PENDAHULUAN
Anggaran merupakan salah satu instrumen yang berperan penting dalam organisasi sektor
publik. Anggaran sektor publik sendiri harus bersifat partisipatif yang melibatkan masyarakat
dalam perencanaan anggaran agar aspirasi dan kebutuhan publik dapat diakomodasi dalam
anggaran. Anggaran sektor publik merupakan blue print organisasi tentang rencana program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan serta masa depan yang akan diwujudkan. Dalam organisasi
sektor publik, penganggaran merupakan suatu proses politik. Pada sektor swasta, anggaran
merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik, sebaliknya pada sektor
publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan
diberi masukan. Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu karena anggaran
merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan,
dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, anggaran juga diperlukan karena adanya masalah
keterbatasan sumber daya sedangkan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus
berkembang, dan anggaran juga diperlukan untuk menyakinkan bahwa pemerintah telah
bertanggung jawab terhadap rakyat.
1
1.3 TUJUAN PENULISAN
BAB 2
2
PEMBAHASAN
Pengertian lain dari anggaran sector publik adalah Suatu rencana kerja yang dibuat dan
digunakan oleh organisasi publik yang dinyatakan dalam bentuk ukuran financial, yang memuat
informasi mengenai pendapatan, belanja, aktivitas, dan pembiayaan, dalam satuan moneter.
4
yang muncul dalam menejemen sektor publik tersebut adalah pendekatan New Public
Management.
Tujuan anggaran dapat dirumuskan sebagai alat akuntabilitas, alat manajemen, dan
instrument kebijakan ekonomi. Proses akhir penyusunan anggaran merupakan hasil dari
persetujuan politik, termasuk item pengeluaran yang harus disetujui para legislator. Pihak unit
kerja organisasi merupakan pelaksana pengelolaan dana dan program.
5
Karakteristik anggaran yang baik
1) Berdasarkan program
2) Berdasarkan pusat pertanggungjawaban (pusat biaya,pusat laba, dan
pusat investasi)
3) Sebagai alat perencanaan dan pengendalian
6
Tahap implementasi/pelaksanaan anggaran.
Dalam tahap ini yang paling penting adalah yang harus diperhatikan oleh manajer
keuangan publik adalah dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan sistem
pengendalian manajemen.
Pada dasarnya, alokasi barang dan jasa di masyarakat dapat dilakukan paling tidak melalui
dua mekanisme, yaitu melalui mekanisme pasar (market mechanism) dan mekanisme birokrasi
(bureauctratic mechanism). Namun, kegagalan pasar (market failures) juga dapat terjadi dalam
mengalokasikan sejumlah barang dan jasa. Penyebabnya adalah karena adanya public goods
beserta eksternalitasnya, jenis barang dan jasa inilah,beserta sejumlah mixed goods yang
kemudian didistribusikan melalui mekanisme birokrasi. Dalam perkembangannya, mekanisme
birokrasi menjadi mekanisme yang sangat penting karena besarnya semakin meningkat. Hal ini
ditujukkan melalui porsinya disbanding produk domestik bruto. Mekanisme birokrasi itu sendiri
mempunyai instrumen yang disebut sistem penganggaran yang berfungsi sebagai alat untuk
mengalokasikan sumber daya dalam bentuk barang dan jasa yang ada di masyarakat. Sesuai
7
perkembangan sistem administrasi publik itu sendiri dan tuntutan masyarakat dalam konteks
sistem sosial serta politik tertentu, sistem penganggaran dapat berkembang. Dalam sejarah
perkembangannya, beberapa jenis sistem penganggaran mulai dikenal.
Berbagai sistem penganggaran tersebut antara lain traditional budgeting atau dikenal juga
sebagai line-item budgeting , performance budgeting , planning programming budgeting
system, kemudian muncul zero based budgeting , dan medium term budgeting framework
(MTBF). Dalam perkembangannya, berbagai variasi dari perfomance budgeting juga muncul
sepeerti mission driven budgeting dan enterpreneurial budgeting .
Performance budgeting
Entrepreneurial budgeting
Sistem Planning programming
penganggaran budgeting system
Line-item budgeting
Line item budgeting adalah penyusunan anggaran yang didasarkan pada dan
dari mana dana berasal (pos-pos penerimaan) dan untuk apa dana tersebut
dianggarkan (pos-pos pengeluaran). Jenis anggaran ini dianggapp paling tua dan
banyak mengandung kelemahan atau sering pula disebut traditional budgeting .
8
Walaupun tidak dapat disangkal, line-item budgeting sangat popular
penggunaannya karena dianggap mudah untuk dilaksanakan (Wildavsky,2000)
Line-item budgeting mempunyai sejumlah karakteristik penting, yaitu tujuan
utamanya adalah untuk melakukan pengendalian keuangan, sangat berorientasi
pada input organisasi, penetapannya melalui pendekatan incremental (kenaikan
bertahap), dan dalam prakteknya tidak jarang memakai kemampuan
menghabiskan atau menyerap anggaran sebagai salah satu indicator penting
untuk mengukur keberhasilan organisasi.
9
Incremental budgeting
Incremental budgeting adalah system anggaran belanja dan pendapatan yang
memungkinkan revisi selama tahun berjalan, sekaligus sebagai dasar penentuan
usulan anggaran periode tahun yang akan dating.
Angka pada pos pengeluaran merupakan perubahan (kenaikan) dari ringkas
periode sebelumnya. Permasalahan yang harus dipecahkan bersama adalah
metode kenaikan/penurunan(incremental) dari jangka anggaran tahun
sebelumnya. Logika system penganggaran ini adalah seluruh kegiatan yang
dilaksanakan merupakan kelanjutan dari kegiatan tahun sebelumnya.
Planning programming budgeting system
Sebagai reaksi terhadap berbagai masalah fundamental yang dihadapi line-
item budgeting , muncul system penganggaran baru, yaitu planning programming
budgeting system (PPBS), zero based budgeting (ZBB), dan performance
budgeting . planning programming system adalah proses perencanaan, pembuatan
program, dan penganggaran yang terkait dalam suatu system sebagai kesatuan
yang bulat dan tidak terpisah, yang di dalamnya terkandung identifikasi tujuan
organisasi serta permasalahan yang mungkin timbul. Proses peengorganisasian,
pengoordinasian, dan pengawasan terhadap semua kegiatan yang diperlukan, serta
pertimbangan atas implikasi keputusan terhadap berbagai kegiatan di masa yang
akan datang.
Keunggulan Kelemahan
1. Menggambarkan tujuan organisasi yang lebih 1. Merupakan proses multiompleks, dan
nyata dan membantu pimpinan dalam memerlukan banyak perhitungan serta
membuat keputusan yang menyangkut usaha analisis.
pencapaian tujuan. 2. Memerlukan pengelola yang ahli dan
2. Menghindarkan adanya pertentangan dan memiliki kualitas yang tinggi.
overlapping program, serta mewujudkan 3. Terlalu kompleks, baik secara teknis maupun
sinkronisasi dan integrase antaraparat praktis.
10
organisasi dalam proses perencanaan.
3. Alokasi sumber daya yang lebih efisien dan
efektif berdasarkan analisis biaya manfaat
untuk mencapai tujuan.
11
Zero based budgeting (ZBB) merupakan system anggaran yang didasarkan
pada perkiraan kegiatan, bukan pada apa yang telah dilakukan di masa lalu. Setiap
kegiatan akan dievaluasi secara terpisah. Ini berarti program akan dikembangkan
dalam visi tahun yang bersangkutan. Tiga langkah penyusunan ZBB adalah :
1) Mengidentifikasi unit keputusan
2) Membangun paket keputusan
3) Mereview dan menyusun peringkat paket keputusan
Performance budgeting
Sebenarnya, performance budgeting diperkenalkan pertama kali di Amerika
Serikat pada tahun 1949, namun dalam prakteknya mengalami kegagalan
( Schiavo-Campo dan Tommasi,1999). Pada reformasi anggaran yang dilakukan
pada tahun 1990-an, beberapa karakteristik penting dari performance budgeting
masih dianggao sangat bermanfaat, dan kemudian dikembangkan bersama dalam
konteks reformasi administrasi publik.
Performance budgeting (anggaran yang berorientasi kinerja) adalah
system penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitkan
sangat erat dengan visi, serta rencan strategis organisasi. Perfomance budgeting
mengalokasikan sumber daya ke program,bukan ke unit organisasi semata dan
memakaipengukuran output (output measurement) sebagai indicator kinerja
organisasi.
