Anda di halaman 1dari 14

Definisi Virtualisasi

Virtualisasi adalah membuat versi maya (virtual) dari suatu sumber daya (resource) sehingga
pada satu sumber daya fisik dapat dijalankan atau disimpan beberapa sumber daya maya
sekaligus, dengan syarat unjuk kerja masing-masing sumber daya maya itu tidak berbeda
signifikan dengan sumber daya fisiknya. Berikut pengertian menurut para ahli :

1. Virtualisasi merupakan pembentukan versi virtual dari sesuatu yang bersifat fisik seperti
komputer, jaringa, dan storage (Masim Vavai Sugianto).
2. Virtualisasi bisa juga diartikan sebagai teknologi yang memungkinkan pengalokasian
sumber daya (resource) secara dinamis (Harry Sufehmi).

Virtualisasi ini dimungkinkan karena perkembangan teknologi hardware yang sedemikian pesat
sehingga kemampuan sebuah sumber daya fisik berada jauh di atas tuntutan penggunaannya
sehinga sebagian besar waktu atau kapasitasnya tidak terpakai (idle). Kapasitas atau
kemampuan lebih ini didayagunakan dengan menjalankan atau menyimpan beberapa sumber
daya maya (tergantung pada kemampuan dan kapasitas sumber daya tersebut dan beban
kerjanya) sehingga dapat menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi.

Hingga saat ini sumber daya yang terlah dapat divirtualisasikan antara lain adalah perangkat
keras komputer (hardware), media penyimpan data (storage), operating system (os), layanan
jaringan (networking) dan daftar ini masih bertambah terus.

Fungsi Virtualisasi
Kita bahkan menggunaka virtualiasi hampir setiap saat. Terutama ketika kita membuka
internet. Untuk lebih detailnya, berikut fungsi virtualisasi:

1. Memudahkan Untuk Backup dan Recovery


Mengapa menggunakan virtualisasi lebih mudah melakukan backup data serta recovery? Kamu
bisa mengamankan data  ke dalam komputer virtual kamu. Dengan satu tempat saja yaitu
komputer anda. Karena komputer yang sudah menggunakan sistem virtualisasi tidak
memerlukan bayak komputer lagi, dan itu akan mempermudah backup dan pengembalian data.

2. Biaya hardware lebih sedikit


Teknologi ini merupakan teknik dengan cara kerja menampilkan beberapa fungsi utama dengan
menyembunyikan beberpa teknis. Teknik ini bisa mengurangi biaya hardware menjadi sangat
sedikit bila dibandingkan dengan lainnya. Dengan sistem virtualisasi kamu hanya memerlukan
satu komputer saja karena sistem ini mampu menjalankan banyak sistem yang berada di
komputer virtualisasi kamu.

3. Bisa Mengurangi Panas Pada hardware


Virtualisasi ini bisa mengurangi panas pada saat kita menggunakan beberapa
teknologi server yang sangat dibutuhkan pada pendingin yang terdapat di satu ruangan. Kamu
juga membutuhan beberapa pendingin, tapi dengan adanya teknologi virtuallisasi, kamu tidak
pru menambahkan beberapa pendinin ruangan, sehinga dapat menekan biaya pengunaan
listrik.

4. Easy to Cloning
Cloning sistem memang kadang sangat dibutuhkan oleh teknologi server pada umumnya,
karena jika kita menggunakan sistem cloning keuntungan yang kita dapatkan sangat banyak.
Jika anda memperkerjakan banyak staff IT yang menangani instalasi sistem, dan ingin
menembah beberapa install program pada perangkat baru, maka anda tidak perlu menginstall
ulang ckup cloning sistem pada peangkat baru yang anda gunakan

