Anda di halaman 1dari 11

Skenario 2

Perut Mules dan Terasa Kencang

Seorang perempuan usia 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan39 minggu, diantar suaminya ke IGD
RS karena perutnya terasa mulessejak 6 jam yang lalu. Keluhan disertai rasa kencang dan keluar
darah bercampur lendir dari jalan lahir. Pemeriksaan Leopold diketahui janin tunggal, punggung
kanan, kepala di bawah, sudah masuk pintu panggul. Pada pemeriksaan dalam sudah terjadi
pembukaan 1 jari, ketuban utuh, kepala bayi masih di bidang Hodge II. Dokter menjelaskan
pasien masih dalam observasi kemajuan persalinan dan pasien disarankan untuk banyak berjalan
kaki.
PERSALINAN

Persalinan (partus atau pelahiran) memerlukan (1) dilatasi kanalis servikalis untuk
mengakomodasi lewatnya janin dari uterus melalui vagina dan ke lingkungan luar dan (2)
kontraksi miometrium uterus yang cukup kuat untuk mengeluarkan janin.

TAHAP – TAHAP PERSALINAN

Persalinan dibagi menjadi tiga tahap: (1) dilatasi serviks, (2) pelahiran bayi, dan (3)
pelahiran plasenta. . Pada permulaan persalinan atau suatu waktu pada tahap pertama, membran
yang membungkus kantong amnion, atau "kantong air" (ketuban), pecah. Cairan amnion yang
keluar dari vagina membantu melumasi jalan lahir.

1. Selama tahap pertama, serviks dipaksa melebar untuk mengakomodasi garis tengah
kepala bayi, biasanya hingga maksimal 10 cm. Tahap ini adalah yang paling lama,
berlangsung dari beberapa jam hingga 24 jam pada kehamilan pertama.
2. Tahap kedua persalinan, pengeluaran bayi yang sebenarnya, dimulai setelah dilatasi
serviks lengkap. Ketika bayi mulai bergerak melewati serviks dan vagina, reseptor-
reseptor regang di vagina mengaktifkan suatu refleks saraf yang memicu kontraksi
dinding abdomen secara sinkron dengan kontraksi uterus. Kontraksi abdomen ini sangat
meningkatkan gaya yang mendorong bayi melewati jalan lahir. Ibu dapat membantu
mengeluarkan bayinya dengan secara sengaja mengontraksikan otot-otot abdomennya
bersamaan dengan kontraksi uterus (yaitu, "mengejan" saat timbul "nyeri persalinan").
Tahap 2 biasanya jauh lebih singkat daripada tahap pertama dan berlangsung 30 hingga
90 menit. Bayi masih melekat ke plasenta oleh tali pusat saat lahir. Tali pusat ini diikat
dan dipotong, dengan puntung akan menciut dalam beberapa hari untuk membentuk
umbilikus (navel).

3. Segera setelah bayi lahir, terjadi rangkaian kontraksi uterus kedua yang memisahkan
plasenta dari miometrium dan mengeluarkannya melalui vagina. Pelahiran plasenta, atau
afterbirth, merupakan tahap ketiga persalinan, biasanya merupakan tahap paling singkat,
selesai dalam 15 hingga 30 menit setelah bayi lahir. Setelah plasenta dikeluarkan,
kontraksi miometrium yang berkelanjutan menyebabkan pembuluh darah uterus yang
mengalir ke tempat perlekatan plasenta terjepit untuk mencegah perdarahan.
HORMON YANG BERPERAN SAAT KEHAMILAN
 Estrogen 

o menyebabkan perubahan pada uterus dan serviks untuk mempersiapkan kedua


struktur ini untuk persalinan dan pelahiran

o meningkatkan konsentrasi reseptor oksitosin di miometrium. Bersama-sama,


perubahan-perubahan miometrium ini menyebabkan responsivitas uterus terhadap
oksitosin meningkat yang akhirnya memicu persalinan.

 Oksitosin

o Menyebabkan meningkatnya kontraksi yang kuat pada uterus

FAKTOR PENTING DALAM PERSALINAN

1. kekuatan-kekuatan yang ada pada ibu seperti kekuatan his dan kekuatan mengejan;

a. His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan serviks membuka dan
mendorong janin ke bawah. Pada presentasi kepala, bila his sudah cukup kuat,
kepala akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul.

2. keadaan jalan lahir; dan

3. janinnya sendiri.
PERBEDAAN PERSALINAN ASLI VS PERSALINAN PALSU

PROSES PERSALINAN NORMAL


PENJELASAN GAMBAR DIATAS

 KALA 1

o Fase Laten

 Pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.

o Fase Aktif

 pembukaan dari 4 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6


jam. Fase aktif terbagi atas

 Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.

 Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9


cm.

 Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap


(+ 10 cm).
 KALA 2

o Fase ini dimulai ketika dilatasi serviks lengkap dan berakhir dengan pelahiran
janin. Durasi median sekitar 50 menit untuk nulipara dan sekitar 20 menit untuk
multipara, tetapi sangat bervariasi

o Pembukaan serviks lengkap , Kepala janin tampak di vulva dengan diameter 5- 6


cm.

 KALA 3

o Tanda Plasenta Lepas

 Semburan darah banyak tiba tiba

 Uterus globular

 Tali pusat memanjang

 KALA 4

o Definisi: 2 jam post partus

o Monitor tanda vital

 Setiap 15 menit selama jam pertama

 Setiap 30 menit selama jam kedua

o Monitor kontraksi uterus

o Perineorafi

o Evaluasi dan estimasi jumlah perdarahan

o Inisiasi menyusu dini


USIA KEHAMILAN
PEMERIKSAAN LEOPOLD

Tujuan pemeriksaan

 Leopold 1  mengetahui letak fundus uteri dan bagian janin yang terdapat pada bagian
fundus uteri.

o Bagian kepala  teraba bulat,keras,mudah digerakan

o Bagian Bokong  bulat tidak beraturan, lunak, tidak mudah digerakan

 Leofold 2  menentukan bagian janin pada sisi kanan dan kiri ibu

o Punggung  akan teraba jelas, rata, kaku, cembung

o Ekstremitas  teraba kecil, menonjol dan bergerak aktif / pasif


 Leofold 3  Menentukan bagian janin yang terletak di bagian bawah uterus

o Interpretasi sama dengan Leopold 1

 Leofold 4  mengetahui sejauhmana bagian janin sudah masuk pintu atas panggul (PAP)

o Menentukan apakah kepala sudah masuk ke PAP (divergen) atau belum masuk
PAP (konvergen)

Anda mungkin juga menyukai