Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

“ PASAR UANG DAN PASAR VALUTA ASING”

DISUSUN OLEH :

MELINDA SEPTIANY 2017161350008

SITI NUR JANNAH 2017212350045

INSTITUTE TEKNIK DAN BISNIS

AHMAD DAHLAN JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Besar
kita Muhammad SAW, semoga di hari kiamat nanti kita akan mendapatkan
Syafaat darinya. Aamiin.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami yang telah


memeberikan kesempatan kami untuk belajar kembali dan untuk pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari akan keterbatasan dan


kemampuan kami dalam menyusun kata, sehingga makalah ini jauh dari sempurna
dan masih memerlukan penyempurnaan, untuk itu saran dan masukannya kami
harapkan.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca
untuk memberikan tambahan pengetahuan, dan wawasan khususnya dalam bidang
Bank & Lembaga Keuangan Lainnya.

Cileungsi, 05 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan Penulisan 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Uang 2

2.2 Tujuan Pasar Uang 3

2.3 Instrumen Pasar Uang 4

2.4 Pengertian Pasar Valuta Asing 10

2.5 Tujuan Melakukan Transaksi Valas 13

2.6 Jenis – Jenis Transaksi Valas dan Pasar Uang 14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 22

3.2 Saran 23

DAFTAR PUSTAKA 24

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan namanya, pasar uang adalah keseluruhan


permintaan dan penawaran dana-dana atau surat-surat berharga yang
mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat
disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Dan di pasar uang ini
diperjualbelikan instrumen kredit jangka pendek.  Kredit yang dimaksud
bisa berupa kredit harian (On Call), kredit bulanan (Prolongasi) maupun
kredit tiga bulanan (Belening).
Oleh karena kredit yang diperjual belikan kurang dari satu tahun,
maka disebut kredit jangka pendek.  Adapun jenis instrumen pada pasar
uang antara lain SBI, SBPU, SUN, repurchase Agreement dan lain-lain.
Sedangkan para pelaku pasar uang diantaranya: Perusahaan bank,
perusahaan asuransi dan perusahaan keuangan non bank lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Pasar uang dan Pasar Valuta Asing ?

2. Apa tujuan Adanya Pasar ?

3. Bagaimana Interaksi Antara Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing ?

1.3 Tujuan Penulisan

1 Untuk Mengetahui dan memahami Pasar Uang

2. Mengetahui Manfaat adanya Pasar Uang

3. Untuk mengetahui pengertian dari Pasar valuta Asing

4. Untuk mengetahui macam – macam Transaksi Pasar Valuta Asing

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Uang

Pasar uang ( money market ) di Indonesia masih relatif baru jika di


bandingkan dengan negara – negara maju. Namun, dalam perkembangan
dunia sekarang ini, pasar uang di indonesia juga ikut berkembang walaupun
tidak semarak perkembangan pasar modal ( capital market ).

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa antara pasar uang dan pasar
modal terdapat perbedaan yang cukup jelas, misalnya jika dilihat dari jangka
waktunya instrumen yang diperjualbelikan, tempat penjualannya serta tujuan
dari pada para penjual dan pembeli dari kedua pasar tersebut.

Perbedaan yang pertama adalah dari isntrumen yang diperjualbelikan


yaitu jika di dalam pasar modal yang diperjualbelikan adalah surat – surat
berharga jangka panjang seperti saham atau obligasi. Sedangkan didalam
pasar uang adalah surat berharaga jangka pendek yang jangka waktunya tidak
lebih dari satu tahun seperti, Comercial, Paper, Call Money, Sertifikat Bank
Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang atau Banker’s accepted.

Kemudian jika dilihat dari segi pasar tempat diperjualbelikannya surat –


surat berharga tersebut berbeda, misalnya dalam jual beli pasar modal para
penjual dan pembeli dapat bertemu disuatu tempat tertentu seperti di bursa
efek, sedangkan pasar uang pasarnya abstrak artinya penjualannya dan
pembelian surat – surat tersebut tidak dalam pasar tertentu, tetapi melalui
sarana elektronik seperti telepon, faksimile atau telex. Dengan kata lain, di
pasar uang dapat diperoleh antara kreditor dengan investor secara langsung di
berbagai tempat.

Perbedaan lainnya jika dilihat dari tujuan para penjual atau pihak yang
mengeluarkan surat – surat berharga tersebut. Dalam pasar uang tujuannya
adalah untuk memenuhi kebutuhan modal jangka pendek seperti untuk

2
keperluan modal kerja , sedangkan di dalam pasar modal lebih ditekankan
kepada tujuannya investasi atau untuk ekspansi perusahaan. Bagi investor
dengan membeli surat–surat berharga pasar uang tujuanya adalah untuk
mencari keuntungan semata dan di dalam pasar modal di samping
keuntungannya juga untuk penguasaan perusahaan.

Para peserta dalam pasar uang adalah bank dan lembaga – lembaga
keuangan yang memerlukan dana jangka pendek dan biasanya pembelian
surat – surat berharga pasar uang hanya didasarkan kepada kepercayaan
semata, hal ini disebabkan surat – surat berharga pasar uang biasanya tanpa
jaminan tertentu. Oleh karena itu, faktor kepercayaan sangatlah dominan
sebelum surat- surat tersebut dibelikan oleh investor di samping faktor –
faktor lainnya.

2.2 Tujuan Pasar Uang

Seperti halnya pasar modal, dalam pasar uang terdapat dua pihak yang
terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Masing – masing pihak
saling berkepentingan satu sama lainnya dan mempunyai tujuan masing –
masing pula.

Pihak – pihak yang terlibat dalam pasar uang adalah sebagai berikut :

1. Pihak yang membutuhkan dana


Dalam hal ini baik bank maupun perusahaan non bank yang kebetulan
membutuhkan dana yang segera harus dipenuhi untuk kepentingan
tertentu.
2. Pihak yang menanam dana
Yaitu pihak yang menyediakan dana atau pihak yang menjual dana baik
bank maupun perusahaan non bank dengan tujuan investasi di pasar uang.

Bagi pihak yang memerlukan dana dan mencari dana tersebut di pasar
uang terdapat beberapa tujuan. Tujuannya ini tergantung dari kepentingan dan

3
kebutuhan pencari dana. Paling tidak ada empat tujuan dalam menghimpun
dana dari pasar uang yaitu :

1. Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek, seperti membayar utang


yang segera akan jatuh tempo;
2. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, karena disebabkan kekurangan
uang kas;
3. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, yaitu membayar biaya – biaya,
upah karyawan, gaji, pembelian bahan dan kebutuhan modal kerja lainnya;
4. Sedang mengalami kalah kliring, hal ini terjadi di lembaga kliring dan
harus segera dibayar.

Sedangkan tujuan bagi pihak yang bermaksud menanamkan dananya


dipasar modal adalah :

1. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu;


2. Bermaksud membantu pihak yang benar – benar mengalami kesulitan
keungan;
3. Spekulasi, dengan harapan akan memperoleh keuntungannya besar dalam
waktu yang relatif singkat dan dalam kondisi ekonomi tertentu.

2.3 Instrumen Pasar Uang

Pemilihan dana oleh investor di dalam pasar uang tentu dengan berbagai
pertimbangan. Investor dapat memilih salah satu dari sekian banyak surat –
surat berharga yang ditawarkan sesuai dengan tujuan masing – masing. Surat
– surat berharga yang ditawarkan di pasar uang kita sebut dengan instrumen
pasar uang.

Adapun jenis – jenis instrumen pasar uang yang di tawarkan antara lain :

1. Interbank Call Money


2. Sertifikat bank Indonesia (SBI)
3. Sertifikat deposito
4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

4
5. Banker’s Acceptance
6. Commercial Paper
7. Treasury Bills
8. Repuchase Agreement
9. Foreign Exchange Market

Untuk lebih jelasnya pengertian, tujuan dan perbedaan – perbedaan antara


instrumen pasar uang tersebut di atas, akan dibahas berikut ini:

1. Interbank Call Money

Merupakan pinjaman antara bank yang terjadi dalam proses kliring. Dalam
transaksi kliring yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia setiap hari kerja
dan selalu saja ada yang kalah dan ada yang menang. Bagi bank yang kalah
kliring apabila tidak dapat menutupi kekalahannya, maka akan terkena sangsi
dari Bank Indonesia . oleh karena itu, agar tidak terkena sangsi akibat
kekurangan likuiditas, bank tersebut dapat meminjamkan uang dari bank lain
yang kita kenal dengan nama Interbank call money atau call money.

Pengertian call money itu sendiri adalah kredit atau pinjaman yang harus
segera di lunasi / dibayar apabila sudah ada tagihan atau panggilan dari pihak
pemberi dana ( kreditor ). Jangka waktu kredit berkisar antara 1 hari sampai
dengan 7 hari. Pembelian call money di mana masa pelunasannya 2 hari.

Proses pemberian Call money pada prinsip tidak berbeda dengan


pemberian kredit umumnya. Mungkin yang terjadi perbedaan adalah
persyaratanya yang ringan serta jangka waktunya yang relatif singkat. Namun,
sebelum fasilitas call money diberikan, terlebih dulu pihak kreditor
mempertimbangkan masalah kepercayaan. Hal ini disebabkan jaminan yang
diberikan hanyalah jaminan kepercayaan.

