Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN RANTAI PASOK

(MS 141405)

TUGAS 2 :
RESUME MATERI “ECONOMIES OF SCALE TO
EXPLOIT QUANTITY DISCOUNTS” DAN LATIHAN
SOAL MANAJEMEN RANTAI PASOK

Oleh : Kelompok 3

Dancita Novanti 04411540000009


Klemens Kenni Tedjosaputro 04411540000042
Ira Nur Afifah 04411640000015
Samuel Alan Darmasaputra 04411640000051

Dosen Pengampu
Siti Dwi Lazuardi S.T., M.Sc.

DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GASAL 2018/2019
RANGKUMAN ECONOMIES OF SCALE TO EXPLOIT QUANTITY DISCOUNTS”

Kita telah mempertimbangkan penetapan harga agar dapat mendorong pembeli melakukan
pembelian dalam jumlah yang banyak. Banyak kejadian dalam transaksi bisnis yang
menampilkan harga sebagai skala ekonomi yang menujukkan penurunan harga seiring
dengan peningkatan jumlah lot. Lot merupakan standar ukuran setiap kita melakukan
transaksi. Diskon merupakan ukuran lot dasar bila penetapan harga yang ditawarkan
berdasarkan jumlah yang dipesan dalam setiap transaksi. Ada dua skema diskon berdasarkan
ukuran lot, yaitu all unit quantity discounts dan marginal unit quantity discount atau multi
block tariffs.
1. All unit quantity discounts
Pada semua unit kuantitas diskon, rencana penetapan harga berisikan break point
tertentu q0, q1, ...., qr, dimana q0 = 0. Jika jumlah sebuah pesanan ditempatkan paling
tidak sebanyak qi, tetapi lebih sedikit daripada qi+1, masing-masing unit diperoleh dari
biaya Ci. Secara umum, unit cost atau biaya satuan per unit mengalami penurunan
sebesar kenaikan kuantitas pesanan. Sasaran pihak retailer adalah untuk menentukan
keuntungan yang maksimum dengan sejumlah kuantitas yang ada atau meminimumkan
jumlah material, jumlah pesanan, dan holding cost. Solusi prosedur mengevaluasi jumlah
kuantitas untuk tiap harga dan mengambil kuantitas dalam jumlah besar yang mana dapat
meminimumkan seluruh biaya pengeluaran.
Langkah 1:
Mengevaluasi ukuran kuantitas yang optimal untuk tiap harga Ci, 0 ≤ i ≤ r, dapat
dirumuskan sebagai berikut;
𝑄 = √2𝐷𝑆/ℎ𝐶𝑖
Langkah 2:
Memilih kuantitas order Qi* untuk setiap harga Ci. Ada 3 kemungkinan kasus untuk Qi.
a. qi ≤ Qi ≤ qi+1
b. Qi ≤ qi
c. Qi ≥ qi+1
Langkah 3:

MANAJEMEN RANTAI PASOK 2


Untuk setiap i, jumlahkan total annual cost atau biaya tahunan untuk pesanan unit
Qi*(termasuk order cost, holding cost, dan material cost), dapat dirumuskan sebagai
berikut ;
Total Annual Cost, TCi = (𝐷/𝑄𝑖)∗ S + (𝑄𝑖/2)*hCi + Dci
Langkah 4:
Memilih kuantitas pesanan Qi* dengan total biaya yang paling rendah TC i. Cutoff price
dapat dirumuskan sebagai berikut ;
C* = 1/𝐷 ( DCr + 𝐷𝑆/𝑞𝑟+ (ℎ/2)qrCr - √2ℎ𝐷𝑆𝐶𝑟 )
2.

