Anda di halaman 1dari 20

KOMPTASI AWAN DAN VIRTUALISASI

“INSTALASI VPS”

Nur Hidayah Ramli


42616015

Jurusan Teknik Elektro


Program Studi D4 Teknik Multimedia dan Jaringan
Politeknik Negeri Ujung Pandang
2019/2020
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami materi Virtual Private Server
2. Mahasiswa dapat menginstall Kernel-Based Virtual Machine (KVM) dan
OpenVZ
3. Mahasiswa mengetahui command Proxmox

B. DASAR TEORI
VPS atau juga dikenal dengan Virutal Private Server atau VDS (Virtual
Dedicated Server) adalah salah satu jenis layanan hosting (penyiaran website)
dengan menggunakan teknologi virtualisasi server yang berdasarkan dengan
server fisik. Seperti yang sudah dijelaskan di pembukaan, VPS menyediakan
ruang pribadi bagi anda dalam bentuk server virtual alias tidak nyata. Meskipun
dalam kenyataannya anda harus berbagi server fisik dengan user lain, namun VPS
membuat anda seperti memiliki satu server fisik secara penuh. Hal tersebut
dikarenakan VPS terinstal hingga pada level OS di setiap komputer. Pembagian
ini hampir sama prinsipnya dengan partisi hard disk pada komputer anda.
Kelebihan yang jelas ditawarkan oleh VPS adalah bahwa setiap server
virtual tidak akan mempengaruhi kinerja server virtual lain yang masih dalam
satu server fisik. VPS akan membagi porsi masing-masing VPS Hosting sesuai
dengan pengaturan yang dijalankan. Jadi anda tidak perlu khawatir lagi jika tiba-
tiba website anda nantinya menerima lonjakan traffic sekaligus. Selain itu, VPS
juga memberikan privasi terhadap filesystem anda sehingga server lain yang
masih dalam satu server fisik tidak bisa melihat data-data penting anda. Dan yang
terakhir, anda bisa menjalankan sistem operasi pribadi sesuai keinginan anda,
bahkan melakukan rebooted server secara individual juga tersedia.
Penggunaan VPS saat ini didominasi oleh para pemilik website dengan
traffic tinggi dan sudah melampaui batas penggunaan Shared Hosting, namun
belum terlalu membutuhkan resource dari dedicated server. Pada kasus ini, VPS
menjadi semacam alternatif sebelum akhirnya pemilik website benar-benar
membutuhkan satu Dedicated Server penuh. Selain pengguna website, VPS juga
banyak digunakan untuk keperluan Web Server Software, File Transfer Protocol
Program, Mail Server Program, dan juga e-Commerce.

 Virtualisasi OpenVZ

OpenVZ ialah jenis virtualisasi yang populer ditawarkan oleh penyedia


VPS. Dikarenakan jenis virtualisasi ini bisa dibilang paling murah, sehingga
diharapkan dapat banyak konsumen nantinya. Apabila kalian pernah
mengunjungi situs lowendbox, kalian pasti sering mendapati orang-orang yang
menjual VPS yang memberikan penawaran dengan harga yang sangat murah.
Akankah kalian menyadari bahwa mereka menggunakan virtualisasi OpenVZ
untuk VPS yang mereka tawarkan.

OpenVZ merupakan virtualisasi berbasis container pada sistem operasi


linux. Dikarenakan masih bergantung dengan karnel host maka kalian tidak akan
bisa menginstall sistem operasi selain linux. OpenVZ memiliki fitur yang dapat
melakukan peminjaman space HDD atau RAM sehingga anda dapat menjadi
penjual dengan adanya fitur ini.
Dilihat dari sisi penggunaannya OpenVZ merupakan jenis virtualisasi
yang lebih mudah dalam mengatur setupnya dan pengelolaannya terbilang
gampang. Beberapa ISP menyediakan jenis dari VPS OpenVZ : Ramnode,
Oneasiahost (SGGS), VpsDime, InterServer, CrissicSolution, dan
GreenValueHost.