Ada beberapa ketentuannya yang perlu diperhatikan berkaitan dengan


pemberian fasilitas call money antara lain sebagai berikut :

5
a) Fasilitas call money diberikan lembaga di lembaga kliring kepada bank –
bank yang mengalami kekalahan kliring dan kekurangan likuiditas.
b) Besarnya pinjaman call money tidak boleh melebihi kalah kliring hari ini.
c) Instrumen pinjaman dapat berupa promes.
d) Maksimal jangka waktu 7 hari dan apabila tidak dapat dilunasi pada masa
jatuh tempo, maka akan berubah menjadi pinjaman biasa.

2. Sertifikat Bank Indonesia ( SBI )

Sertifikat Bank Indonesia merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh


Bank Sentral ( Bank Indonesia). Penerbitan SBI dilakukan atas unjuk dengan
nominal tertentu dan penerbitan SBI biasanya dikaitkan dengan kebijaksanaan
pemerintah terhadap operasi pasar terbuka ( open market operation ) dalam
masalah penanggulangan jumlah uang beredar.

SBI pertama sekali diterbitkan tahun 1970 dan hanya diperdagankan antar
bank. Namun, kebijsanaan ini tidak berlangsung lama, karena pemerintah
mengeluarkan kebijaksaan untuk memperkenankan bank – bank umu untuk
menerbitkan sertifikat deposito tahun 1971. SBI diterbitkan kembali dengan
keluarnya kebijaksaan deregulasi perbankan 1 jan 1983.

Tujuan bagi investor baik bank maupun lembaga keuangan lainnya


membeli SBI adalah sebagai akibat kelebihan dana yang tidak disalurkan
untuk sementara waktu, namun jika pihak investor memerlukan dana kembali,
maka dengan mudah SBI dapat diperjualkan kepada pihak Bank Indonesia
atau pihak lainnya.

3. Sertifikat Deposito

Sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah yang memebolehkan pihak


perbankan untuk menerbitkan sertifikat deposito sejak tahun 1971, maka
sampai sekarang ini sertifikat deposito merupakan alternatif utama bagi pihak
perbankan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya.

6
Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dengan nominal tertentu. Jangka
waktu pun bervariasi sesuai dengan keinginan bank. Pencarian sertifikat
deposito dapat dilakukan setelah jatuh tmpo. Namun apabila investro
memerlukan dana, maka dapat pula sertifikat deposito ini diperjualbelikan
apakah kepada lembaga ataupun pihak umum.

Perbedaan antara sertifikat deposito dengan deposito berjangka adalah


dalam hal identitas, dimana sertifikat deposito atas unjuk, sedangkan deposito
berjangka atas nama. Dengan tanpa identitas (atas unjuk ) ini, maka sertifikat
deposito dapat diperjualbelikan /dipindah tangnakan sedangkan deposito
berjangka tidak. Kemudian dalam hal nomina sertifikat deposito sudah
tercetak sedangkan deposito berjangka belum. Perbedaan lainya adalah dalam
hal penarikan bunga, dimana sertifikat deposito dapat ditarik di muka
sedangkan deposito berjangka hanya dapat ditarik setiap bulan atau setelah
jatuh tempo.

4. Surat Berharga Pasar Uang (SPBU)

Merupakan surat berhaga yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia tahun


1985 sebagai salah satu alat untuk melakukan operasi pasar terbuka dalam
rangka ikut menstabilkan nilai rupiah. Bank atau lembaga keuangan yang
ingin memeperoleh dana jangka pendek dapat menerbitkan SBPU ini
kemudian diperjualbelikan dengan Bank Indonesia atau pihak – pihak lainnya.

Penerbitan warkat – warkat dapat berupa wesel atau promes dengan jangka
waktu antara 30 hari sampai dengan 180 hari.

5. Banker’s Acceptance

Merupakan wesel bank yang diberikan cap dengan kata – kata “accepted”
dan dapat diperjual belikan dipasar uang sebagai salah satu sumber dana
jangka pendek. Jangka waktu penarikan wesel berkisar antara 30 hari sampai
180 hari. Wesel yang di beri cap “accepted” inilah yang kemudian kita kenal
dengan Banker’s Acceptance.

7
Banker’s Acceptance terjadi dalam perdagangan luar negri (ekspor
impor ). Terjadinya Banker’s Acceptance dimana adanya proses transaksi
pembelian dan penjualan antara negara. Sebagai contoh importir di indonesia
ingin membeli barang dari penjual (eksportir) di jerman. Setelah menyetujui
dan menandatangani sales contract antara keduanya maka importir daapt
membuka L/C dengan bank di jakarta ( Opening Bank ). Atas persetujuannya
bank importir, maka bank eksportir (advising bank ) yang ditunjuk dapat
membuka wesel atas nama bank Importir begitu barang dikapalkan/dikirim.

Penerbitan wesel oleh bank eksportir kemudian oleh bank eksportir


(advising bank ) wesel dikirim kepada bank importir berikut dokumennya.
Apabila dalam pemeriksaan dokumwn ternyata tidak terjadi kesalahan dan
lengkap, maka issuing bank memberikan cap pada wesel dengan kata – kata
“accepted” kemudian dikirim kepada advising bank.

Wesel yang diberikan cap “ accepted” ini sudah berfungsi sebagai


Banker’s Acceptance yang dapat diperjual belikan dengan jaminan pihak bank
importir atau pihak importir sendiri.

6. Commercial Paper

Commercial paper merupakan kertas berharga yang dapat diperdagangkan


di pasar uang dengan jangka waktu yang tidak lebih dari 1 tahun. Yang
termasuk ke dalam jenis commercial Paper adalah promes yang diterbitkan
oleh perusahaan lembaga keuangan, termasuik bank.

Penerbitan promes yang termasuk ke dalam jenis commercial paper ini


tidak disertai jaminan tertentu. Seperti halnya jenis surat berharga pasar uang
lainnya, bahwa penerbit commercial paper ini dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan modal jangka pendek perusahaan di mana kepada si pemegang
promes penerbit berjanji untuk membayar sejumlah uang tertentu pada saat
jatuh tempo.

8
Dalam praktiknya keuntungan dari penjualan commercial paper dapat
berbentuk bunga seperti kredit, namun sering kali dilakukan dengan
menggunakan sistem diskonto. Penjual commercial paper tidak didukung oleh
suatu jaminan tertentu, oleh karena itu bagi pihak investor yang ingin
melakukan pembelian terlebih dahulu melihat bonafiditas perusahaan yang
menertbitkannya. Namun, sering kali jika penjual commercial paper dalam
jumlah yang sangat besar pihak investor meminta jaminan tertentu. Dalam hal
ini pihak penerbit dapat menyediakan jaminan jika memang dibutuhkan.
Jaminan tersebut dapat berupa bang garansi sebagai yang diinginnkan oleh
investor. Penjual dan pembeli commercial paper ini dapat dilakukan secara
langsung antara pihak – pihak yang berkepentingan.

Kelebihan dari pada commercial paper terletak pada jaminan di mana


pihak penerbit tidak perlu menyediakan jaminan tertentu. Kemudian tingkat
suku bunga yang relatif rendah jika dibandingkan dengan jenis kredit lainnya.
Hal lain adalah penerbitannya relatif mudah dengan jangka waktu yang tidak
terlalu pendek. Sedangkan kelemahannya adalah akibat tidak adanya jaminan
tertentu, maka untuk menjualanya relatif lebih sulit apabila si penerbit tersebut
bonafiditasnya dianggap kurang. Kelemahan lainnya dana yang diperoleh
hanya digunakan untuk modal kerja.

7. Treasury Bills

Merupakan instrumen pasar modal yang diterbitkan oleh Bank Sentral


dengan jangka waktu paling lama 1 tahun. Penerbitan treasury bills oleh Bank
Sentral ini biasanya atas unjuk dengan nominal tertentu pula.

Keuntungan dari treasury bills ini bagi pembeli faktor kepercayaan akan
dibayar kembali mengingat diterbitkan oleh Bank Pemerintah. Disamping
jenis surat berharga ini mudah diperjual belikan. Treasury bills diterbitkan di
luar negri sedangkan di indonesia dapat disamakn dengan Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

8. Repuchase Agreement

9
Merupakan bentuk surat berharga yang juga dapat diperjual belikan
dengan sesuatu perjanjia tertulis bahwa sipenjual akan membeli kembali surat
– surat berharga tersebut. Pembelian kembali surat – surat berharga tersebut
diserttai dengan perjanjian yaitu harga dan tanggal jatuh temponya.

Transaki Repuchase agreement ini di perjual belikan secara diskonto.


Instrumen yang diperjual belikan dapat berupa Sertifikat Deposito. SBI,
SBPU, serta Treasury Bills.

2.4 Pengertin Pasar Valuta Asing

Pasar valuta asing atau sering disebut dengan istilah Foreign exchangr
market merupakan pasar dimana transaksi valuta asing dilakukan baik antara
negara maupun dalam suatu negara. Transaksi dapat dilakukan oleh suatu
badan/ perusahaan atau secara perorangan dengan berbagai tujuan. Dalam
setiap kali melakukan transaksi valuta asing, maka digunakan kurs (nilai
tukar). Nilai tukar ini dapat beubah – ubah sesuai kondisi dari waktu ke waktu
yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor ekonomi dan politik.

Pasar valuta asing terdapat di tiap negara dan dalam praktiknya dapat
dijangkau oleh setiap negara dengan sarana telekomunikasi yang ada. Karena
menyangkut banyak negara di seluruh dunia, maka transaksi yang dilakukan
hampir tidak pernah tidur. Sebagai contoh pada saat suatu transaksi tutup di
suatu negara karena sudah larut malam, maka pada saat yang sama negara
lain transaksinya baru dimulai karena pagi hari. Demikian transaksi selalu
berputar antara pusat – pusat keuangan seperti New York, London, Tokyo,
Hongkong atau jakarta.

Di indinesia Bank Indonesia juga menyelenggarakan bursa valas, dimana


bank – bank devisa dapat melakukan transaksi valas dengan BI. Kurs
ditentukan oleh Bank Indonesia setiaphari dan kurs selalu ber ubah – ubah
setiap hari. Transaksi valas antar bank devisa dapat pula dilakukan dalam
bursa bebas, baik dalam negri maupun international.

10
Penjualan valas oleh bank devisa dilakukan oleh para dealer –dealer bank
yang bersangkutan. Dealer merupakan petugas bank yang melakukan
transaksi valas dalam melakukan pekerjaannya yang dilengkapi dengan
berbagai alat atau sarana informasi yang canggih. Tempat melaksanakannya
pekerjaan ini para dealer dikumpulkan dalam suatu ruangan tertentu yang
disebut dealing room. Ruangan ini tidak dapat dimasukan sembarang orang,
setiap kejadian atau perubahan kurs dapat dimonitor melalui layar televisi dan
alat informasi lainnya, seperti jam dinding yang dilengkapi waktu setiap
negara.

Dalam perdagangan pasar valas international hanya mata uang yang


tergolong “convertibel currencies” yang sering di perdagangkan, sedang yang
tidak termasuk dalam golongan tersebut jarang diperdagangkan. Yang
menentukan golongan convertible currencies adalah salah satunya volume
perdagangan suatu negara baik secara kualitas maupun kuantitas di samping
faktor lainnya.

Yang termasuk kedalam golongan mata uang yang kuat convertible


currencies antara lain :

US DOLLAR Dollar Amerika Serikat

FRF France Prancis

JPN Yen Jepang

SFR France Swiss

AUD Dolar Australia

CAD Dolar Canada

DM Deutch Mark Jerman

SGD Dolar Singapura

HKD Dolar Hongkong

11
GBP Poundsterling Inggris dan mata uang lainnya.

Golongan yang kedua adalah jenis mata uang yang tergolong lemah ( soft
currencies ). Mata uang yang tergolong lemah ini jarang diperjualbelikan.
Biasanya mata uang yang tergolong lemah berasal dari negara – negara
berkembang seperti rupe india atau peso Filipina, termasuk mata uang kita
rupiah bagi negara lain.

Di samping dapat dilskuksn sntsrs negsrs transaksi valas juga dapat


dilakukan antara bank dengan nasabahnya seperti transaksi uang kertas asing
(bank notes), travellers cheque, gori valas, transfer ke luar negri atau kegiatan
mata uang asing lainnya. Dalam transaksi ini bank menggunakan kurs jual
dan kurs beli dimana penggunaan kurs dapat dilakukan sebagai berikut :

- kurs jual pada saat bank menjual dan nasabah memebeli;


- kurs beli pada saat bank membeli dan nasabah menjual.

Khusus untuk uang kertas asing ( bank notes ) bank menggunakan kurs
bank notes, sedangkan untuk valas lainnya bank menggunakan kurs devisa
umum.

Selisih antara kurs jual dan kurs beli yang disebut spread yang merupakan
keuntungan bank dan dalam praktiknya selalu kurs jual lebih tinggi dari pada
kurs beli. Penetuan kurs, pihak perbankan mengacu kepada kurs konversi
yang dikeluarkan oleh perbank setiap hari, kemudian ditambahkan dengan
keuntungan yang diinginkan. Penentuan kurs dapat dilakukan secara direct
rate dan indirect rate. Direct reta maksudnya adalah penentuan yang
menetapkan mata uang domestik didepan mata uang asing. Sebagai contoh
penentuan kurs dengan direct rate adalah sebagai berikut ini :

Rp 9.000 = US $ 1

Rp 78 = JPN 1

Artinya setiap Rp 9.000 ditukarkan dengan 1 US $ dan RP 78

12
Ditukarkan dengan 1 JPN

Sedangkan perhitungan dengan indirect rate adalah sebaliknya yaitu


menempatkan mata uang asing di depan mata uang domestik. Sebagai contoh
seperti dibawah ini :

US $ 0,000111 = Rp 1 (1:9000)

JYP 0,012820 = Rp 1 (1 :78 )

Artinya setiapn 0,000111 US $ ditukarkan dengan 1 Rupiah dan


setiap ),)12820 Yen Jepang ditukarkan dengan 1 Rupiah.

2.5 Tujuan Melakukan Transaksi Valas

Transaksi valas baik yang dilakukan oleh bank, perusahaan lainnya


ataupun individu mengandung berbagai tujuan. Tujuan ini berbeda – beda
sesuai dengan apa yang ingin diperoleh dari transaksi tersbut.

Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas, baik yang


dilakukan oleh perusahaan / badan maupun individu yaitu :

1. Untuk transaksi pembayaran


Diperuntukkan bagi kegiatan perusahaan yang bergerak dalam bidang
ekspor dan impor barang. Jika kegiatan operasional yang dilakukannya
menggunakan mata uang negara lain, maka dalam transaksinya juga
menggunakan mata uang negara yang bersangkutan.
2. Mempertahankan daya beli
Biasanya dilakukan oleh Bank Sentral untuk menjaga kestabilan harga
barang. Perbedaan nilai mata uang dengan negara lain, dapat
mempengaruhi nilai barang dalam dan luar negeri. Tingginya nilai
mata uang domestik, diwarnai dengan meningkatnya daya beli.
3. Pengiriman uang keluar negri
Jika terjadi keperluan yang menyebabkan seseorang atau instansi harus
mengirim uang ke luar negeri, maka mata uang yang digunakan harus

13
sama dengan mata uang untuk dipertukarkan guna memperlancarkan 
pengiriman uang ke luar negeri.
4. Mencari keuntungan
Transaksi perdagangan di pasar valuta asing  bukan hanya digunakan
untuk memenuhi kebutuhan akan uang. Sebagaimana halnya di pasar
modal, individu juga mempergunakan pasar valuta sebagai tempat
mencari keuntungan selain kemudahan. Keuntungan yang diperoleh
seseorang dalam pasar valuta asing, diperoleh  dari selisih (spread) dari
harga beli dan harga jual. Semakin tinggi harga jual maka semakin
besar pula keuntungan yang akan diperolehnya.
5. Pemagaran risiko
Bagi perusahaan yang telah go public, permodalan bukan hanya
diperoleh dari dalam negeri tetapi juga luar negeri. Pemagaran resiko
(hedging) digunakan untuk mengantisipasi pengamanan segala aktiva
yang dimiliki perusahaan bilamana nilai uang domestik lebih rendah di
pasar valuta asing.
6. Kemudahan berbelanja
Jika seseorang berpergian ke luar negeri, dapat mempergunakan mata
uang asing sebagai alat penukar barang. Bank-bank konvensional telah
menyediakan tabungan berbentuk valuta asing, seperti dollar ataupun
mata uang negera lainnya. Hal ini disebabkan karena di beberapa
negara mata uang asing telah diperdagangkan secara legal.  

2.6 Jenis – jenis Transaksi Valas dan Pasar Uang


Berbagai motif transaksi valas seperti ekspor-impor, penanaman
modal asing, pembayaran hutang luar negeri, kebutuhan transfer dana
antar negara, hingga spekulasi, menyebabkan tingginya kebutuhan untuk
bertransaksi forex.
Sehingga, hampir semua perbankan besar dunia menyediakan
layanan transaksi valas. Selain itu, transaksi valuta asing juga dilakukan
di pasar valuta asing.

14
Setidaknya terdapat 5 jenis transaksi valas yang terjadi di
perbankan dan pasar valas. Berikut ini adalah penjelasan singkat
mengenai mekanisme dan cara transaksi forex tersebut.
1. Spot Tunai
Transaksi spot adalah transaksi foreign exchange (forex) yang
dilakukan dengan saling menukarkan valuta asing atau bank note yang
dimilikinya. Contoh transaksi spot tunai adalah transaksi forex pada
money changer atau bank. Saat nasabah datang hendak menukarkan
sejumlah uang rupiah  yang dimilikinya menjadi uang dolar amerika,
atau sebaliknya.
Jenis transaksi valuta asing spot tunai ini biasa dilakukan dengan
pertukaran langsung dan saat itu juga. Ketika nasabah dan penyedia
layanan penukaran uang mencapai kesepakatan mengenai harga kurs
beli atau kurs jual yang digunakan sebagai acuan menentukan nilai
uang yang dipertukarkan. Maka penyerahan uang yang dipertukarkan
dilakukan saat itu juga.
Kurs adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur
dalam mata uang asing. Misal, kurs US$ 1 = Rp. 10 ribu, bermakna
setiap 1 dolar amerika bernilai 10 ribu rupiah.
Pada transaksi forex, selalu ada 2 jenis kurs yang perlu diketahui
sebelum transaksi dilakukan, kedua tranasaksi tersebut adalah kurs
jual dan kurs beli.
Penting untuk diketahui bahwa penamaan jual dan beli disini
adalah transaksi jual dan beli yang dilakukan oleh penyedia
layanan money changer. Sehingga jika anda ingin menukarkan uang
rupiah ke dolar amerika, maka perhatikan nilai kurs jual,
karena money changer, menjual USD yang mereka miliki kepada
anda. Sebaliknya,  jika hendak menukarkan valas anda menjadi
rupiah, maka cermatilah harga kurs beli valuta asing yang hendak
anda jual.

