Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Putu Ayu Widyastuti

Nim : 042280533
Jurusan : 311/Ilmu Hukum
Mata Kuliah : Hukum Agraria

No Pertanyaan (Soal) Bobot Nilai


1. Pada tahun 1998 bapak Alfarez membeli sebidang tanah perkebunan dari Ibu
Aliya seluas 900 m2 terletak di Desa/Kelurahan Kemang, Kecamatan Parung,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. berdasarkan Akta Jual Beli
No.576.1/Parung/1998. Menurut surat keterangan riwayat tanah dari Kelurahan
Kemang tercatat tanah adat Girik C No. 235, Persil 8a D.II seluas 900 m2
sebelumnya dimiliki oleh bapak Ketut Oka dijual kepada Ibu Aliya pada tahun
1990 berdasarkan Akta Jual Beli No. 228/Parung/1990. Sejak tanah tersebut di
beli oleh bapak Alfarez tanah tersebut sampai saat ini belum pernah
disertipikatkan atau didaftarkan pada kantor Pertanahan Kabupaten Bogor.
Setelah tahun 2020 bapak Alfarez berniat ingin mensertipikatkan tanah tersebut.
Pertanyaan:
a. Dari kasus diatas terbaca Pak Alfarez ingin mensertipikatkan tanahnya. 60
Apa yang menyebabkan bapak Alfarez berniat mensertifikatkan tanah?
Dengan cara apa yang bersangkutan dapat melakukan pensertifikatan
tanah?Jelaskan berdasar pada aturan hukum yang ada.
b. Bagaimana syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan
40
pendaftaran tanah?Jelaskan!

Total Nilai 100

Jawaban
a. Dari kasus Pak Alfarez ingin mensertifikatkan tanahnya untuk mendapatkan
kepastian hukum dan perlindungan hukum atas bidang tanah yang ia miliki.
Berdasarkan PP 10/1961 Pak Alfarez bisa mensertifikatkan tanahnya dengan
pendaftaran tanah pertama kali yaitu pendaftaran tanah secara sistematis atau
pendaftaran tanah secara sporadis.

Pendaftaran tanah secara sistematis adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk


pertama kali yang dilakukan secara serentak yang meliputi semua objek pendaftaran
tanah yang belum terdaftar dalam wilayah dan bagian wilayah suatu desa/kelurahan.
Pendaftaran tanah secara sistematis diselenggarakan atas prakarsa pemerintah
berdasarkan pada suatu rencana jangka panjang dan tahunan serta dilaksanakan di
wilayah-wilayah yang ditetapkan oleh menteri negara agraria/kepala BPN.

Pendaftaran tanah secara sporadis adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk


pertama kali mengenai satu atau beberapa objek pendaftaran tanah dalam wilayah atau
bagian wilayah suatu desa/kelurahan secara individual atau massal. Pendaftaran tanah
secara sporadis dilaksanakan atas permintaan pihak yang berkepentingan, yaitu pihak
yang berhak atas objek pendaftaran tanah yang bersangkutan atau kuasanya.

Maka dengan mensertifikatkan tanahnya Pak Alfarez akan mendapat sertifikat


sebagai surat tanda bukti atas kepemilikan tanah tersebut.

b. Syarat-syarat untuk melakukan pendaftaran tanah yaitu:

a. Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon atau


kuasanya diatas materai,
b. Surat kuasa apabila dikuasakan,

c. Fotokopi identitas pemohon (KTP,KK) dan kuasa apabila dikuasakan,

d. Bukti pemilikan tanah/alas hak milik adat/bekas milik adat, akta jual beli,

e. Fotokopi SPPT PBB tahun berjalan yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh
petugas loket dan penyerahan bukti SSB (BPHTB),

f. Melampirkan bukti SSP/PPh sesuai dengan ketentuan.

Sumber referensi :
Alamsah D. Nandang.2020.BMP ADPU4335/3sks/Modul 1-9 . Administrasi Pertanahan.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai