BAB III
ISI LAPORAN
E. KESELAMATAN KERJA
1. Menggunakan pakaian kerja
2. Meletakkan alat pada meja kerja
3. Meletakkan komponen-komponen motor starter pada meja kerja
4. Menjaga kebersihan bengkel
F. LANGKAH KERJA
1. Pembongkaran
a. Melepas kabel terminal negatif baterai dengan kunci ring 12 mm.
b. Melepas kabel terminal positif baterai dengan kunci ring 12 mm.
c. Melepas baterai dari dudukan baterai.
d. Melepas Kabel baterai dan kabel B kunci kontak dari terminal 30 motor starter dengan kunci
ring 14 mm.
e. Melepas Kabel terminal 50
2. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Baterai
1) Memeriksa kondisi terminal baterai dari
kotoran. Hasilnya terminal baterai kotor.
2) Memeriksa level elektrolit baterai.
Hasilnya elektrolit masih pada batas upper
level berarti baik
3) Memeriksa berat jenis elektrolit baterai
menggunakan hidrometer dengan cara:
Gambar 3.1 Memeriksa kondisi terminal
a) Membuka 6 penutup lubang elektrolit
baterai
baterai dengan cara memutar
penutup baterai kearah kiri.
b) Membersihkan lubang ventilasi pada
penutup elektrolit baterai dengan
udara bertekanan.
c) Memasukkan selang hidrometer
pada lubang elektrolit baterai.
d) Memencet pompa vakum pada
hidrometer hingga elektrolit Gambar 3.2 Memeriksa level elektrolit
masuk dalam hidrometer dan
pelampung mengambang.
e) Membaca hasil pengukuran. Hasilnya BJ
elektrolit 1,27 pada suhu 200 C berarti
baik
4) Mengukur tegangan baterai
menggunakan multimeter dengan cara :
a) Memposisikan selektror multimeter
pada posisi DCV 50 Gambar 3.3 Mengukur BJ elektrolit
b) Menghubungkan Proble positip
dengan terminal positif baterai.
c) Menghubungkan proble negatif dengan
terminal negatif baterai.
d) Membaca skala DCV pada range 0-50
Volt. e) Hasil pengukuran jarum
berhenti pada angka 10 lebih 2,5 strip
= 12,5 Volt berarti baik
Kesimpulan dari pemeriksaan baterai adalah
kondisi baterai masih baik hanya perlu
dibersihkan pada terminal baterainya.
3. Perbaikan/penggantian
Perbaikan motor starter
a. Melepas tutup terminal pada solenoid switch starter.
b. Melepas mur pengikat solenoid switch starter dengan kunci ring 10 mm.
c. Melepas solenoid switch starter dari dudukannya.
Perawatan baterai.
a. Membersihkan terminal positip baterai dan terminal negatip baterai dengan sikat tembaga.
b. Menambah air baterai pada beberapa sel yang air baterainya pada batas bawah.
c. Membersihkan body baterai dengan menggunakan lap.
4. Pemasangan
a. Memasang motor starter pada dudukan starter.
b. Memasang baut pengikat motor starter dan dikencangan dengan kunci ring 14mm.
5. Pengujian
Untuk memastikan bahwa sistem starter dapat berfungsi dengan baik maka perlu dilakukan
pengujian starter dengan beban dengan cara:
a. Memposisikan tuas transmisi pada posisi netral.
b. Menarik rem tangan.
c. Memastikan hubungan kabel-kabel pada starter dan baterai sudah benar.
d. Menstarter mobil kurang lebih 5 detik.
e. Hasilnya pada saat distarter mesin dapat berputar, dengan demikian kerusakan pada
sistem starter telah terselesaikan.
G. KESIMPULAN
Mesin tidak berputar pada saat distarter dapat disebapkan oleh banyak faktor diantaranya adalah :
1. Baterai lemah
2. Kunci kontak rusak
3. Kabel terminal 30 rusak
4. Solenoid switch Rusak
Dari hasil pemeriksaan pada masing-masing komponen pada kasus ini didaptkan kerusakan pada
kumparan pullin coil solenoid switch starter rusak. Kerusakan pada pullin koil solenoid switch starter
menyebabkan plat kontak pada solenoid tidak dapat menghubungkan terminal 30 dan terminal C,
serta tidak dapat menggerakkan gigi pinion kearah maju sehingga tidak dapat berhubungan dengan
roda gaya oleh karena itu yang terlihat adalah mesin tidak berputar saat di starter.
Setelah dilakukan peenggantian solenoid starter dan dilakukan pengujian pada motor starter maka
sistem starter kembali normal.