Skenario 1
Telat Menstruasi
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang bersama suaminya ke
Puskesmas karena telat menstruasi selama 3 minggu. Pasien juga mengeluhkan
mual, muntah, badannya lemah dan payudara terasa kencang sejak 1 minggu yang
lalu. Pada pemeriksaan PP test didapatkan hasil (+). Dokter mengatakan bahwa
pasien sedang hamil dan gejala yang dirasakan merupakan hal yang normal terjadi
pada ibu hamil akibat hormon kehamilan. Dokter mengedukasi pasien untuk
selalu menjaga asupan gizi agar pertumbuhan dan perkembangan janin dapat
optimal.
STEP 1
STEP 2
STEP 3
2
Mikronutrien
STEP 4
1. Karena :
a) Fase folikuler
b) Fase Ovulasi : korpus luteum dipertahankan oleh sinsisiotrofoblas -
> menghasilkan HCG -> endometrium dipertahankan oleh hormon
estrogen dan hormon progesterone -> tidak terjadi menstruasi.
c) HCG akan terdeteksi didalam darah pada hari ke 8-9 setelah
ovulasi dan meningkat pada hari ke 10-12 setelah ovulasi lalu
terdeteksi didalam urin pada 12-14 hari setelah ovulasi, puncaknya
diminggu ke 8-9 kehamilan dan akan mengalami penurunan pada
minggu ke 16-20.
2. Karena :
a) Lemah karena terjadi penurunan BMR di trimester 1. Di trimester
2 dan 3 janin sudah dapat metabolisme sendiri sehingga rasa lemah
pada tubuh ibu berkurang.
4
MIND MAP
Perubahan psikis Perubahan fisiologi
ibu hamil dan anatomi ibu hamil
Proses fertilisasi
USG PP Test
Pertumbuhan dan
perkembangan janin,
plasenta, tali pusat dan
cairan amnion.
6
STEP 5
REFLEKSI DIRI
Terlampir
STEP 6
Belajar mandiri
STEP 7
1. Fertilisasi sampai tumbuh kembang janin :
A. Nutrisi janin
Nutrisi Jumlah Nutrisi
Kalori 2500kkal
Protein 60g
Vitamin A 800
Vitamin D 10
Vitamin E 10mg
Vitamin K 65µg
Vitamin C 70mg
Folat 400µg
Niasin 17mg
Riboflavin 1,6mg
Tiamin 1,5mg
Piridoksin 2,2mg
7
Kobalamin 2,2µg
Kalsium 1200mg
Fosforus 1200mg
Iodin 17 µg
Iron 30mg
Magnesium 320mg
Zinc 15mg
Table 1.1. Kebutuhan nutrisi 1
Nutrisi :
a. Glukosa
Merupakan nutrien utama untuk pertumbuhan dan energi
janin. Diperlukan mekanisme untuk meminimalkan
penggunaan glukosa oleh ibu selama kehamilan sehingga
tersedia pasokan maternal dalam jumlah terbatas untuk
janin.2
b. Leptin
Merupakan produk adiposit dan sebagai pengatur
homeoastasis energi. Polipeptida ini juga berperan dalam
angiogenesis, hematopoiesis, osteogenesis, pematangan
paru, fungsi neuroendokrin, imun, reproduksi.2
c. Laktat
Laktat akan diangut sebagai asam laktat yang diangkut
melewati difusi terfasilitasi.2
d. Asam amino
Plasenta mengumpulkan sejumlah besar asam amino.
Asam amnio netral diambil dari plasma ibu diambil oleh
trofoblas, dipekatkan dalam sinsitiotrofoblas dan dibawa
ke sisi fetal secara difusi.2
B. Perubahan bentuk
8
2. Pembentukan plasenta
Setelah nidasi, trofoblas terdiri atas 2 lapis, yaitu bagian dalam
disebut sitotrofoblas dan bagian luar disebut sinsisiotrofoblas.
Endometrium atau sel desidua di mana terjadi nidasi menjadi pucat dan
besar disebut sebagai reaksi desidua. Sebagian lapisan desidua mengalami
fagositosis oleh sel trofoblas. Reaksi desidua agaknya merupakan proses
untuk menghambat invasi, tetapi berfungsi sebagai sumber pasokan
makanan. 1
14
di sana. 1
Gambar 2 . Trofoblas yang akan menjadi piasenta melakukan invasi ke arah
desidua. Pada perkembangan selanjutnya akan terbentuk semacam akar dan
lacuna1
Proses invasi trofoblas tahap kedua mencapai bagian miometrium
arteri spiralis terjadi pada kehamilan 14 - 15 minggu dan saat ini
perkembangan plasenta telah lengkap. Apabila model mangkuk tersebut
kurang sempurna, akan timbul kekurangan pasokan darah ibu yang
berakibat iskemia plasenta dan terjadi preekiampsia. Lakuna yang
kemudian terbentuk akan menjadi ruang intervili. 1
Sel trofoblas awal kehamilan disebut sebagai vili primer, kemudian
akan berkembang menjadi sekunder dan tersier pada trimester akhir. 1
Bagian dasar sel trofoblas akan menebal yang disebut korion
frondosum dan berkembang menjadi plasenta. Sementara itu, bagian luar
yang menghadap ke kavum uteri disebut korion laeoe yang diliputi oleh
desidua kapsularis. Desidua yang menjadi tempat implantasi plasenta
disebut desidua basalis. 1
15
plasenta. Bagian luar adalah lapisan sel sinsisiotrofoblas dan bagian dalam
adalah sitotrofoblas1
Gambar 4. Potongan plasenta yang telah lengkap, perhatikan
semburan-sirkulasi darah ibu, yang terpisah dari vili (hemokorialis) 1
Hormon Plasenta
Sebagai kelanjutan proses fertilisasi dan implantasi/nidasi adalah
terbentuknya plasenta. Plasenta adalah organ endokrin yang unik dan
merupakan organ endokrin terbesar pada manusia yang menghasilkan
berbagai macam hormon steroid, pepdda, faktor-faktor pertumbuhan, dan
sitokin. 1
16
mempunyai berat molekul 39.000 dalton, terdiri atas 2 subunit alpha dan
beta yang masing-masing ddak mempunyai aktivitas biologik kecuali bila
dikombinasikan. hCG-alpha hampir mirip dengan Lhalpha dan FSH-alpha,
sedangkan hCG-beta identik dengan LH-beta. Tiga puluh persen
komponen hCG adalah karbohidrat. Lapisan luar sinsisium merupakan
tempat biosintesis hCG. Di dalam sinsisium ini rcrdapat struktur untuk
sintesis dan sekresi protein seperti retikulum endoplasma, kompleks Golgi,
dan mitokondria.
Regulasi produksi hCG plasenta melibatkan interaksi antara sistem
autokrin dan parakrin. Sinsisiotrofoblas dapat diumpamakan sebagai
hipofisis yang menyekresi hCG, hPL, dan ACTH, sedangkan sitotrofoblas
bertindak sebagai hipotalamus yang menyekresi GnRH dan CRH
(corticotropin releasing hormone). GnRH yang disintesis oleh plasenta
meningkatkan pelepasan hCG pada kuitur plasenta. Efek ini lebih tampak
nyata pada kultur plasenta kehamilan trimester pertama bila dibanding
dengan plasenta kehamilan aterm. Pelepasan hCG juga dipacu oleh
estradiol, faktor-faktor pertumbuhan (growth factor) seperti: FGF
(fibroblast growtb factor), EGF (epidermal growth factor), IGF-I (insulin-
like growtb faaor-l),IGF-2, dan interleukin-l, sedangkan pelepasan hCG
dihambat oieh GnRH antagonis, progesteron, serta opioid.
hCG mulai dapat dideteksi 1 hari setelah implantasi. Sekresi
hormon ini akan memperpanjang hidup koqpus luteum dan menstimulasi
produksi progestetron melalui sistem adenilatsiklase. Keadaan ini terus
dipertahankan sampai usia kehamilan kurang lebih 11 minggu saat
plasenta sudah mampu menyintesis progesteron.
Fungsi hCG yang lain adalah merangsang proses diferensiasi
sitotrofoblas, stimulasi produksi testoteron testis janin dan diduga
mempunyai efek imunosupresif selama kehamilan. Secara klinik,
pengukuran kadar hCG umumnya digunakan untuk menunjang diagnosis
kehamilan, evaluasi setelah terapi penyakit trofoblas, dan evaluasi
abnormalitas kehamilan (misalnya: kehamilan ektopik). Kadar hCG yang
18
Relaksin1
Adanya relaksin dalam korpus luteum, desidua, dan plasenta telah
lama diketahui. Relaksin mempunyai struktur kimia yang mirip dengan
insulin dan nerve growth factor.
Hormon ini bekerja pada miometrium untuk merangsang adenyl
cyclase dan juga menyebabkan relaksasi uterus. Mekanisme sintesis dan
kerjanya sampai sekarang belum jelas dan masih diteliti.
