Anda di halaman 1dari 9

Contoh laporan terlampir.

Silahkan dibaca dan dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan

Tata tertip pembuatan laporan.


1. Siswa tidak diperbolehkan mengambil job dengan sistem dan kerusakan yang sama.
2. Siswa wajib mentaati agenda penyusunan laporan.
3. Siswa dilarang menyalin laporan orang lain.
4. segala pertanyaan disampaikan dalam grup WA.

Pelanggaran atas tata tertip akan mendapatkan sanksi dari pembimbing.

Contoh isi laporan bab III


FORMAT LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB III
ISI LAPORAN

PERBAIKAN SISTEM STARTER MOBIL KIJANG 5 K

A. GEJALA KERUSAKAN ( bisa lebih dari 1 gejala)


Mesin tidak berputar saat distarter
B. ANALISA GANGGUAN (minimal 3 analisa gangguan )
1. Baterai lemah
2. Kunci kontak rusak
3. Kabel terminal 30 rusak
4. Solenoid switch Rusak
C. TUJUAN
Memperbaiki kerusakan pada sistem starter
D. ALAT DAN BAHAN
1. Multi Meter
2. Kunci ring ukuran 12mm, 10 mm, 14 mm
3. Obeng minus, Obeng plus
4. Kabel jumper

E. KESELAMATAN KERJA
1. Menggunakan pakaian kerja
2. Meletakkan alat pada meja kerja
3. Meletakkan komponen-komponen motor starter pada meja kerja
4. Menjaga kebersihan bengkel

F. LANGKAH KERJA
1. Pembongkaran
a. Melepas kabel terminal negatif baterai dengan kunci ring 12 mm.
b. Melepas kabel terminal positif baterai dengan kunci ring 12 mm.
c. Melepas baterai dari dudukan baterai.
d. Melepas Kabel baterai dan kabel B kunci kontak dari terminal 30 motor starter dengan kunci
ring 14 mm.
e. Melepas Kabel terminal 50

Gambar 1. Melepas dari terminal 30 dan 50


f. Melepas baut dudukan motor starter dengan kunci ring 14 mm.

Gambar 2. Melepas baut pengikat motor starter


g. Melepas motor starter.

2. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Baterai
1) Memeriksa kondisi terminal baterai dari
kotoran. Hasilnya terminal baterai kotor.
2) Memeriksa level elektrolit baterai.
Hasilnya elektrolit masih pada batas upper
level berarti baik
3) Memeriksa berat jenis elektrolit baterai
menggunakan hidrometer dengan cara:
Gambar 3.1 Memeriksa kondisi terminal
a) Membuka 6 penutup lubang elektrolit
baterai
baterai dengan cara memutar
penutup baterai kearah kiri.
b) Membersihkan lubang ventilasi pada
penutup elektrolit baterai dengan
udara bertekanan.
c) Memasukkan selang hidrometer
pada lubang elektrolit baterai.
d) Memencet pompa vakum pada
hidrometer hingga elektrolit Gambar 3.2 Memeriksa level elektrolit
masuk dalam hidrometer dan
pelampung mengambang.
e) Membaca hasil pengukuran. Hasilnya BJ
elektrolit 1,27 pada suhu 200 C berarti
baik
4) Mengukur tegangan baterai
menggunakan multimeter dengan cara :
a) Memposisikan selektror multimeter
pada posisi DCV 50 Gambar 3.3 Mengukur BJ elektrolit
b) Menghubungkan Proble positip
dengan terminal positif baterai.
c) Menghubungkan proble negatif dengan
terminal negatif baterai.
d) Membaca skala DCV pada range 0-50
Volt. e) Hasil pengukuran jarum
berhenti pada angka 10 lebih 2,5 strip
= 12,5 Volt berarti baik
Kesimpulan dari pemeriksaan baterai adalah
kondisi baterai masih baik hanya perlu
dibersihkan pada terminal baterainya.

Gambar 3.4 Memeriksa tegangan baterai

b. Pemeriksaan Kabel Baterai


1) Memeriksa kabel baterai pada
sambungan klem ada serabut yang
putus. Hasilnya baik
2) Memeriksa ptahanan kabel
baterai dengan multi meter
dengan cara :
a) Mengarahkan selektor multi meter
pada skala Ohm X1.
b) Mengkali brasi multimeter dengan
cara:
Gambar 4. Memeriksa putus tidaknya kabel
 Menghubungkan proble
baterai.
positip dengan prob negatif.
 Melihat jarup penunjuk pada
skala Ohm.
 Jika jarum lebih dari angka 0 (nol)
Ohm maka memutar Ohm
adjuster kearah kiri hingga tepat
dengan angka 0 (nol).
 Jika jarum kurang dari angka 0
(nol) Ohm maka memutar Ohm
adjuster kearah kanan hingga tepat
dengan angka 0 (nol).
c) Menghubungkan proble positif dan
proble negatif multimeter pada ujung-
ujung kabel seperti pada gambar.
d) Hasilnya jarum menunjukkan angka
0 Ohm, yang berarti kabel tidak
putus.
Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan kabel baterai
diketahui bahwa kabel baterai
dalam keadaan baik.
c. Pemeriksaan Kunci Kontak
Pada sistem starter, kunci kontak berfungsi untuk menghubungkan arus listrik dari baterai
menuju pada terminal 50 solenoid switch starter melalui terminal B kunci kontak dan St kunci
kontak. Adapun skema rangkaian kelistrikan adalah sebagai berikut

Gambar 5. Skema sistem starter

Memeriksa kunci kontak menggunakan multi


meter dengan cara:
1) Mengarahkan selektor multi meter pada
skala Ohm X1.
2) Mengkali brasi multimeter dengan cara:
 Menghubungkan proble
positip dengan prob negatif. Gambar 6. Hubungan terminal pada kunci kontak
 Melihat jarup penunjuk pada
skala Ohm.
 Jika jarum lebih dari angka 0 (nol)
Ohm maka memutar Ohm adjuster
kearah kiri hingga tepat dengan
angka 0 (nol).
 Jika jarum kurang dari angka 0
(nol) Ohm maka memutar Ohm
adjuster kearah kanan hingga tepat
dengan angka 0 (nol).
3) Menghubungkan proble positip pada
terminal B kunci kontak.
4) Menghubungkan proble negatip pada
kerminal ST Kunci kontak.
5) Memposisikan kunci kontak pada
posisi start
6) Hasilnya jarum poniter menunjuk Gambar 7. Memeriksa kunci kontak
pada angka 0 Ohm yang berarti baik.
Kesimpulan dari hasil pemeriksaan kunci
kontak dalam keadaan baik.
d. Pemeriksaan Motor starter
Sebelum melakukan pembongkaran motor starter terlebih dahulu dilakukan pengujian motor
stsrter tanpa beban dan pengujian solenoid switch starter.
1) Pemeriksaan solenoid switch starter
Dalam pemeriksaan solonoid pada masing-
masing pengujian dilakukan dalam waktu
3-5 detik supaya kumparan solenoid tidak
terbakar.
Memeriksa pullin coil
a) Melepas hubungan termial C dengan
kumparan medan.
b) Menjepit motor starter pada ragum.
Gambar 8.1 Pull-in tes
c) Menyiapkan baterai kabel-kabel.
d) Menghubungkan negatip baterai pada
body starter dan terminal C.
e) Menghubungkan terminal positip baterai
dengan terminal 50 solenoid switch
starter selama 3 detik.
f) Pada saat positip baterai dihubungkan
dengan terminal 50 tidak ada pergerakan
dari pinion motor starter. Berarti pullin
coil solenoid switch starter putus.
g) Memasang kembali kabel kumparan Gambar 8.2 Aliran arus listrik pada motor
medan dengan terminal C. starter.
2) Pemeriksaan motor starter
a) Memposisikan motor starter pada
ragum.
b) Menyiapkan kabel-kabel dan baterai
c) Menyiapkan ampere meter
d) Menghubungkan terminal positip baterai
dengan positip ampere meter.
e) Menghubungkan negatip ampere meter
pada terminal 30 motor starter.
f) Menghubungkan terminal negatip
baterai dengan body motor
stsrter.
g) Menghubungkan terminal 50 dengan Gambar 8.3 Pengujian starter tanpa beban
terminal 30 motor starter.
h) Hasilnya motor starter tidak berputar.
Karena tidak berputar maka dicoba
dengan cara menjumper motor starter.
Menjumper motor starter.
a) Melepas kabel pada terminal 50 yang
berhubungan dengan teminal 30 motor
starter.
Menghubungkan terminal 30 dengan terminal C menggunakan kabel.
Hasilnya motor starter berputar tetapi gigi pinion tidak bergerak maju.
Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan solenoid dan unit starter diketahui bahwa motor starter dapat berputar pada saa

3. Perbaikan/penggantian
Perbaikan motor starter
a. Melepas tutup terminal pada solenoid switch starter.
b. Melepas mur pengikat solenoid switch starter dengan kunci ring 10 mm.
c. Melepas solenoid switch starter dari dudukannya.

Gambar 9. Urutan pembongkaran motor starter

d. Memasang solenoid switch starter yang baru.


e. Memasang baut pengikat solenoid dengan kunci ring 10 mm.
f. Memasang tutup terminal pada solenoid switch starter.
g. Memasang kabel kumparan medan dengan terminal C.
h. Menguji motor starter tanpa beban dengan cara :
1) Memposisikan motor starter pada ragum.
2) Menyiapkan kabel-kabel dan baterai
3) Menyiapkan ampere meter
4) Menghubungkan terminal positip baterai dengan positip ampere meter.
5) Menghubungkan negatip ampere meter pada terminal 30 motor starter.
6) Menghubungkan terminal negatip baterai dengan body motor stsrter.
7) Menghubungkan terminal 50 dengan terminal 30 motor starter.
8) Hasilnya motor starter berputar dan pinion bergerak maju.

Gambar 10. Menguji motor starter tanpa beban.

Perawatan baterai.
a. Membersihkan terminal positip baterai dan terminal negatip baterai dengan sikat tembaga.
b. Menambah air baterai pada beberapa sel yang air baterainya pada batas bawah.
c. Membersihkan body baterai dengan menggunakan lap.
4. Pemasangan
a. Memasang motor starter pada dudukan starter.
b. Memasang baut pengikat motor starter dan dikencangan dengan kunci ring 14mm.

Gambar 11. Memasang Motor starter


c. Memasang kabel positip baterai dan kabel terminal B kunci kontak pada terminal 30
solenoid switch starter
d. Memasang kabel dari terminal ST kunci kontak pada terminal 50 solenoid switch starter.
Gambar 12. Memasang kabel pada terminal 30 dan 50
e. Memasang baterai pada dudukan baterai.
f. Memasang kabel positip baterai pada terminal positip baterai dengan kunci ring 12mm.
g. Memasang kabel negatip baterai pada terminal negatip baterai dengan kunci ring 12mm.

5. Pengujian
Untuk memastikan bahwa sistem starter dapat berfungsi dengan baik maka perlu dilakukan
pengujian starter dengan beban dengan cara:
a. Memposisikan tuas transmisi pada posisi netral.
b. Menarik rem tangan.
c. Memastikan hubungan kabel-kabel pada starter dan baterai sudah benar.
d. Menstarter mobil kurang lebih 5 detik.
e. Hasilnya pada saat distarter mesin dapat berputar, dengan demikian kerusakan pada
sistem starter telah terselesaikan.
G. KESIMPULAN
Mesin tidak berputar pada saat distarter dapat disebapkan oleh banyak faktor diantaranya adalah :
1. Baterai lemah
2. Kunci kontak rusak
3. Kabel terminal 30 rusak
4. Solenoid switch Rusak
Dari hasil pemeriksaan pada masing-masing komponen pada kasus ini didaptkan kerusakan pada
kumparan pullin coil solenoid switch starter rusak. Kerusakan pada pullin koil solenoid switch starter
menyebabkan plat kontak pada solenoid tidak dapat menghubungkan terminal 30 dan terminal C,
serta tidak dapat menggerakkan gigi pinion kearah maju sehingga tidak dapat berhubungan dengan
roda gaya oleh karena itu yang terlihat adalah mesin tidak berputar saat di starter.
Setelah dilakukan peenggantian solenoid starter dan dilakukan pengujian pada motor starter maka
sistem starter kembali normal.

Anda mungkin juga menyukai