Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SISTEM TERDISTRIBUSI

oleh
NURHALISA
(191195)

UNIVERSITAS DIPA MAKASSAR


2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melipahkan segala
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan  makalah yang berjudul
“SISTE TERDISTRIBUSI“ dengan baik dan lancar.
Kami juga meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kekurangan ,kesalahan
bahkan kata-kata yang tidak berkenan dihati dan disisi lain kami sangat mengharapkan ada
masukan baik kritik maupun saran dari pembaca. Sehingga penyusun dapat memperbaiki
apa yang jadi kekurangan kami karena tidak ada manusia yang sempurna kecuali Allah.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaaat bagi kami sendiri khususnya maupun
semua pihak pada umumnya.

Makassar, 2 September  2022

           Hormat Kami

         Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULAN
A.    Latar Belakang.........................................................................................................................1
B.     Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C.     Tujuan.....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Sistem Terdistribusi.................................................................................................................2
B.     Karakteristis Sistem Terdistribusi.........................................................................................3
C.     Tujuan Sistem Terdistribusi..................................................................................................3
D.    Transparasi dan Penamaan....................................................................................................6
E. Proses Sistem Terdistribusi.....................................................................................................7
F. Komunikasi(Sistem Terdistribusi)........................................................................................11
G. Model OSI Layer....................................................................................................................13
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................15
A.    Kesimpulan.............................................................................................................................15
B.     Saran......................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pesat teknologi informasi menyebabkan bertambahnya permintaan
suatu sistem, baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak yang dapat digunakan
dengan baik dan cepat.
Permintaan yang terus bertambah ini tidak sebanding dengan kemampuan perangkat
keras yang ada. Salah satu cara untuk mengatasi hal itu dibuat pengembangan di sisi
perangkat lunak dengan membuat suatu sistem virtual di mana beberapa perangkat keras
atau komputer dihubungkan dalam jaringan dan diatur oleh sebuah sistem operasi yang
mengatur seluruh proses yang ada pada setiap komputer tersebut sehingga
memungkinkan proses berjalan dengan cepat. Sistem operasi yang mengatur proses ini
sering disebut sebagai sistem operasi terdistribusi.
Sistem operasi terdistribusi ini sekarang menjadi trend, terutama untuk research
yang kadang membutuhkan cpu yang sangat cepat untuk melakukan perhitungan yang
sangat kompleks. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai sistem operasi terdistribusi,
terutama untuk mengetahui apa dan bagaimana cara sistem ini bekerja.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud defenisi system terdistribusi ?
2.      Apa yang dimaksud karakteristik sistem terdistribusi ?
3.      Apa saja tujuan sistem terdistribusi ?
4.      Apa yang dimaksud transparansi dan penamaan pada sistem terdistribusi ?

C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui defenisi system terdistribusi
2.      Untuk mengetahui karakteristik sistem terdistribusi
3.      Untuk mengetahui tujuan sistem terdistribusi
4.      Untuk mengetahui transparansi dan penamaan pada sistem terdistribusi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sistem Terdistribusi
Sistem terdistribusi merupakan sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi
memori atau clock dan terhubung melalui jaringan komunikasi yang bervariasi, yaitu
melalui Local Area Network atau pun melalui Wide Area Network dan dilengkapi
dengan sistem software tedistribusi untuk membentuk fasilitas komputer terintegrasi.
Proses dalam sistem terdistribusi dijalankan secara bersamaan (execute concurrently)
dimana proses berinteraksi untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang sama dan
mengkoordinasikan aktifitas dan pertukaran informasi yaitu pesan yang dikirim melalui
jaringan komunikasi.

Infrastruktur Utama Aplikasi Sistem Terdistribusi yaitu:


a. Jaringan komputer baik dalam skala lokal (LAN), metropolitan (MAN), skala luas
(WAN) maupun skala global (internet).
b. Beragam perangkat keras dan lunak, serta penggunaanya yang berada dan saling
terkait dalam sistemjaringan yang membentuknya.
Berdasar aspek-aspek Sistem Terdistribusi yang disembunyikan, penyembunyian ini
terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1. Penyembunyian akses
sesorang yang bekerja dalam lingkungan sistem dapat mengakses berbagai sumber
daya yang berada dalam lingkungan tersebut untuk penyelesaian pekerjaannya.
Misalnya seorang sekretaris dapat mencetak dokumen-dokumennya secara paralel,
yaitu di local printer yang langsung terhubung dengan komputer dimejanya maupun
di remote printer dalam lingkungan SisTer sehinggan pekerjaan pencetakan dokumen
dapat segera diselesaikan.
2. Penyembunyian lokasi
Penggunaan layanan transaksi tersebar tidak perlu mengetahui lokasi basis data yang
akan diakses. Pengguna layanan transaksi juga dapat mengakses basis data dari mana
saja sejauh memiliki fasilitas untuk mengakses basis data  yang bersangkutan.
Misalnya nasabah bank yang melakukan transaksi lewat ATM tidak perlu repot
untuk mengetahui letak basis data yang akan diakses. Nasabah juga dapat melakukan
transaksi dari ATM bank dimanapun.