 Virtualisasi Kernel-Based Virtual Machine


KVM atau Kernel-Based Virtual Machine ialah salah satu teknologi
virtualisasi full hardware (berdiri sendiri). Dengan adanya KVM pengguna dapat
dengan leluasa menggunakan sistem operasi apa saja. Sehingga virtualisasi KVM
ini dikenal juga dengan istilah semi dedicated server.
Memang KVM lebih baik performanya karena KVM berdiri sendiri dan
tidak mengganggu VPS lain. Sehingga kalian jangan bingung ketika ingin
merubah ukuran RAM, HDD dan lain sebagainya harus direstart terlebih dahulu
jadi dapat dikatakan pengaturanya tidak mudah dibandingkan dengan OpenVZ.
Harga yang ditawarkan oleh penyedia KVM biasanya lebih mahal jika
dibandingkan dengan OpenVZ. Ini disebabkan karena VPS KVM tidak dapat
melakukan overselling.

C. PERCOBAAN

1. Login ke web config Proxmox


2. Upload file ISO Ubuntu di local > content > upload

3. Pilih ISO Image pada content kemudian klik “Select File…”

4. Pilih file ISO Ubuntu


5. Tampilan kotak dialog Upload akan seperti gambaar berikut, kemudian pilih
tombol upload

6. Upload kembali file Ubuntu untuk Container dan pilih “Container template”
pada menu Content kemudian pilih upload

Install KVM
1. Setelah mengunggah file Ubuntu, klik menu Create VM untuk membuat KVM

2. Masukkan node, VM ID, dan Name

3. Pilih file ISO Ubuntu yang telah diupload pada storage local
4. Pada tab system atur settingan menjadi default kemudian Next

5. Pada pengaturan Hard Disk ikuti seperti gambar dibawah ini


6. Pada tab CPU, ubah Cores menjadi 2

7. Pada tab memory, atur settingan menjadi default


8. Pada tab Network atur settingan menjadi default seperti gambar dibawah ini

9. Kemudian klik Finish

10. Sebelum KVM dijalankan, klik Virtual Machine yang telah dibuat dimana
kemudian masuk ke menu Options lalu ubah KVM hardware virtualization
menjadi “No”.
11. Jalankan Virtual Machine dengan klik kanan lalu pilih Start.

12. Ketika KVM pertama kali dijalankan, maka user terlebih dahulu menginstall
Ubuntu Server sebelum bisa menggunakan KVM. Cara menginstallnya sama
saja seperti biasa ketika menginstall Linux Ubuntu.

13. Ketika Linux Ubuntu telah berhasil di install maka akan muncul ditampilan
seperti dibawah ini. Untuk menggunakan KVM, masukkan nama user dan
password yang telah dibuat saat menginstall Ubuntu.
Install OpenVZ/Container

1. Klik menu “Create CT” untuk membuat Container

2. Isi kotak dialog Node, CT ID, Hostname dan juga Password.


3. Pilih file yang telah di upload sebelumnya yang tersimpan di storage local.

4. Pilih Storage “local-lvm” dan setting Disk size sebanyak 8.


5. Ubah cores menjadi 2

6. Setting Memory dan Swap sebanyak 512


7. Pada tab Network ubah IPv4 menjadi DHCP.

8. Masukkan DNS domain dan servers

9. Pada tab confirm, klik finish


10. Tunggu proses install dan jika berhasil maka akan muncul teks “TASK OK”

11. Klik kanan Virtual Machine Container dan pilih Start

12. Jika berhasil dijalankan kemudian akan muncul tampilan seperti berikut dan
akan meminta untuk login terlebih dahulu.
Shell Command Proxmox

KVM

1. Sebelum mencoba menggunakan Shell Proxmox pada KVM terlebih dahulu


atur IP Address agar bisa terhubung ke Container, Proxmox maupun PC
Windows. Pertama ketik perintah “sudo su” untuk masuk ke root.