Virtualisasi pada keluarga komputer yang berarsitektur x86


Pada awalnya virtualisasi pada keluarga komputer yang berarsitektur x86 dianggap sulit direalisasikan
karena prosesor x86 memiliki arsitektur yang dapat digambarkan dengan bagan seperti di bawah ini :
Prosesor x86 membagi tingkatan akses menjadi 4 tingkat yang dinamai Ring 0, 1, 2, dan 3. Ring
0 adalah satu-satunya tingkatan yang memungkinkan dijalankannya perintah-perintah untuk
mengakses memori atau perangkat keras lainnya secara langsung. Ring yang lain tidak dapat
menjalankan perintah-perintah untuk mengakses memori dan perangkat keras secara langsung.
Software yang dijalankan pada Ring 1, 2, dan 3 dibatasi aksesnya ke hardware untuk alasan
keamanan sistem yang ketat. Sehingga tantangan terbesar virtualisasi dalam keluarga komputer
yang berarsitektur x86 adalah bagaimana membuat sebuah hypervisor yang dapat dijalankan di
Ring 0 akan tetapi tidak menghalangi akses dari OS yang digeser dari Ring 0 ke Ring 1. Ada
beberapa cara yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut yang mengakibatkan pada
akhirnya muncul beberapa jenis hypervisor juga. Implikasinya ada tiga macam teknologi
virtualisasi yang saat ini bersaing di pasar, yaitu :

 Virtualisasi Total dengan cara translasi biner


 Paravirtualisasi dengan modifikasi OS
 Virtualisasi dengan bantuan perangkat keras.

A. Virtualisasi Total dengan cara translasi biner (Full virtualization)


virtualisasi total sementara ini adalah cara virtualisasi yang paling sulit. Teknik ini
memungkinkan guests operating system yang berjalan di virtual machine bisa dijalankan tanpa
melakukan modifikasi kepada guests operating system tersebut. Bahkan guests operating
system dan plikasi yang berjalan di atasnya tidak sadar kalau dia berjakan dalam virtual
machine. KVM (Kernel-based Virtual Machine) menggunakan teknik ini dan mempunyai tingkat
optimasi yang paling optimal dibandingkan hypervisor-hypervisor yang lainnya.
Implementasinya adalah dengan membuat hypervisor yang beroperasi di Ring 0 dan
menggeser OS ke Ring 1. Setiap perintah yang mengakses memori atau perangkat keras lainnya
yang dijalankan di Ring 1 dihadang terlebih dahulu agar supaya tidak menimbulkan "error"
dengan cara ditranslasikan menjadi perintah yang efeknya sama seperti yang dikehendaki
tetapi dijalankan oleh hypervisor yang berada di Ring 0. Sementara itu aplikasi yang dijalankan
di Ring 3 karena tidak mengandung perintah yang mengakses memori atau hardware secara
langsung dapat dieksekusi langsung tanpa interverensi dari hypervisor. Bagannya dapat dilihat
seperti di bawah ini :

Keunggulan utama teknologi ini adalah tidak perlu ada perubahan pada guest OS dan dapat
dijalankan di semua jenis prosesor x86 tanpa perlu fitur khusus. Contoh implementasi dari
teknologi ini adalah pada hypervisor vMWare ESX dan Microsoft Virtual Server.

B. Paravirtualisasi
Para-virtualization menggunakan sekumpulan software-sotware dan struktur data tertentu
dalam menjalankan virtualiasi. Guest operating system perlu dimodifikasi supaya dapat berjalan
baik pada teknik ini. Dalam komputasi, paravirtualisasi adalah teknik virtualisasi yang
menghadirkan antarmuka perangkat lunak ke mesin virtual yang serupa, namun tidak identik
dengan antarmuka perangkat keras-perangkat lunak yang mendasarinya. Maksud dari
antarmuka yang dimodifikasi adalah untuk mengurangi porsi waktu eksekusi tamu yang
dihabiskan untuk melakukan operasi yang secara substansial lebih sulit untuk dijalankan di
lingkungan virtual dibandingkan dengan lingkungan non-virtual. Sedangkan, Dalam virtualisasi
penuh , sistem operasi tamu berjalan tanpa modifikasi pada hypervisor (machine pembuat
virtualisasi). Namun, peningkatan kinerja dan efisiensi dicapai dengan meminta sistem operasi
tamu berkomunikasi dengan hypervisor.
Berbeda dengan virtualisasi total yang tidak memerlukan perubahan pada guest OS maka
pada paravirtualisasi teknologi hypervisor yang diimplementasikan adalah dengan cara
mengubah kernel dari guest OS menjadi kernel yang memahami virtualisasi. Hal ini dilakukan
dengan mengubah perintah-perintah yang mengakses memori dan perangkat keras secara
langsung menjadi sebuah hypercall yaitu perintah yang mengakses hypervisor (virtualization
layer) yang mengatur implementasi virtualisasi. Karena teknologi ini perlu mengubah
kernel guest os maka pada awalnya paravirtualisasi tidak dapat menjalankan Windows
sebagai guest OS, karena Windows adalah OS yang tidak open source. Bagan dari
paravirtualisasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Teknologi paravirtualisasi ini kita jumpai pada xen yang antara lain dipergunakan oleh Oracle
VM Server dan Citrix Xen Server. Untuk mengatasi kendala menjalankan Windows
sebagai guest os maka akhir-akhir ini xen mengadopsi juga teknologi virtualisasi dengan
bantuan perangkat keras sebagai bagian dari teknologi paravirtualisasinya. Adapun Software
lainnya yang ada pada Paravirtualization : TRANGO, Wind River, L4 , VMware , XtratuM dll.
Semua aplikais ini menggunakan atau dapat menggunakan teknik paravirtualization untuk
mendukung mesin virtual berkinerja tinggi pada perangkat keras x86 dengan
mengimplementasikan mesin virtual yang tidak mengimplementasikan bagian yang sulit
divirtualisasikan dari set instruksi x86 yang sebenarnya.

