Anda di halaman 1dari 5

2.

4 IT Infrastructures, Cloud Computing and Services

Infrastruktur teknologi informasi

Infrastruktur teknologi informasi merupakan prasarana penunjang utama sumber


daya teknologi dalam rangka terselenggaranya proses penyebaran informasi.. Menurut Turban,
“infrastruktur teknologi informasi adalah fasilitas fisik, komponen teknologi informasi, layanan
teknologi informasi, dan manajemen teknologi informasi yang mendukung keseluruhan
perusahaan” tujuan dari infrastruktur teknologi informasi adalah untuk mencapai efektivitas dari
keseluruhan proses teknologi informasi, kebijakan, data, sumber daya manusia, peralatan dan
lainnya. Dan tujuan lainnya adalah untuk mengoperasikan Teknologi Informasi agar bisa diakses
ke semua orang.

Dalam infrastruktur teknologi informasi, terdapat 5 komponen utama, yaitu : (1)


perangkat keras “hardware” (2) perangkat lunak “software” (3) jaringan dan fasilitas
komunikasi, termasuk internet dan intranet (4) database dan pengolah data (5) informasi
manajemen. Dalam membuat keputusan memilih 5 komponen ini, harus mempertmbangkan hal
berikut : dependable : andal, manageable : dapat dikelola, adaptable : dapat beradaptasi,
affordable : terjangkau.

Setelah mendapat pemahaman mengenai infrastruktur teknologi informasi, kita dapat


mengetahui alasan mengapa perusahaan beralih pada teknologi informasi baru, terutama yang
berbasis “cloud” komputerasi berbasis jaringan internet.

virtualization
Private Cloud
Cloud Computing
Computing

2.4.1 Evolusi menjadi Cloud Computing


Virtualization :

Virtualisasi
merupakan upaya untuk
mengubah dan
menghasilkan suatu bentuk
virtual dari sesuatu yang
bersifat fisik. Virtualisasi ini
membuat sebuah simulasi
dari perangkat keras,
sistem operasi, jaringan
dan sebagainya.
Termasuk juga pembuatan
sumber daya tunggal seperti
server. Jenis virtualisasi ini
sendiri ada beragam. Antara
lain virtualisasi perangkat keras, jaringan, dan penyimpanan.

Virtualisasi jaringan adalah penggabungan sumber daya yang tersedia dalam jaringan
dengan cara membagi ketersediaan bandwidth ke dalam sejumlah server. Bagi perusahaan, ada
tiga virtualisasi jaringan, yaitu: otomatisasi TI, keamanan (security), dan kontinuitas aplikasi
(application continuity) – memungkinkan perusahaan untuk membuat aplikasi tetap tersedia,
meskipun berada di datacenter yang berbeda.

Virtualisasi penyimpanan adalah penggabungan media penyimpanan fisik pada jaringan,


dikelola oleh konsol pusat.  Virtualisasi penyimpanan seperti ini umumnya menggunakan konsep
Storage Area Networks (SAN). SAN merupakan sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi
yang khusus, terdiri dari server dan media penyimpan. SAN adalah solusi konfigurasi masa
depan media penyimpanan data dalam jumlah besar berbasis online.

Virtualisasi data adalah pendekatan untuk data management yang memungkinkan


aplikasi untuk mengambil dan memanipulasi data tanpa memerlukan detail teknis tentang data,
seperti bagaimana data tersebut diformat atau di mana data secara fisik berada. Sedangkan
virtualisasi server adalah penyembunyian sumber daya server (termasuk jumlah dan identitas
individu server fisik, prosesor, dan sistem operasi) dari server pengguna.

Kelemahan virtualisasi :
1. Satu Pusat Masalah. Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan semua telur
didalam 1 keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine
didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan fasilitas
backup secara otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail over/clustering
2. Spesifikasi Hardware. Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk
menjalankan server induk dan mesin virtual didalamnya
3. Satu Pusat Serangan. Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya
sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem induk, ada
kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server- server virtual dengan cara
menggunakan informasi yang ada pada server induk

Private Cloud Computing :

Private cloud  adalah salah satu  jenis layanan  cloud computing yang memiliki kelebihan
hampir menyerupai public cloud, yaitu tingkat keamanan data yang baik serta fleksibilitas  yang
bisa disesuaikan dengan organisasi namun memiliki infrastruktur yang  bersifat pribadi atau
eksklusif. Private cloud lebih berfokus pada pelayanan yang diberikan pada lembaga
perseorangan atau single organization. Layanan  private cloud biasanya digunakan  oleh satu
organisasi saja dan memastikan bahwa layanan tersebut benar- benar terisolasi dari organisasi
lainnya. Perusahaan atau organisasi seringnya menggunakan layanan ini dengan sistem sewa
bulanan. Private cloud  sering juga diubah untuk disesuaikan  dengan kebutuhan sebuah
perusahaan atau organisasi.