Neuropeptide-Y (NPY) 1
Peptide kecil yang mengandung 35 asam amino ini berdistribusi
luas di otak. Peptide ini juga ditemukan di neuron-neuron simpatik yang
menginervasi sistem kardiovaskular, respirasi, gastrointestinal, dan
21
Progesteron1
Produksi steroid selama kehamilan merupakan hasil dari kerja
sama antara maternal, plasenta dan janin. Saat tidak terjadi konsepsi,
korpus luteum menghasilkan progesteron dalam kurun waktu kurang lebih
1+ hari sebelum akhirnya mengalami regresi. Jika terjadi konsepsi, umur
23
pada inti dan sitoplasma sel sinsisiotrofoblas dan sitotrofoblas serta sel-sel
endotel desidua pada awal kehamilan. Progesteron juga meningkatkan
produksi faktor-faktor uterus yang menghambat blastogenesis iimfosit dan
produksi sitokin, mengatur populasi limfosit fetoplasental, dan
meningkatkan prekusor limfosit B sumsum tulang yang mengalami
pengurangan akibat pengaruh estrogen.
Fungsi progesteron yang lain adalah terhadap otot polos yaitu
terutama mempertahankan keadaan tenang uterus dengan cara
mempertahankan keadaan afinitas yang tinggi dari reseptor B2-adrenergik
miometrium sehingga produksi cAMP meningkat dan menghambat
fosforilase miosin. Progesteron juga berpengaruh pada muskular tuba
seperti halnya berpengaruh pada motilitas gastrointestinal, di samping
berpengaruh juga terhadap otot polos arteriol sehingga kapasitas vaskular
meningkat dan tahanan perifer menurun. Progesteron plasenta juga
berperan selaku substrat bagi produksi glukokortikoid dan
mineralokortikoid oleh adrenal janin. Pengukuran kadar progesteron untuk
menilai keadaan janin secara klinik umumnya tidak begitu bermanfaat.
Pada kematian janin dalam rahim, kelainan kongenital (anensefal) dan
defisiensi sulfat plasenta, kadar progesteron tidak berubah sama sekaii.
Meskipun demikian, pengukuran kadar progesteron tidak dapat digunakan
sebagai prediktor yang reliabel untuk menentukan viabilitas kehamilan
bila terjadi ancaman abortus pada usia kehamilan < 77 hari.
Estrogen1
Janin dan plasenta terlibat dalam sintesis estron, estradiol, dan
estriol. Estrogen yang dihasilkan oleh plasenta sebagian besar berasal dari
konversi prekusor androgen maternal dan adrenal janin. Di plasenta,
kolesterol dikonversi menjadi pregnenolon sulfat yang kemudian
dikonversi lagi menjadi dehidroepiandrosteron sulfat (DHEA-S). DHEA-S
ini kemudian mengalami metabolisme lebih lanjut menjadi estron (E1) dan
melalui testosteron menjadi estradiol (E2), Estriol (E3), bentuk terbesar
25
estrogen yang diproduksi oleh hepar janin dari DHEA-S adrenal. Proses
dekonjugasi 16α-hidroksi- DHEA-S memerlukan enzim sulfatase.
Aktivitas enzim sulfatase ini pada plasenta sangat tinggi kecuali pada
keadaan defisiensi. Plasenta pada kehamilan aterm menyekresi baik estron,
estradiol, maupun estriol ke dalam sirkulasi maternal dan janin. Total
blood production rate estradiol+ 10 sampai 25 mg/hari, sedangkan estriol
40 sampai 50 mg/hari. Estron sebagian besar dalam bentuk sulfat dan
mempunyai MCR yang rendah. Kadar estron dalam serum berkisar arfiara
2 sampai 30 pglml pada kehamilan aterm. Kadar estradiol meningkat
sampai 6 - 40 Vg/ml pada usia kehamilan 35 minggu dan terus meningkat
sampai aterm. Estriol dalam serum maternal meningkat sejak usia
kehamilan 9 minggu sampai 1.000 kali lipat kadar pada perempuan tidak
hamil. Peningkatan kadar estriol ini kemudian mendatar (piateau) pada
usia kehamilan 31 - 35 minggu dan meningkat lagi pada usia kehamilan 35
- 36 minggu. Sembiian puluh persen ekskresi estriol berasal dari produksi
DHEA-S adrenal janin. Dari semua bentuk steroid estrogenik
unconjwgated dalam serum, estradiol mempunyai konsentrasi yang paling
tinggi dengan half life dalam darah singkat (20 menit), sedangkan estriol
sebagian besar dalam bentuk konjugasi dan hanya ± l0 % dalam bentuk
unconjugated. Estrogen dimetabolisasi oleh hepar dan kemudian
diekskresikan lewat urin. Berdasarkan pada konsep tersebut, dapat
diketahui bahwa pada disfungsi atau tidak berfungsinya adrenal janin
menyebabkan pembentukan estriol akan terganggu. Sebagai contoh pada
kelainan berupa anensefal yang sering disertai dengan tidak teibentuknya
korteks adrenal akan menyebabkan penumnan prekusor androgen adrenal
janin, sehingga produksi estriol plasenta juga akan menurun. Pemberian
glukokortikoid pada ibu, seperti yang sering dilakukan untuk akselerasi
maturasi paru janin, dapat pula menurunkan kadar estriol akibat penekanan
pada prekusor adrenal maternal dan janin.
Dalam hubungan dengan kehamilan, estrogen berfungsi untuk
meningkatkan sintesis progesteron melalui peningkatan uptake LDL dan
26
3. Sirkulasi darah
Sirkulasi janin memiliki perbedaan-perbedaan penting dari
sirkulasi dewasa dan berfungsi hingga bayi lahir. Misalnya karena darah
janin tidak perlu memasuki sistem vaskular paru-paru untuk teroksigenasi,
sebagian besar darah yang keluar dari ventikel kanan memintas paru-paru.
Selain itu ruang jantung janin bekerja secara pararel, bukan serial, yang
secara efektif memasok otak dan jantung yang mengandung kadar oksigen
lebih tinggi dibagian tubuh lainnya. 2
Oksigen dan materi nutrisi yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan
pematangan janin dihantarka dari plasenta melalui vena umbilikalis
tunggal. Vena kemudian terbagi dua menjadi ductus venosus merupakan
cabang utama vena umbilikalis dan melewati hati untuk memasuki vena
kava inferior secara langsung. Karena tidak memasok oksigen ke jaringan
yang dilaluinya, ductus venosus mengantarkan darah yang teroksigenasi
tinggi ke jantung. Sebaliknya sinus porta membawa darahke vena
hepatika, khususnya pada sisi kiri hati, tempat diekstrasinya oksigen.
Darah yang relatif terdeoksigenasi yang berasal dari hati kemudian
mengalir kembali ke dalam vena kava inferior, yang juga menerima darah
yang beroksigen rendah dari bagian tubuh bagian bawah. Darah mengalir
27
dan tas tubuh, juga akan dipintas secara langsung ke ventrikel kanan.
Serupa dengan itu ostium sinus koronarius terletak tepat diatas katup
trikuspid sehingga darah yang kurang teroksigenasi dari jantung juga
kembali ke ventrikel kanan. Akibat pola aliran darah ini, darah dalam
ventrikel kanan 15 hingga 20 persen kurang tersaturasi dibandingkan darah
dalam ventrikel kiri. 2
Hampir 90 persen darah yang keluar dari ventrikel kanan dipintas
melalui ductus arteriosus ke aorta descendens. Resistensi pembuluh darah
paru yang tinggi dan resistensi ductus arteriousus serta sistem vaskular
umbilikal-plasental yang relatif lebih rendah memastikan hanya sekitar 15
persen dari curah ventrikel kanan- persen dari total curah kedua ventrikel
memasuki paru-paru. Dengan demikian sepertiga darah yang melewati
ductus arteriosus dihantarkan ke seluruh tubuh. Curah entrikel kanan
sisanya kembali ke plasenta melalui dua arteri hipogastrika, yang didistal
berubah menjadi arteri umbilikalis. Didalam plasenta, darah ini mengambil
oksigen serta nutrien lain dan dialirkan kembali melalui vena umbilikalis. 2
Cairan amnion
Pada awal kehamilan, cairan amnion merupakan ultrafiltrat plasma
ibu. Pada awal trisemster kedua, cairan amnion terutama terdiri atas cairan
ekstrasel yang berdifusi menembus kulit janin sehingga mencerminkan
komposisi plama janin. Setelah 20 minggu, keratinisasi kulit janin
mencegah difusi ini, dan cairan amnion terutama terbentuk dari urin janin.
Ginjal janin mulai menghasilkanurine pada minggu ke-12, dan pada
minggu ke-1, ginjal janin meproduksi 7-14 mL urin perhari. Urin janin
mengandung lebih banyak urea, kreatinin dan asam urat dibandingkan
plasma janin. Cairan amnion juga mengandung sel janin yang mengelupas,
verniks, lanugo, dan beragam sekret. Karena substansi tersebut
kebanyakan bersifat hipotonik, hasil bersihnya adalah penurunan
osmolaritas cairan amnion seiring berlanjutnya kehamilan, cairan paru
juga memiliki konstribusi kecil dalam cairan amnion, dan sisanya dibentuk
oleh cairan yang difiltrasi melalu plasenta. 2
29
5. Perubahan Hematologis
a. Trimester 1
Volume darah ibu meningkat secara nyata selama
kehamilan. Konsentrasi hemoglobin dan hematokrit
sedikit menurun sejak trimester awal kehamilan.
