Anda di halaman 1dari 16

1.

Neurologi

a. Neuroanatomi

a. Anatomi Sistem Saraf Pusat


1) Tengkorak

Gambar tengkorak

 Tabula Cranii
Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang padat yang tersusun atas
tabula externa dan tabula interna, dipisahkan oleh lapisan spongiosa
disebut diploe. Permukaan luar dan dalam tulang-tulang diliputi oleh
periosteum.
 Sutura Cranii
Tulang-tulang tengkorak disatukan oleh sendi yang tidak bergerak
disebut sutura. Sutura coronalis terletak di antara os frontale dan os
parietale, sutura lambdoidea terletak di antara os parietaledan os occipitale,
dan sutura sagiftalis terletak di antara kedua osparietale.
 Fonticuli Cranii
Pada saat lahir, di antara tulang-tulang masih tetap ada daerah
membranosa. Area lunak ini disebut fonticulus.
 Basis Cranii
Bagian dalam basis cranii dibagi dengan baik sekali dalam tiga fossa:
fossa cranii anterior, fossa cranii media, dan fossa cranii posterior. Fossa
cranii anterior dipisahkan dari fossa cranii media oleh ala minor ossis
sphenoidalis, dan fossa cranii media dipisahkan dari fossa cranii posterior
oleh pars petrosa ossis temporalis. Fossa cranii anterior menampung lobus
frontalis hemispheriumcerebri, bagian lateral fossa cranii media
menampung lobus temporalis hemispherium cerebri, dan bagian paling
dalam fossa cranii posterior menampung sebagian cerebellum, pons, dan
medulla oblongata. Os sphenoidale terletak di tengah basis cranii. Os
sphenoidale mempunyai corpus di bagian tengah dengan ala major dan ala
minor terbentang pada setiap sisi. Os sphenoidale menstabilkan bagian
tengah tengkorak melalui periekatan sutura-sutura dengan os frontale, os
parietale, os occipitale, dan os ethmoidale. Corpusossis sphenoidalis berisi
sinus sphenoidalis.
Di dalam fossa cranii anterior, lubang-lubang lamina cribriformis ossis
ethnoidalis dapat dilihat, lubang-lubangini dilalui oleh nervus olfactorius.
Di dalam fossa cranii media, di ala minor ossis sphenoidalis terdapat
canalie opticus yang dilalui oleh nervus opticus dan arteria ophthalmica.
Fissura orbitalis superior, yang berbentuk celah di antara ala major dan ala
minor ossis sphenoidalis dilalui oleh nervus oculomotorius, nervus
trochlearis, divisi ophthalmica nervus trigeminus, dan nervus abducens.
Foramen rotundum terletak di ala major ossis sphenoidalis dilalui oleh
divisi maxillaris nervus trigeminus. Foramen ovale menembus ala major
ossis sphenoidalis dan dilalui oleh divisi mandibularis nervus trigeminus.
Foramen spinosum yang kecil terdapat juga di ala major, dilalui oleh
arteria meningeamedia. Foramen lacerum yang lebih besar dan iregular
terletak di antara ala major ossis sphenoidalis dan pars petrosa ossis
temporalis, dilalui oleh arteria carotis intema dari canalis caroticus masuk
ke dalam cavitas cranii.