MANAJEMEN RANTAI PASOK 3


2. Marginal unit quantity discount or multi block tariff
Diskon jumlah unit marginal (tambahan) juga disebut sebagai tarif multi-blok.
Dalam hal ini, penetapan harga terdiri dari break points q0, q1, ..., qr yang bukan
merupakan rata-rata dari biaya per satuan unit tetapi marginal cost untuk satuan unit
menurun pada breakpoints (berbeda dengan skema diskon semua unit). Jika sejumlah
pesanan sebesar q, q1 – q0 unit pertama dikenai seharga C0, q1 – q0 yang selanjutnya
dikenai seharga C1, dan q1+i – qi unit seharga Ci. Marginal cost per jenis unit bervariasi
dengan kuantitas yang dibeli. Sasaran dari pihak retailer ialah memaksimalkan keuntungan
dengan sejumlah kuantitas yang ada atau meminimumkan jumlah material, jumlah
pesanan, dan holding cost. Solusinya adalah mengevaluasi ukuran lot untuk setiap marginal
price yang optimal dengan memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan material,
pesanan dan holding cost.
Untuk tiap nilai i, 0 ≤ i ≤ r, Vi adalah biaya dari tiap pemesanan satu unit produk.
V0 = 0 dan Vi untuk 0 ≤ i ≤ r, dirumuskan sebagai berikut :

Vi = C0(q1 – q0) + C1 (q2-q1) + .... + Ci-1 (qi – qi-1)

FIGURE 11-4
Untuk tiap nilai i, 0 ≤ i ≤ r-1, dapat digunakan sebagai pertimbangan ukuran
jumlah pesanan Q pada range qi sampai qi+1 unit, dimana qi+1 ≥ Q ≥ qi. Material cost
tiap sejumlah pesanan Q adalah hasil dari Vi + (Q – qi)Ci.

MANAJEMEN RANTAI PASOK 4


Secara umum perhitungan biaya adalah sebagai berikut :
D
Annual order cost = s
Q
Annual holding cost = [ Vi + (Q – qi)Ci]h/2
D
Annual material cost = [Vi+ ( Q−qi ) Ci ]
Q
Dimana, Total annual cost adalah total dari ketiga biaya tersebut.
Langkah 1:
Mengevaluasi ukuran lot yang optimal untuk tiap harga Ci dengan menggunaka n
turunan pertama dari total biaya sejumlah ukuran lot .
2 D (S=Vi−qiCi)
Ci=Qi=
√ hCi
Langkah 2 :
Memilih kuantitas pesanan Qi* untuk setiap harga Ci.
 Jika qi ≤ Qi ≤ qi+1 ; maka Qi* = Qi
 Jika Qi < qi ; maka Qi* qi
 Jika Qi > qi+1 ; maka Qi* = qi+1
Langkah 3 :
Hitung annual cost setiap pesanan Qi* unit
D [ Vi+ ( Qi∗−qi ) Ci ] h + D
TCi= ( )
Qi
S+
2 Qi∗¿[Vi+ ( Qi∗−qi ) Ci ]¿
Langkah 4 :
Memilih ukuran pesanan Qi* dengan biaya termurah sebesar Tci.
Mengapa diskon Kuantitas ?
Kita melihat bahwa dengan adanya diskon kuantitas dapat meningkatkan level
dari cycle inventory di dalam Supply Chain. Pada saat ini adanya argumen yang tepat
dapat mendukung kehadiran ukuran kuantitas berdasarkan diskon dalam Supply Chain.
Pada tiap kasus, kita mencari situasi di mana diskon kuantitas diukur berdasarkan
mpeningkatan Supply Chain Surplus. Diskon kuantitas dapat meningkatkan surplus Supply
Chain dengan dua alasan utama sebagai berikut:
1. Meningkatkan koordinasi untuk meningkatkan total keuntungan Supply Chain.
2. Ekstraksi surplus melalui diskriminasi harga.

MANAJEMEN RANTAI PASOK 5


Munson dan Rosenblatt (1998) juga menyediakan faktor-faktor lain seperti
pemasaran yang memotivasi penjual untuk menawarkan adanya kuantitas diskon.