Kelebihan utama dari teknologi paravirtualisasi ini adalah mengubah kernel guest os lebih
mudah daripada membuat translasi biner seperti pada teknologi virtualisasi total, selain itu
perbedaan unjuk kerja dari mesin virtual dan tidak sangat kecil (hampir tidak ada perbedaan).

C. Virtualisasi dengan bantuan perangkat keras (Hardware virtualization)


Virtualisasi perangkat keras adalah upaya menciptakan mesin virtual yang bekerja layaknya
sebuah komputer beserta dengan sistem operasi. dalam virtualisasi perangkat keras, mesin
host adalah mesin tempat virtualisasi itu berada, dan mesin guest itu sendiri. Ini adalah
teknologi virtualisasi yang baru saja dikembangkan semenjak hadirnya processor yang memiliki
kemampuan atau dukungan terhadap teknologi virtualisasi seperti teknologi VT-x pada
prosesor Intel atau teknologi AMD-V pada prosesor AMD. Dukungan dari prosesor terhadap
teknologi virtualisasi ini adalah pengambilalihan tugas menghadang perintah-perintah yang
mengakses memori atau perangkat keras secara langsung yang dilakukan pada teknologi
virtualisasi total dengan implementasi melalui software menjadi salah satu fitur perangkat keras
hardware. Bagan nya dapat dilihat seperti berikut :

Dengan demikian tidak diperlukan lagi adanya translasi biner atau perubahan pada
kernel guest os. Fitur dukungan hardware dari prosesor ini menjadi tumpuan bagi tumbuh dan
berkembangnya teknologi virtualisasi di masa depan. Di awal perkembangannya unjuk kerja
dari teknologi virtualisasi dengan bantuan perangkat keras ini memang masih belum sempurna
yaitu dalam hal unjuk kerjanya masih belum mampu melebihi teknologi virtualisasi total,
namun kita berharap ke depan secara berangsur-angsur hal tersebut akan menjadi lebih baik
mengingat bahwa secara teknologi fitur ini adalah yang paling ideal dalam mendukung
teknologi virtualisasi. Satu hal yang paling menggembirakan dengan teknologi virtualisasi
dengan dukungan hardware ini adalah munculnya hypervisor yang berkode sumber terbuka
secara total yaitu kvm sehingga membuka kemungkinan bagi semakin cepatnya teknologi
virtualisasi ini akan berkembang. KVM adalah hypervisor yang paling dominan dalam
lingkungan OpenStack.

Ada juga kombinasi Para Virtualization dan Full Virtualization yang disebut Hybrid
Virtualization di mana bagian dari sistem operasi tamu menggunakan paravirtualization untuk
driver hardware tertentu, dan host menggunakan virtualisasi penuh untuk fitur lainnya. Hal ini
sering kali menghasilkan kinerja yang unggul pada tamu tanpa perlu tamu menjadi sepenuhnya
paravirtualisasi. Contoh dari ini: Tamu menggunakan virtualisasi penuh untuk instruksi dengan
hak istimewa di kernel tetapi paravirtualisasi untuk permintaan IO menggunakan driver khusus
di tamu. Dengan cara ini sistem operasi tamu tidak perlu sepenuhnya paravirtualisasi (yang
terkadang tidak tersedia) tetapi masih dapat menikmati beberapa fitur paravirtualisasi.

Jenis – Jenis Virtualisasi

1. Aplication System Virtualization


Aplication System Virtualization merupakan teknologi virtual yang sudah menerapkan teknik
virtual dalam aplikasi di sistem operasi yang terdapat pada komputer. Penerapannya bisa dalam
cloing appp, untuk melakukan kloning ke beberapa aplikasi, misalnya hatsapp, BBM, dll. Contoh
software Application Virtualization : Dosemu, Wine

2. Management Virtualization
Banyak komputer sudah menggunakan management virtualization  ini, karena mereka lebih di
mdahka dalam bekerja sebagai leader maupun dalam merencanakan proyek bangunan yang
fungsinya mengambar atau merancang beberapi hari kedepannya. Contoh penerapannya
dalam Memory Virtualization : pooling memory dari node-node di cluster

3. Operating System Virtualization


Biasanya sistem ini banyak sekai digunakan di kalangan pelajar. Sistem operasi ini digunakan
untuk alat belajar dalam beberapa materi baru. Mengapa memakai ini? Meminimalisir
kerusakan pada saat pembelajaran yang tidak diinginkan, biasanya akan menggunakan sistem
ini, karena sistem yang akan rusak dan sistem yang asli tidak akan berpengaruh. Contoh
Operating System Virtualization adalah VirtualBox.

4. Network Virtualization
Sistem ini lebih banyak diggunakan oleh kalangan teknisis yang bekerja di Jaringan Internet. 
Sistem teknologi ini biasanya digunakan merancang konfigurasi jaringan internet. Dengan
sistem ini teknisi hanya perlu menyalin dari virtual jaringan ke jaringan nyata.
Contoh Network Virtualization : VLAN, Virtual IP, Multilink

5. Service Virtualization
Layanan ini banyak digunakan oleh seseorang yang bekerja dalam pengembangan aplikasi
untuk sistem informasi. Anda bisa secara optimal melayani pelanggan dan memperkerjakan
sedikit karyawan. Layanan ini juga berfungsi sebagai penghilang kesalahan yang dilakukan
manusia.

6. Storage Virtualization
Sistem ini sama dengan storage cloud dan berfungsi sebagai ruang penyimpanan yang
dimanfaatkan oleh pengguna yang bisa emnyimpan beberapa file seperti flashdisk pada
umumnya, dimana terdapat layanan yang berupa infrastruktur (IaaS – Infrastructure as a
Service), dimana untuk mengimplementasikan IaaS digunakanlah teknologi virtualisasi
mesin/komputer. Atau yang pernah mendengar isitilah Virtual Private Server (VPS) itu juga
menggunakan virtualisasi mesin. Dengan sistem ini, bisa mengakses file yang dimiliki dari mana
saja dan kapan saja, jadi and tidak perlu khawatir Sadar atau tidak dunia berkembang ke arah
virtualisasi. Makin kesini, makin banyak hal yang coba divirtualkan di dunia maya. Contoh
penerapan Storage Virtualization : RAID, LVM.

Tipe Virtualisasi

1. Hardware Level
Sesuai namanya yaitu Hardware atau perangkat keras, jenis virtualisasi ini benar-benar
langsung mengena kepada perangkat keras. Contohnya adalah arsitektur dari prosesor yang
digunakan akan berpengaruh terhadap hal ini. Hardware Level memiliki 3 macam tipe
yaitu Full Virtualization, Emulation Virtualization, dan Bare Metal Virtualization.

A. Full Virtualization
Pada jenis virtualisasi ini kita menjalankan aplikasi virtualisasi di atas sistem operasi yang
sedang berjalan. Untuk skemanya bisa dilihat pada gambar di bawah ini

Full virtualization memberikan feature penuh dari hardware kepada virtual machine yang
dijalankan sebagai guests operating system. Pada gambar tersebut Perangkat lunak
virtualisasi yang kita gunakan berdiri di atas Host OS atau sistem operasi yang kita gunakan.
Beberapa Software yang ada pada metode Full Virtualization : VirtualBox, VMware
Workstation, VMware, Win4BSD, Win4Lin Pro, Adeos, dll

B. Emulation Virtualization
Virtualisasi sebagian yaitu virtualisasi di mana tidak semua aspek lingkungan disimulasikan
dan tidak semua perangkat lunak dapat langsung berjalan, beberapa perlu disesuaikan agar
dapat berjalan dalam lingkungan virtual tersebut. Di sini, mesin virtual mensimulasikan
perangkat keras & independen. Selain itu, OS tamu tidak memerlukan modifikasi apa pun.

C. Bare Metal Virtualization


Pada Bare Metal, tidak ada Host OS yang berjalan, dalam kata lain sistem operasinya adalah
aplikasi virtualisasi itu sendiri. Dengan begini maka seluruh resource dari komputer
dikendalikan oleh Aplikasi tersebut. Tipe seperti ini baik digunakan untuk produksi karena
lebih menghemat resource. Contoh dari tipe virtualisasi seperti ini adalah VMWare Vsphere
dan Microsoft HyperV.

Beberapa peralatan komputer dapat divirtualisasikan. Contoh peralatan komputer yang dapat
divirtualisasikan adalah

 Server. Mulai dari perspektif akses dan manajemen, sebuah server fisik tunggal
dapat menjadi beberapa server yang biasa disebut dengan virtual server atau virtual
machine (VM)
 Desktop. Mirip dengan virtualisasi server, virtualisasi desktop dapat berarti dua hal.
Yang pertama, memungkinkan pengguna untuk menjalankan beberapa sistem operasi
desktop (Apple Mac OS dan Microsoft Windows OS) di dalam komputer yang sama.
Yang kedua virtualisasi memungkinkan data dan layanan yang dimiliki oleh pengguna
diletakkan di komputer yang digunakan bersama dengan data dan layanan milik orang
lain.
 Storage. Satu tempat penyimpanan fisik dapat terlihat menjadi beberapa driver
virtual. Dengan kata lain, dengan menggunakan windows yang terpisah di console
manajemen yang umum, administrator IT dapat memperlakukan drive virtual seperti
drive fisik.
 Application. Saat memvirtualisasi, aplikasi yang ditulis untuk sebuah lingkungan
sistem operasi dapat dijalankan di lingkungan operasi yang lain untuk meningkatkan
kecocokan aplikasi dan kemudahan pengelolaan. Operasi akan diarahkan ke sistem
operasi yang sesuai.
 Network. Di dalan jaringan, sebuah router fisik dapat mendukung beberapa, alamat
IP untuk membuat router virtual. Sama seperti sebuah switch Ethernet fisik dapat
mendukung beberapa alamat MAC (media access control) untuk membuat switch
virtual. Sebuah hardware fisik dapat dibagi menjadi beberapa router atau switch
virtual untuk mengurangi biaya.

2. Operating System Level


Tipe virtualisasi ini sering juga disebut dengan OS Container. Dimana aplikasi virtualisasi
menggunakan kernel dari sistem operasi yang sedang digunakan pada komputer HOST atau
Guest OS menggunakan kernel dari Host OS. Contoh software dari tipe virtualisasi seperti ini
adalah OpenVZ dan LXC.

3. Application Level
Tipe virtualisasi ini sering disebut dengan Application Container. Jika pada OS Level si aplikasi
virtualisasi mengambil kernel dari sistem operasi yang digunakan pada host maka application
level mengambil sebuah aplikasi berserta library, konfigurasi, dan semua hal yang dibutuhkan.
Tipe virtualisasi seperti ini sering digunakan oleh seorang Developer untuk mempermudah
pekerjaan. Contoh dari tipe virtualisasi ini adalah Docker.

Tipe Hypervisor
Hypervisor adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk membuat sebuah mesin virtual.
A. Tipe 1 Hypervisor Native/Bare Metal : berjalan pada fisik komputer secara langsung.
Contoh : KVM,VMWare ESXi, Microsoft Hyper-V, Proxmox VE.

B. Tipe 2 Hypervisor Hosted : berjalan diatas sistem operasi. Contoh : Virtualbox, VMWare
Workstation, Parallels Desktop.
Kelebihan Virtualisasi

 Pengurangan biaya investasi hardware


Karena konsolidasi server, biaya menurun; sekarang, beberapa OS bisa ada bersama dalam satu
perangkat keras. Ini meminimalkan jumlah ruang rak, mengurangi jumlah server, dan akhirnya
menurunkan konsumsi daya.

 Fitur Virtualisasi Perangkat Keras Tingkat Lanjut


Dengan kemajuan hypervisor modern, operasi yang sangat kompleks memaksimalkan abstraksi
perangkat keras & memastikan waktu kerja maksimum. Teknik ini membantu untuk memigrasi
mesin virtual yang sedang berlangsung dari satu host ke host lain secara dinamis.