2
3. Penyembunyian kebersamaan
Pengelola data nasabah bank misalnya tidak perlu bingung untuk melayani transaksi
untuk nasabah tertentu, karena SisTer mampu menangani transaksi yang terjadi
bersama. Sebagai contoh : nasabah dapat menarik dana dari mesin ATM, sedangkan
pada saat yang sama ada rekanan dari nasabah tersebut yang melakukan transfer dana
ke rekening nasabah yang sama.
4.   Penyembunyian replikasi
Pengguna tidak terpengaruh apakah ia mengakses basis data orisinil atau replilkasi.
Misalnya, pengguna jasa ATM bank tidak perlu direpotkan dengan basis data orisinil
atau replikasi yang diakses. Contoh : suatu waktu, sebuah bank yang berpusat di
Jakarta melakukan replikasi basis data di Surabaya untuk membantu melayani
transaksi di Surabaya dan sekitarnya. Nasabah di Surabaya yang semula dilayani
oleh server Jakarta tidak melihat atau direpotkan oleh penggantian server ini.

B.     Karakteristis Sistem Terdistribusi


Karakteristik sistem terdistribusi adalah sebagai berikut:
1. Concurrency of components Pengaksesan suatu komponen/sumber daya (segala hal
yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer, meliputi H/W dan S/W)
secara bersamaan. Contoh: Beberapa pemakai browser  mengakses halaman web
secara bersamaan.
2.     No global clock Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mensinkronkan waktu seluruh
komputer/perangkat yang terlibat. Dapat berpengaruh pada pengiriman pesan/data,
seperti saat beberapa proses berebut ingin masuk ke critical session.
3. Independent failures of components Setiap komponen/perangkat dapat mengalami
 

kegagalan namun komponen/perangkat lain tetap berjalan dengan baik.

C.     Tujuan Sistem Terdistribusi


1.      Koneksi pengguna dan sumber daya Dalam penggunaanya sistem terdistribusi sangat
diperlukan karena:
a.       Performance : Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi
daripada komputer yang terpusat
b.      Distribution : Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah
dalam mesin yang berbeda (contoh: aplikasi perbankan, komersial)
c.       Reliability : Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan
mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan
d.      Incremental Growth : Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses
meningkat

3
e.       Sharing Data/Resource adalah : Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam
jaringan komputer.Meliputi hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga software
(berkas, basis data, obyek data).
f.       Communication.
Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia. Beberapa contoh dari sistem
terdistribusi yaitu :
a.       Internet, merupakan suatu bentuk jaringan global yang menghubungkan komputer
denga satu sama lainnya, yang dapat berkomunikasi dengan media IP sebagai
protokol.
b.      Intranet : jaringan yang teradministrasi secara local, Biasanya proprietary, Terhubung
ke internet (melalui firewall), menyediakan layanan internal dan eksternal
c.        Sistem terdistribusi multimedia biasanya digunakan pada infrastruktur internet

2.      Transparansi
a.       Access transparency :Sumber daya lokal dan remote di akses dengan menggunakan
operasi yang sama.
b.      Location transparency : Pengguna sistem tidak tahu mengetahui keberadaan hardware
dan software (CPU,…le dan data).
c.       Migration (Mobility) transparency :Sumber daya (baik berupa Hardware dan/atau
software) dapat bebas berpindahtanpa mengubah sistem penamaan.
d.      Replication transparency : Sistem bebas untuk menambah …le atau sumber daya tanpa
diketahui oleh user (dalam rangkan meningkatkan kinerja)
e.       Concurency transparency :User tidak akan mengetahui keberadaan user lain dalam
sistem, walaupunuser tersebut menggunakan sumber daya yang sama.
f.       Failure transparency :Aplikasi harus dapat menyelesaikan proses nya walaupun
terdapat kegagalanpada beberapa pada komponen sistem.
g.      Performance transparency :Beban kerja yang bervariasi tidak akan menyebabkan
turunnya kinerja sistem,hal ini dapat di capai dengan melakukan automatisasi
konfigurasi terhadapperubahan beban.
3.      Openes Keterbukaan
Salah satu hal terpenting yang harus dimiliki oleh sistem terdistribusi adalah opennes
(keterbukaan) dan ‡exibility (‡eksibilitas) :
a.       Setiap layanan (services) harus dapat di akses oleh semua user.
b.      Mudah dalam implementasi, install dan debug services;