Koordinasi untuk Meningkatkan Jumlah Keuntungan Supply Chain


Supply Chain dikoordinasikan jika pilihan dari pihak Retailer dan Supplier membuat total
profit dalam Supply Chain maksimal. Dalam kenyataannya, Supply Chain memilik imasing-
masing pemilik yang terpisah, maka mereka berusaha untuk memaksimalkan keuntungan
sendiri. Seperti, setiap tahap dari Supply Chain cenderung membuat keputusan yang berat
dengan tujuan meminimalkan biaya keseluruhan. Hasil pengambilan keputusan yang mandiri
ini bisa menjadi salah satu hal yang menunjukkan kurangnya koordinasi antar pemain dalam
Supply Chain yang
disebabkan oleh tindakan memaksimalkan keuntungan mungkin tidak selaras
dengan besar keuntungan dalam Supply Chain. Bagaimana produsen dapat menggunakan
diskon kuantitas yang tepat untuk memastikan bahwa keuntungan total Supply Chain
dapat maksimal bahkan jika Retailer mencari keuntungan sendiri dengan maksimal.
Diskon kuantitas untuk produk komoditas. Para ekonom berpendapat bahwa untuk
produk seperti susu, kompetitif pada pasar dan biaya bergantung pada biaya produk marjina
l. Dalam hal ini, pasar menetapkan harga dan tujuan perusahaan adalah untuk menurunkan
biaya dalam rangka meningkatkan keuntungan. Perhatikan, misalnya pada Retailer online
DO yang telah dibahas sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa hal tersebut menjual produk
komoditas. Dalam Supply Chain ini, baik pihak manufaktur dan DO mengeluarkan biaya
yang terkait dengan setiap pesanan yang telah ditentukan oleh Retailer. Pihak Manufaktur
membuat biaya tetap terkait untu pemesanan setup and fulfilment (Sm) dan holding cost
(hMcM) seperti pembangunan inventory untuk memenuhi demand. DO berkewajiban
pada fixed costs (SR) untuk setiap order dan biaya penanganan (hRCR) untuk inventory
dan permintaan. Meskipun kedua pihak dikenakan biaya dengan lot sizing yang telah
diputuskan oleh DO. Retailler membuat keputusan lot sizing dengan berdasarkan biaya
yang telah ada. Hasil pada keputusan lot sizing ini merupakan hasil local optimal.

MANAJEMEN RANTAI PASOK 6


Mendesain diskon kuantitas berdasarkan ukuran lot
Untuk produk komoditas yang harganya ditentukan oleh pasar,manufacturer
dengan fixed cost per lot yang besar dapat menggunakan diskon kuantitas berdasarkan
ukuran lot untuk memaksimalkan total keuntungan rantai pasok. Diskon berdasarkan
ukuran lot, meningkatkan siklus inventory di rantai pasok.
Diskon kuantitas berdasarkan ukuran lot yang ditawarkan dan order cost oleh
manufacturer sangat berhubungan. Jika manufacturer menurunkan biaya setup, maka
diskon yang ditawarkan ke pihak retailer harus berubah. Dari biaya setup atau biaya
order yang rendah, manufacturer mendapatkan sedikit dari menggunakan diskon
kuantitas berdasarkan ukuran lot.
Rumus yang digunakan adalah :
Untuk DO, Profit = (p-CR) x Demand
Untuk produsen, Profit = (CR-Cm) x Demand
CR
p=3+
2
Dimana, C = biaya material
p = harga
Keuntungan rantai pasok akan menjadi lebih sedikit jika tiap tingkatan rantai
pasok membuat harga sendiri, dengan tujuan memaksimalkan keuntungan pribadi.
Apabila mereka saling berkordinasi, maka keuntungan akan semakin besar.
Apabila ada pihak dalam rantai pasok yang membuat harga sendiri, diperlukan
skema penentuan harga untuk memulihkan keuntungan.
Ada dua skema penentuan harga untuk mencapai solusi dan memaksimalkan
keuntungan rantai pasok walaupun ada pihak yang menentukan harga sendiri untuk
mencapai keuntungan pribadi :
1. Two-part Tariff
Pihak manufacturer menetapkan biaya franchise (ff) dan harga grosir untuk
tiap produk yang mereka jual. Skema ini mengharuskan biaya waralaba
didahulukan sebagai fixed cost agar tidak mengubah harga grosir. Skema yang
diterapkan pada Two-part tariff berdasarkan pada pembelian barang dalam jumlah
yang besar, sehingga biaya unit rata – ratanya menjadi lebih rendah.

