1731080016
BAB I
PENDAHULUAN
perkembangan dewasa awal, yang dimana secara garis besar merupakan individu
yang ada dalam usia kisaran 18-25 tahun. Menurut Arnet (dalam Santrock, 2012)
tahun.
Pada masa ini peran, tugas dan tanggung jawab mahasiswa tidak hanya
melekat pada dirinya. Dengan kata lain usia mahasiswa adalah tahapan
baru sebagai orang dewasa. Arnet (dalam Santrock, 2012) menjelaskan usia
identitas, khususnya dalam relasi romantis dan pekerjaan. Pada titik perkembangan
mahasiswa banyak yang mengekplorasi jalur karir yang ingin mereka akan pilih,
ingin menjadi individu seperti apa dan gaya hidup seperti apa yang mahasiswa
memiliki pilihan karir atau dalam proses eksplorasi karir yang mereka minati saat
Salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia adalah karir, dengan
berkarir manusia akan mampu meningkatkan potensi diri serta memenuhi segala
Sementara itu, berkarir di era globalisasi seperti saat ini bukan hal yang
mudah. Berkarir saat ini seperti halnya menghadapi tantangan besar untuk dapat
duduk dikursi karir bagi calon tenaga kerja seperti mahasiswa. Perkembangan
ekonomi, sosial dan budaya masyarakat yang semakin pesat mengharuskan setiap
yang saat ini ada. Badan Pusat Statistik (BPS) (dalam webside macroeconimic
2015 sebanyak 7,56 juta orang dengan jumlah anggota kerja 122,38 bertambah
320 ribu orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 7,24 juta jiwa
tersebut akan menimbulkan kecemasan tersendiri pada diri para mahasiswa akan
masa depan karier mereka. Dari data BPS, prosentase tingkat pengangguran pada
para mahasiswa untuk memiliki kematangan karir. Tidak ada alasan bagi
para mahasiswa suatu saat nanti akan diharapkan pada suatu keadaan yang
karir yang diinginkan dan dipilihnya. Sehingga dengan pemilihan karir yang tepat
Negeri Raden Intan Lampung, sesuai dengan Visi fakultas Ushuluddim mahasiswa
begitu lulusan fakultas Ushuluddin diharapkan mampu atau matang dalam berkarir
Ushuluddin, hanya 2 orang yang merasa yakin dengan kompetensi yang dimiliki
bekerja dimana, hal tersebut karena mahasiswa masih merasa ilmu yang mereka
dapat dalam masa perkuliahan di rasa belum cukup untuk memasuki dunia kerja.
keluarganya yakni minimnya fasilitas yang tersedia dan kurangnya tempat diskusi
kesadaran diri, serta efikasi diri. Kemudian ada faktor eksternal seperti peran
Bandura (Ghufron, 2017) antara lain: tingkat (level), kekuatan (strength) dan
generalisasi.
diri yaitu dukungan keluarga. Dukungan keluarga adalah kenyamanan fisik dan
psikologis, perhatian serta bantuan yang diterima oleh individu dari keluarganya
6
seperti ayah, ibu ataupun saudara kandung individu tersebut (Sancahya, 2014).
Dukungan keluarga merupakan bantuan yang diberikan ayah, ibu dan kerabat
Sarafino dan Smith (2011) aspek-aspek dukungan sosial antara lain: dukungan
Coheen dan Syne (Ushfuriyah, 2015) berupa: pemberian dukungan sosial, jenis
antara efikasi diri dengan kematangan karir siswa kelas XI SMK” Hasil penelitian
karir siswa kelas XI SMK. Besarnya pengaruh efikasi diri pemilihan karir terhadap
dan kematangan karir pernah diteliti oleh Ulifa Rahma dan Esti Widya Rahayu
Karier Siswa SMP” yang menunjukkan bahwa dukungan social keluarga memberi
sumbangan yang cukup besar terhadap kematangan karir dan sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rahmia Dewi (2017)
dibentuk oleh efikasi diri dan dukungan sosial keluarga dengan kontribusi
7
33.6% sementara 66,4% nya ditentukan oleh faktor lain. Ini menunjukkan bahwa
efikasi diri dan dukungan sosial merupakan dua variabel yang cukup besar
permasalahan tentang kematangan karir yang berkaitan dengan efikasi diri dan
penelitian apakah terdapat Hubungan Antara Efikasi Diri dan Dukungan Sosial
B. Rumusan Masalah
antara efikasi diri dan dukungan keluarga dengan kematangan karir pada
mahasiswa?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan
D. Manfaat Penelitian
adalah:
8
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi bahan kajian para
meningkatkan efikasi diri untuk mencapai kematangan karir yang lebih baik. Selin
itu, penelitian ini dapat digunakan oleh kalangan pendidik di Fakultas Ushuluddin,
hal ini diharapkan akan memberikan sumbangan praktis untuk para pendidik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kematangan Karir
karir yang khas bagi tahap perkembangan tertentu. Lebih lanjut Super
jawab, serta kesadaran akan segala faktor internal dan eksternal yang harus
karir dimana individu mampu mengenali minat dan potensi dirinya sendiri
dan mampu memilih karir yang sesuai serta bertanggung jawab terhadap
karirnya.
Komponen ini tidak hanya fokus pada konsistensi pilihan karir dari waktu-
kewaktu, tetapi juga konsistensi dalam bidang dan level kerja. Konsistensi
dan bakat yang relevan dengan pilihan karir. Dalam hal ini, sesorang akan
aktifitas, dan minat yang dimiliki. Jadi, dalam hal ini seseorang harus
a. Faktor bio-sosial
b. Faktor lingkungan
1
2
muda yang mendapatkan dukungan dari sekolah, teman dan keluarga dapat
paling baik adalah dukungan yang didapatkan dari keluarga (Rodin &
c. Kepribadian
Meliputi konsep diri, fokus kendali, bakat khusus, nilai atau norma dan
tujuan hidup. Konsep diri yang positif akan mengarahkan seseorang untuk
karir. Tujuan hidup yang sudah ditetapkan dengan jelas akan membuat
siswa lebih matang saat harus memutuskan karir yang sesuai dengan tujuan
hidupnya.
d. Vokasional
1
3
e. Prestasi individu
aspirasi karir yang mantap. Aspirasi karir yang mantap, akan membuat
1. Faktor keluarga
a. Self esteem atau harga diri merupakan evaluasi positif dan negatif
mereka.
bahwa peristiwa yang terjadi dalam hidup adalah hasil dari kekuatan diluar
hubungan dengan hal tersebut begitu juga dalam hal karir atau pekerjaan.
1
5
Minat yang kuat terhadap sesuatu dapat mengarahkan siswa dalam memilih
karir sesuai dengan minat dan ketertarikan dalam karir tertentu. Minat
khusus yang dimiliki dan sudah diketahui siswa dapat mengarahkan siswa
untuk dapat melakukan pemilihan karir tertentu sesuai dengan bakat yang
resiko.
B. Efikasi Diri
Bandura adalah tokoh yang mengenalkan istilah efikasi diri atau self-
dirinya sendiri dan kejadian dalam lingkungan (Feist, 2010). Efikasi diri
lingkungan, perilaku dan manusia memiliki pengaruh satu sama lain, efikasi
diri merujuk pada faktor manusia. Seseorang yang yakin bahwa mereka
akan lebih mungkin bertindak dan menjadi sukses daripada yang memiliki
efikasi diri rendah. Bandura dan Wood menjelaskan bahwa efikasi diri
tugas, mencapai tujuan dan mengatasi hambatan (Ghufron, 2017). Efikasi diri
suatu perilaku, sementara ekspektasi atas hasil merujuk pada prediksi dari
keyakinan atau harapan diri sebagai efikasi diri dan harapan hasilnya disebut
diri mempengaruhi pilihan aktivitas siswa. Siswa dengan efikasi diri rendah
siswa dengan efikasi diri tinggi cenderung tidak sabar menyelesaikan tugas.
suatu tugas yang diharapkan untuk mencapai hasil tertentu serta mengatasi
berbeda-beda antara satu individu dengan individu lain berdasarkan pada tiga
a. Tingkat (level)
dirinya akan terbatas pada tugas yang mudah, sedang atau bahkan yang paling
b. Kekuatan (strength)
tinggi tingkat kesulitan tugas maka semakin lemah keyakinan yang dirasakan
untuk menyelesaikan.
