PERMASALAHAN
Kebutuhan akan server bagi perusahaan dirasa sangat penting untuk mendorong kinerja bisnis
perusahaan itu sendiri. Dengan adanya server sebagai infrastruktur yang mampu menggerakan layanan
TI, maka berbagai proses bisnis yang ada pada perusahaan tersebut dapat terbantu. Seiring dengan
bertambah banyaknya layanan TI pada perusahaan maka diperlukan juga infrastruktur pendukung yang
memadai, dalam hal ini server. Server akan memiliki peran vital terutama dalam menangani berbagai
transaksi bisnis yang memanfaatkan layanan TI, terlebih jika dari hari ke hari transaksi bisnis yang
ditangani oleh server terus bertambah, maka tidak menutup kemungkinan server tersebut akan mengalami
kegagalan operasi. Maka dari itu untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya peningkat spesifikasi
server, bisa melalui penambahan komponen perangkat server atau membeli server yang baru sebagai
cadangan.
Namun itu bisa menjadi dilema bagi perusahaan terutama bila harus membeli server atau
perangkatnya. Hal ini bisa jadi berhubungan dengan anngaran perusahaan, kurangnya respon dari
stakeholder perusahaan atau kesulitan teknis dalan konfigurasi ulang server. Untuk mengatasi hal tersebut
terdapat solusi alternatif lain, yaitu menggunakan teknologi virtualisasi. Virtualisasi merupakan teknik
pengelolaan sistem dan sumber daya secara fungsional, dengan menyembunyikan karakteristik fisik dari
sumber daya. Virtual Server adalah teknologi server side tentang sistem operasi dan software yang
memungkinkan sebuah mesin dengan kapasitas besar di bagi ke beberapa mesin virtual. Tiap mesin
virtual ini melayani sistem operasi dan software secara independen dan dengan konfigurasi yang cepat.
Konsep virtualisasi ini memungkinkan beberapa server berjalan di atas satu mesin.
Keuntungan utama dari virtualisasi selain kesinambungan jalannya perusahaan juga tentang
fleksibilitas, kesederhanaan, konsolidasi server, recovery yang cepat, dan pengurangan biaya administrasi,
seperti yang diharapkan. Virtualisasi memungkinkan terjadinya isolasi sistem yang lebih baik, sehingga
bisa digunakan untuk menambahkan keamanan dan kehandalan sistem. Dengan kata lain Teknologi
virtualisasi server ini bertujuan mengoptimalkan penggunaan infrastruktur TI yang sudah ada tanpa harus
menambah perangkat fisik secara nyata namun hanya perlu membuat bentuk virtualnya.
Ini juga dapat dijadikan solusi lain dalam mengelola infrastruktur TI, dalam hal ini server secara efektif
dan efisien, karena pada dasarnya virtualisasi dapat membuat beberapa server dalam satu server,
walaupun secara fisik server hanya terlihat satu, tapi secara logis server dibagi menjadi beberapa.
BAB 2
KAJIAN TEKNOLOGI VIRTUALISASI
1. Konsep Virtualisasi
Konsep dari Virtualisasi adalah membagi sumber daya native server menjadi beberapa komputer
secara bersama-sama atau yang dinamakan computer virtual atau virtual
machine ( VM ). Komputer virtual ini berdiri sendiri tanpa mempengaruhi computer virtual
lainnya walaupun berada dalam 1 native server. Walaupun server virtual ini berada dalam 1
native server namun penggunaan dayanya seperti CPU, RAM dan Hardisk. Yang dapat di
lonfigurasikan sehingga dapat di dapat hasil yang lebih efisien dalam penggunaan sumber daya
pada setiap layanan. Setiap computer virtual ini dapat menjalankan system operasi yang berbeda-
beda seperti Windows dan Linux secara bersamaan, system operasi yang berada pada computer
virtual dinamakan Guest Operating System.
Virtualisasi memungkinkan beberapa sistem operasi untuk berjalan secara bersamaan di dalam
beberapa komputer atau mesin virtual pada satu komputer fisik, sehingga pada akhirnya dapat
mengoptimalkan penggunaan sumber daya komputer yang umumnya hanya terpakai antara 10-
15%
2. Pendorong Virtualisasi
Menurut ZiffDavis Research, ada beberapa hal yang mengarahkan perusahaan untuk mengadopsi
teknologi virtualisasi, dengan hasil survey terbanyak secara berurutan adalah menurunkan biaya
perangkat keras, perbaikan rasio utilisasi Server, mengurangi penyebaran Server, dan
menurunkan biaya pemeliharaan.