MANAJEMEN RANTAI PASOK 7


Biaya waralaba (ff) dapat dirumuskan sebagai : ff = profSC – profR
profSC = keuntungan rantai pasok,
profR = keuntungan DO
2. Diskon Kuantitas Berdasarkan Volume
Diskon volume didasarkan pada tingkat pembelian atau volume yang dibeli
per periode waktu tertentu. Diskon berbasis volume kompatibel dengan lot kecil
yang mengurangi persediaan siklus. Jika pabrikan tidak mengeluarkan biaya tetap
yang sangat tinggi per pesanan, akan lebih baik bagi rantai pasok untuk memiliki
diskon berbasis volume. Untuk produk yang perusahaannya memiliki kekuatan
pasar, diskon berbasis volume dapat digunakan untuk mencapai koordinasi dalam
rantai pasok dan memaksimalkan keuntungan rantai pasok.
Jadi, secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa skema diskon yang paling
optimal adalah berdasarkan volume, bukan ukuran lot. Kerja sama antara pihak yang
terlibat dalam rantai pasok juga dapat berpengaruh kepada keuntungan. Memilih
Diskon berdasarkan volume dianggap sebagai salah satu cara yang baik. Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk diskon yang paling optimal
adalah diskon berbasis volum, dengan rata – rata yang dibebankan kepada pengecer
menurun karena tingkat pembelian meningkat.
Pembedaan Harga untuk Memaksimalkan Keuntungan Supplier
Kadang, untuk mencapai keuntungan yang lebih besar, diperlukan pembedaan
harga untuk produk yang sama. Contohnya tiket pesawat, pihak maskapai
menawarkan harga tiket berbeda untuk kursi yang berbeda walaupun untuk
pesawatnya sama. Menetapkan harga sama untuk setiap unit tidak mendatangkan
keuntungan maksimal. Prinsipnya, pihak manufacturer dapat menguasai daerah di
bawah dan di atas kurva marginal cost dengan memberikan harga berbeda sesuai
dengan evaluasi marginal pelanggan. Salah satu mekanisme pembedaan harga
adalah diskon kuantitas karena pelanggan membayar dengan harga berbeda sesuai
dengan jumlah yang dibeli.

MANAJEMEN RANTAI PASOK 8


Latihan Soal :

Hal 320 No. 1 ( Samuel Alan – 04411640000051 )


Harley-Davidson memiliki pabrik perakitan mesinnya di Milwaukee dan pabrik perakitan
sepeda motornya di Pennsylvania. Mesin diangkut antara kedua pabrik menggunakan truk,
dengan setiap perjalanan seharga $1000. Pabrik sepeda motor merakit dan menjual 300
sepeda motor setiap harinya. Setiap mesin berharga (cost) $500, dan Harley-Davidson
dikenai Holding Cost sebesar 20% per tahun. Berapa banyak mesin yang harus dimuat ke
masing-masing truk? Berapakah Cycle Inventory mesin di Harley-Davidson?
Diketahui :
Demand (D) = 300 unit/hari = 300 x 365 = 109.500 unit/tahun
Fixed cost per order (S) = $1000
Fixed cost per unit (C) = $500
Holding cost per year (h) = 20%
Penyelesaian :
Mencari ukuran lot optimal (Q)
Q*= √ ((2 𝐷 𝑆)/ ℎ 𝐶)
= √ ((2 𝑥 109.500 𝑥 1.000)/ 20% 𝑥 500)
= √ (219.000.000/100)
= √2.190.000
Q*=1479.86 = 1480 unit
Mencari Cycle Inventory
Cycle Inventory = Q*/2
= 1480/2
=740 unit
Jadi, jumlah mesin yang harus dimuat di masing-masing truk adalah 1480 unit dan
cycle inventorynya adalah 740 unit.

