“INSTALASI VPS”
B. DASAR TEORI
VPS atau juga dikenal dengan Virutal Private Server atau VDS (Virtual
Dedicated Server) adalah salah satu jenis layanan hosting (penyiaran website)
dengan menggunakan teknologi virtualisasi server yang berdasarkan dengan
server fisik. Seperti yang sudah dijelaskan di pembukaan, VPS menyediakan
ruang pribadi bagi anda dalam bentuk server virtual alias tidak nyata. Meskipun
dalam kenyataannya anda harus berbagi server fisik dengan user lain, namun VPS
membuat anda seperti memiliki satu server fisik secara penuh. Hal tersebut
dikarenakan VPS terinstal hingga pada level OS di setiap komputer. Pembagian
ini hampir sama prinsipnya dengan partisi hard disk pada komputer anda.
Kelebihan yang jelas ditawarkan oleh VPS adalah bahwa setiap server
virtual tidak akan mempengaruhi kinerja server virtual lain yang masih dalam
satu server fisik. VPS akan membagi porsi masing-masing VPS Hosting sesuai
dengan pengaturan yang dijalankan. Jadi anda tidak perlu khawatir lagi jika tiba-
tiba website anda nantinya menerima lonjakan traffic sekaligus. Selain itu, VPS
juga memberikan privasi terhadap filesystem anda sehingga server lain yang
masih dalam satu server fisik tidak bisa melihat data-data penting anda. Dan yang
terakhir, anda bisa menjalankan sistem operasi pribadi sesuai keinginan anda,
bahkan melakukan rebooted server secara individual juga tersedia.
Penggunaan VPS saat ini didominasi oleh para pemilik website dengan
traffic tinggi dan sudah melampaui batas penggunaan Shared Hosting, namun
belum terlalu membutuhkan resource dari dedicated server. Pada kasus ini, VPS
menjadi semacam alternatif sebelum akhirnya pemilik website benar-benar
membutuhkan satu Dedicated Server penuh. Selain pengguna website, VPS juga
banyak digunakan untuk keperluan Web Server Software, File Transfer Protocol
Program, Mail Server Program, dan juga e-Commerce.
Virtualisasi OpenVZ
C. PERCOBAAN
6. Upload kembali file Ubuntu untuk Container dan pilih “Container template”
pada menu Content kemudian pilih upload
Install KVM
1. Setelah mengunggah file Ubuntu, klik menu Create VM untuk membuat KVM
3. Pilih file ISO Ubuntu yang telah diupload pada storage local
4. Pada tab system atur settingan menjadi default kemudian Next
10. Sebelum KVM dijalankan, klik Virtual Machine yang telah dibuat dimana
kemudian masuk ke menu Options lalu ubah KVM hardware virtualization
menjadi “No”.
11. Jalankan Virtual Machine dengan klik kanan lalu pilih Start.
12. Ketika KVM pertama kali dijalankan, maka user terlebih dahulu menginstall
Ubuntu Server sebelum bisa menggunakan KVM. Cara menginstallnya sama
saja seperti biasa ketika menginstall Linux Ubuntu.
13. Ketika Linux Ubuntu telah berhasil di install maka akan muncul ditampilan
seperti dibawah ini. Untuk menggunakan KVM, masukkan nama user dan
password yang telah dibuat saat menginstall Ubuntu.
Install OpenVZ/Container
12. Jika berhasil dijalankan kemudian akan muncul tampilan seperti berikut dan
akan meminta untuk login terlebih dahulu.
Shell Command Proxmox
KVM
3. Masukkan script berikut setelah itu kemudian tekan “Ctrl + x” untuk keluar
dan pastikan untuk save.
4. Keluar dari console KVM dan masuk ke Hardware > Network Device
kemudian ubah pilihan dari menu Model menjadi “VMware vmxnet3”.
5. Setelah Network Device diubah, masuk kembali ke console dan ketik perintah
reboot
6. Setelah berhasil terhubung, selanjutnya buka PuTTy dan login terlebih dahulu
7. Setelah berhasil login, masukkan perintah qm list untuk melihat list dari KVM
yang telah terinstall
10. Perintah qm create 104 digunakan untuk membuat VM baru yang memiliki
VMID 104. Pada saat pembuatan VM baru pastikan VMID yang digunakan
belum ada sebelumnya. Ketik qm list untuk melihat apakah VM telah berhasil
dibuat.
1. Buka aplikasi putty kemudian login dengan nama root dan password yang
sebelumnya telah diatur
2. Perintah pct list digunakan untuk melihat list dari Container yang telah
terinstall.