4
c.       User dapat membuat dan menginstall service yang telah dibuat oleh siuser tersebut.
Aspek kunci pada opennes :                                        
a.       Interface dan Protocol yang standard (seperti protokol komunikasi diinternet)
b.      Support terhadap keanekaragaman. ( dengan membuat midleware seperti CORBA)
4.      Skalabilitas
Bertambahnya kebutuhan terhadap sister, memungkinakan untuk memperbesar dan
memperkecil infrastruktur dari sistem tersebar itu sendiri.Perubahan ukuran ini tidak
mempengaruhi kinerja sistem yang sedang berjalan.Perubahan skalabilitas ini meliputi
pengguna dan perangakat keras dan lunak sistem terdistribusi.
Masalah-masalah kemudian bisa muncul dari proses perluasan system tersebar ini, antara
lain :
a.       Keterbatasan perluasan. Semakin banyak pengguna maupun sumber yang dipakai
menimbulkan  terjadinya masalah dalam :
1) Pelayanan terpusat ( Centralized Services ). Banyak aplikasi yang hanya di tangani
oleh sebuah  untuk menangani banyaknya pengguna yang memakai aplikasi secara
bersamaan.
2)   Data terpusat ( Centralized Data ) Sama halnya dengan pelayanan terpusat, data
terpusat  mengakibatkan masalah yang baru. Ini akibat keterbatasan dari media
penyimpanan yang dimiliki oleh sebuah komponen penyimpanan (storage).
3) Algoritma terpusat ( Centralized Algorithm ) Dalam skala luas sistem terdistribusi,
sejumlah pesan yang cukup besar harus di route melewati banyak bentuk.
b.      Hiding Comunication Latencies. Proses ini menyelesaikan masalah trasnmisi sistem
tersebar secara geografis yang diakibatkan oleh keterbatasan kapasitas jaringan dan .
Pada dasarnya proses ini menitikberatkan pada dihindarinya waktu delay yang
mungkin terjadi ( akibat luas dan jarak ) pada saat melakukan proses remote service.
c.       Distribution.  Proses distribusi melibatkan komponen, membagi kedalam bagian yang
lebih kecil kemudian di sebar didalam bagian-bagian komponen sistem tersebar.
Contoh penerapannya adalah pada Domain Name System ( DNS )
d.      Replication.  Replikasi dalam sistem tersebar mampu meningkatkan performansi dari
sistem tersebar dan menambah ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan system
e.       Konkurensi/kebersamaan ( Concurrency ). Proses dilakukan secara simultan dan
membagi sumber daya sehingga bisa digunakan secara bersama.

5
f.       Fault Tolerance. Kemampuan untuk tetap melakukan komputasi ketika terjadi
kesalahan : Deteksi/mask/toleransi kesalahan,  Recovery terhadap kesalahan,
Redundancy.
1)      Keanekaragaman ( Heterogeneity ). Sistem tersebar mampu mendukung berbagai
sistem operasi, perangkat keras, dan perangkat lunak.
2)      Keamanan ( Security ) Sistem tersebar harus dapat menangani proses pengamanan yang
memadai dalam setiap proses transaksi sistem tersebar

D.    Transparasi dan Penamaan


1.      Transparasi
Tujuan penting dari sebuah sistem terdistribusi adalah untuk menyembunyikan fakta
bahwa proses dan sumber daya secara fisik didistribusikan di beberapa komputer. Sebuah
sistem terdistribusi yang mampu menampilkan diri kepada pengguna dan aplikasi seolah-
olah hanya satu sistem komputer dikatakan transparan. Mari kita melihat apa jenis
transparansi yang ada di sistem terdistribusi, dan kemudian menjawab pertanyaan apakah
transparansi selalu diperlukan.
Akses transparansi berkaitan dengan perbedaan bersembunyi dalam representasi data dan
cara bahwa sumber daya dapat diakses oleh pengguna. Sebagai contoh,, untuk mengirim
integer dari workstation berbasis Intel untuk mesin SPARC Sun mengharuskan kami
memperhitungkan bahwa Intel perintahnya byte dalam format little endian (yaitu, high-
order byte ditransmisikan pertama), dan bahwa prosesor SPARC menggunakan format
big endian (yaitu byte low-order ditransmisikan pertama). Perbedaan lain dalam
representasi data mungkin ada juga. Sebagai contoh, sebuah sistem terdistribusi mungkin
memiliki sistem komputer yang menjalankan sistem operasi yang berbeda, masing-
masing memiliki mereka sendiri konvensi penamaan file. Perbedaan dalam konvensi
penamaan, serta bagaimana file dapat dimanipulasi, semua harus disembunyikan dari
pengguna dan aplikasi
Kelompok penting dari jenis transparansi harus dilakukan dengan lokasi sumber daya.
Lokasi transparansi mengacu pada fakta bahwa pengguna tidak dapat mengatakan di
mana sumber daya yang secara fisik terletak di sistem. Penamaan memainkan peran
penting dalam mencapai transparansi lokasi. Secara khusus, transparansi lokasi dapat
dicapai dengan menetapkan hanya nama logis untuk sumber daya, yaitu, nama-nama di
mana lokasi dari sumber daya tidak diam-diam dikodekan. Contoh dari nama seperti
adalah http://www.prenhall.com/index.html URL, yang tidak memberikan petunjuk
tentang lokasi Web Server utama Prentice Hall. URL tersebut juga tidak memberikan