MANAJEMEN RANTAI PASOK 9


Hal 321 No. 2 ( Ira Nur Afifah - 04411640000015 )
Sebagai bagian dari inisiatif untuk menerapkan just-in-time (JIT) atau waktu tertentu pabrikan
di pabrik perakitan sepeda motor yang terdapat pada kasus Latihan nomor 1 telah mengurangi
jumlah mesin yang dimuat pada setiap truk menjadi 100 unit. Jika setiap perjalanan truk memiliki
biaya $ 1.000, bagaimana dampak dari adanya keputusan ini terhadap biaya persediaan tahunan
Harley? Berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap truk jika beban 100 mesin adalah
beban optimal untuk Harley?
Diketahui :
D = 100 unit/hari = 36.500 unit/tahun
S = $1000 / order
C = $500 / unit
H = 20% / tahun
Penyelesaian :
 Optimal order size = EOQ = Q*
2 DS
Q* =
√ hC
2 X 36.500 X 1.000
=
√ 20 % X 500
= √ 730.000
= 854,4 ≈ 855 units
Q¿
 Cycle inventory = = 855/2 = 427,5 ≈ 428 units
2
 Number of order per year ( Order frequency )
D 36.500
n* = ¿ = = 42,6 kali
Q 855
 Inventory cost = Annual ordering + holding cost

=( QD ) S+( Q2 )hC
¿

36.500 855
=( ) 1.000+(
2 )
20 % X 500
855
= 42.690 + 42.750
= $ 85.440
Apabila D menjadi 100 unit/hari, maka berapakah nilai S?

MANAJEMEN RANTAI PASOK 10


Optimal order size = EOQ = Q*
2 DS
Q* =
√ hC
2 X 36.500 X S
855 =
√ 20 % X 500
73.000 S
855 =
√ 100
855 = √ 730 S
8552 = 730 S
731.025
S= = $ 1.001,4
730
Dapat disimpulkan bahwa dengan demand 100 unit/hari yang menghasilkan nilai Q* sebesar
855 unit/tahun maka memiliki nilai S sebesar $ 1.001,4. Terlihat jelas bahwa nilai tersebut
lebih besar dari nilai S truk pada soal nomor 1 yaitu sebesar $ 1.000. keduanya memiliki
selisih $ 0,4.

Hal 321 No. 3 ( Klemens Kenni - 04411540000042 )


Harley membeli komponen dari tiga pemasok. Komponen yang dibeli dari pemasok A pada
tingkat 20.000 unit per bulan adalah harga $ 5 masing-masing dan digunakan. Komponen
yang dibeli dari pemasok B harga $ 4 masing-masing dan digunakan pada tingkat 2.500 unit
per bulan. Komponen yang dibeli dari pemasok C adalah harga $ 5 dan digunakan pada
tingkat 900 unit per bulan. Saat ini, Harley membeli sebuah truk yang terpisah dari setiap
pemasok. Sebagai bagian dari dorongan JIT nya, Harley telah memutuskan untuk pembelian
agregat dari tiga pemasok. Perusahaan truk mengenakan biaya tetap dari $ 400 untuk truk
dengan biaya tambahan $ 100 untuk setiap perhentian. Jadi, jika Harley meminta untuk
memilih dari hanya satu pemasok, perusahaan truk biaya $ 500; dari dua pemasok, itu biaya $
600; dari tiga pemasok, itu biaya $ 700. Menyarankan strategi pengisian untuk Harley yang
meminimalkan biaya tahunan. Membandingkan biaya strategi Anda dengan strategi saat
Harley memesan secara terpisah dari setiap pemasok. Apa persediaan siklus masing-masing
komponen pada Harley?
Jawab :
Unit Cost : A = $5 ; B = $4 ; C = $5