 Pemanfaatan sumber daya yang efisien


Sumber daya fisik dapat dibagikan di antara mesin virtual. Mesin virtual lain dapat
menggunakan sumber daya yang tidak digunakan yang dialokasikan oleh satu mesin virtual jika
diperlukan.

 Meningkatkan fleksibilitas TI
Pengembangan cepat sumber daya perangkat keras menjadi mungkin dengan menggunakan
virtualisasi, dan sumber daya juga dapat dikelola secara konsisten.

 Kemudahan backup dan recovery


 Kemudahan deployment
 Mengurangi panas
 Mengurangi biaya ruang server
 Kemudahan perawatan dan pengelolaan
 Standarisasi hardware
 Kemudahan replacement

Kekurangan Virtualisasi

 Satu server fisik bermasalah maka semua mesin virtual diatasnya ikut
bermasalah. Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan semua telur didalam
1 keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine
didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan
fasilitas backup secara otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail
over/clustering Oleh karena itu diperlukan backup server
 Membutuhkan spesifikasi hardware yang lebih tinggi agar bisa menjalankan
beberapa mesin virtual sekaligus secara bersamaan

 Keamanan server fisik harus dijaga dengan baik karena jika server fisik atau
hypervisornya ditembus keamanannya maka mesin virtual lain kemungkinan bisa juga
dikendalikan. Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya
sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem
induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server- server virtual dengan
cara menggunakan informasi yang ada pada server induk

SOFTWARE YANG DIGUNAKAN


Ada beberapa software yang cukup populer dan paling umum digunakan saat ini untuk
melakukan virtualisasi ini, yaitu :

 VMWare.
VMWare dikenal sebagai pelopor dalam software virtualisasi. Kata VM dari VMWare
sendiri punya kepanjangan Virtual Machine. Saat ini, software desktop VMWare dapat
berjalan pada Microsoft Windows, Linux, dan MacOS X. Sementara software enterprise
VMWare yaitu, VMWare ESX Server dapat dijalankan langsung pada server tanpa perlu
adanya sistem operasi. Secara umum, software VMWare ini dikategorikan menjadi tiga
bagian, yaitu software desktop, software server, dan produk-produk lain. Untuk software
desktop ada tiga macam, yaitu VMWare Workstation yang dirilis pertama kali pada tahun
1998, yang memungkinkan melakukan instalasi beberapa sistem operasi pada x86 di PC
yang sama. Yang kedua dari software desktop VMWare adalah VMWare Fusion yang
dikembangkan untuk komputer Macintosh dengan processor Intel. Dengan VMWare
Fusion ini, memungkinkan untuk menjalankan Microsoft Windows, Linux, Netware, dan
Solaris sebagai virtual machine bersamaan dengan Mac OS. Software desktop yang ketiga
dari VMWare adalah VMWare Player yang merupakan software virtualisasi freeware
dengan berbagai batasan. Untuk software server, VMWare memasarkan 3 produk
virtualisasi yang diperuntukkan bagi server, yaitu VMWare ESX, VMWare ESXi dan
VMWare Server yang dapat didownload secara gratis
di www.vmware.com/products/server.

 Microsoft Hyper-V
atau yang sebelumnya bernama Windows Server Virtualization merupakan virtualisasi
yang bersifat hypervisor-based untuk sistem x64. Versi beta dari Hyper-V dipasarkan
dengan edisi Windows Server 2008, dan versi finalnya dirilis tanggal 26 Juni 2008.
Microsoft menyatakan bahwa produk ini merupakan suatu usaha dari Microsoft untuk
menyediakan sebuah sistem operasi terbaik yang mendukung teknologi virtualisasi.

 Virtual Box
merupakan software virtualisasi yang mulanya dibuat oleh perusahaan software Jerman,
yaitu Innotex. Saat ini, Virtual Box dikembangkan secara penuh oleh Sun xVM. Sistem
operasi host yang didukung oleh Virtual Box adalah Linux, MAC OS X, OS/2 Warp,
Windows XP atau Vista, serta Solaris. Sedangkan untuk sistem operasi guest yang
didukung termasuk DragonFlyBSD, FreeBSD, Linux, OpenBSD, OS/2 Warp, Windows, dan
Solaris. Versi terakhir dari Virtual Box ini dapat mendukung Windows 7 beta. Menurut
survei di tahun 2007 yang diadakan oleh DesktopLinux.com, VirtualBox menduduki
software virtualisasi terpopuler urutan ke-3.

Anda mungkin juga menyukai