6
petunjuk mengenai apakah index.html selalu berada di lokasi saat ini atau baru-baru ini
pindah ke sana. Sistem terdistribusi di mana sumber daya dapat dipindahkan tanpa
mempengaruhi bagaimana sumber daya yang dapat diakses dikatakan untuk memberikan
transparansi migrasi. Bahkan lebih kuat adalah situasi di mana sumber daya dapat
dipindahkan sementara mereka sedang tem dikatakan untuk mendukung transparansi
relokasi. Contoh transparansi relokasi adalah ketika pengguna ponsel dapat terus
menggunakan laptop nirkabel mereka saat bergerak dari satu tempat ke tempat tanpa
pernah (sementara) lepaskan.
Jenis terakhir dari transparansi yang sering dikaitkan dengan sistem terdistribusi adalah
ketekunan transparansi, yang berkaitan dengan masking apakah sumber daya dalam
memori volatile atau mungkin di suatu tempat pada disk. Sebagai contoh, database objek
yang berorientasi menyediakan fasilitas untuk langsung memanggil metode pada objek
yang tersimpan. Apa yang terjadi di balik layar, adalah bahwa database memutuskan
salinan pertama negara objek dari disk ke memori utama, melakukan operasi, dan
mungkin menulis negara yang kembali ke penyimpanan sekunder.
2.      Penamaan
Dalam sistem terdistribusi, nama digunakan untuk merujuk kepada berbagai macam
sumber daya seperti komputer, layanan, file, serta pengguna. Penamaan adalah sebuah isu
yang mudah diabaikan tapi tetap mendasar dalam desain sistem terdistribusi. Nama
memfasilitasi komunikasi dan berbagi sumber daya. Sebuah nama diperlukan untuk meminta
sistem komputer untuk bertindak berdasarkan sumber daya tertentu; Misalnya, nama dalam
bentuk URL yang diperlukan untuk mengakses halaman web tertentu. Proses tidak dapat
berbagi sumber daya tertentu yang dikelola oleh sistem komputer kecuali jika mereka dapat
konsisten terhadap nama mereka. Pengguna tidak dapat berkomunikasi dengan satu sama lain
melalui sistem terdistribusi kecuali jika mereka dapat nama satu sama lain, misalnya, dengan
alamat email.
Nama tidak hanya sarana identifikasi: deskriptif atribut yang lain. Kadang-kadang
klien tidak tahu nama entitas tertentu yang mereka cari, tetapi mereka memiliki beberapa
informasi yang menjelaskan hal itu. Atau mungkin memerlukan layanan dan tahu beberapa
karakteristiknya tetapi tidak tahu apa entitas yang mengimplementasikannya.