15
Dengan begitu anda dapat dengan mudah mengenali perbedaan
kurs jual dan beli dari nilai kurs yang ditawarkan money charger.
Yaitu, nilai kurs lebih rendah merupakan nilai kurs beli, dan yang
lebih tinggi adalah kurs jual.
2. Transaksi Spot Transfer
Berbeda dengan spot tunai, pada jenis transaksi valas ini dilakukan
mengunakan jenis valuta asing non-fisik. Selain itu, penyerahan uang
asing yang dipertukarkan juga tidak dilakukan segera, karena
membutuhkan waktu untuk penyelesaian proses transfer antar bank.
Contoh transaksi spot adalah seorang pengusaha yang melakukan
pembayaran impor barang mengunakan layanan jasa transfer
internasional atau remitansi lembaga keuangan syariah.
Penyerahan uang dalam transaksi spot transfer ini dapat terjadi
dalam 3 pilihan periode waktu, yang dapat dipilih sesuai kebutuhan
dan biaya yang akan dikeluarkan.
 Spot – merupakan transaksi spot normal, dengan penyerahan
dua hari kerja setelah tanggal transaksi.
 Tom – adalah transaksi spot dengan penyerahan pada hari
kerja berikutnya setelah kontrak transaksi (one day
settlement)
 Today – apabila penyerahan dilakukan pada hari kerja yang
sama dengan tanggal transaksi.

Selain perbedaan waktu penyerahan uang, 3 jenis transaksi spot


transfer ini juga memerlukan biaya yang berbeda. Transaksi spot
berbiaya normal, sedangkan spot value today berbiaya paling mahal.

16
3. Transaksi Forward
Adanya kebutuhan untuk melakukan pembayaran hutang ataupun
pembiayaan eksport dan import dalam valuta asing menimbulkan
resiko fluktuasi kurs valas. Terlebih lagi, pada transaksi valuta asing
yang baru akan berlangsung beberapa hari hingga beberapa bulan
kedepan.
Oleh karena itu, para pelaku transaksi membutuhkan jenis transaksi
valas yang dapat meminimalkan resiko ataupun kerugian akibat
fluktuasi nilai tukar. Salah satu caranya adalah dengan melakukan
transaksi forex forward.
Transaksi forward adalah perjanjian atau kontrak untuk melakukan
transaksi valuta asing dengan kurs dan jumlah yang disepakati pada
awal transaksi, dan penyerahan dana dilakukan kemudian, minimal
setelah 2 hari dari tanggal transaksi.
Selain perbedaan waktu penyelesaian transaksi valas, perbedaan
transaksi spot dan forward adalah pada kurs yang digunakan pada
saat transaksi (kurs forward). Perbedaan kurs inilah yang menjadi
mekanisme hedging (lindung nilai), bagi pihak yang ingin
menghindari resiko kurs yang berfluktuasi.
Contoh transaksi forward adalah pengusaha yang melakukan akad
istishna untuk pembelian mesin dari luar negeri, dan akan
membayarnya 3 bulan lagi.
Jika harga kurs spot dolar adalah Rp. 10.000/USD, Pengusaha
tersebut membuat kontrak forward dengan perbankan dengan kurs
Rp. 10.100/USD, untuk menghindari resiko nilai tukar menjadi lebih
tinggi diatas kemampuannya.
Sehingga, apabila kurs menjadi Rp. 10.200/USD, pengusaha
tersebut tetap melakukan transaksi valuta asing dengan kurs
Rp.10.100/USD. Sesuai kesepakatan kontrak forward yang
dibuatnya.

17
18
4. Transaksi Swap
Transaksi swap adalah kontrak forex gabungan antaran transaksi
spot dan forward yang dilakukan pada tanggal transaksi yang sama,
namun tanggal jatuh tempo berbeda.
Swap mata uang merupakan salah satu dari banyak jenis-jenis
swap yang sering digunakan dalam transaksi keuangan internasional
dan transaksi derivatif.
Perhatikan contoh transaksi swap berikut ini, untuk memperoleh
gambaran cara melakukan hedging atau lindung nilai kurs valas
mengunakan metode swap mata uang.
Tiga bulan kedepan, importir memerlukan pendanaan dalam mata
uang dolar amerika. Cara melakukan hedging mengunakan jenis
transaksi valas swap adalah sebagai berikut:
 Importir melakukan transaksi valas spot beli, untuk
mengkonversi uang rupiahnya menjadi dolar amerika.
 sekaligus melakukan transaksi forward 3 bulan untuk
menkonversi USD hasil transaksi spot menjadi rupiah
kembali Melalui contoh swap mata uang ini, dapat
tergambar tujuan transaksi swap valas adalah untuk
mendapatkan kepastian nilai kurs transaksi valuta asing
selama periode kontrak swap. Serta menghindari kerugian
akibat fluktuasi nilai tukar uang.
5. Transaksi Option (opsi)
Jenis transaksi valas option adalah salah satu contoh transaksi
derivatif perbankan. Sebab, option valas mengunakan nilai kurs valas
tertentu sebagai acuan pokok terjadinya transaksi.

