Anda di halaman 1dari 6

Gangguan metabolisme Porfirin, Basa Purin dan Pirimidin

1. Gangguan metabolisme Protein dan asam amino


 Fenilketonuria

Fenilketonuria adalah kondisi dimana kerusakan metabolik yang mempengaruhi sistem


tubuh dalam memecah protein. Fenilketonuria disebabkan karena gen pada kromosom 12
mengalami mutasi. Gen pengkode protein yang disebut PAH atau phenylalanin hydroxylase
adalah sebuah enzim dalam liver. Enzim ini bertugas memecah asam amino fenilalanin menjadi
produk lain yang dibutuhkan tubuh, yaitu tirosin. Pada saat gen ini termutasi, bentuk dari enzim
PAH berubah dan menjadi tidak mampu untuk memecah fenilalanin dengan tepat. Fenilalanin
yang tak dapat dipecah 77 Farmaka Volume 17 Nomor 1 tubuh akhirnya terakumulasi dalam
aliran darah dan menjadi racun dalam otak. Sebagai akibat tidak terurainya fenilalanin menjadi
tirosin, maka tertimbunlah fenilalanin dalam hati dan kelebihannya akan masuk dalam peredaran
darah serta diedarkan ke seluruh tubuh.

Fenilalanin (efisiensi fenilalanin hidroksilase, defisiensi PAH)

Tanda & gejala

Gejala fenilketonuria biasanya akan muncul secara bertahap. Gejala baru muncul jika
penumpukan fenilalanin terjadi terus-menerus dan mengganggu fungsi otak. Contoh gejalanya
adalah kejang, tremor atau gemetar, dan pertumbuhan yang lambat.

Beberapa gejala yang akan muncul adalah: Bau napas, urine, kulit, atau rambut yang tidak
sedap, Ruam di kulit atau eksim, Kejang Tremor atau gemetar, Warna kulit, mata, dan rambut
berubah menjadi terang

Penyebab

Fenilketonuria merupakan penyakit yang disebabkan oleh mutasi genetik, yang akan
menyebabkan hilang dan berkurangnya enzim pengurai fenilalanin. Mutasi genetik ini juga bisa
menyebabkan enzim pengurai fenilalanin tidak bekerja dengan baik. Hal-hal ini akan
menyebabkan terjadinya penumpukan fenilalanin. Hingga kini, penyebab mutasi genetik tersebut
belum diketahui dengan pasti. Fenilketonuria diwariskan melalui kromosom autosom secara
resesif. Artinya, seseorang hanya akan menderita penyakit ini jika mendapatkan gen
fenilketonuria dari kedua orang tuanya. Jika hanya ada salah satu orang tua yang memiliki gen
fenilketonuria, keturunannya tidak akan mengalami penyakit ini. Meskipun demikian, anak dari
orang tua tersebut bisa menjadi pembawa atau carrier gen fenilketonuria.

Pengobatan

Pengobatannya adalah dengan diet rendah makanan yang mengandung fenilalanin dan
suplemen khusus. Bayi harus menggunakan susu formula khusus dengan sedikit ASI. Diet harus
dimulai secepat mungkin setelah lahir dan dilanjutkan seumur hidup. Orang yang didiagnosis
sejak dini dan menjalankan diet ketat dapat memiliki kesehatan yang normal dan masa hidup
yang normal. Efektivitas dipantau melalui tes darah berkala. Obat sapropterin dihidroklorida
mungkin berguna pada beberapa orang.

 Maple syrup urine disease (MSUD)

Penyakit urine sirup maple ( MSUD ) adalah gangguan metabolik resesif autosom yang
memengaruhi asam amino rantai cabang . Ini adalah salah satu jenis asidemia organik. Kondisi
ini mendapatkan namanya dari bau manis khas urin bayi yang terkena, terutama sebelum
diagnosis dan selama masa sakit akut. MSUD adalah penyakit langka yang menyerang gangguan
metabolisme seseorang. Saat mengalami penyakit urine sirup maple, tubuh tidak bisa berfungsi
secara normal karena gagal mengubah makanan menjadi energi baik untuk menjaga kesehatan
tubuh. Penyakit ini dinamai karena adanya urin yang berbau harum, mirip dengan sirup maple ,
saat orang tersebut mengalami krisis metabolisme. Seiring dengan bau yang ada di kotoran
telinga individu yang terkena dampak selama krisis metabolisme. Pada populasi yang tidak
terbiasa dengan sirup maple, aromanya dapat disamakan dengan fenugreek , dan konsumsi
fenugreek dapat menimbulkan aroma pada urin. Gejala MSUD bervariasi antara pasien dan
sangat terkait dengan jumlah aktivitas enzim sisa.

