rakyat (folklore), adat-istiadat dan budaya setempat, tata krama
pergaulan, dan sebagainya

5. Fungsi perorangan (the personal function) memberi kesempatan kepada seseorang


pembicara untuk mengekspresikan perasaan, emosi, pribadi, serta reaksi-reaksinya yang
mendalam. Kepribadian seseorang biasanya ditandai oleh penggunaan fungsi personal
bahasanya dalam berkomunikasi dengan orang lain. Dalam hakikat bahasa perorangan ini
jelas bahwa kesadaran, perasaan, dan budaya turut sama-sama berinteraksi dengan cara
yang beraneka ragam.

6. Fungsi heuristik (the heuristic function) melibatkan penggunaan bahasa untuk memperoleh
ilmu pengetahuan, mempelajari seluk beluk lingkungan. Fungsi heuristik seringkali
disampaikan dalam bentuk pertanyaan yang menuntut jawaban. Secara khusus, anak-anak
memanfaatkan penggunaan fungsi heuristik ini dalam aneka pertanyaan “mengapa?” yang
tidak ada putusannya mengenai dunia sekeliling, alam sekitar mereka. Penyelidikan, rasa ingin
tahu, merupakan suatu metode heuristik untuk memperoleh representasi realitas dari orang
lain.

Contoh: Mengapa adik lahir?, Mengapa matahari panas?

7. Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem atau gagasan
yang bersifat imajinatif. Mengisahkan cerita-cerita dongeng, membacakan lelucon, atau
menulis novel, merupakan praktik penggunaan fungsi imajinatif bahasa, kita bebas bertualang
dan mengembara ke sebrang dunia nyata untuk menjelajahi puncak keluhuran serta keindahan
bahasa itu sendiri, dan melalui bahasa itu kita dapat menciptakan mimpi-mimpi yang mustahil
jika memang yang kita inginkan seperti itu

Soal : Jelaskanlah perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil


kongres VII s.d. XI dengan menggunakan peta konsep (mind mapping)

Kongres Bahasa Indonesia adalah pertemuan rutin lima tahunan yang diadakan oleh
pemerintah dan praktisi bahasa dan sastra Indonesia untuk membahas Bahasa Indonesia dan
perkembangannya. Kongres ini pertama kali diadakan di kota Solo pada tahun 1938. Pada
mulanya kongres diadakan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda yang terjadi pada
tahun 1928, selanjutnya ajang ini tidak hanya untuk memperingati Sumpah Pemuda tetapi juga
untuk membahas perkembangan bahasa dan sastra Indonesia dan rencana
pengembangannya.
Dalam rangka peringatan 100 tahun
kebangkitan nasional, 80 tahun Sumpah
Pada bulan Oktober tahun 2003, Pemuda, dan 60 tahun berdirinya Pusat
para pakar dan pemerhati Bahasa Bahasa, pada tahun 2008 dicanangkan
Indonesia akan menyelenggarakan sebagai Tahun Bahasa 2008. Oleh
Kongres Bahasa Indonesia ke- VIII. karena itu, sepanjang tahun 2008 telah
diadakan kegiatan kebahasaan dan
Berdasarkan Sumpah Pemuda kesusasteraan. Sebagai puncak dari
yang dicetuskan pada bulan seluruh kegiatan kebahasaan dan
Tanggal 26-30 Oktober 1998 Oktober tahun 1928 yang kesusasteraan serta peringatan 80
diselenggarakan Kongres Bahasa menyatakan bahwa para pemuda tahun Sumpah Pemuda, diadakan
Indonesia VII di Hotel Indonesia, memiliki satu bahasa yakni Bahasa Kongres IX Bahasa Indonesia pada
Jakarta. Kongres itu mengusulkan Indonesia, maka bulan Oktober tanggal 28 Oktober-1 November 2008
pembentukan Badan setiap tahun dijadikan bulan di Jakarta.
Pertimbangan Bahasa. bahasa. Pada setiap bulan bahasa Kongres tersebut akan membahas lima
berlangsung seminar Bahasa hal utama, yakni bahasa
Indonesia, bahasa daerah, penggunaan
Indonesia di berbagai lembaga bahasa asing, pengajaran bahasa dan
yang memperhatikan Bahasa sastra, serta bahasa media massa.
Indonesia. Dan bulan bahasa Kongres bahasa ini berskala
tahun ini mencakup juga Kongres internasional. Bahasa Indonesia di luar
Bahasa Indonesia. negeri sudah sepantasnya diberi
kesempatan untuk memaparkan
pandangannya dalam kongres tahun ini.

