Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RAGIL NICHOLAS SITANGGANG

NIM : 4181240006
KELAS : FISIKA NONDIK 2018

MATAKULIAH : PENGANTAR FISIKA INTI

TUGAS RUTIN RINGKASAN MATERI

Awal kata atom berasal dari bahasa Yunani yaitu ”atomos” yang berarti ”tidak dapat dibagi”.
Konsep dasar atom pertama kali dikemukakan oleh Democritus (orang Yunani)pada awal abad
ke-4 Sebelum Masehi.Menurut teori yang dikemukakannya, suatu benda dapat dibagi menjadi
bagian-bagian yang sangat kecil yang akhirnya tidak dapat dibagi lagi yang disebut atom.

Menurut Democritus atom sepenuhnya padat, tidak memiliki struktur internal, serta ada ruang
kosong antar atom untuk memberikan ruang untuk pergerakannya (seperti pergerakan dalam air
dan udara, atau fleksibilitas benda padat).

Walaupun Selain itu, Democritus juga menjelaskan bahwa untuk menjelaskan perbedaan sifat
dari material yang berbeda, atom dibedakan ke dalam bentuk, massa dan ukurannya.
Berdasarkan model atom yang dibuatnya, Democritus mampu menjelaskan bahwa semua benda
terdiri dari bagian yang lebih kecil disebut atom. Namun model Democritus ini kurang memiliki
bukti eksperimental hingga mulai tahun 1800an muncul teori-teori baru berdasarkan hasil
eksperimen.

Beberapa teori yang menjelaskan tentang atom adalah sebagai berikut :

1. Model Teori Atom John Dalton

John Dalton pada tahun 1803 mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton
didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum
susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi
akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi.” Sedangkan Prouts menyatakan bahwa
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap.”

Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:

a.)Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang
identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
b.)Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-
atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

2. Model Teori Atom JJ. Thomson

J.J. Thomson pada awal 1900an, mengemukakan teori baru tentang atom. Menurutnya di dalam
atom terdapat partikel elektron dan proton. Berdasarkan hasil eksperimennya, proton memiliki
massa yang jauh lebih besar dibandingkan elektron, sehingga model atom Thomson
menggambarkan atom sebagai proton tunggal yang besar.

Di dalam proton terdapat elektron elektron yang menetralkan adanya muatan positif dari proton.
Menurut Thomson, atom terdiri dari suatu bulatan bermuatan positif dengan rapat muatan yang
merata. Di dalam muatan positif ini tersebar elektron dengan muatan negatif yang besarnya sama
dengan muatan positif. Secara garis besar teori atom thomson adalah “Atom merupakan bola
pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron.”

Secara sederhana model atom thomson dapat analogikan sebagai jambu biji yang telah dikelupas
kulitnya. Biji jambu yang tersebar merata dimodelkan sebagai elektron dan bulatan daging jambu
yang pejal dimodelkan sebagai proton.

Kelebihan:

Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.

Kelemahan:

Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom
tersebut.

3. Model Atom Rutherford

Pada tahun 1910 Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners Masreden)
melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas.
Dari hasil pengamatannya ditemukan bahwa sebagian besar partikel alfa mampu menembus
lembaran emas tanpa dibelokkan.

Bersamaan dengan itu, Rutherford juga menemukan partikel alfa yang dibelokkan sedikit, namun
dengan sangat mengejutkan, Rutherford juga menemukan beberapa partikel alfa yang dibelokkan
pada sudut yang sangat tajam kembali ke sumber radioaktif. Untuk menjelaskan adanya sebagian
besar partikel-α yang menembus lempeng emas tanpa dibelokkan, Rutherford kemudian
mengembangkan model inti atom.

Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, Rutherford membuat kesimpulan bahwa :

Belajar Seru Tentang Pengertian Teori Atom Fisika, Yuk!

Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka d idalam atom
emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1
dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan
diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom
keseluruhan.
Berdasarkan kesimpulan dari hasil pengamatannya Rutherford mengemukan sebuah model atom
yang dikenal dengan model atom Ruthreford yaitu ” Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil
dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.”

Kelebihan:

Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti. Teori
Rutherford bahwa elektron mengelilingi inti atom ini memberikan inspirasi pada penemuan baru
berikutnya yaitu tentang lintasan/kedudukan elektron yang selanjutnya dikenal sebagai kulit
elektron.

Kelemahan:

Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori
gerak, apabila elektron bergerak mengitari inti disertai pemancaran energi maka lama –
kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan
jatuh ke dalam inti

Model Atom Niels Bohr


Pada tahun 1913, Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya
tentang spektrum atom hidrogen. Berdasarkan hasil percobaannya Bohr memberikan gambaran
keadaan/kedudukan orbit elektron dalam menempati daerah di sekitar inti atom. Menurut Bohr
elektron mengelilingi inti atom pada orbit tertentu, hanya terdapat orbit dalam jumlah tertentu
dan perbedaan antar orbit satu dengan yang lain adalah jarak orbit dari inti atom.

Keberadaan elektron baik di orbit yang rendah maupun yang tinggi sepenuhnya tergantung oleh
tingkatan energi elektron. Sehingga elektron di orbit yang rendah akan memiliki energi yang
lebih kecil daripada elektron di orbit yang lebih tinggi.

Penjelasan Bohr tentang atom melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori
kuantum dari Planck, dan secara garis besar Bohr mengemukaan model atomnya sebagai
berikut :

Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu, tidak
memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron itu disebut kulit atau tingkat energi elektron.
Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain.
Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran energi. Sedang
perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai penyerapan energi.
Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan stasioner, artinya elektron tidak
memancarkan atau menyerap energi.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu
yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron
yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi
tingkat energinya.

Kelebihan:

Atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.

Kelemahan:

Model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack

4. Model Atom Modern

Berdasarkan pengertian dasar yang diperoleh dari model-model atom klasik bahwa atom terdiri
dari elektron, proton, dan neutron, maka dapat dimungkinkan adanya model yang lebih rumit dan
lengkap mengenai atom yang hingga sekarang masih dikatakan misterius.

Salah seorang yang menjelaskan tentang model atom modern adalah Erwin Schrodinger (1926).
Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori
mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat
ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang
dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom.”

Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital.
Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger
memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan
batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
x,y dan z = Posisi dalam tiga dimensi
y= Fungsi gelombang
m= massa
ђ= h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
e= Energi total
V= Energi potensial

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom
mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Pengertian Teori Atom Fisika Lengkap, Berdasarkan Para Ahli

Awan elektron di sekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital

Anda mungkin juga menyukai