Penyakit urine sirup maple

Isoleusin (gambar di atas), leusin , dan valin adalah asam amino rantai cabang yang terbentuk di
MSUD.

Tanda & gejala


Penyakit ini dinamai karena adanya urin yang berbau harum, mirip dengan sirup maple , saat
orang tersebut mengalami krisis metabolisme. Seiring dengan bau yang ada di kotoran telinga
individu yang terkena dampak selama krisis metabolisme. Pada populasi yang tidak terbiasa
dengan sirup maple, aromanya dapat disamakan dengan fenugreek , dan konsumsi fenugreek
dapat menimbulkan aroma pada urin. Gejala MSUD bervariasi antara pasien dan sangat terkait
dengan jumlah aktivitas enzim sisa.

Penyebab

Kompleks ini penting untuk memecah asam amino leusin , isoleusin , dan valin . Ini ada
dalam jumlah tertentu di hampir semua jenis makanan, tetapi khususnya, makanan kaya protein
seperti produk susu , daging , ikan , kedelai , gluten , telur , kacang-kacangan , biji-bijian , biji-
bijian , alpukat , alga ,rumput laut , kacang-kacangan , dan kacang - kacangan yang bisa dimakan
. Mutasi pada salah satu gen ini mengurangi atau menghilangkan fungsi kompleks enzim,
mencegah kerusakan normal isoleusin , leusin , dan valin . Akibatnya, asam amino ini dan
produk sampingannya menumpuk di dalam tubuh. Karena kadar tinggi zat ini beracun bagi otak
dan organ lain, penumpukan ini mengarah pada masalah medis serius yang terkait dengan
penyakit urine sirup maple. Kondisi ini memiliki pola pewarisan resesif autosom , yang berarti
gen yang rusak terletak pada autosom , dan dua salinan gen - satu dari setiap orang tua - harus
diwariskan agar bisa terpengaruh oleh kelainan tersebut. Orang tua dari anak dengan gangguan
resesif autosom adalah pembawa satu salinan gen yang rusak, tetapi biasanya tidak terpengaruh
oleh gangguan tersebut.

Pengobatan

Pada kondisi akut, anak sebaiknya diberikan cairan intravena bebas protein, yaitu
memberikan glukosa dengan memastikan perhitungan kalori yang cukup untuk mencegah
katabolisme atau penguraian senyawa kompleks menjadi lebih sederhana dengan bantuan enzim.
Selain itu, pada kasus gangguan otak, dapat dilakukan transfusi tukar, hemodialisa (pencucian
darah) atau hemofiltrasi untuk mengurangi penumpukan asam amino. Untuk jangka panjang,
terapi bisa dilakukan dengan diet khusus dengan mengonsumsi susu khusus bebas asam amino
isoleusin, leusin dan valin, serta suplementasi valin dan isoleusin.

2. Gangguan metabolisme Porfirin, Basa Purin dan Pirimidin


 Gout/ Asam Urat

Gout atau asama urat adalah kondisi kesehatan yang biasanya ditandai oleh adanya
serangan akut artritis inflamatori berulang—dengan gejala kemerahan, lunak yang terasa sakit
dan panas pada pembengkakan sendi. Bagian sendi metatarsal-falangeal pada bagian dasar dari
ibu jari merupakan tempat yang paling sering terserang (mendekati 50% kasus). Namun, gejala
ini juga dapat timbul sebagai tofi, batu ginjal, atau nefropati urat. Keadaan ini disebabkan oleh
adanya peningkatan kadar asam urat di dalam darah. Asam urat mengkristal, dan kristal ini
mengendap pada persendian, tendon, dan jaringan sekitanya. Asam Urat adalah radang sendi
yang disebabkan oleh timbunan kristal dipersendian. Penyakit ini terjadi karena adanya
gangguan metabolisme purin. Purin adalah protein yang mengalami metabolisme didalam tubuh
menjadi asam urat. Purin adalah protein yang mengalami metabolisme didalam tubuh menjadi
asam urat. Kadar asam urat normal untuk laki-laki adalah 7 mg% sedang untuk wanita adalah 5,1
mg%. Hasil metabolisme purin dan berasal dari makanan dan Dibentuk di hati lalu Dikeluarkan
melalui ginjal.