MANAJEMEN RANTAI PASOK 11


Demand : A = 20000 / bln ; B = 2500 / bln ; C = 900 / bln
Demand : A = 240.000 / tahun ; B = 30.000 / tahun ; C = 10.800 / tahun
Fixed Cost : $500
Holding Cost : 20%
a. Independen Supplier A Optimal order size (Q*)
𝑄∗ = √2𝐷𝑆/ℎ𝐶
= √ 2∗ 240.000∗ 500/20%∗ 5 =77.460 unit.
Cycle Inventory (Q*/2)
𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑖𝑛𝑣.= 𝑄∗ 2
=77.460/2
=38.730 unit.
Annual holding cost (HC)
𝐻𝐶 = (𝑄/2)∗ ℎ ∗ 𝐶
= 38.730∗ 20% ∗ 5
=$ 38.730
Annual ordering cost (OC)
𝑂𝐶 = (𝐷/𝑄)∗ 𝑆
=3,10∗ 500
=$ 1.549
Annual cost (TC) 𝑇𝐶 = 𝐻𝐶+ 𝑂𝐶
=38.730 +1.549
=$40.279
Sehingga didapatkan data seperti tabel berikut,
Supplier
  Satuan A B C
24.49
Optimal Order Size unit 77.46 16.432
5
12.24
Cycle Invetori unit 38.730 8.216
7
Annual Holding Cost $ 38.730 9.798 8.216
Order Frequency per tahun 3,10 1,22 0,66
Annual Ordering Cost $ 1.549 612 329
10.41
Annual Cost $ 40.279 8.544
0

MANAJEMEN RANTAI PASOK 12


Annual Total Cost $ 59.233

b. Combined fixed order cost (S*)


𝑆∗ = 𝑆 + 𝑆1 +𝑆2 +𝑆3 + ⋯+𝑆𝑛
=400+ 100+100 +100
=$700
Optimal order frequency (n*)
𝑛∗ = √ ∑ 𝐷𝑖ℎ𝐶𝑖/2𝑆∗
= √ 240.000∗ 20% ∗ 100+ 30.000∗ 20%∗100+10.800 ∗20%∗100/2∗700
= 31,33
Annual Order cost (OC)
𝑂𝐶 = 𝑛∗𝑥𝑆∗
= 31,33 𝑥 700
= $21.929

Supplaier A Optimal Order size (Q*)


𝑄∗ = √ 2𝐷𝑆∗/ℎ𝐶
=√ 2 ∗ 240.000 ∗ 700/20% ∗ 5
=18.330 unit
Cycle inventory (Q/2)
𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑖𝑛𝑣entory = 𝑄∗/2
=18.330/2
=9.165 unit.
Annual holding cost (HC)
𝑂𝐶 = (𝐷 𝑄)∗ 𝑆∗
=(240.000 18.330)∗ 700
=$ 9.165
Didapatkkan data sebagai berikut,
Combined Fix cost = $ 700
Optimal Order Freq = 31,33 kali
Annual Order Cost = $ 21.929

MANAJEMEN RANTAI PASOK 13


Kemudian didapatkan perhitungan sebagai berikut,
Supplier
  Satuan A B C
Optimal Order Size unit 18.33 7.246 3.888
Cycle Invetori unit 9.165 3.623 1.944
Annual Holding Cost $ 9.165 2.898 1.944
Annual Total Cost $ 35.936

Jadi, dari dua perhitungan diatas, didapatkan bahwa, Annual Total Cost pemesanan
secara bersamaan ( $35.936) lebih murah dari pada pemesanan secara independen
($59.233). Penurunan Annual Total Cost sebesar 39,33 %

Hal 321 No. 4 ( Dancita Novanti - 04411540000009 )