KONGRES VII KONGRES VIII KONGRES IX


menerapkan teknik SQ3R

Langkah survey
Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini. Semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk lebih mempelajari bagaimana
ilmu-ilmu parenting agar dapat diimplementasikan bagi putra-putrinya, atau sebagai bekal untuk membina rumah tangga di
kemudian hari. Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu protektif.

Langkah question
 Bagaimana gaya parenting orang tua di Jepang ketika anak berusia 0-5 tahun?
 Bagaimana mengajari anak di fase usia 5-15 tahun?
 Gaya asuh seperti apa yang diterapkan oleh orang tua di Jepang?

Langkah read
 Pada usia 0-5 tahun, orang tua di Jepang beranggapan bahwa sebisa mungkin menemani putra-putrinya sehingga
anak merasakan kasih sayang orangtuanya
 Fase 5-15 tahun anak mulai diajari untuk melakukan kegiatan seperti membersihkan rumah, belajar untuk disiplin, dan
melakukan apa yang dilakukan oleh orang tua. Fase ini mengajari anak-anak untuk dapat berkontribusi melakukan
cara-cara yang telah dilakukan secara turun temurun. Pada fase ini orangtua memberikan batasan yang jelas mengenai
hak dan kewajiban anak, apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
 dapat dipahami bahwa gaya asuhorang tua di Jepang merupakan perpaduan antara sedikit gaya permisif dan
gaya authoritative (berwibawa).
Langkah recite
 Usia 0-5 tahun erupakan usia yang rentan bagi anak untuk menanamkan sifat dan karakter baik di dalam diri mereka.
Sehingga orang tua di jepang percaya bahwa usia tersebut diperlukan perhatian yang lebih terhadap anak mereka
karena usai tersebut adalah usia anak yang memerlukan kasih sayang yang lebih
 Mengajarakan anak di usia 5-15 tahun dengan menanamkan kemandirian untuk melakukan pekerjaan serta tanggung
jawab atas apa yang ditugaskan kepada mereka. Hal ini sebagai pembentukan karakter menuju ke tahap pendewasaan,
dengan memperhatikan lingkungan pergaulan anak di fase tersebut.
 perpaduan antara sedikit gaya permisif dan gaya authoritative (berwibawa) yang diterapkan orang jepang pendidik anak
mereka sesuai yang dijelaskan dalam artikel karena mereka menghargai perasaan anak mereka serta menyayangi anak
mereka tanpa memanjakan anak mereka.

Langkah review
Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini. Semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk lebih mempelajari bagaimana
ilmu-ilmu parenting agar dapat diimplementasikan bagi putra-putrinya, atau sebagai bekal untuk membina rumah tangga di
kemudian hari. Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu protektif. Pada
usia 0-5 tahun, anak juga diajak untuk bersosialisasi dengan keluarga dan kerabat sehingga dapat lebih mengenal saudara
dan mudah bersosialisasi. Orang tua di Jepang juga beranggapan bahwa sebisa mungkin menemani putra-putrinya
sehingga anak merasakan kasih sayang orangtuanya

Setelah fase usia 5 tahun, anak boleh bereksplorasi melakukan sesuatu, lalu usia 5-15 tahun anak mulai diajari untuk
melakukan kegiatan seperti membersihkan rumah, belajar untuk disiplin, dan melakukan apa yang dilakukan oleh orang
tua. Fase ini mengajari anak-anak untuk dapat berkontribusi melakukan cara-cara yang telah dilakukan secara turun
temurun. Pada fase ini orangtua memberikan batasan yang jelas mengenai hak dan kewajiban anak, apa yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
Setelah anak berusia 15 tahun, orang tua mulai memberikan ruang agar anak dapat lebih mandiri dengan mengurangi
batasan yang diterapkan pada fase sebelumnya. Hubungan tidak hanya sebagai orang tua dan anak, tetapi juga sebagai
teman dan setara. Anak didukung untuk menjadi pribadi yang mandiri, dapat berpikir dan menentukan pilihan dan lebih
bersifat demokratis.

Orang tua di Jepang tidak menggangap gaya asuh mereka menjadi gaya asuh yang terbaik. Begitu pula dewasa ini nilai
budaya barat pun menginsipirasi cara orangtua di Jepang dalam mendidik anaknya. Meskipun terjadi pergeseran dan
perubahan, namun gaya asuh orang tua di Jepang yang menyayangi putra-putrinya tidak berubah.

Setelah membaca gaya asuh orang tua di Jepang, dapat dipahami bahwa gaya asuh mereka merupakan perpaduan antara
sedikit gaya permisif dan gaya authoritative (berwibawa). Demikian, perbedaan gaya asuh orang tua di amerika dan gaya
asuh orang tua di Jepang

Anda mungkin juga menyukai