2) Otak

Gambar otak

 Cerebrum
Cerebrum adalah bagian terbesar otak dan terdiri dari dua hemisperium
cerebri yang dihubungkan oleh massa substantiaalba yang disebut corpus
callosum. Setiap hemisphere terbentang dari os frontale sampai ke os
occipitale, di atas fossa cranii anterior dan media; dan di posterior, di atas
tentorium cerebelli. Hemisphere dipisahkan oleh sebuah celah dalam, yaitu
fissura longitudinalis cerebri, di mana ke dalamnya menonjol falx cerebri.
Lapisan permukaan setiap hemispherium cerebri disebut cortex dan disusun
oleh substantia grisea. Cortex cerebri berlipat-lipat, disebut gyri, yang
dipisahkan oleh fissura atau sulci. Dengan cara demikian permukaan cortex
bertambah luas. Sejumlah sulci yang besar membagi permukaan setiap
hemisphere dalam lobus-lobus. Lobus-lobus diberi nama sesuai dengan
tulang tengkorak yang ada di atasnya. Lobus frontalis terletak di depan
sulcus centralis dan di atas sulcus lateralis. Lobus parietalis terletak di
belakang sulcus centralis dan di atas sulcus lateralis. Lobus occipitalis
terletak di bawah sulcus parieto-occipitalis. Di bawah sulcus lateralis
terletak lobus temporalis.
Gyrus precentralis terletak tepat anterior terhadap sulcus centralis dan
dikenal sebagai area motoris. Sel-sel saraf motorik besar di dalam daerah ini
mengatur gerakan volunter sisi tubuh yang berlawanan. Hampir seluruh
serabut saraf menyilang garis ke sisi berlawanan di medulla oblongata pada
saat mereka turun menuju ke medulla spinalis. Pada area motoris, tubuh
direpresentasikan dalam posisi terbalik. Sel-sel saraf yang mengatur gerakan
kaki berlokasi di bagian atas, sedangkan yang mengatur gerakan wajah dan
tangan terletak di bagian bawah. Gyrus postcentralis terletak tepat posterior
terhadap sulcus centralis, dikenal sebagai area sensoris. Sel-sel saraf kecil di
dalam daerah ini menerima dan menginterpretasikan sensasi nyeri, suhu,
raba, dan tekan dari sisi tubuh kontralaterai. Gyrus temporalis superior
terletak tepat di bawah sulcus lateralis. Bagian tengah gyrus ini menerima
dan menginterpreasikan suara dan dikenal sebagai area auditiva. Area Broca
atau area bicara motoris, terletak tepat di atas sulcus lateralis. Area ini
mengatur gerakan bicara. Pada orang bertangan kanan area Broca
hemisphere kiri bersifat dominan, sedangkan pada orang kidal yang
dominan adalah sisi kanan. Area visual terletak pada polus posterior dan
aspek medial hemisphere cerebri di daerah sulcus calcarinus. Area ini
merupakan area penerima kesan visual. Rongga yang terdapat di dalam
setiap hemispherium cerebri disebut ventriculus lateralis. Ventriculus
lateralis berhubungan dengan ventriculus tertius melalui foramen
interventriculare.
 Diencephalon
Diencephalon hampir seluruhnya tertutup dari permukaan otak. Terdiri
atas thalamus di dorsal dan hypothalamus di ventral. Thalamus adalah
massa substantia grisea besar, yang terletak di kanan dan kiri ventriculus
tertius. Thalamus merupakan stasiun perantara besar untuk jaras sensoris
aferen yang menuju ke cortex cerebri. Hypothalamus membentuk bagian
bawah dinding lateral dan dasar ventriculus tertius. Struktur-struktur berikut
ini terdapat di dasar ventriculus tertius, dari depan ke belakang: chiasma
opticum, tuber cinereum dan infundibulum, corpus mammillare, dan
substantia perforata posterior.
 Mesencephalon
Mesencephalon adalah bagian sempit otak yang berjalan melewati
incisura tentorii dan menghubungkan otak depan dengan otak belakang.
Mesencephalon terdiri dari dua belahan lateral yang disebut pedunculus
cerebri. Masing-masing dibagi dalam pars anterior yaitu crus cerebri, dan
bagian posterior yaitu tegmentum, oleh sebuah pita substantia grisea
berpigmen yang disebut substantia nigra. Rongga sempit mesencephalon
disebut aqueductus cerebri, yang menghubungkan ventriculus tertius
dengan ventriculus quartus. Tectum adalah bagian mesencephalon yang
terletak posterior terhadap aqueducfus cerebri. Tectum mempunyai empat
tonjolan kecil yaitu dua colliculus superior dan dua colliculus inferior.
Colliculus ini terletak profunda di antara cerebellum dan hemispherium
cerebri. Corpus pineale adalah sebuah kelenjar kecil yang terletak di antara
colliculus superior. Kelenjar tersebut melekat melalui sebuah tangkai pada
dinding posterior ventriculus tertius. Clandula pineale umumnya mengalami
klasifikasi pada usia pertengahan dengan demikian dapat terlihat pada
radiografi.
 Otak Belakang
Pons terletak pada permukaan anterior cerebellum, di bawah
mesencephalon dan di atas medulla oblongata. Pons terutama disusun oleh
serabut-serabut saraf yang menghubungkan kedua belahan cerebellum. Pons
juga mengandung serabut-serabut ascendens dan descendens yang
menghubungkan otak depan, mesencephalon, dan medulla spinalis.
Beberapa sel saraf di dalam pons berfungsi sebagai stasiun perantara,
sedangkan yang lain membentuk inti saraf otak. Medulla oblongata
berbentuk kerucut dan menghubungkan pons di atas dengan medulla
spinalis di bawah. Fissura mediana terdapat pada permukaan anterior
medulla, dan pada setiap sisi terdapat benjolan yang disebut pyramis.
Pyramis tersusun dari berkas-berkas serabut saraf yang berasal dari sel-sel
besar di dalam gyrus precentralis cortexcerebd. Pyramis mengecil ke bawah
dan di sini hampir seluruh serabut-serabut descendens menyilang ke sisi
lainnya, membentuk decussatio pyramidum.
Posterior terhadap pyramis terdapat oliva, yang merupakan elevasi
lonjong yang dibentuk oleh nucleus olivarius yang terletak di bawahnya. Di
belakang oliva terdapat pedunculus cerebellaris inferior, yang
menghubungkan medulla dengan cerebellum. Pada permukaan posterior
pars inferior medulla oblongata terdapat tuberculum gracile dan cuneatum,
yang dibentuk oleh nucleus gracilis di medial nucleus cuneatus di lateral.
Cerebellum terletak di dalam fossa cranii posterior di bawah tentorium
cerebelli.
Cerebellum terletak posterior terhadap pons dan medulla oblongata.
Terdiri dari dua hemisphere yang dihubungkan oleh bagian tengah, yang
disebut vermis. Cerebellum dihubungkan dengan mesencephalon melalui
pedunculus cerebellaris superior, dengan pons oleh pedunculus cerebellaris
medius, dan dengan medulla oblongata oleh pedunculus cerebellaris
inferior.
Lapisan permukaan tiap hemispherium cerebelli disebut cortex, terdiri
dari substantia grisea. Cortex cerebelli berlipatlipat disebut folia, yang
dipisahkan oleh fissura transversa yang tersusun rapat. Kelompok massa
substantia grisea tertentu di medulla oblongata terdapat di dalam
cerebellum, tertanam di dalam substantia alba. Yang terbesar dikenal
sebagai nucleus dentatus. Cerebellum berperan penting dalam
mengendalikan tonus otot dan mengkoordinasikan gerak otot pada sisi tubuh
yang sama. Rongga pada otak belakang adalah ventriculus quartus. Rongga
ini dibatasi di depan oleh pons dan medulla oblongata, di belakang oleh
velummedullare superius dan inferius serta cerebellum. Ventriculus quartus
berhubungan ke atas dengan ventriculus tertius melalui aqueductus cerebri,
dan ke bawah ia berlanjut sebagai canalis centralis medulla spinalis. Juga
berhubungan dengan spatium subarachnoideum melalui tiga lubang di
bagian bawah atap, satu lubang di medial dan dua lubang di lateral.