Sedangkan konsentrasi dan kebutuhan zat besi selama
kehamilan juga cenderung meningkat untuk mencukupi
kebutuhan janin
b. Trimester 2
Peningkatan volume darah disebabkan oleh
meningkatnya plasma dan eritrosit. Terjadi hiperplasia
eritroid sedang dalam sumsum tulang dan peningkatan
ringan pada hitung retikulosit. Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya kadar eritropoetin plasma ibu setelah usia
gestasi 20 minggu, sesuai dengan saat produksi eritrosit
paling tinggi
c. Trimester 3
Konsentrasi hematokrit dan hemoglobin yang
sedikit menurun selama kehamilan menyebabkan
viskositas darah menurun pula. Perlu diperhatikan kadar
hemoglobin ibu terutama pada masa akhir kehamilan, bila
konsentrasi Hb < 11,0 g/dl, hal itu dianggap abnormal dan
biasanya disebabkan oleh defisiensi besi.
36
6. Sistem Kardiovaskuler
a. Trimester 1
Perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi
pada 8 minggu pertama kehamilan. Pada awal minggu
kelima curah jantung mengalami peningkatan yang
merupakan fungsi dari penurunan resistensi vaskuler
sistemik serta peningkatan frekuensi denyut jantung.
Preload meningkat sebagai akibat bertambahnya volume
plasma yang terjadi pada minggu ke 10-20.
b. Trimester 2
Sejak pertengahan kehamilan, pembesaran uterus
akan menekan vena cava inferior dan aorta bawah saat ibu
berada pada posisi terlentang. Hal itu akan berdampak
pada pengurangan darah balik vena ke jantung hingga
terjadi penurunan preload dan cardiac output yang
kemudian dapat menyebabkan hipotensi arterial.
c. Trimester 3
Selama trimester terakhir, kelanjutan penekanan
aorta pada pembesaran uterus juga akan mengurangi aliran
darah uteroplasenta ke ginjal. Pada posisi terlentang ini
akan membuat fungsi ginjal menurun jika dibandingkan
dengan posisi miring
37
7. Sistem pernafasan
a. Trimester 1
38
8. Sistem Urinaria
a. Trimester 1
39
c. Trimester 3
Penelitian Keenan dkk (1978) menemukan adanya
penurunan memori terkait kehamilan yang terbatas pada
trimester tiga. Penurunan ini disebabkan oleh depresi,
kecemasan, kurang tidur atau perubahan fisik lain yang
dikaitkan dengan kehamilan. Penurunan memori yang
diketahui hanyalah sementara dan cepat pulih setelah
kelahiran(1)
11. Sistem Pencernaan
a. Trimester 1
Timbulnya rasa tidak enak di ulu hati disebabkan
karena perubahan posisi lambung dan aliran asam
lambung ke esophagus bagian bawah. Produksi asam
lambung menurun. Sering terjadi nausea dan muntah
karena pengaruh human Chorionic Gonadotropin (HCG),
tonus otot-otot traktus digestivus juga berkurang. Saliva
atau pengeluaran air liur berlebihan dari biasa. Pada
beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makanan yang
mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita
tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual. (1)
b. Trimester 2
Seiring dengan pembesaran uterus, lambung dan
usus akan tergeser. Demikian juga dengan organ lain
seperti appendiks yang akan bergeser ke arah atas dan
lateral. Perubahan lainnya akan lebih bermakna pada
kehamilan trimester 3. (1)
a. Trimester 3
Perubahan yang paling nyata adalah adanya
penurunan motilitas otot polos pada organ digestif dan
penurunan sekresi asam lambung. Akibatnya, tonus
sphincter esofagus bagian bawah menurun dan dapat
42
B. Perubahan Psikis
1. Trimester 1 5
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa
benci dengan kehamilannya.
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil
saja.
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-
benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk
meyakinkan dirinya.
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan
selalu mendapat perhatian dengan seksama.
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan
merupakan rahasia seseorang yang mungkin akan
diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan
merahasiakannya.
2. Trimester 2 5
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan
kadar hormone yang tinggi.
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
c. Merasakan gerakan anak.
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan
kekhawatiran.
e. Libido meningkat.
f. Menuntut perhatian dan cinta.
43
DAFTAR PUSTAKA