PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini sering di perbincangkan macam, jenis, serta fungsi, bahkan
sumber dari mana vitamin itu diperoleh. Masyarakat awam yang belum mengerti
tentang vitamin sering kali tidak memperhatikan pola makannya setiap hari.
Mereka tak menyadari akan bahaya kekurangan serta kelebihan vitamin itu.
Maka vitamin sangat berpengaruh pada kesehatan seseorang karena bila
kekurangan bahkan kelebihan vitamin dampaknya sangat merugikan manusia itu
sendiri.
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul
kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak
dapat dihasilkan oleh tubuh. Meski sebagian besar vitamin itu bisa dibuat oleh
berbagai tanaman dan hewan tertentu, tapi tidak ada tanaman dan hewan yang
telah menunjukkan kemampuannya untuk memproduksi B12. Sumber eksklusif
dari vitamin ini adalah mikroorganisme kecil misalnya bakteri, ragi, jamur dan
ganggang. Dengan demikian pemenuhan kebutuhan vitamin B12 oleh hewan dan
manusia hanya dapat dicukupi dengan memanfaatkan mikroorganisme penghasil
vitamin B12 secara fermentasi. Pada tataran industry, Pseudomonas denitrificans
adalah salah satu jenis bakteri yang banyak digunakan dalam industri vitamin
B12 (Martens dkk, 2002). Namun demikian, produktivitas vitamin B12 oleh
bakteri tersebut secara fermentatif masih rendah (Martens dkk, 200) sehingga
perlu adanya upaya lain agar produktivitas vitamin B12 dapat meningkat
B. TUJUAN
Mempelajari proses produksi vitamin B 12 dengan mikroba
Pseudomonas denitrificans dan pengukuran produktivitas menggunakan
mutagen N-methyl-N.-nitro-N-nitrosoguanidine (NTG)
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan, dapat dirumuskan
permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana proses produksi vitamin B 12 dengan mikroba Pseudomonas
denitrificans?
2. Bagaimana kondisi optimal masing-masing tahapan proses produksi
vitamin B 12?
3. Bagaimana cara pengukuran produktivitas vitamin B 12 dengan mutagen
mutagen N-methyl-N.-nitro-N-nitrosoguanidine (NTG)?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. VITAMIN B12
A.1. Definisi Vitamin B12
Vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang
dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh
untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Vitamin ada 2 macam
yaitu larut dalam lemak ( A,D,E dan K) serta vitamin yang larut dalam air ( B
kompleks dan C) yang masing-masing memiliki peranan penting. Buah-
buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal
tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh
melalui suplemen makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula
memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi,
tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin
dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan
maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak
dapat digantikan oleh senyawa lain. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak
boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada
tubuh.
KHPO
(NH)SO
Natrium sitrat.2HO
2) Alat :
Tabung Reaksi
Pengaduk
Erlenmeyer
Penangas Kocok
pH meter
Autoklaf
Spektrofotometer
B. SINTESIS VITAMIN B12
Sintesis vitamin B12 pertama dilaporkan oleh Albert Eschenmoser dan
Robert Burns Woodward, dan menjadi salah satu prestasi klasik dalam
sintesis organik. Pada defisiensi vitamin B12 sebagian besar folat dalam tubuh
terperangkap secara irreversible sebagai turunan metilnya, sehingga tidak
tersedia cukup banyak FH, bebas untuk melaksanakan reaksiyang secara
normal diikutinya. Dengan demikian defisiensi vitamin B12 mencetuskan
defisiensi folat engan mekanisme yang dikenal sebagai methyl trap theory.
1) Sintesis Ring A
3) Sintesis Ring D
4) Penggabungan Ring AD
5) Penyempurnaan Ring AD
6) Sintesis Ring B
7) Penggabungan Ring BC
8) Penggabungan Ring AD BC
9) Penyempurnaan
10) Penyempurnaan Akhir
C. PENGUKURAN KURVA PERTUMBUHAN DENGAN Pseudomonas
denitrificans
1) Koloni yang dipilih dari biakan di media LB agar diinokulasikan ke dalam
tabung reaksi yang berisi media LB 5 mL,
2) lalu diinkubasi dalam penangas kocok pada kecepatan 200 rpm dan suhu
30C selama 24 jam.
3) Kultur sel ini kemudian dipindahkan dalam tabung-tabung Erlenmeyer
yang berisi media LB 10 mL sehingga rapatan optik sel pada panjang
gelombang 600 nm (OD600) media mencapai 0,01.
4) lalu diinkubasi dalam penagas kocok pada kecepatan 200 rpm dan suhu
30C.
5) Rapatan optik sel OD600 media dan absorbansi vitamin B12 dalam media
pada λ=360 nm diukur dengan spektrofotometer (Shimadzu UV-160A)
setiap 12 jam selama 11 hari. Nilai absorbansi vitamin B12 tersebut
dikonversikan ke satuan ppm dengan persamaan yang di dapat dari kurva
standar vitamin B12 yang dibuat dengan mengukur absorbansi vitamin B
yang dilarutkan di dalam media LB dengan berbagai konsentrasi pada
panjang gelombang 360 nm (data tidak ditampilkan).
D. PERLAKUAN DENGAN NTG (N-methyl-N.-nitro-N-nitrosoguanidine)
3) Sel disuspensikan dengan buffer sitrat 0,1M (pH 5,5) yang mengandung
NTG dengan konsentrasi tertentu (lihat Hasil dan Pembahasan), kemudian
diinkubasikan di dalam penangas air kocok, selama 90 menit pada suhu
37C dengan kecepatan 160 rpm.
Perbandingan sebaran data OD600, konsentrasi vitamin B12 dalam media kultur, dan
produktivitas vitamin B12 oleh P.denitrificans sebelum dan setelah perlakuan dengan
NTG 0,1 mg/mL
Simpangan baku konsentrasi vitamin B12 di dalam media kultur untuk koloni-
koloni yang telah diberi perlakuan dengan NTG adalah sebesar 39,05%. Nilai ini jauh
lebih besar dari simpangan baku konsentrasi vitamin B12 dari koloni yang tidak
diberi perlakuan, yaitu sebesar 7,68%. Dengan demikian adanya perubahan
produktivitas vitamin B12 dari galur yang telah diperlakukan dengan NTG, karena
adanya perubahan konsentrasi vitamin B12 dalam kultur media. Hal ini menunjukkan
bahwa perlakukan NTG pada sel dimungkinkan memberikan efek yang besar pada
kemampuan sel dalam mensintesis vitamin B12.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari percobaan produksi vitamin B12 dapat disimpulkan bahwa vitamin B12
dapat diproduksi dari Pseudomonas Denitrificans dengan melalui beberapa tahap
yaitu pengukutan kurva pertumbuhan, perlakuan dengan NTG, dan pengukuran
produktivitas vitamin B12. Kondisi optimal dalam percobaan pembuatan vitamin B12
yaitu pada saat hari ke-8 sampai hari ke-9. Karena pada saat itu produksi vitamin B
12 mencapai hasil maksimum. Sedangkan untuk mengukur produktivitas vitamin B
12 dengan NTG dapat dilakukan dengan cara membandingkan jumlah sel saat tanpa
perlakuan dan jumlah sel saat diberi perlakuan dengan NTG.
5.2. Saran
1. Alat yang digunakan harus dalam keadaan steril.
2. Saat pengukuran dengan spektrofotometri harus teliti agar hasilnya maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Yus. 2013. Produksi Vitamin B12 oleh Pseudomonas dan Propionibacterium
sp. Tersedia : https://www.slideshare.net/YusEfendi1/produksi-vitamin-b12-
oleh-pseudomonas-dan-propionibacterium-spp, diakses pada tanggal 12
November 2017, pukul 00.03 WIB.
Rizal, Arradi Nur, dkk. 2015. Vitamin B12 : How It’s Made. Tersedia :
http://zywielab.com/vitamin-b12-how-its-made#sthash.9oG9LDTi.dpbs,
diakses pada tanggal 12 November 2017, pukul 23.30 WIB.