Asam Urat

Tanda & gejala

Pirai dapat muncul dalam berbagai bentuk, walaupun yang paling umum adalah timbulnya
secara berulang serangan akut artritis inflamatori(persendian yang merah, lunak yang terasa sakit
dan panas serta bengkak). Persendian metatarsal-falangeal pada bagian dasar jempol kaki paling
sering terkena serangan, yang merupakan setengah dari kasus yang terjadi. Persendian lainnya
seperti tumit, lutut, pergelangan dan jari-jari, juga dapat terkena serangan. Nyeri persendian
biasanya mulai setelah 2–4 jam dan pada malam hari. Rasa nyeri yang muncul pada malam hari
biasanya terjadi karena penurunan suhu tubuh saat itu. Gejala lainnya yang muncul bersama
nyeri persendian, walaupun jarang terjadi, di antaranya adalah kelelahan dan demam tinggi.
Kadar asam urat yang didiamkan dalam waktu lama (hiperurisemia) dapat menyebabkan
simptomatologi lain termasuk di antaranya pengendapan kristal asam urat yang tidak
menimbulkan nyeri yang disebut tofi. Tofi yang ekstensif dapat menyebabkan artritis kronis
akibat adanya erosi tulang.[4] Peningkatan kadar asam urat juga dapat menyebabkan
pengendapan kristal di ginjal, sehingga menimbulkan pembentukan batu dan selanjutnya
nefropati urat.

Penyebab

Hiperurisemia adalah penyebab pirai. Keadaan ini dapat terjadi karena berbagai alasan, di
antaranya termasuk pola makan, predisposisi genetika, atau ekskresi garam asam urat urat yang
menurun. Menurunnya ekskresi asam urat pada ginjal merupakan penyebab hiperurisemia yang
merupakan 90% dari kasus utama, sedangkan kelebihan produksinya hanya terjadi pada kurang
dari 10% kasus. Pada kurang lebih 10% penderita hiperurisemia mengalami pirai suatu kali
dalam hidupnya. Namun, risikonya bervariasi tergantung pada taraf hiperurisemianya. Bila
kadanya berada di antara 415 sampai 530 μmol/l (7 sampai 8,9 mg/dl), risikonya 0,5% per tahun,
sedangkan bila kadarnya lebih besar dari 535 μmol/l (9 mg/dL), risikonya 4,5% per tahun.

Pengobatan

Sasaran awal pengobatan adalah untuk mengurangi gejala-gejala serangan akut. Serangan
berulang dapat dicegah dengan obat yang berbeda yang digunakan untuk menurunkan kadar
asam urat serum. Kompres es yang diberikan selama 20 hingga 30 menit beberapa kali sehari
menurunkan rasa sakit. Pilihan yang ada untuk penanganan kondisi akut termasuk obat anti-
inflamasi nonsteroid (OAINS), kolkisin dan steroid, sedangkan pilihan untuk pencegahan
termasuk allopurinol, febuksostat dan probenesid. Menurunnya tingkat asam urat dapat
menyembuhkan penyakit ini. Perawatan komorbiditas juga penting.

 Asiduria Orotat

Asiduria Orotat adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan enzim yang
mengakibatkan penurunan kemampuan untuk mensintesis pirimidin . Ini adalah satu-satunya
kekurangan enzim yang diketahui dari jalur sintesis pirimidin de novo. Aciduria orotik ditandai
dengan ekskresi asam orotik yang berlebihan dalam urin karena ketidakmampuan untuk
mengubah asam orotik menjadi UMP. Ini menyebabkan anemia megaloblastik dan mungkin
terkait dengan keterlambatan perkembangan mental dan fisik.

Struktur Asam Orotik

Tanda dan gejala

Pasien biasanya datang dengan asam orotik yang berlebihan dalam urin, gagal
tumbuh, keterlambatan perkembangan, dan anemia megaloblastik yang tidak dapat
disembuhkan dengan pemberian vitamin B12 atau asam folat.

Penyebab dan genetika

Gangguan resesif autosom ini disebabkan oleh kekurangan enzim UMPS , protein
bifungsional yang mencakup aktivitas enzim OPRT dan ODC. Dalam satu penelitian
terhadap tiga pasien, aktivitas UMPS berkisar antara 2-7% dari tingkat normal. [2] Dua
jenis aciduria orotik telah dilaporkan. Tipe I memiliki defisiensi parah pada kedua
aktivitas sintase UMP. Pada aciduria orotik tipe II, aktivitas ODC berkurang sementara
aktivitas OPRT meningkat. Pada tahun 1988, hanya satu kasus orotic aciduria tipe II yang
pernah dilaporkan. [2] Asiduria orotik dikaitkan dengan anemia megaloblastik karena
penurunan sintesis pirimidin, yang menyebabkan penurunan kofaktor nukleotida-lipid
yang diperlukan untuk sintesis membran eritrosit di sumsum tulang.

Pengobatan

Pengobatannya adalah pemberian uridine monophosphate (UMP) atau uridine


triacetate (yang diubah menjadi UMP). Obat-obatan ini akan melewati enzim yang hilang
dan menyediakan sumber pirimidin bagi tubuh.

Anda mungkin juga menyukai