E. proses system terdistribusi


a.       Nama, Alamat, dan atribut

7
                 Proses yang memerlukan akses ke sumber daya tertentu harus memiliki nama
atau pengenal untuk itu. Contoh nama yang terbaca manusia adalah nama
file /etc/passwd, URL seperti http://www.cdk5.net/ dan nama domain
Internet seperti http://www.cdk5.net. Pengenal istilah kadang-kadang digunakan untuk
merujuk kepada nama yang hanya ditafsirkan oleh program. Referensi objek terpencil
dan menangani file NFS adalah contoh pengidentifikasi. Pengidentifikasi yang dipilih
untuk efisiensi yang mereka bisa melihat ke atas dan disimpan oleh perangkat lunak.
Needham [1993] membuat perbedaan antara nama murni dan nama lain. Nama-nama
yang murni hanya diterjemah bit pola. Nama-nama bebas murni berisi informasi
tentang obyek nama mereka; khususnya, mungkin berisi informasi tentang lokasi objek.
Nama-nama murni selalu harus dilihat sebelum mereka dapat digunakan. Di sisi lain
dari nama murni adalah objek-objek Alamat: nilai yang mengidentifikasi lokasi objek
dari pada objek itu sendiri. Alamat efisien untuk mengakses objek, tetapi objek
terkadang dapat dipindahkan, sehingga alamat tidak memadai sebagai sarana untuk
identifikasi. Sebagai contoh, alamat email pengguna biasanya harus mengubah bila
beralih di antara organisasi atau penyedia layanan Internet; mereka tidak berada dalam
diri yang dijamin untuk merujuk kepada individu tertentu dari waktu ke waktu. Kita
mengatakan bahwa nama diselesaikan ketika itu diterjemahkan ke dalam data tentang
sumber daya bernama atau objek, sering untuk memohon tindakan atasnya. Asosiasi
antara nama dan objek disebut mengikat. Secara umum, nama terikat untuk atribut
objek yang bernama, daripada pelaksanaan objek sendiri. Sebuah atribut adalah sebuah
nilai properti yang berhubungan dengan objek. Sebuah atribut kunci dari sebuah entitas
yang biasanya relevan dalam sistem terdistribusi adalah alamat. Sebagai contoh:
b.      DNS memetakan nama domain ke atribut komputer host: alamat IP-nya, jenis entri
(misalnya, referensi ke sebuah mail server atau host yang lain) dan, misalnya, lamanya
waktu entri host akan tetap valid.
c.       The X500 layanan direktori dapat digunakan untuk memetakan nama seseorang ke
atribut termasuk alamat email dan nomor telepon.
d.      The CORBA Service dan Jasa Perdagangan Penamaan disajikan dalam Bab 8.
Memetakan Layanan Penamaan nama objek remote ke referensi objeknya jauh,
sedangkan Layanan Trading memetakan nama objek remote ke referensi objeknya
terpencil, bersama-sama dengan jumlah sewenang-wenang atribut yang
menggambarkan obyek dalam hal dimengerti oleh pengguna manusia. Perhatikan
bahwa ‘alamat’ dapat dianggap hanya nama lain yang harus mendongak, atau mungkin

8
berisi nama seperti itu. Sebuah alamat IP harus mendongak untuk mendapatkan alamat
jaringan seperti alamat Ethernet. Demikian pula, browser web dan klien email
menggunakan DNS untuk menafsirkan nama domain di URL dan alamat email.
e.       Name dan Service
                  Banyak nama-nama yang digunakan dalam sistem terdistribusi khusus untuk
beberapa layanan tertentu. Sebagai contoh, pengguna situs jejaring sosial
web twitter.com, memiliki nama sepertimagmapoetry bahwa tidak ada layanan lain
menyelesaikan. Juga, klien dapat menggunakan nama khusus layanan ketika meminta
layanan untuk melakukan operasi pada nama obyek atau sumber daya yang dikelolanya.
Misalnya, nama file yang diberikan ke layanan file ketika meminta bahwa file dihapus, dan
pengenal proses disajikan ke layanan manajemen proses ketika meminta bahwa itu
mengirimkan sinyal Nama-nama ini digunakan hanya dalam konteks layanan yang mengelola
objek bernama, kecuali bila klien berkomunikasi tentang obyek bersama.
                  Nama juga kadang-kadang diperlukan untuk merujuk kepada entitas dalam sistem
terdistribusi yang berada di luar ruang lingkup layanan tunggal. Contoh-contoh utama dari
entitas ini adalah pengguna (dengan nama yang tepat dan alamat email), komputer
(dengan hostname seperti http://www.cdk5.net) dan jasa itu sendiri (seperti layanan
file atau layanan printer). Dalam middleware berbasis obyek, nama mengacu pada objek
remote yang menyediakan layanan atau aplikasi. Perhatikan bahwa banyak dari nama-nama
ini harus dibaca oleh dan bermakna bagi manusia, karena pengguna dan administrator sistem
harus mengacu pada komponen utama dan konfigurasi sistem terdistribusi, programmer perlu
merujuk ke layanan dalam program, dan pengguna harus berkomunikasi satu sama lain
melalui sistem terdistribusi dan mendiskusikan layanan apa saja yang tersedia di berbagai
bagian itu. Mengingat konektivitas yang disediakan oleh Internet, persyaratan penamaan
berpotensi di seluruh dunia dalam lingkup.

