Anda di halaman 1dari 10

3.

11
MEMAHAMI RANGKAIAN
KELISTRIKAN SEDERHANA
4.11 Membuat Rangkaian Listrik Sederhana
SMK Nurussalam Salopa
SMK Nurussalam Salopa
Rangkaian Kelistrikan Sepeda Motor
A. Jenis Rangkaian Kelistrikan Sepeda Motor

Sistem kelistrikan pada sepeda motor terbuat dari


rangkaian kelistrikan yang berbeda-beda, namun rangkaian
tersebut semuanya berawal dan berakhir pada tempat yang
sama, yaitu sumber listrik.
Listrik harus dapat mengalir dalam suatu rangkaian yang
komplit/lengkap dari asal sumber listrik melewati komponen-
komponen dan kembali lagi ke sumber listrik. Aliran listrik
tersebut minimal memiliki satu lintasan tertutup, yaitu suatu
lintasan yang dimulai dari titik awal dan akan kembali lagi ke
titik tersebut tanpa terputus dan tidak memandang seberapa
jauh atau dekat lintasan yang tempuh.

SMK Nurussalam Salopa


Rangkaian Kelistrikan Sepeda Motor

Listrik tidak akan mengalir. Artinya, setelah listrik


mengalir dari terminal positif baterai kemudian melewati
komponen sistem kelistrikan, maka supaya rangkaian bisa
dinyatakan lengkap, listrik tersebut harus kembali lagi ke
baterai dari arah terminal negatifnya, yang biasa disebut
massa (ground). Untuk menghemat kabel, sambungan
(connector) dan tempat, massa bisa langsung dihubungkan
ke body atau rangka besi sepeda motor atau ke mesin.

SMK Nurussalam Salopa


Sistem Kelistrikan Sepeda Motor

Kelistrikan merupakan komponen penting dari suatu sistem


untuk menghasilkan arus listrik yang dapat digunakan sumber listrik.
Konsep dasar :
1. Arus Listrik
Arus listrik adalah faktor penting dalam sebuah sepeda motor
yang memungkinkan sistem penerangan dan sistem peringatan
bekerja. Lambang huruf I diukur dalam satuan ampere.
2. Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah gaya listrik yang menggerakkan arus
untuk mengalir di sepanjang rangkaian listrik. Besaran satuan
untuk tegangan listrik adalah volt, dengan simbol V. Tegangan
listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Tegangan listrik searah (direct current /DC)
b. Tegangan listrik bolak-balik (alternating current / AC)
SMK Nurussalam Salopa
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor

3. Hukum Ohm
Hukum Ohm dapat digunakan untuk menentukan suatu
tegangan V, arus I atau tahanan R pada sirkuit kelistrikan, seperti
pada rangkaian lampu penerangan, pengisian dan pengapian
4. Tahanan, arus dan tegangan pada rangkaian.
Pada satu rangkaian kelistrikan yang terdapat pada sepeda
motor biasanya digabungkan lebih dari satu tahanan listrik atau
beban. Beberapa tahanan listrik mungkin dirangkaikan di dalam
satu rangkaian/sirkuit
5. Transistor
Transistor kependekan dari transfer dan resistor, yang berarti
pengubahan tahanan atau menjadikan bahan yang bukan
penghantar menjadi penghantar pada keadaan tertentu.

SMK Nurussalam Salopa


Tahanan, Arus dan Tegangan
pada Rangkaian Kelistrikan Sepeda Motor

Pada satu rangkaian kelistrikan yang terdapat pada


sepeda motor biasanya digabungkan lebih dari satu
tahanan listrik atau beban. Beberapa tahanan listrik
mungkin dirangkaikan di dalam satu rangkaian/sirkuit
dengan salah satu diantar tiga metode penyambungan
berikut ini :
• Rangkaian Seri
• Rangkaian Paralel
• Rangkaian Kombinasi (Seri – Paralel)

SMK Nurussalam Salopa


Rangkaian Seri
Fungsi rangkaian seri
• Rangkaian seri berfungsi untuk memperbesar hambatan
total
• Rangkaian seri berfungsi sebagai pembagi tegangan
• Pada rangkaian seri memiliki arus yang sama pada
masing-masing hambatan
Rumus untuk mencari hambatan total pada rangkaian
seri adalah sebagai berikut :
Rs = R1 + R2 +….
Rs = hambatan total rangkaian seri (ohm atau Ω)
R1 = hambatan 1 (ohm atau Ω)
R2 = hambatan 2 (ohm atau Ω)
SMK Nurussalam Salopa
Rangkaian Pararel
Fungsi rangkaian paralel
• Rangkaian paralel berfungsi untuk memperkecil
hambatan total
• Rangkaian paralel berfungsi sebagai pembagi arus
• Pada rangkaian paralel memiliki tegangan yang sama
pada masing-masing hambatan
• Rumus untuk mencari hambatan total pada rangkaian
paralel adalah sebagai berikut :
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 +….
Rp = hambatan total rangkaian paralel (ohm atau Ω)
R1 = hambatan 1 (ohm atau Ω)
R2 = hambatan 2 (ohm atau Ω)
SMK Nurussalam Salopa

Anda mungkin juga menyukai