2. Ketik perintah nano /etc/network/interfaces

3. Masukkan script berikut setelah itu kemudian tekan “Ctrl + x” untuk keluar
dan pastikan untuk save.

4. Keluar dari console KVM dan masuk ke Hardware > Network Device
kemudian ubah pilihan dari menu Model menjadi “VMware vmxnet3”.

5. Setelah Network Device diubah, masuk kembali ke console dan ketik perintah
reboot

6. Setelah berhasil terhubung, selanjutnya buka PuTTy dan login terlebih dahulu

7. Setelah berhasil login, masukkan perintah qm list untuk melihat list dari KVM
yang telah terinstall

8. Perintah qm config 102 | grep ^memory digunakan untuk melihat jumlah


memory dari VM dengan ID 102
9. Perintah qm config 100 digunakan untuk melihat konfigurasi dari VM 100

10. Perintah qm create 104 digunakan untuk membuat VM baru yang memiliki
VMID 104. Pada saat pembuatan VM baru pastikan VMID yang digunakan
belum ada sebelumnya. Ketik qm list untuk melihat apakah VM telah berhasil
dibuat.

11. Perintah qm start digunakan untuk menjalankan VM diikuti dengan VMID


dari VM yang ingin dijalankan.

12. Perintah qm destroy digunakan untuk menghapus VM yang ada.

13. Perintah qm status akan menampilkan status dari VM.

14. Perintah qm stop digunakan untuk mematikan/shutdown VM.

15. Perintah qm shutdown digunakan untuk menonaktifkan VM yang sedang


berjalan
CONTAINER

1. Buka aplikasi putty kemudian login dengan nama root dan password yang
sebelumnya telah diatur

2. Perintah pct list digunakan untuk melihat list dari Container yang telah
terinstall.

3. Perintah pct start untuk menjalankan Container.

4. Perintah pct config digunakan untuk menampilkan konfigurasi dari Container.

5. Perintah dari pct stop digunakan untuk menghentikan jalannya Container

6. Perintah pct shutdown digunakan untuk shutdown container.


D. ANALISA
Pada virtualisasi menggunakan OpenVz waktu yang digunakan lebih
singkat dibanding menggunakan Virtualisasi KVM. Namun, virtualisasi OpenVz
bergantung pada kernel host sehingga hanya dapat menginstall OS linux yang
merupakan kernel dari proxmox berbeda dengan KVM yang menggunakan
virtualisasi fullhardware sehingga user dapat dengan leluasa menngunakan OS
apapun yang diiginkan.
Dilakukan pengaturan IP Address untuk proxmox, KVM dan Container
dengan gateway 192.168.56.1 yang merupakan IP Address dari Windows. Untuk
proxmox digunaan IP Address 192.168.56.2, KVM digunakan IP Address
192.168.56.3, dan Container digunakan IP Address 192.168.56.4. Untuk
pengaturan IP Address proxmox dan container dilakukan dengan perintah ip addr
del “ip saat ini” dev “interface” untuk menghapus IP yang lama, dan perintah ip
addr add “ip baru” dev “interface” untuk menambahkan IP baru. Untuk
pengaturan IP address dari KVM, terlebih dahulu masuk kedalam root kemudian
mengetik perintah nano /etc/network/interfaces kemudian ketikkan perintah
seperti gambar berikut:

Namun saat proxmox, KVM dan container melakukan ping ke


192.168.56.1 yang merupakan ip dari windows, proses tersebut gagal berbeda
saat melakukan ping dari windows ke proxmox, KVM dan container, ping
berhasil. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan setting network pada
VirtualBox, Proxmox > Setting > Network > promiscuous mode > allow all.
E. Kesimpulan
Pada proxmox dapat dilakukan dua jenis virtualisasi yakni virtualisasi
berbasis KVM maupun OpenVz. Kedua virualisasi tersebut memiliki kekurangan
dan kelebihan masing-masing dimana untuk KVM dapat menggunakan OS
apapun namun setupnya terbilang rumit sedangkan untuk OpenVz setupnya
terbilang lebih mudah namun OS yang digunakan bergantung pada kernel
hosnyat dimana kernel pada proxmox adalah linux.

Anda mungkin juga menyukai