c. Generalisasi
dirinya apakah terbatas pada satu aktivitas dan situasi tertentu atau pada
yang membedakan efikasi diri pada setiap individu, meliputi tingkat atau
derajat tingkat kesulitan tugas, kekuatan atau kuatnya keyakinan individu dan
kemampuannya.
berarti interaksi manusia yang melibatkan satu atau lebih unsur berikut: kasih
kepedulian, harga diri atau bantuan yang diterima seseorang dari orang lain
atau kelompok lain. Individu dengan dukungan sosial percaya bahwa mereka
dicintai, dihargai dan menjadi bagian dari keluarga atau organisasi komunitas
yang dapat membantu saat dibutuhkan. Dukungan sosial juga mengacu pada
nyaman secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh sahabat dan keluarga
kepada individu yang sedang stress sehingga ia dalam kondisi fisik yang lebih
2
0
diterima oleh individu dari keluarganya seperti ayah, ibu ataupun saudara
keluarga adalah kenyamanan dan kepedulian yang berasal dari orang terdekat
membantu.
a. Dukungan Emosional
persoalan atau masalah akan merasa terbantu kalau ada keluarga yang
dihadapi.
b. Dukungan Penilaian
c. Dukungan Instrumental
d. Dukungan Infromasional
sedang dihadapi.
Kematangan Karir
membuat informasi, keputusan karir yang sesuai dengan usia dan menyelesaikan
tugas-tugas perkembangan terkait karir (Creed & Patton, 2002). Karir bukanlah
peristiwa sekali seumur hidup karena konsep diri manusia berubah-ubah melalui
kematangan karir adalah faktor keluarga, faktor internal individu, dan faktor sosial
ekonomi. Faktor internal individu meliputi harga diri, efikasi diri, self-expectation,
locus of control, keterampilan, minat, bakat, kepribadian, dan usia. Jadi dukungan
keluarga dan dukungan sosial serta efikasi diri merupakan salah satu dari beberapa
karir. Untuk memilih karir yang tepat maka diperlukan keyakinan yang kuat akan
2
3
diperlukan untuk memenuhi tuntutan situasi. Semakin tinggi efikasi diri maka
akan mendorong seseorang untuk menetapkan pilihan karir yang tepat dan sesuai
dengan dirinya.
kematangan karir siswa akan meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Bandura
bahwa seseorang yang memiliki efikasi diri tinggi cenderung mengeluarkan usaha
besar untuk mengatasi hambatan dalam mencapai tujuan, maka dari itu siswa yang
memiliki efikasi diri tinggi akan lebih siap menentukan karir demi masa depan
(Zulkaida, 2007).
diri atau bantuan yang diterima seseorang dari orang lain atau kelompok lain
(Sarafino, 2011). Individu dengan dukungan sosial percaya bahwa mereka dicintai,
dihargai dan menjadi bagian dari keluarga atau organisasi komunitas yang dapat
akan memiliki pikiran yang positif sehingga mampu mencapai kematangan karir
remaja dengan dukungan sosial yang tinggi dari orang tua, guru dan teman sebaya
menunjukkan kematangan yang lebih tinggi untuk berkarir, dukungan orang tua
dilakukan oleh Mutiara Herin dan Dian Ratna Sawitri (2017) yang menunjukkan
2
4
bahwa kematangan karir yang tinggi dipengaruhi oleh dukungan orang tua yang
positif yang memberi informasi karir kepada anak dan memenuhi fasilitas anak
efikasi diri dan dukungan sosial adalah variabel yang berhubungan atau berkaitan
dengan kematangan karir. Dukungan sosial dari orang tua terhadap perencanaan
dan eksplorasi karir juga memiliki pengaruh dalam kematangan karir tinggi.
Sedangkan dalam penelitian Blustein ditemukan bahwa efikasi diri adalah variabel
penelitian oleh Rahmia Dewi (2017) ditemukan bahwa efikasi diri dan dukungan
sosial secara bersama-sama memberi sumbangan yang cukup besar yaitu sebesar
33% terhadap kematangan karir dan 67% nya dipengaruhi oleh variabel lain diluar
4. Hipotesis
Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai ada tidaknya hubungan antara
efikasi diri dan dukungan keluarga dengan kematangan karir pada mahasiswa
yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara efikasi diri
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
1. Kematangan Karir
memikul tanggung jawab, serta kesadaran akan segala faktor internal dan
karir.