3) Meningen
Cerebrum dan medulla spinalis diliputi oleh tiga membran, meningen:
duramater, arachnoidea, dan piamater. [11]
 Duramater
Duramater adalah lapisan luar yang tebal dan terdiri atas jaringan ikat
fibroelastis padat, yang menyatu dengan poriosteum tengkorak. Di sekitar
medula spinalis, dipisahkan dari poriosteum vertebra oleh rongga epidural,
yang mengandung suatu pleksus vena berdinding tipis dan jaringan ikat
areolar. Duramater selalu dipisahkan dari arakhnoid oleh rongga subdural
yang sempit. Permukaan internal semua duramater, dan permukaan luarnya
di medula spinalis, ditutupi oleh epitel selapis gepeng yang berasal dari
mesenkim.
Secara konvensional duramater terdirir dari dua lapis: lapisan endosteal
dan lapisan meningeal. Kedua lapisan ini berhubungan erat, kecuali
sepanjang tempat-tempat tertentu di mana merak terpisah dan membentuk
sinus venosus. Lapisan endosteal tidak berbeda dengan poriosteum yang
meliputi permukaan tulang-tulang tengkorak. Lapisan ini melekat dengan
erat pada tulang-tulang di basis cranii. Lapisan meningeal adalah duramater
yang sebenarnya. Merupakan membran fibrosa padat dan kuat yang
membungkus otak dan melanjutkan diri setelah melalui foramen magnum
sebagai duramater medula spinalis.
Falx cerebri adalah lapisan duramater yang berbentuk bulan sabit yang
terletak di garis tengah, di antara kedua hemisphere cerebri. Tentorium
cerebelli adalah lipatan duramater berbentuk bulan sabit, yang menjadi atap
fossa cranii posterior. Lapisan ini menutupi permukaan atas cerebellum dan
menyokong lobus occipitalis hemisphere cerebri. Di depan terdapat sebuah
celah, incisura tentorii, untuk tempat lewatnya mesencephalon.
Falx cerebelli adalah lapisan duramater kecil yang berbentuk sabit, yang
melekat pada crista occipitalis interna dan menonjol ke depan di antara
kedua hemisphere cerebelli. Diaphragma sellae adalah lipatan duramater
berbentuk sirkular kecil yang membentuk atap sella turcisa. Lubang kecil di
tengahnya dilalui oleh tangkai glandulla hypophysis cerebri.

Gambar duramater

 Arachnoideamater
Arachnoideamater adalah suatu membran lembut yang tidak permeabel
yang meliputi otak dan terletak di antara piamater di sebelah dalam dan
duramater di sebelah luar. Membran ini dipisahkan dari duramater oleh
ruang potensial, disebut spatium subdurale, dan dari piamater oleh spatium
subarachnoideurn, yang terisi oleh liquor cerebrospinalis.
Arachnoideamater membentuk jembatan-jembatan di atas sulcus-sulcus
pada permukaan otak dan dalam situasi tertentu, arachnoideamater dan
piamater terpisah lebar membentuk cisternae subarachnoideae. Pada daerah
tertentu, arachnoideamater menonjol ke dalam sinus venosus membentuk
villi arachnoidales. Villi arachnoidalesini paling banyak di sepanjang sinus
sagittalis superior. Agregasi villi arachnoidales disebut sebagai
granulationes arachnoideales. Villi arachnoideales berfungsi sebagai
tempat difusi liquor cerebro spinalis ke dalam aliran darah. Penting untuk
diingat bahwa struktur-struktur yang berjalanke dan dari otak menuju
cranium atau foraminanya harus melalui spatium subarachnoideum. Semua
arteri dan vena terletak didalam spatium ini, demikian pula saraf-saraf otak.
Arachnoideamater menyatu dengan epineurium saraf ketika sarafini
keluar dari cranium. Pada kasus N.opticus, arachnoideamater membentuk
selubung untuk saraf ini yang memanjang ke dalam rongga orbita melalui
canalis opticus dan bergabung dengan sclera bola mata. Jadi, spatium
subarachnoideum memanjang di sekitar N.opticus sampai ke hemispherium
bola mata dan ke bawah sampai di sekitar medulla spinalis. Spatium
subarachnoideum meluas ke bawah sampai vertebra sacralis kedua.
 Piamater
Piamater adalah membran vaskular yang dengan erat membungkus otak,
membungkus gyrus-gyrus dan masuk ke dalam sulcus-sulcus yang terdalam.
Membran ini membungkus saraf otak dan menyatu dengan epineuriumnya.
Arteri-arteri yang masuk ke dalam substansi otak juga diliputi oleh
piamater.

4) Medulla spinalis
Gambar sum-sum tulang belakang

Medulla spinalis merupakan struktur yang berbentuk silinder, berwarna


putih keabu-abuan, yang mulai di atas setinggi foramen magnum sebagai
lanjutan medulla oblongata. Medulla spinalis di daerah cervical yang
merupakan asal dari plexus brachialis, dan di thorax bagian bawah dan lumbal
yang merupakan asal dari plexus lumbasacralis terdapat pelebaran fusiformis
yang disebut intumescentia cervicalis dan lumbalis. Di inferior, medula
spinalis meruncing menjadi conus medullaris. Dari puncak conus ini berjalan
turun lanjutan piamater, yaitu filum terminale, yang kemudian melekat pada
belakang os coocygis. Di garis tengah anterior, medulla spinalis terdapat
sebuah fissura longitudinal yang dalam, yaitu fissura mediana anterior, dan
pada permukaan posterior terdapat alur yang dangkal yaitu sulcus medianus
posterior.
Di sepanjang medulla spinalis, melekat 31 pasang saraf spinal melalui
radix anterior atau motorik dan radix posterior atau sensorik. Masing-masing
radiks melekat pada medulla spinalis melalui sederetan fila radicularia, yang
membentang sepanjang segmen-segmen medulla spinalis yang sesuai. Masing-
masing radix posterior mempunyai sebuah ganglion radix posterior, yang sel-
selnya membentuk serabut saraf pusat dan tepi.
Medulla spinalis terdiri dari substansi grisea di bagian dalam, yang
dikelilingi oleh substansi alba di bagian luar. Pada potongan melintang
substansia grisea terlihat sebagai tiang berbentuk huruf H dengan columna
grisea atau cornu anterior dan posterior, dihubungkan oleh commissura grisea
centralis yang kecil. Secara deskriptif, substansia alba dapat dibagi dalam
columna alba anterior, lateral, dan posterior.

b. Anatomi Sistem Saraf Tepi


Susunan saraf tepi terdiri dari nervi craniales dan nervi spinales, serta ganglia
yang terkait.
1) Nervi Craniales dan Nervi Spinales
Nervi cranialies dan nervi spinales terbentuk dari berkas-berkas serabut
saraf yang disokong oleh jaringan ikat. Terdapat 12 pasang nervus cranialis
yang meninggalkan otak dan berjalan melalui foramina di tengkorak. Terdapat
31 pasang nervus spinalis yang meninggalkan medulla spinalis dan berjalan
melalui foramina intervertebrale pada columna vertebralis. Nervus spinalis
diberi nama menurut daerah columna vertebralis yang sesuai: 8 cervicalis, 12
thoracica, 5 lumbalis, 5 sacralis, dan 1 coccygea. Perhatikan bahwa terdapat 8
nervus cervicalis dan hanya 7 buah vertebra cervicalis, dan terdapat 1 nervus
coccygea dan 4 buah vertebra coccygi.
Masing-masing nervus spinalis dihubungkan dengan medulla spinalis
oleh dua radiks, radix anterior dan radix posterior. Radix anterior terdiri dari
berkas-berkas serabut saraf yang membawa impuls saraf keluar dari susunan
saraf pusat. Serabut saraf ini disebut serabut eferen. Serabut eferen yang
menuju ke otot-otot skelet dan menimbulkan kontraksi pada otot-otot tersebut
disebut serabut motorik. Sel-sel asal terletak di cornu anterior substantia grisea
medulla spinalis.
Radix posterior terdiri dari berkas-berkas serabut saraf yang disebut
serabut aferen, yang membawa impuls saraf menuju ke susunan saraf pusat.
Karena serabut saraf ini berfungsi membawa informasi mengenai sensasi raba,
nyeri, suhu, dan getar, serabut aferen disebut juga serabut sensorik. Badan sel
serabut saraf ini terletak di benjolan pada radix posterior yang disebut
ganglion radix posterior.

2) Ganglia
Ganglia dapat dibagi menjadi ganglia sensorik nervi spinales (ganglia
radix posterior) dan nervi craniales, serta ganglia otonom.
 Ganglia Sensorik
Ganglia sensorik adalah benjolan fusiformis yang terletak di radix
posterior pada masing-masing nervus spinalis tepat di bagian proksimal
pertemuan dengan radix anterior yang terkait. Ganglia ini disebut ganglia
radix posterior. Ganglia serupa ditemukan juga di sepanjang perjalanan
nervus cranialis V, VII, VIII, IX, dan X yang disebut ganglia sensorik saraf-
saraf ini.
 Ganglia Otonom
Ganglia otonom biasanya berbentuk iregular, terletak di sepanjang
serabut saraf eferen susunan saraf otonom. Ganglia ini ditemukan di
sepanjang rantai simpatis paravertebralis, di sekitar pangkal arteri-arteri
visera besar intraabdomen dan di dekat, atau menempel di dalam, dinding
berbagai visera.

Sumber :

1. Snell, Richard S. Anatmomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta: EGC, 2011.

2. Snell, Richard S. Neuroanatomi Klinik, Ed. 7. Jakarta: EGC, 2011.

5. Nutrisi apa saja yang dibutuhkan wanita pada saat kehamilan yang mempengaruhi sistem saraf

a. Karbohidrat

Peran utama karbohidrat adalah menyediakan energi untuk sel-sel di dalam tubuh,
terutama otak dan sistem saraf pusat. Dalam kehamilan, janin menggunakan glukosa sebagai
sumber utama energinya.Perpindahan glukosa dari ibu ke janin diperkirakan sekitar 17-26
gram/hari, dan di akhir kehamilan kebanyakan glukosa dipakai untuk perkembangan otak janin.

b. Protein
Selama kehamilan terjadi peningkatan perombakan protein di dalam tubuh dan sejumlah
protein dapat terakumulasi sejalan dengan pertumbuhan janin, uterus, volume darah, plasenta,
cairan amnion.

Ibu hamil membutuhkan tambahan protein untuk mendukung sintesis jaringan tubuhnya
dan jaringan tubuh janin. Kebutuhan protein meningkat selama kehamilan dan mencapai puncak
pada trimester ketiga. Adapun rekomendasi asupan harian untuk protein sebesar 71 gram/hari.

c. Lemak

Lemak merupakan sumber energi terbesar untuk tubuh manusia dan menjadi komponen
penting dalam penyerapan vitamin-vitamin larut lemak dan karotenoid. Jumlah asupan lemak
seharusnya bergantung kepada kebutuhan energi untuk penambahan berat badan yang
Universitas Sumatera Utara sesuai selama kehamilan.

d. Vitamin Larut Lemak

Vitamin A berperan penting dalam pengaturan eskpresi gen serta mendukung proliferasi
dan diferensiasi sel secara khusus untuk perkembangan tulang belakang, medula spinalis,
anggota gerak, jantung, mata dan telinga.

Vitamin D berfungsi untuk menjaga kadar serum kalsium dan konsentrasi fosfor dengan
cara meningkatkan penyerapan sistem gastrointestinal. Selain itu, Vitamin D juga merupakan
antiproliferasi yang poten.

Vitamin E berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh. Vitamin E atau Tokoferol juga
berfungsi menghambat aktivitas protein kinase.

Vitamin K berperan sebagai koenzim dalam sintesa protein tertentu yang berperan dalam
koagulasi dan metabolism tulang.

e. Vitamin Tidak Larut Lemak

Vitamin B1 atau thiamin berperan sebagai koenzim dalam metabolisme karbohidrat dan
asam amino-rantai-bercabang. Peningkatan kebutuhan thiamin sebesar 30% dalam kehamilan
didasarkan pada peningkatan pertumbuhan baik untuk kompartemen maternal dan janin.
Vitamin B2 atau riboflavin berperan sebagai koenzim dalam banyak reaksi oksidasi-
reduksi di dalam tubuh. Kebutuhan tambahan untuk riboflavin selama masa kehamilan
didasarkan pada penambahan kebutuhan energi dan pertumbuhan.

Vitamin B3 atau niacin dibutuhkan untuk pembentukan nicotinamide-adenine


dinucleotide yang berperan dalam proses oksidasi dan biosintesis asam lemak serta steroid.

Vitamin C atau asam askorbat yang dianjurkan selama masa kehamilan adalah 80-85
mg/hari atau 20% lebih banyak dibanding yang wanita yang tidak hamil.

f. Air dan Elektrolit

Air merupakan pelarut dalam berbagai reaksi biokimia. Air berperan penting dalam
mempertahankan volume intravascular, mentranspor berbagai zat gizi dan membantu mengontrol
suhu tubuh.

Natrium dan klorida dibutuhkan untuk mempertahankan volume ekstraselular dan


osmolalitas serum. Natrium merupakan kation yang terpenting dalam kompartemen
ekstraselular, sedangkan klorida merupakan anion terpenting dalam kompartmen ekstraselular.

g. Mineral Makro

Kalsium berperan penting dalam kekuatan tulang dan gigi. Selain itu juga berperan dalam
kontraksi vaskular, kontraksi otot, dan transmisi saraf.

Fosfor merupakan komponen penting dari seluruh jaringan tubuh memiliki fungsi
struktural dan fungsi regulasi. Perubahan dalam kehamilan selain dapat meningkatkan absorpsi
kalsium juga dapat meningkatkan absorpsi fosfor. Magnesium merupakan kofaktor untuk lebih
dari 300 enzim yang bekerja di dalam tubuh.

h. Mineral Tambang

Peningkatan suplai aliran darah selama kehamilan juga meningkatkan kebutuhan


terhadap zat besi selain itu volume eritrosit juga meningkat 20% - 30% selama kehamilan.
Seorang wanita hamil harus mengkonsumsi sekitar 700 – 800 mg penambahan zat besi selama
kehamilan.

. Kekurangan zat besi dalam kehamilan akan meningkatkan resiko kematian pada ibu
hamil ketika anemia berat telah terjadi. Anemia maternal juga berhubungan dengan kejadian
persalinan prematur dan berat badan bayi lahir rendah (BBLR).

Zinc atau seng memiliki fungsi struktural, regulasi, dan katalisis. Ada sekitar 100 enzim
yang bergantung kepada kerja zinc.

Fluor atau fluoride berhubungan dengan jaringan yang terkalsifikasi. Fluor juga dapat
menghambat pembentukan dan perkembangan karies pada gigi serta dapat merangsang
perkembangan tulang.

Yodium atau Iodine merupakan komponen esensial hormon tiroid. Hormon tiroid
berperan dalam proses mielinasi sistem saraf pusat janin. Kekurangan yodium dapat
menyebabkan kerusakan pada otak janin serta dapat meningkatkan resiko terjadinya kretinisme.
Kretinisme merupakan salah satu bentuk gangguan neurologis akibat hipotiroid janin yang
menyebabkan retardasi mental, tubuh pendek, bisu, tuli dan spasme otot.

Selenium merupakan komponen esensial dari enzim glutathione peroxidase, yang


mengkatalisis perubahan hydrogen peroksida menjadi air. Seleniuma adalah salah satu
komponen pertahanan tubuh yang penting dalam melawan kerusakan akibat radikal bebas.

i. Asam Folat

Kebutuhan akan asam folat meningkat selama kehamilan. Asam folat berperan dalam
pembentukan sel darah merah ibu hamil atau maternal erythropoiesis, pertumbuhan plasenta, dan
yang terpentinguntuk mencegah terjadinya neural tube defect atau Spina Bifida.

Defisiensi asam folat ditandai dengan adanya pengurangan sintesis DNA atau
deoxyribonucleic acid dan aktivitas mitosis pada sel-sel individu. Anemia megaloblastik
merupakan tahap lanjut yang banyak terjadi akibat defisiensi folat. Gejala-gejalanya mungkin
tidak terlalu terlihat hingga trimester ketiga, akan tetapi perubahan morfologi sel-sel darah dan
perubahan biokimia dapat terjadi sepanjang anemia.
Centers for disease control and prevention (CDC) telah merekomendasikan seluruh
wanita yang sedang hamil untuk meningkatkan asupan asam folat dan konsumsi suplemen asam
folat juga seharusnya sudah dimulai sebelum konsepsi. Beberapa contoh makanan yang kaya
akan asam folat adalah roti, beras, dan pasta.

Sumber :

1. Shils, Maurice E. 2006. Modern Nutrition in Health and Disease , 10 thed,. Lippicontt
Williams & Wilkins. NewYork.

Anda mungkin juga menyukai