Karakteristik utama Keunggulan Kelemahan
1. Secara umum, system ini 1. Memungkinkan 1. Tidak semua kegiatan dapat
mengandung tiga unsur pendelegasian wewenang distandardisasikan.
pokok yaitu pengeluaran dalam pengambilan 2. Tidak semua kinerja diukur
organisasi yang keputusan. secara kuantitatif.
diklasifikasikan menurut 2. Merangsang partisipasi 3. Tidak semua jelas mengenai
program dan kegiatan, dan memotivasi unit kerja siapa pengambil keputusan
pengkuran kinerja melalui proses pengusulan dan siapa yang menanggung
(performance dan penilaian anggaran beban keputusan tersebut.
measurement), dan yang bersifat faktual.
pelaporan program 3. Membantu fungsi
(program reporting). perencanaan dan
2. Lebih berfokus pada mempertajam pembuatan
pengukuran kinerja keputusan.
bukan pada pengawasan. 4. Memungkinkan alokasi
3. Setiap kegiatan harus dana secara optimal
12
dilihat dari sisi efesiensi dengan didasarkan pada
dan maksimalisasi efisiensi unit kerja.
output. 5. Menghinndarkan
4. Bertujuan menghasilkan pemborosan.
informasi biaya dan
kinerja yang dapat
digunakan untuk
penyusunan target dan
evaluasi pelaksanaan
kerja.
Tahap 1 Pertama disusun kerangka kerja makroekonomi yang akan digunakan untuk
membuat proyeksi penerimaan dan penngeluaranm terutama penyusunan
analisis serta model ekonomi makro. Kegiatan ini memberikan informasi
13
tentang format anggaran untuk pengambilan keputusan. Pada tahap ini,
keterkaitan antara proyeksi ekonomi dan sasaran keuangan organisasi serta
persyaratan untuk membangunkan dan menggunakan modek diperbaikan.
Tahap 2 Tahap ini dapat dilaksanakan secara parallel dengan tahap pertama. Proses kaji
ulang sector juga akan dilakukan. Proses ini terdiri dari tiga tahap :
1. Persetujuan atas sasaran, objek, dan kegiatan.
2. Pengkajian program dan subprogram yang disepakati.
3. Penganggaran program yang disetujui
Tahap 3 Tahap ini mencakup serangkaian dengar pendapat antara bagian keuangan
perencanaan dan bagian sector lainnya mengenai hasil pengkajian ulang
sectoral.
Tahap 4 Dengan adanya kerangka kerja makroekonomi dan hasil kaji ulang sector,
kerangka kerja anggaran pengeluaran dapat dirancang. Kerangka ini
memungkinkan negosiasi lintas dan di dalam sectoral menyangkut keputusan
pendanaanyang menjadi dasar penetapan ceiling pengeluaran sector pada tahun
anggaran berikutnya dan tahun mendatang.
Tahap 5 Tahap ini merupakan tahap yang penting dalam proses penyusunan MTBF.
Pada tahun ini, keputusan bagian-bagian dalam organisasi atau setara
menetapkan alokasi sumber daya sectoral jangka menengah atas dasar
ketersediaan dan prioritas lintas sectoral. Ini dilaksanakan dengan menetapkan
budget ceilling untuk tiga tahun ke depan. Apabila pelaksanaan kebijakan dan
sumber daya semakin tidak seimbang maka resources envelope dalam tahun
anggaran mendatang harus dikembangkan.
Tahap 6 Pada tahap ini, unit kerja merevisi prakiraan anggaran dalam rentang ceilling
yang disetujui.
Tahap 7 Perkiraan anggaran bagian telah direvisi oleh bagian keuangan dan
dipresentasikan di depan seluruh bagian (unit) organisasi. Selanjutnya,
legislative akan memberikan penjualan.
14
keseluruhan. Akibatnya, pendekatan MTBF yang
lebih bersifat sectoral akan menyeimbangkan
pelaksanaan kebijakan dan sumber daya di level
sector serta lintas sectoral. Jadi, berbagai peluang
dapat dimanfaatkan oleh agen di sector terkait.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penganggaran sektor publik merupakan proses yang sangat vital bagi organisasisektor
publik. Anggaran publik penting sebab anggaran membantu menentukan tingkat kebutuhan
masyarakat. Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal pemerintah untuk
mempengaruhi keadaan ekonomi melalui kebijakan pengeluaran dan perpajakan. Dengan
anggaran, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya yang langka untuk menggerakan
pembangunan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Dan yang penting lagi, anggaran merupakan sarana untuk menunjukan
akuntanbilitas pemerintah terhadap publik. Anggaran publik terdiri dari anggaran operasional
dan anggaran modal. Anggaran operasional adalah pengeluaran yang dilakukan secara rutin
dan tidak menambah kekayaan serta manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran.
Sedangkan anggaran modal (aset) manfaatnya lebih dari satu tahun anggaran dan menambah
kekayaan.
15