Cloud Computing :
cloud computing (komputasi awan) adalah metode penyampaian berbagai layanan
melalui internet. Sumber daya yang dimaksud contohnya adalah aplikasi seperti penyimpanan
data, server, database, jaringan, dan perangkat lunak.Daripada menyimpan banyak file di hard
drive atau penyimpanan lokal di komputer atau handphone, penyimpanan berbasis cloud
memungkinkan perusahaan menyimpan file selama memiliki akses ke internet.

Cloud computing merupakan opsi yang populer karena memiliki banyak keuntungan,
seperti irit biaya, meningkatkan produktivitas, kecepatan, efisiensi, performa, dan keamanan.
Maka itu, tak heran banyak perusahaan atau orang-orang yang menggunakan cloud untuk
menyimpan data.

Cloud computing bukanlah satu bagian dari teknologi seperti microchip atau telepon
genggam. Sebaliknya, ini merupakan sebuah sistem yang utamanya terdiri dari tiga layanan:
software-as-a-service (SaaS), infrastructure-as-a-service (IaaS), dan platform-as-a-service
(PaaS).

1. Software-as-a-service (SaaS) SaaS (software as a service) adalah perangkat lunak yang


dijadikan sebagai layanan dan bersifat online. SaaS juga disebut sebagai layanan aplikasi
berbasis komputasi awan atau cloud. Ketika menggunakan model layanan SaaS, kamu
hanya perlu menggunakan aplikasi tersebut tanpa harus memahami hal teknis dari
layanan tersebut.Hal ini seperti mengenai penyimpanan data dan server serta pengelolaan
perangkat. SaaS bisa juga diakses melalui browser, dengan menggunakan akun pada
aplikasi tersebut. Alih-alih setiap pengguna harus meng-install perangkat lunak di
komputer, mereka dapat mengakses program melalui internet.
2. Infrastructure-as-a-service (IaaS) melibatkan metode untuk mengirimkan suatu file dari
sistem operasi ke server dan penyimpanan, melalui konektivitas berbasis IP sebagai
bagian dari layanan on-demand. Klien jadi tidak perlu membeli perangkat lunak atau
server. Contoh populer dari tipe ini adalah Public Cloud dari Indonesian Cloud dan
Microsoft Azure.
3. Platform-as-a-service (PaaS) disebut-sebut sebagai yang paling kompleks. PaaS hampir
mirip dengan SaaS, tapi perbedaan paling besarnya adalah, alih-alih mengirim suatu
perangkat lunak via online, PaaS sebenarnya adalah platform untuk membuat perangkat
lunak yang dikirimkan melalui internet. Contoh dari PaaS seperti Salesforce.com dan
Heroku.

Cara kerja cloud computing

Setiap varian cloud computing memiliki dua faktor yang sama secara umum,
yakni data center yang berada di luar dan harus memiliki internet untuk mengaksesnya.
Sumber daya server dalam data center ini dikumpulkan untuk membuat platform yang
sangat besar agar siap menampung layanan virtual. Sumber daya yang dikumpulkan ini
diatur agar bisa fleksibel, sehingga para penggunanya bisa mengakses lebih banyak ruang
penyimpanan jika diperlukan.

Keuntungan menggunakan cloud computing

1. Cloud computing bukan sekadar bisa mengakses file secara instant, berkat cloud
computing, penggunanya dapat mengecek email di komputer mana pun, atau bahkan
menyimpan serta mengakses file dari mana pun seperti Dropbox atau Google Drive.
2. Maka itu, perusahaan-perusahaan yang menggunakan cloud dapat memangkas biaya
secara signifikan. Sebelum adanya cloud, perusahaan harus membeli, memiliki,
membangun manajemen informasi teknologi (IT) mereka sendiri. Sebaliknya, dengan
adanya cloud, perusahaan hanya membutuhkan pusat server dan divisi IT agar
memastikan internet yang dimiliki cepat dan stabil, agar karyawannya bisa berinteraksi
dengan cloud secara online.
3. Cloud membuat para karyawan bisa menghemat ruang penyimpanan di laptop atau
komputer. Saat ada perangkat lunak atau program yang membutuhkan update, tinggal
download saja tanpa menggunakan cara tradisional seperti menggunakan disc atau flash
drive. 
4. Contohnya Adobe, penggunanya bisa mengakses aplikasi melalui Cretive Cloud dengan
model subscription. Ini memungkinkan penggunanya mengunduh versi terbaru dan
memperbaiki program lebih mudah.

Anda mungkin juga menyukai