virtualization
Private Cloud
Cloud Computing
Computing
Virtualisasi
merupakan upaya untuk
mengubah dan
menghasilkan suatu bentuk
virtual dari sesuatu yang
bersifat fisik. Virtualisasi ini
membuat sebuah simulasi
dari perangkat keras,
sistem operasi, jaringan
dan sebagainya.
Termasuk juga pembuatan
sumber daya tunggal seperti
server. Jenis virtualisasi ini
sendiri ada beragam. Antara
lain virtualisasi perangkat keras, jaringan, dan penyimpanan.
Virtualisasi jaringan adalah penggabungan sumber daya yang tersedia dalam jaringan
dengan cara membagi ketersediaan bandwidth ke dalam sejumlah server. Bagi perusahaan, ada
tiga virtualisasi jaringan, yaitu: otomatisasi TI, keamanan (security), dan kontinuitas aplikasi
(application continuity) – memungkinkan perusahaan untuk membuat aplikasi tetap tersedia,
meskipun berada di datacenter yang berbeda.
Kelemahan virtualisasi :
1. Satu Pusat Masalah. Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan semua telur
didalam 1 keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine
didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan fasilitas
backup secara otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail over/clustering
2. Spesifikasi Hardware. Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk
menjalankan server induk dan mesin virtual didalamnya
3. Satu Pusat Serangan. Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya
sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem induk, ada
kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server- server virtual dengan cara
menggunakan informasi yang ada pada server induk
Private cloud adalah salah satu jenis layanan cloud computing yang memiliki kelebihan
hampir menyerupai public cloud, yaitu tingkat keamanan data yang baik serta fleksibilitas yang
bisa disesuaikan dengan organisasi namun memiliki infrastruktur yang bersifat pribadi atau
eksklusif. Private cloud lebih berfokus pada pelayanan yang diberikan pada lembaga
perseorangan atau single organization. Layanan private cloud biasanya digunakan oleh satu
organisasi saja dan memastikan bahwa layanan tersebut benar- benar terisolasi dari organisasi
lainnya. Perusahaan atau organisasi seringnya menggunakan layanan ini dengan sistem sewa
bulanan. Private cloud sering juga diubah untuk disesuaikan dengan kebutuhan sebuah
perusahaan atau organisasi.
Cloud Computing :
cloud computing (komputasi awan) adalah metode penyampaian berbagai layanan
melalui internet. Sumber daya yang dimaksud contohnya adalah aplikasi seperti penyimpanan
data, server, database, jaringan, dan perangkat lunak.Daripada menyimpan banyak file di hard
drive atau penyimpanan lokal di komputer atau handphone, penyimpanan berbasis cloud
memungkinkan perusahaan menyimpan file selama memiliki akses ke internet.
Cloud computing merupakan opsi yang populer karena memiliki banyak keuntungan,
seperti irit biaya, meningkatkan produktivitas, kecepatan, efisiensi, performa, dan keamanan.
Maka itu, tak heran banyak perusahaan atau orang-orang yang menggunakan cloud untuk
menyimpan data.
Cloud computing bukanlah satu bagian dari teknologi seperti microchip atau telepon
genggam. Sebaliknya, ini merupakan sebuah sistem yang utamanya terdiri dari tiga layanan:
software-as-a-service (SaaS), infrastructure-as-a-service (IaaS), dan platform-as-a-service
(PaaS).
Setiap varian cloud computing memiliki dua faktor yang sama secara umum,
yakni data center yang berada di luar dan harus memiliki internet untuk mengaksesnya.
Sumber daya server dalam data center ini dikumpulkan untuk membuat platform yang
sangat besar agar siap menampung layanan virtual. Sumber daya yang dikumpulkan ini
diatur agar bisa fleksibel, sehingga para penggunanya bisa mengakses lebih banyak ruang
penyimpanan jika diperlukan.
1. Cloud computing bukan sekadar bisa mengakses file secara instant, berkat cloud
computing, penggunanya dapat mengecek email di komputer mana pun, atau bahkan
menyimpan serta mengakses file dari mana pun seperti Dropbox atau Google Drive.
2. Maka itu, perusahaan-perusahaan yang menggunakan cloud dapat memangkas biaya
secara signifikan. Sebelum adanya cloud, perusahaan harus membeli, memiliki,
membangun manajemen informasi teknologi (IT) mereka sendiri. Sebaliknya, dengan
adanya cloud, perusahaan hanya membutuhkan pusat server dan divisi IT agar
memastikan internet yang dimiliki cepat dan stabil, agar karyawannya bisa berinteraksi
dengan cloud secara online.
3. Cloud membuat para karyawan bisa menghemat ruang penyimpanan di laptop atau
komputer. Saat ada perangkat lunak atau program yang membutuhkan update, tinggal
download saja tanpa menggunakan cara tradisional seperti menggunakan disc atau flash
drive.
4. Contohnya Adobe, penggunanya bisa mengakses aplikasi melalui Cretive Cloud dengan
model subscription. Ini memungkinkan penggunanya mengunduh versi terbaru dan
memperbaiki program lebih mudah.