3. Kategori Virtualisasi
Virtualisai terbagi menjadi dua kategori utama , yaitu Platform Virtualisasi dan Resource
Virtualisasi
a. Platform Virtualisasi
Dalam Platform Virtualisasi, pembuatan mesin virtual menggunakan kombinasi dari
perangkat keras dan perangkat lunak sebagai platform virtualisasi. Dilakukan diatas sebuah
platform perangkat keras (“host”) dengan sebuah software sebagai kontrol yang dapat
membuat sebuah lingkungan simulasi komputer (Virtual Machine) atau guest ,guest adalah
berjalan sebagai OS seperti layaknya terpasang pada sebuah hardware platform standalone.
Terdapat beberapa pendekatan Emulation / Simulation Native dan Full Virtualization
b. Resource Virtualisasi
Resource Virtulization dikembangkan untuk mendukung implementasi sumber daya sistem
secara spesifik misalkan untuk storage dan network. Pada kategori virtualisasi ini, sebuah
resource perangkat keras akan dijadikan sebagai referensi untuk mengambil alih kinerjanya.
4. Cara Kerja Virtualisasi
Virtualisasi pada dasarnya bekerja dengan cara menggunakan sumber daya infrastruktur physical
yang resourcenya dibagi-bagi.Dengan adanya virtualisasi ini kita dapat menjalankan beberapa
mesin secara virtual di dalam sebuah resource/mesin tunggal dalam waktu yang simultan dan
bersamaan. virtual machine dapat berjalan dengan mengakses resource yang di share oleh
induk/hostnya dimana virtual machine tersebut berjalan. virtual machine digerakan oleh
hypervisor yang bertugas untuk melakukan scheduling resource
Arsitektur yang dibuat umumnya adalah membuat suatu replica dari sistem yang digunakan baik
untuk web server, aplikasi maupun databasenya sendiri. Dengan replica tersebut apabila terjadi
pada salah satunya (system aslinya yang digunakan), maka system yang berjalan tersebut akan
mengetahui bahwa telah terjadi suatu system yang tidak bekerja sebagaimana system tersebut
berjalan. Maka system yang sudah diatur dengan HA akan berpindah ke replica dan mengaktifkan
replica tersebut sebagai system utamanya. Di sini user/pemakai merasa tidak mengalami
gangguan terhadap system yang digunakan, karena kejadian gangguan yang terjadi langsung
dapat diatasi dengan adanya HA tersebut.
7. Jenis Virtualisasi
c. Virtualisasi Memori
*Virtualisasi Memori, menggabungkan Random-Access memory (RAM) dengan sumber
daya dari sistem jaringan ke kolam memori tunggal , sehingga Virtual memori memberikan
kesan bahwa ia seolah-olah memiliki memori yang bekerja bersebelahan dengan memori fisik
yang asli
d. Virtualisasi Penyimpanan
Storage virtualisasi, merupakan sebuah proses pengambilan sumber daya abstrak dari
penyimpanan fisik disk lalu didistribusikan ke penyimpanan logis disk. Dengan
mendistribusikan Sistem file virtual ke beberapa fragmen penyimpanan disk logis maka
sistem file virtual, akan membuat lapisan abstraksi di atas file sistem disk asli(contoh:NTFS,
FAT32,EXT3), yang memungkinkan aplikasi klien untuk mengakses berbagai jenis file
sistem cara
yang seolah-olah sama dengan mekanisme pengambilan data pada disk asli.
* Storage hypervisor, perangkat lunak yang mengelola virtualisasi penyimpanan dan
menggabungkan sumber daya fisik penyimpanan ke dalam satu atau lebih fleksibel kolam
penyimpanan logis [10]
* Virtual disk drive, sebuah program komputer yang mengemulasi disk drive seperti hard
disk drive atau optical disk drive (lihat perbandingan software image disc)
e. Virtualisasi Jaringan
Virtualisasi Jaringan, merupakan penciptaan jaringan virtual untuk menangani subnet
jaringan dengan memanfaatkan mekanisme virtual private network .VPN merupakan sebuah
protokol jaringan yang menggantikan media fisik/perangkat dalam jaringan dengan lapisan
abstrak, yang memungkinkan jaringan virtual tersebut bias terkoneksimelalui Internet
Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang
sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun
ada penambahan kapasitas harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja
komputer induk, yang jika dihitung secara finansial, masih jauh lebih hemat dibandingkan investasi
hardware baru.
Server-server yang dijalankan didalam sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang
berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak perlu melakukan instalasi
dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan image yang sudah disimpan, merestore data hasil
backup terakhir dan server berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya.
Kemudahan Deployment. Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada
mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat
proses implementasi suatu sistemMengurangi Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis
mengurangi panasnya ruang server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya
pendinginan/AC dan pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik