Pengembangan produk adalah tulang punggung dan kekuatan yang mendasari industri
farmasi dalam menghasilkan produk yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien. Namun, dalam pengembangan produk harus memperhatikan paten yang berkaitan
produk dengan cara melakukan penelusuran dan pengkajian paten. Terdapat dua metode
dalam melakukan penelusuran paten, yaitu penelusuran paten secara resmi kepada
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI) dan secara mandiri. Setelah
dilakukan penelusuran, dilanjutkan dengan pengkajian paten. Hasil dari pengkajian paten
ini akan digunakan untuk memenuhi salah satu persyaratan pada saat pra-pendaftaran.
Abstract
Product development is the backbone and strength that underlies the pharmaceutical
product development they must pay attention to patents relating to product development by
search and analysis of patents related to drug active substances. There are two methods for
patent searches, by searching for patents officially submitted to the Directorate General of
Intellectual Property Rights and searching patents independently. After the search is done,
then proceed with a patent assessment. The results of this patent assessment will be used to
Pengembangan produk pada dasarnya dan kebaruan, tetapi beberapa risiko yang
merupakan upaya pencarian gagasan terlibat dalam hal ini harus dapat
masyarakat, industri farmasi dituntut agar biaya ini cenderung meningkat secara
berkualitas bagi masyarakat (Kotler dan Banyak faktor yang mempengaruhi biaya
Industri-industri farmasi baik di dalam dasar utama adalah waktu dan risiko
negeri maupun luar negeri saling seperti yang disebutkan di atas (Dimasi,
baru. Produk baru dapat berupa produk Maka dari itu setelah menghasilkan
dengan komposisi zat aktif baru ataupun produk baru, industri farmasi juga
komposisi zat aktif yang sama dengan perlindungan paten terhadap produknya.
komposisi zat aktif yang sama dengan Paten merupakan hak ekslusif yang
pengetahuan dan teknologi secara global, untuk jangka waktu tertentu (20 tahun)
penemuan obat baru yang efektif dan atau dalam memberikan persetujuan
aman tampaknya menjadi lebih sulit. kepada pihak lain untuk melaksanakannya
Sebagian dari tantangan ini adalah karena (Dirjen Pendidikan Tinggi, 2014).
Menurut UU No.13 Tahun 2016, Invensi 1. Penyiapan dokumen terkait informasi
bidang teknologi berupa produk atau kimia, nama generic dalam Bahasa
bentuk original atau garam atau kristalnya, penelusuran paten kepada Ditjen HKI.
lebih dari satu zat aktif) ataupun paten mengambil tanda terima penyerahan
terkait proses pembuatannya seperti cara dokumen (berupa cap tanggal dan
paten secara resmi kepada Ditjen Hak 4. Setelah beberapa waktu Ditjen HKI
Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI) dan akan mengirimkan surat berisi hasil
penelusuran mandiri:
penelusuran resmi paten tersebut invensi pihak inventor dan menjadi
paten mandiri jika pada hasil Hasil yang didapat pada penelusuran
penelusuran dari pihak Ditjen HKI paten secara resmi berupa; nomor
klaim) melalui website jurnal paten: paten digunakan untuk pengkajian paten.
paten, hal yang harus disiapkan berupa dikembangkan tidak melanggar paten dari
beberapa dekade, industri farmasi telah dimaksud yakni paten terhadap obat-obat
menghasilkan beberapa obat yang dapat NCE (New Chemical Entity) atau obat
produk yang menjadi pilihan perawatan sedangkan untuk suplemen, dan obat
sekarang dapat diobati atau penyakit Hasil dari penelusuran resmi berupa
gangguan kronis yang dapat ditangani surat dari Ditjen HKI yang disertai dengan
secara efektif. Contohnya penemuan obat- adanya lampiran paten obat yang telah
menular dan banyak lainnya yang telah jurnal paten lengkap menggunakan nomor
mengarah pada peningkatan kesehatan, data prioritas dari lembar abstrak yang
kualitas hidup dan peningkatan harapan sudah terlampir oleh pihak Ditjen HKI
mendapatkan informasi paten suatu zat dari penelusuran jurnal paten lengkap ini
aktif atau senyawa obat yang akan berupa penjelasan invensi dan klaim-
salah satu syarat pada saat pra-registrasi Pengkajian paten merupakan analisis yang
lebih mendalam mengenai hasil Pada saat pengkajian paten, dapat
status paten dari suatu senyawa obat agar terhadap jurnal-jurnal paten yang berisi:
informasi dari paten, dan menganalisis obat yang akan ditelusuri atau
mengenai informasi telah disajikan dan status publikasi paten. Status publikasi
farmasi dalam menentukan kebaruan dari (aplikasi) paten belum disetujui atau
para pesaing yang ada (Abraham, 2001). (aplikasi) paten telah disetujui. Apabila
verifikasi ke Kasie Penelusuran Paten yang diberikan untuk suatu zat aktif atas
Ditjen HKI apakah status telah berubah invensi baru, sehingga penyanggah paten
menjadi publikasi B. Apabila terdapat satu dapat menggunakan zat aktif tersebut
leih lanjut apakah zat aktif tersebut baru Paten mengenai suatu obat umumnya
beredar atau telah beredar dalam bentuk mengenai rute sintesis, bentuk sediaan,
sediaan atau bentuk garam atau ester yang formulasi, dan indikasi paten. Apabila
Paten yang telah berstatus publikasi B adalah rute sintesisnya maka ditinjau
memiliki masa perlindungan paten 20 apakah zat aktif tersebut baru atau sudah
tahun setelah tanggal penerimaanya. lama beredar. Apabila zat aktif tersebut
produk baru dapat dimulai dari 2 tahun pencarian parent patent dengan rute
paten originatornya. Hal ini bertujuan agar mempunyai perlindungan masa paten
produk tersebut dapat memperoleh izin yang masih lama, maka dilakukan
dan diedarkan tepat setelah masa pencarian bahan baku yang menggunakan
Setelah jurnal hasil paten didapatkan, berakhir. Apaila dari zat aktif tersebut
paten pertama yang diberikan oleh HKI data formulasi sesuai dengan dokumen
kepada pemegang paten untuk zat aktif registrasi dan dibuktikan keseteraan
tersebut. Parent patent ini berguna untuk hayatinya dengan obat originator.
Pembuktian tersebut dilakukan melalui pihak lain yang akan mengemangkan
Uji Disolusi Terbanding (UDT) untuk produk dapat memulai melakukan proses
produk oral atau perbandingan kadar dan penyiapan dan produksi obat tersebut.
cemaran untuk produk non-oral. Selain itu Apabila masa perlindungan paten belum
dilakukan pula Uji Bioekivalensi untuk berakhir, namun produk obat yang akan
plasma antara sediaan yang dikembangkan sebelumnya, maka pihak tersebut dapat
dengan produk originatornya. Apaila dari langsung melakukan proses penyiapan dan
zat aktif tersebut yang dipatenkan adalah produksi tanpa menunggu masa
Indonesia. Klaim indikasi dapat berupa produk, harus dilakukan penelusuran dan
klaim indikasi baru yang merupakan pengkajian paten yang berkaitan dengan
klaim penamahan dari paten pertama dan produk yang akan dikembangkan. Hasil
klaim indikasi keseluruhan dari produk dari penelusuran dan pengkajian ini akan
Selain itu perlu dipertimbangkan kapan kepada Ibu Dr. Ida Musfiroh, M.Si., Apt.
suatu produk berakhir masa patennya. selaku dosen pembimbing yang telah
World Patent Information. 37: 3– Ditjen HKI. 2019. Tersedia online di:
DiMasi, J. A., Feldman, L., Seckler, A., & Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.
paten.