19
Adapun pengertian opsi adalah transaksi yang berdasarkan kontrak
perjanjian untuk memberikan hak tanpa kewajiban kepada pembeli
option untuk melakukan pembelian atau penjualan  sejumlah nominal
suatu valuta asing, dengan harga tertentu (strike pice) serta waktu
tertentu dimasa yang akan datang, selama periode  perjanjian kontrak
yang disepakati.
Pada prakteknya terdapat dua jenis kontrak option,
yaitu call option atau put option. Call option adalah hak untuk
membeli suatu valuta asing, sedangkan put option adalah hak untuk
menjual suatu valas tertentu dalam kontrak opsi (option).

Jenis-Jenis transaksi yang terjadi pada pasar uang antara lain yaitu


sebagai berikut :

1. Pasar Uang antar Bank

Pasar uang antar bank adalah transaksi penyerahan sejumlah kelebihan


dari suatu bank kepada bank yang lain. Bank yang memiliki kelebihan
dana disebut kelebihan likuiditas, sedangkan bank yang kekurangan dana
disebut dengan kekurangan likuiditas atau kalah kliring

2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sertifikat Bank Indonesia adalah jenis surat berharga yang dikeluarkan


oleh bank indonesia selaku bank sentral, yang dimaksudkan untuk dibeli
oleh bank umum dengan nilai nominal yang sangat besar. Tujuan bank
Indonesia mengelurkan sertifikat tersebut adalah mengurangi peredaran
uang didalam masyarakat.

3. Surat Berharga Pasar Uang

Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) yaitu surat berharga yang


dikeluarkan oleh bank umum dan hanya dibeli oleh bank Indonesia

20
dengan nilai nominal yang cukup besar. Tujuan adanya SBPU ini
ialah menigkatkan likuiditas bank umum dan untuk menekan laju inflasi.

4. Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito adalah semacam surat berharga yang dikeluarkan


oleh Bank dalamnilai nominal tertentu sebagai suart atas unjuk.

5. Pasar Valuta Asing (Bursa Valuta Asing)

Pasar valuta asing ialah tempat seseorang dapat membeli atau menjual
sejenis mata uang asing atau menukar dengan mata uang rupiah. Adapun
nilai tukar uang yang ditukarkan disebut kurs valuta asing.

21
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

Pasar uang (money market) diartikan sebagai sekelompok pasar


dimana instrumen kredit jangka pendek (biasanya jatuh tempo dalam
waktu 1 tahun atau kurang), yang umumnya berkualitas tinggi diperjual-
belikan. Bagi pihak yang memerlukan dana dan mencari dana tersebut di
pasar uang terdapat beberapa tujuan. Tujuan ini tergantung dari
kepentingan dan kebutuhan pencari dana. Tujuan pihak dalam
menghimpun dana dari pasar uang yaitu untuk memenuhi kebutuhan dana
jangka pendek, untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, untuk memenuhi
kebutuhan modal kerja, untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat
suku bunga tertentu, bermaksud membantu pihak yang benar-benar
mengalami kesulitan keuangan, spekulasi dengan harapan akan
memperoleh keuntungan besar dalam waktu yang relatif singkat dan dalam
kondisi ekonomi tertentu. Cndkcnkc ndmfn
Pasar valuta asing atau sering disebut dengan istilah Foreign
exchange market merupakan pasar dimana transaksi valuta asing
dilakukan antarnegara maupun dalam suatu negara. Ada beberapa tujuan
dalam melakukan transaksi valas, baik yang dilakukan oleh perusahaan
/badan maupun individu, yaitu untuk transaksi pembayaran,
mempertahankan daya beli, pengiriman uang ke luar negeri, mencari
keuntungan, pemagaran resiko, kemudahan berbelanja.
Pemilihan dana dalam pasar valas selalu berkaitan dengan pasar
uang. Artinya jika kita hendak menginvestasikan uang kita dalam pasar
uang, maka kita akan selalu mempertimbangkan kegiatan yang terjadi di
pasar valas, demikian pula sebaliknya. Hal ini dilakukan untuk
menentukan investasi mana yang lebih menguntungkan di pasar uang atau
valas. Interaksi antara pasar uang dan valas ini menjadi lebih penting

22
apabila jumlah dana yang ada dalam jumlah besar atau kondisi ekonomi
pada saat yang kurang baik.

3.2 Saran

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali


kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan
terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

23
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya/ Ed. Revisi-cet.16. Jakarta :
Rajawali Pers

24

Anda mungkin juga menyukai