Anda di halaman 1dari 2

BUTIR SOAL TUGAS 1 MATAKULIAH

UNIVERSITAS TERBUKA
MASA UJIAN: 2020

Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode/Nama MK : HKUM4211/Hukum Agraria
Penulis Soal/Institusi : Maruf/UNAS
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah /UT

No Pertanyaan (Soal) Bobot Nilai


1. Salah satu penyebab sengketa tanah adalah pendataan kepemilikan tanah yang 100
masih manual dan pengarsipan data pertanahan yang belum tersistemasi. Tak
jarang informasi tanah hanya mengandalkan Letter C yang tidak jelas, sulit dibaca
bahkan kesalahan penulisan dalam salinannya. Alhasil, menyulitkan pencarian
nama maupun objek tanah. Di sisi lain, warga kurang memahami hak dan
kewajibannya terhadap tanah yang dimiliki.
Contoh kasus pertanahan di Desa Cisomang Barat, yakni sengketa kepemilikan
tanah antara warga dengan pihak desa, Sekitar tahun 1941, seorang warga
bernama Abdul memiliki tanah seluas 15 hektare di Desa Cisomang Barat tetapi
tidak ada bukti kepemilikan yang sah.
Warga tersebut diketahui telah menikah dua kali. Dari pernikahan pertamanya
memiliki satu orang anak dan empat orang cucu, sedangkan dari perkawinan
keduanya yaitu dengan Emot tidak memiliki anak. Tetapi pada saat menikah
dengan Abdul, Emot membawa dua orang anak dari perkawinan sebelumnya.
Kini, tanah tersebut menjadi sengketa antara desa bersama para penggarap dan
ahli waris Emot. Menurut keterangan ahli waris, tanah tersebut telah dihibahkan
kepada Emot. Sedangkan menurut keterangan desa, tanah tersebut merupakan
tanah desa karena desa memberikan pinjaman kepada Abdul untuk melunasi
utangnya dengan jaminan tanah sengketa tersebut.
Dari keterangan dan contoh kasus di atas, apa sebenarnya yang mendasari
terjadinya sengketa tanah, buatlah analisis yuridisnya dihubungkan dengan
konsep administrasi pertanahan dan konsep pendaftaran tanah di Indonesia.

Total Nilai 100


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Anda mungkin juga menyukai