f.       Uniform Resource Identifier


                  Uniform Resource Identifier (URI) [Berners-Lee et al. 2005] muncul dari
kebutuhan untuk mengidentifikasi sumber daya di Web, dan sumber daya Internet lain seperti
kotak surat elektronik. Tujuan penting adalah untuk mengidentifikasi sumber daya dengan
cara yang koheren, sehingga mereka semua bisa diproses oleh perangkat lunak umum seperti
browser. URL yang ‘seragam’ dalam sintaks mereka menggabungkan bahwa tanpa batas
waktu banyak jenis individu pengidentifikasi sumber daya (yaitu, skema URI), dan ada
prosedur untuk mengelola namespace global skema. Keuntungan dari keseragaman adalah

9
bahwa hal itu memudahkan proses memperkenalkan jenis baru dari identifier, serta
menggunakan jenis yang ada identifier dalam konteks yang baru, tanpa mengganggu
penggunaan yang ada.
                        Sebagai contoh, jika seseorang adalah untuk menciptakan jenis baru ‘widget’
URI, maka URI widget mulai: harus mematuhi URI sintaks global, serta aturan lokal yang
ditetapkan untuk skema identifier widget. URI ini akan mengidentifikasi sumber
daya widget dengan cara yang didefinisikan dengan baik. Tetapi bahkan perangkat lunak
yang ada yang tidak mengakses sumber daya widget masih bisa memproses widget URI –
misalnya, dengan mengelola direktori yang mengandung mereka. Beralih ke contoh
menggabungkan pengidentifikasi yang ada, yang telah dilakukan untuk nomor telepon
dengan awalan mereka dengan nama skema tel dan standardisasi perwakilan mereka, seperti
dalam tel: + 1-816-555-1212. URI telini dimaksudkan untuk penggunaan seperti link web
yang menyebabkan panggilan telepon yang harus dibuat ketika dipanggil.

g.      Uniform Resource Locator


                  Beberapa URI berisi informasi yang dapat digunakan untuk mencari dan
mengakses sumber daya; lain adalah nama-nama sumber daya murni.
Istilah Uniform akrab Resource Locator (URL) sering digunakan untuk URI yang
memberikan informasi lokasi dan menentukan metode untuk mengakses sumber daya,
termasuk URL ‘http’ diperkenalkan dalam Bagian 1.6. Sebagai
contoh, http://www.cdk5.net/mengidentifikasi halaman web di jalan yang diberikan (‘/’)
di http://www.cdk5.net tuan rumah, dan menetapkan bahwa protokol HTTP digunakan untuk
mengaksesnya. Contoh lain adalah ‘mailto’ URL, seperti mailto: fred@flintstone.org, yang
mengidentifikasi kotak surat di alamat yang diberikan. URL adalah pengidentifikasi yang
efisien untuk mengakses sumber daya. Tapi mereka menderita kerugian bahwa jika sumber
daya dihapus atau jika bergerak, mengatakan dari satu situs web yang lain, mungkin ada
menjuntai link ke sumber daya yang berisi URL lama. Jika pengguna mengklik link
menggantung ke sumber daya web, maka web server akan merespon baik bahwa sumber daya
tidak ditemukan atau – lebih buruk, mungkin – menyediakan sumber daya yang berbeda yang
sekarang menempati lokasi yang sama. adalah URN yang mengidentifikasi pesan email yang
berisi itu di lapangan ‘Pesan-Id’ nya. URI membedakan pesan dari setiap pesan email
lainnya. Tapi itu tidak memberikan alamat pesan di setiap toko, sehingga operasi pencarian
diperlukan untuk menemukannya.

10
                  Sebuah subtree khusus URI dimulai dengan urn: telah disediakan untuk guci –
meskipun, sebagai pertengahan: contoh menunjukkan, tidak semua guci yang urn: URI. The
URI terakhir guci diawali adalah semua bentuk urn: Ruang nama: namespace-
SPECIFICNAME. Sebagai contoh, urn: ISBN: 0-201-62433-8 mengidentifikasi buku yang
menanggung nama 0-201-62433-8 di standar skema penamaan ISBN. Sebagai contoh lain,
(diciptakan) Nama urn: doi: 10,555 / musik-pop-1234 mengacu pada publikasi yang
disebut musik-pop-1234 dalam skema penamaan penerbit yang dikenal sebagai 10,555 di
Digital Object Identifier (DOI) skema [ http://www.doi.org]. Ada layanan resolusi (layanan
nama, dalam terminologi bab ini) seperti Sistem penanganan [www.handle.net] untuk
menyelesaikan guci seperti DOI untuk sumber daya atribut, tapi tidak ada yang digunakan
secara luas. Memang, ada terus menjadi perdebatan di Web dan Internet komunitas penelitian
tentang sejauh mana terpisah kategori guci diperlukan. Salah satu aliran pemikiran adalah
bahwa ‘URL dingin tidak berubah’ – dengan kata lain, bahwa setiap orang harus menetapkan
URL ke sumber daya dengan jaminan tentang kelangsungan mereka acuan. Terhadap sudut
pandang adalah pengamatan bahwa tidak semua orang berada dalam posisi untuk membuat
jaminan tersebut, yang membutuhkan sarana untuk mempertahankan kontrol dari nama
domain dan mengelola sumber daya dengan hati-hati.