2. Efikasi Diri
2010). Efikasi diri memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam tindakan
satu sama lain, efikasi diri merujuk pada faktor manusia. Seseorang yang
2017).
2
7
3. Dukungan Keluarga
manusia yang melibatkan satu atau lebih unsur berikut: kasih sayang
seseorang).
dari orang lain atau kelompok lain. Individu dengan dukungan sosial
percaya bahwa mereka dicintai, dihargai dan menjadi bagian dari keluarga
(Sarafino, 2011).
nyaman secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh sahabat dan
fisik yang lebih baik dan dapat mengatasi stress yang dialaminya.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
Islam Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Raden Intan Lampung
Total 14 349
2. Sampel
2
9
Arikunto. S (2002) jika subjek lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15%
3. Teknik Sampling
yaitu teknik penentuan sampel dengan cara undian dan setiap kelas pada
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 25% mahasiswa Prodi
Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Raden Intan
suatu hal yang penting, karena metode ini merupakan strategi atau cara
Skala likert yang digunakan dengan empat pilihan jawaban yaitu Sangat
Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
making). Skala ini merupakan hasil modifikasi dari skala penelitian yang
Tabel. 2
Blueprint Skala Kematangan Karir
No Aspek Aitem
Total
Favorable Unfavorable
1 Perencanaan Karir 1, 5, 13, 21 8, 11, 16, 19 8
2 Eksplorasi Karir 2, 22 17, 20, 25, 28 6
3 Pengumpulan Infromasi 3, 6, 14, 23 9, 18, 26, 29 8
4. Pengambilan Keputusan 4, 7, 15, 24 10, 12, 27, 30 8
Total 14 16 30
tingkat efikasi diri seseorang. Adapun aspek efikasi diri menurut Bandura
(Ghufron, 2017) yaitu tingkat (level), kekuatan (strength) dan generalisasi. Skala
Tabel. 3
Blueprint Skala Efikasi Diri
No Aspek Aitem Total
1 Tingkat Kesulitan 1,5, 6, 8 4
2 Kekuatan 2, 3, 7 3
3 Generalisasi 4, 9, 10 3
Total 10
Tabel. 4
Blueprint Skala Dukungan Keluarga
No Aspek Aitem Total
Favorable Unfavorable
1 Dukungan 1, 4, 7, 15, 24 10, 12, 27, 30 9
Emosi
2 Dukungan 3, 6, 14, 23 9, 18, 26, 29 8
Penghargaan
3 Dukungan - 2, 17, 20, 22, 25 5
Instrumental
4 Dukungan 5, 13, 21 8, 11, 16, 19, 28 8
Informatif
Total 12 18 30
3
2
1. Validitas
kualitas tes sebagai instrumen ukur. Konsep validitas mengacu pada kelayakan,
validitas yang tinggi apabila mengahsilkan data yang akurat seperti dikehendaki
2. Reliabilitas
dipercaya. Suatu pengukuran hanya dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum
berubah. Secara teoritik besarnya koefisien reliabilitas berkisar mulai dari angka
0,0 sampai 1,0. Koefisien reliabilitas rxx = 1,0 berarti adanya konsistensi yang
penelitian ini adalah analisis regresi berganda dua prediktor yaitu teknik analisis
yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel bebas dengan
variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor
3
3
ini memiliki dua variabel bebas yakni efikasi diri dan dukungan keluarga serta
variabel terikat yakni kematangan karir. Analisis juga dilakukan dengan bantuan
DAFTAR PUSTAKA
Baron, R,. & Byne, D. (2004). Psikologi Sosial Edisi Kesepuluh Jilid 2.
Jakarta: Erlangga
Barnes, Paul E & Carter, David J. (2002). Assesing Student Career Maturity:
Implications For School Counselors. Journal of Counseling Practice.
Nashriyah, Q,. Sifa, Y,. Munawir. A. & Nugraha (2014). Hubungan antara
Penyesuaian Diri dan Dukungan Sosial Keluarga dengan Kematangan
Karir Pada Mahasiswa Program Studi Komunikasi FISIP UNS. Jurnal
Ilmiah Psikologi Candrajiwa
3
5
Taylor, Shelley E,. Letitia Anne Peplau & David O. Sears. (2009). Psikologi
Sosial Edisi Kedua Belas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group