VPS adalah sebutan Virtual Private Server (dalam bahasa indonesia, "Server Virtual
Pribadi"). Basis sistem VPS adalah teknologi virtualisasi, yaitu teknologi yang
memrogram kapasitas satu server fisik menjadi infrastruktur hosting penyuplai beberapa
server virtual sekaligus. Meski saling berbagi dalam hal penggunaan hardware server,
setiap server virtual dalam VPS bekerja mandiri dengan sistem operasi dan software
terpisah. Jenis ini terbilang sebuah solusi bagi pengguna yang mencari fasilitas dan
spesifikasi hosting melalui tipe shared hosting, namun, dengan harga relatif terjangkau.
VPS ( Virtual Private Server ) adalah teknologi server side tentang sistem operasi dan
perangkat lunak yang memungkinkan sebuah mesin dengan kapasitas besar dibagi ke
beberapa virtual mesin. Setiap virtual mesin ini melayani sistem operasi dan perangkat
lunak secara mandiri dan dengan konfigurasi yang cepat.
Secara sederhana VPS ( Virtual Private Server ) dapat diartikan komputer server yang
berada di dunia maya. Artinya tidak nyata (virtual) namun kita dapat memiliki dengan
cara menyewa. Hampir sama dengan komputer di dunia nyata. VPS memiliki harddisk
memory, prosesor, sampai dengan operasi sistem (OS). Yang paling menyolok dari VPS
( Virtual Private Server ) adalah beroperasi selama 24 jam tanpa henti dan terhubung
dengan jaringan internet. Dengan demikian data serta aplikasi yang ada di VPS dapat
diakses atau dijalankan terus menerus selama 24 jam lewat jaringan internet kapan dan
dimana saja.
1. Sebelum menggunakan virtualisasi aktifkan terlebih dahulu fitur hyper-v pada windows
server tersebut seperti gambar dibawah ini.
2. Beberapa saat kemudian akan muncul pop-up yang memberikan penjelasan tentang
penambahan fitur hyper-v pada server. Tools yang akan diinstal module dan GUI
Management Tools.
3. Kalau sudah kita klik Next.
8. Kemudian kita folder yang data D lalu kita arahkan path nya.
9. Kalau sudah kita install.
10. Pilih tab tools kemudian pilih hyper-v manager untuk membuka awal virtualisasi.
11. Tampilan awal hyper-v yang dikembangkan untuk informasi memanage virtualisasi
server. Virtualisasi bisa diartikan sebagai pembuatan suatu bentuk komputer fisik atau
versi virtual dari sesuatu yang bersifat fisik, misalnya sistem operasi, perangkat
storage/penyimpanan data atau sumber daya jaringan.
12. Virtual Switch terlebih dahulu create digunakan untuk mesin virtual pada host Hyper-
V untuk berkomunikasi dengan komputer lain.
13. Type Virtual Switch ada 3 yakni External, Internal dan Private. Jika menggunakan
virtual switch External maka bisa langsung terhubung dengan VM server berada diluar
host dan sebaliknya. Internal adalah menghubungkan VM dengan VM pada server fisik
yang sama dan sebaliknya. Sedangkan Private menghubungkan VM dengan VM pada
server fisik yang sama.
14. Kasus kali ini kita membuat VM Switch External pilih koneksinya apakah
menggunakan wireless atau LAN.
15. Muncul pop-up Pending changes may disrupt network connectivity yang
menjelaskan akan ada perubahan penambahan interface network dan perubahan ip
static berubah secara otomatis ke dalam virtual switch.
16. Verifikasinya dengan mengechek interface ethernet akan berpindah secara otomatis
pada virtual switch hypre-v.
17. Create virtual switch sudah selesai selanjutnya membuat VM pada hyper-v. Klik
kanan pada server hyper-v pilih new kemudian pilih virtual machine.
18. Sebelum instalasi VM ada dua pilihan yakni dengan klik langsung finish akan
membuat satu VM baru. Sedangkan cara yang kedua yakni kita pilih custom pilih next.
19. Spesifikasi name dan lokasi tentukan OS mana yang akan dijadikan target VM. Misal
disini saya mau install windows 10.
20. Selanjutnya pilih generasi virtual mesin yang akan di create. Disini pilih generasi 1
dan ini disesuaikan dengan setting biosnya. Sedangkan generasi kedua untuk hardware
yang memiliki UEFI dengan support 64 bit.
21. Setting memory sesuai dengan server yang di pakai dalam hal ini 1 GB untuk
instalasi windows 10.
22. Jendala networking pilih virtual switch yang sudah dipasang dengan memilih virtual
switch external.
23. Virtual hardisk sesuaikan dengan yang diinginkan misalnya 100 GB lalu klik next.
24. Proses instalasi bisa berbagai cara, melalui vhd, kemudian file iso atau lewat
flashdisk. Arahkan path file iso windows 10 yang akan diinstall seperti gambar dibawah
ini.
25. Ringkasan dari VM tersebut dapat dichek seperti berikut ini, bahwa akan menginstal
windows 10 pada hyper-v, kemudian generasi 1 dan paket file iso dilampirkan.
26. Periksa terlebih dahulu apakah hyper-v sudah running atau belum. Chek hardware
terlebih dahulu. Dengan cara klik Start kemudian pilih Windows Administrative
Tools sebelah kanan. Kemudian klik System Information.
27. Sistem informasi sudah terbuka pilih System Summary lalu chek Device Guard
Virtualization sudah running atau belum. Pada gambar ini terlihat bahwa device sudah
running. Bila tidak running perhatikan settingan di bios dan vtx sudah enable atau belum.
Pada vmware ceklist hardware virtualization (sisi vps).
30. Klik tombol start untuk memulai instalasi VM seperti gambar berikut ini.
31. Ketika kita sudah memulai instalasi maka proses akan berjalan. Tampilan awal
Hyper-V akan muncul seperti gambar berikut ini.
32. Kebetulan windows 10 sudah selesai diinstal sekarang dicoba untuk windows server
2016 langsung membaca dari drive sesuai dengan system operasi yang dipakai.
33. Settingan nama windows 2016 sebenarnya file isonya diambil dari drive D. Berart
yang terinstal nantinya adalah windows server 2016 dan penamaannya bukan windows
10 melainkan windows 2016.
34. Proses instalasi windows 10 dan windows server 2016 sudah selesai. Pastikan
sudah running pada bagian state seperti gambar berikut ini.
35. Setelah proses kedua instalasi sudah selesai diinstal tampilkan bentuk login ke
masing - masing instalasi. Berikut ini ketika dua Virtual Mesin sudah aktif dan prosesnya
lagi running semua.