Prefab adalah sebuaah pabrik mebel menggunakan kayu lapis sebanyak 20.000 ft2 per bulan.
Perusahaan truk mengenakan tarif $400 dalam setiap pengiriman, terlepas dari jumlah yang
dibeli. Pabrik menawarkan bahwa semua didiskon $1 setiap 1ft2 dengan jumlah pesanan di
bawah 20.000 ft2, $ 0,98 setiap 1ft2 dengan jumlah pesanan diantara 20.000 ft2 sampai 40.000
ft2, dan 0,96 setiap ft2 dengan jumlah pesanan lebih dari 40.000 ft2. Prefab memerlukan biaya
penyimpanan sebesar 20%. Berapa optimal size untuk Prefab? Berapa biaya tahunan dari
kebijakan itu? Apa sajakah cucle inventory kayu lapis Perfaber? Bagaimana
perbandingannya dengan cycle inventory jika pabrikan tidak menawarkan diskon kuantitas
tetapi menjual semua plywood dengan harga $ 0,96ft2?
Jawab:
Demand = 20.000 ft2/bulan
= 240.000 ft2/tahun
S = $400 /lot
h = 20%
Order Quantity (ft2) Unit Quantity Discount($/ft2)
0 - 20.000 1
20.000 – 40.000 0,98
>40.000 0,96

q0 = 0 ft2

MANAJEMEN RANTAI PASOK 14


q1 = 20.000 ft2
q2 = 40.000 ft2
c0 = 1 $/ft2
c1 = 0,98 $/ft2
c2 = 0,96 $/ft2
a) Menentukan optimal size (Q)
2 DS
Rumus : Q i=
√ h Ci

2 DS
Q 0=
√ h C0

2× 240.000× 400
Qi=
√ 20 % ×1
Qi=30.984 unit per tahun

2 DS
Q 1=
√ h C1

2× 240.000× 400
Qi=
√ 20 % × 0,98
Q i=31.299 unit per tahun

2 DS
Q 2=
√ h C2

2× 240.000× 400
Qi=
√ 20 % × 0,96
Qi=31.623 unit per tahun

Kita menggunakan Q ¿1=Q 1 karena q 1 ≤ Q 1 ≤ q2 dan Q ¿2=q2 karena Q 2 <q 2, sedangkan i=0
tidak digunakan karena menghasilkan Q0>q0.

b. Biaya tahunan dari kebijakan


D Q¿i
Rumus : TCi = ( )
Q¿i
S+
2
hC i + D Ci

MANAJEMEN RANTAI PASOK 15



¿
Jumlah pemesanan Q 1=Q 1 diantara $20.000-$40.000, maka harga per
unit berubah menjadi C= $0,98

TC1 = ( 240.000
31.299 )
400+
31.299
2
20 % ×0,98+240.000 × 0,98

= $ 241.334,49

¿
Jumlah pemesanan Q2=q2 diantara $20.000-$40.000, maka harga per
unit berubah menjadi C= $0,98
240.000 40.000
TC 2= ( 40.000 )
400+
2
20 % × 0,98+240.000× 0,98

=$241.520
Berdasarkan perhitungan, maka Q yang diambil adalah Q1 = 31.299 units dan TC1 = $
241.334,49.
c. Cycle Inventory
Q
Rumus: Cycle inventory =
2
31.299
Cycle inventory =
2
Cycle inventory =15.649,5 unit
Jadi, cycle inventory kayu lapis ppada pabrik adalah 15.649,5 unit.
d. Perbandingannya dengan cycle inventory jika pabrikan tidak menawarkan diskon
kuantitas tetapi menjual semua plywood dengan harga $ 0,96 setiap 1 ft2
2 DS
Qi=
√ h Ci

2× 240.000 ×400
Q=
√ 20 % × 0,96
= 31.623 unit
31.623
Cycle inventory =
2
Cycle inventory =15.811,5 unit
Cycle inventory menjadi lebih banyak dari cycle inventory sebelumnya.

MANAJEMEN RANTAI PASOK 16

Anda mungkin juga menyukai