Anda di halaman 1dari 3

Vitamin B Kompleks

Vitamin B kompleks seringkali digunakan oleh klinisi untuk pasien dengan defisiensi
vitamin B. Defisiensi vitamin B dapat disebabkan oleh malnutrisi, alcohol use
disorder, luka bakar, penuaan, serta malabsorpsi yang dapat disebabkan oleh gastritis
atrofi dan tindakan operatif dimana sebagian intestinal diangkat. Suatu uji klinis juga
melaporkan bahwa suplementasi vitamin B kompleks dapat membantu
menghilangkan gejala pada pasien dengan polineuropati alkoholik.
Vitamin B kompleks adalah suatu grup dari beberapa vitamin B, yang berperan
sebagai kofaktor enzim atau prekursor, pada berbagai proses metabolisme asam
amino dan karbohidrat.
Vitamin B kompleks terdiri dari gabungan dua atau lebih vitamin B yang dapat
meliputi B1 (Tiamin), B2 (Riboflavin), B3 (Niacin), B5 (Asam pantotenat), B6
(Piridoksin), B9 (Asam folat), dan B12 (Kobalamin).

1. Indikasi dan Dosis


Indikasi utama suplemen vitamin B kompleks adalah untuk seseorang yang
mengalami defisiensi vitamin B. Defisiensi vitamin B dapat disebabkan oleh
berbagai hal seperti kondisi malnutrisi, alkoholisme (alcohol use disorder),
luka bakar, penuaan, dan malabsorpsi yang disebabkan oleh atrofi gaster atau
tindakan operatif. Vitamin B kompleks dapat diberikan secara parenteral
sebagai dosis awal, kemudian dapat dilanjutkan per oral.
Dosis parenteral dewasa adalah 0,25 - 2 mL secara intramuskular atau injeksi
intravena perlahan. Dapat diberikan sebanyak 2-3 kali per minggu. Pemberian
dosis tinggi, hendaknya dilarutkan menggunakan infus.
Sediaan per oral, diberikan tablet sehari sekali dengan atau tanpa makanan.
Penggunaan Lain
Vitamin B kompleks dilaporkan menurunkan risiko penyakit Parkinson.
Namun penggunaannya secara klinis masih membutuhkan studi lebih lanjut.
Suatu studi melaporkan pemberian suplemen vitamin B kompleks dapat
membantu penyembuhan luka periodontal. Pada studi ini, dosis vitamin B
kompleks yang digunakan adalah 50 mg tiamin,riboflavin, niacin, d-calcium
pantothenate, dan pyridoxine, ditambah dengan 50 mcg d-biotin dan
cyanocobalamin, serta 400 mcg asam folat.
2. Farmakologi
Farmakologi vitamin B kompleks adalah keterlibatan vitamin tersebut dalam
metabolisme karbohidrat dan asam amino.
a. Farmakodinamik
Kekurangan salah satu dari delapan jenis vitamin B, akan mengganggu
proses metabolisme. Karenanya, untuk mencapai hasil terbaik, semua jenis
vitamin B semestinya dikonsumsi secara cukup. Hal inilah yang
menjadikan suplemen vitamin B kompleks diproduksi, dan
direkomendasikan sebagai pelengkap nutrisi, bagi seseorang yang tidak
dapat memenuhi kebutuhan vitamin B melalui diet harian.
Vitamin B kompleks berperan dalam remetilasi homosistein menjadi
metionin yang kemudian akan mengalami adenosilasi menjadi S-
adenosylmethionine. S-adenosylmethionine adalah donor methyl utama
pada berbagai reaksi biokimia, termasuk pada sintesis neurotransmitter
monoaminergik. Vitamin B kompleks juga berperan dalam aktivasi jalur
siklik GMP-Nitrit Oksida, menurunkan kadar glutamat intraselular dan
NF-Kb, serta memperbaiki konduksi aksonal.
b. Farmakokinetik
Vitamin B kompleks bersifat larut dalam air sehingga mudah diabsorpsi
oleh usus, tidak disimpan dalam tubuh, dan sisa vitamin yang tidak
diperlukan tubuh akan dikeluarkan melalui urine
Absorpsi
Kandungan vitamin B dalam vitamin B kompleks mayoritas diserap di
usus halus. Khusus vitamin B12, penyerapannya memerlukan faktor
intrinsik yang diproduksi oleh sel-sel parietal gaster yang dikeluarkan
bersama dengan asam lambung.
Konsentrasi puncak vitamin B kompleks dalam plasma darah tercapai
dalam waktu 2‒6 jam setelah konsumsi per oral, dan 40 menit pada
pemberian intramuskular.
Distribusi
Vitamin B kompleks terdistribusi ke dalam peredaran darah dan jaringan
tubuh, termasuk ke dalam ASI.
Metabolisme
Vitamin B kompleks dimetabolisme di hepar.
Eliminasi
Vitamin B kompleks dieliminasi sebagian besar ke urine dalam bentuk
metabolitnya.
3. Efek Samping dan Interaksi Obat
Efek samping vitamin B kompleks pada umumnya jarang timbul. Kandungan
pyridoxine pada vitamin b kompleks dilaporkan berinteraksi dengan levodopa.
Efek Samping
Efek samping vitamin B kompleks jarang ditemukan. Beberapa efek samping
yang mungkin terjadi adalah diare ringan, polisitemia vera, thrombosis
vaskular perifer, dan syok anafilaktik. Rasa tidak nyaman atau nyeri juga
dapat dirasakan pada pemberian intramuskular.
Interaksi Obat
Kandungan pyridoxine pada vitamin B kompleks dilaporkan menyebabkan
penghancuran perifer dari levodopa sehingga mengurangi efektivitasnya.
4. Kontraindikasi dan Peringatan
Kontraindikasi vitamin B kompleks adalah jika terdapat riwayat alergi
dengan obat ini, atau komponennya.
Kontraindikasi
Vitamin B kompleks dianggap cukup aman dikonsumsi. Kontraindikasi
penggunaan vitamin B kompleks adalah apabila pasien memiliki riwayat
alergi dengan obat ini atau komponennya.

Anda mungkin juga menyukai