F. Komunikasi(Sistem Terdistribusi)

Komunikasi DataKomunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara
khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-
komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media
komunikasi data.Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data
merupakan baguan vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini menyediakan
infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.

A. Komponen Komunikasi Data


Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan dataPenerima, adalah piranti yang
menerima dataData, adalah informasi yang akan dipindahkanMedia pengiriman,
adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan dataProtokol, adalah
aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan hubungan.
B. PROTOKOLProtokol dapat diartikan sebagai sebuah aturan yang mendefinisikan
beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan,

11
data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi
penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang
ada dalam jaringan tersebut berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi perbedaan
format data pada kedua sistem hingga pada masalah koneksi listrik.Komponen
ProtokolAturan atau prosedur, mengatur pembentukan/pemutusan hubunganFormat
atau bentuk, mengatur proses transfer data representasi pesanKosakata (vocabulary),
jenis pesan dan makna masing-masing pesan
C.  Fungsi ProtokolSecara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi
pengirim dan sisi penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar
dapat berjalan dengan baik dan benar.Sedangkan fungsi protokol secara detail dapat
dijelaskan berikut :Fragmentasi dan reassemblyFungsi dari fragmentasi dan
reassembly adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada
saat sisi pengirim mengirimkan informasi dan setelah diterima maka sisi penerima
akan menggabungkan lagi menjadi paket informasi yang
lengkap.EncapsulationFungsi dari encapsulation adalah melengkapi informasi yang
dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.
D. lanjutan Connection control Flow control Error control
Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan (connection)
komunikasi dari sisi pengirim dan sisi penerima, dimana dalam membangun
hubungan ini juga termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri
hubungan.Flow controlBerfungsi sebagai pengatur perjalanan datadari sisi pengirim
ke sisi penerima.Error controlDalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik
itu dalam proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error
control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data
dikirimkan.Transmission serviceFungsi dari transmission service adalah memberi
pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan
serta perlindungan data.
E. Susunan ProtokolProtokol jaringan disusun oleh dalam bentuk lapisan-lapisan (layer).
Hal ini mengandung arti supaya jaringan yang dibuat nantinya tidak menjadi rumit. Di
dalam layer ini, jumlah, nama, isi dan fungsi setiap layer berbeda-beda. Akan tetapi
tujuan dari setiap layer ini adalah memberi layanan ke layer yang ada di
atasnya.Susunan dari layer menunjukkan tahapan dalam melakukan komunikasi.
Antara setiap layer yang berdekatan terdapat sebuah interface. Interface menentukan
layanan layer yang di bawah kepada layer yang di atasnya.

12
F. Standarisasi Protokol (ISO 7498)
Dahulu, komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah sangat sulit
dilakukan, karena mereka mengunakan protokol dan format data yang berbeda-beda.
Sehingga International Standards Organization (ISO) membuat suatu arsitektur
komunikasi yang dikenal sebagai Open System Interconnection (OSI), model yang
mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor-
vendor yang berbeda.Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan
“lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file
direpresentasikan di komputer. “Lower layer” adalah intisari komunikasi data melalui
jaringan aktual.
G. Model Layer OSI

1) Model OSIKeteranganApplication Layer:Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna.


Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer,
seperti program , dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau
aplikasi komputer lainnya.Presentation Layer:Bertanggung jawab bagaimana data
dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk
dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi
data, enkripsi dan konversi.Session
2)  Session Layer:Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan
mengatur koneksi,- bagaimana mereka salingberhubungan satu sama lain. Koneksi di
layer ini disebut “session”.Transport Layer:Bertanggung jawab membagi data
menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan
menyediakan penanganan error (error handling). Transport layer berfungsi untuk
menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil, meneruskan data ke network layer dan menjamin semua potongan data tersebut
bisa tiba di sisi penerima dengan benar.
3) Data Link Layer:Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang
berhubungan dengan “hardware” kemudiandiangkut melalui media. komunikasinya
dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan
penanganan error. Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw
data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan
transmisi.Physical Layer:Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan
mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar

13
sistem.Layer ini mengatur tentang bentuk interface yang berbeda-beda dari sebuah
media transmisi. Spesifikasi yang berbeda misal konektor, pin, penggunaan pin, arus
listrik yang lewat, encoding, sumber cahaya dll.
4) Remote Procedure Call (RPC)
Remote Procedure Call (RPC) adalah sebuah metode yang memungkinkan kita untuk
mengakses sebuah prosedur yang berada di komputer lain. Untuk dapat melakukan ini
sebuah server harus menyediakan layanan remote procedure. Pendekatan yang
dilakuan adalah sebuah server membuka socket, lalu menunggu client yang meminta
prosedur yang disediakan oleh server. Bila client tidak tahu harus menghubungi port
yang mana, client bisa me-request kepada sebuah matchmaker pada sebuah RPC port
yang tetap. Matchmaker akan memberikan port apa yang digunakan oleh prosedur
yang diminta client.RPC masih menggunakan cara primitif dalam pemrograman, yaitu
menggunakan paradigma procedural programming. Hal itu membuat kita sulit ketika
menyediakan banyak remote procedure.
5) Kelebihan RPC Kekurangan RPC
Relatif mudah digunakan : Pemanggilan remote procedure tidak jauh berbeda
dibandingkan pemanggilan local procedure. Sehingga pemrogram dapat
berkonsentrasi pada software logic, tidak perlu memikirkan low level details seperti
socket, marshalling (data harus di-packaging ke dalam format transimisi ) &
unmarshalling.Robust (Sempurna): Sejak th 1980-an RPC telah banyak digunakan
dlm pengembangan mission-critical application yg memerlukan scalability, fault
tolerance, & reliability.Kekurangan RPCTidak fleksibel terhadap perubahan:Static
relationship between client & server at run-time.Berdasarkan prosedural/structured
programming yang sudah ketinggalan jaman dibandingkan OOP.
6) Prinsip RPC dalam program Client-Server
Object RemoteMeskipun teknologi RPC ini relatif sudah memberikan kenyamanan
bagi developer, tapi perkembangan yang terjadi di bidang pemrograman berorientasi
objek akhirnya menuntut kehadiran teknologi baru. Sederet teknologi akhirnya benar-
benar muncul, antara lain; RMI (Remote Method Invocation), CORBA (Common
Object Request Broker Architecture), dan SOAP (Simple Object Access
Protocol).Remote Method Invocation (RMI) adalah sebuah teknik pemanggilan
method remote yang lebih secara umum lebih baik daripada RPC. RMI menggunakan
paradigma pemrograman berorientasi obyek (Object Oriented Programming). RMI
memungkinkan kita untuk mengirim obyek sebagai parameter dari remote method.

14
Dengan dibolehkannya program Java memanggil method pada remote obyek, RMI
membuat pengguna dapat mengembangkan aplikasi Java yang terdistribusi pada
jaringan.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sistem terdistribusi merupakan sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi
memori atau clock dan terhubung melalui jaringan komunikasi yang bervariasi, yaitu melalui
Local Area Network atau pun melalui Wide Area Network dan dilengkapi dengan sistem
software tedistribusi untuk membentuk fasilitas komputer terintegrasi.Karakteristis Sistem
Terdistribusi diantranya adalah Concurrency of components, Penyembunyian lokasi,
Independent failures of components
Tujuan dari system terdistribusi diantaranya adalah  untuk Koneksi pengguna dan
sumber daya, Transparansi openes (Keterbukaan) dan skalasi. Padansistem terdistribusi
Akses transparansi berkaitan dengan perbedaan bersembunyi dalam representasi data dan
cara bahwa sumber daya dapat diakses oleh pengguna. Sebagai contoh dan Penamaan adalah
sebuah isu yang mudah diabaikan tapi tetap mendasar dalam desain sistem terdistribusi.
Nama memfasilitasi komunikasi dan berbagi sumber daya. Sebuah nama diperlukan untuk
meminta sistem komputer untuk bertindak berdasarkan sumber daya tertentu.
B.     Saran
Penulis menyusun makalah ini  agar pembaca lebih mudahdalam memahami materi
yang penulis susun mengenai materi manajemen dan organisasi. Untuk itu penulis berharap
pembaca dapat mudah belajar menggunakan makalah ini

15
DAFTAR PUSTAKA
 
Fajrillah. (2011). Sistem Operasi KOmputer. Bogor: Ghalia Indonesia.
http:// teknk-informatika.com/Sistem-Operasi
http:// kambing.ui.ac.id/bebas/v06/kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-2/
ch05.html.
https://slideplayer.info/slide/12057908/
https://www.academia.edu/19619575/Komunikasi_dalam_Sistem_Terdistribusi

https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Sister_4_Communication.pdf

https://slideplayer.info/slide/12012048/

16

Anda mungkin juga menyukai