yaitu 2 mikro-gram per hari. Fungsi vitamin B12 adalah membantu bekerjanya enzim
vitamin B12 yang ditemukan pada sistem syaraf pusat dan otak. Hal tersebut merupakan alasan
mengapa kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kelainan darah seperti macrocytos dan
anemia pernisiosa serta kerusakan syaraf seperti alzeimer. Perbedaan vitamin B12 dengan
vitamin dan koenzim lainnya adalah strukturnya sangat kompleks. Hal ini juga
diekspresikan lebih dari tiga puluh gen untuk sintesis lengkap secara de novo.
Keunikan lainnya, vitamin B12 tidak dapat diproduksi oleh organisma eukariotik dan
hanya diproduksi oleh beberapa mikroorganisma prokariotik, diantaranya E. coli dan Ps.
Denitrificans, Ps. denitrificans merupakan bakteri gram negatif yang bersifat obligat aerob dan
senyawa-senyawa intermedietnya antara urogen III dan asam kobirinat menjadi sangat sensitif
terhadap oksigen. Bakteri aerob pensintesis kobalamin mengembangkan sistem penting yang
dari urogen III ke asam kobirinat tanpa dikeluarkan kedalam sitoplasma sehingga kontak
Warna merah vitamin B12 merupakan salah satu pigmen alami dalam kehidupan seperti
warna hijau pada klorofil. Semua pigmen alami diturunkan secara biosintesis dari
urophorpirinogen III yang terdiri dari delapan molekul asam 5-aminolevulinat (ALA), yang
berpasangan dua-dua untuk menghasilkan empat molekul porfobilinogen (PBG) (Erliandri, I.,
Vitamin B12 (kobalamin) mempunyai struktur cincin yang kompleks (cincin corrin) dan
serupa dengan cincin porfirin, yang pada cincin ini ditambahkan ion kobalt di bagian
tengahnya. Perbedaan vitamin B12 dengan vitamin dan koenzim lainnya adalah strukturnya
sangat kompleks. Hal ini juga menggambarkan banyaknya tahapan biosintesis dengan
melibatkan banyak enzim yang diekspresikan lebih dari tiga puluh gen untuk sintesis lengkap
secara de novo.
VITAMIN B12
vitamin B12 tidak terdapat dalam tanaman kecuali bila tanaman tersebut terkontaminasi vitamin
B12 tetapi tersimpan pada binatang di dalam hati tempat vitamin B12 ditemukan dalam bentuk
Vitamin B12 merupakan kebutuhan pokok manusia dalam jumlah yang sangat kecil
Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani.
Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan
defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar
satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak
memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai
atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan vitamin B12.
Semua vitamin B12 alami diperoleh sebagai hasil sintesis bakteri, fungi atau ganggang.
Sumber utama didapatkan dari makanan protein hewani yang memperolehnya dari hasil
sintesis bakteri di dalam usus, hati, ginjal, disusul oleh susu, telur, ikan, keju, dan daging.
Terdapat pada daging, susu, dan ikan, tidak pada produk tumbuhan atau yeast. Vitamin B12 ada
dalam sayuran apabila terjadi pembusukan atau pada sintesis bakteri. Dalam sayuran terutama
sekali sebagai sianokobalamin. Kemudian ditemukan juga salah satu jalur biosintetis dari
vitamin B12 ini pada jalur oksigen dependen pada organisme yang dikenal dengan Ps.
Denitrificans.
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan
cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan
mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme
sel-sel tulang.
Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu
pembentukan sel-sel darah merah. Vitamin B12 diperlukan dalam fungsi normal metabolisme
semua sel, terutama sel-sel saluran pencernaan, sumsum tulang, dan jaringan saraf.
Fungsi vitamin B12 adalah membantu bekerjanya enzim methionine synthase dan 5-
pada sistem syaraf pusat dan otak. Hal tersebut merupakan alasan mengapa kekurangan vitamin
B12 dapat menyebabkan kelainan darah seperti macrocytos dan anemia pernisiosa serta
Reaksi metionin sintetase melibatkan asam folat. Gugus metil 5-metil tetrahidrofolat
memberikan gugus metil ke hemosistein. Produk akhir adalah metionin, vitamin B12, H4 folat
yang dibutuhkan utnuk pembentukan poliglutamilfolat dan 5,10 -metil-H4 folat yang
merupakan faktor timidilat sintetase dan akhirnya untuk sintesis DNA. Terjadinya anemia
megaloblastik pada kekurangan vitamin B12 dan folat terletak pada peranan vitamin B12 dalam
dalam ileum yang memerlukan pengikatan vitamin B12, suatu glikoprotein yang sangat spesifik
yaitu faktor intrinsik yang disekresi sel-sel parietal pada mukosa lambung.. Setelah diserap
vitamin B12 terikat dengan protein plasma, transkobalamin II untuk pengangkutan ke dalam
jaringan. Vitamin B12 disimpan dalam hati terikat dengan transkobalamin I. Koenzim vitamin
merupakan koenzim dalam konversi hemosistein menjadi metionin dan juga konversi
konversi metilmalonil Co-A menjadi suksinil Co-A. (Douglas B.E, McDaniel D.H, and
defisiensi vitamin B12 akan mengganggu reaksi metionin sintase . Anemia megaloblastik terjadi
akibat terganggunya sintesis DNA yang mempengaruhi pembentukan nukleus pada ertrosit
yang baru . Keadaan ini disebabkan oleh gangguan sintesis purin dan pirimidin yang terjadi
Kelainan neurologik yang berhubungan dengan defisiensi vitamin B12 dapat terjadi sekunder
sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan
Gejala kekurangan / defisiensi vitamin B12 lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi
belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin
B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada regenerasi syaraf peripheral,
mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.
Defisiensi vitamin B12 jarang terjadi karena kekurangan dalam makanan, akan tetapi
sebagian besar sebagai akibat penyakit saluran pencernaan atau pada gangguan absorpsi dan
transportasi. Karena vitamin B12 dibutuhkan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktifnya,
salah satu gejala kekurangan vitamin B12 adalah anemia karena kekurangan folat. Anemia
pernisiosa terjadi pada atrofi lambung yang menyebabkan berkurangnya sekresi faktor
intrinsik. Separuh dari kejadian ini bersifat keturunan dan selebihnya karena proses menua
Kekurangan vitamin B12 menimbulkan dua jenis sindroma. Gangguan sintesis DNA
sel-sel, terutama sel-sel yang cepat membelah. Sel-sel membesar (megaloblastosis), terutama
prekursor eritrosit dalam sum-sum tulang, dan sel-sel penyerap pada permukaan usus.
Megaloblastosis menyebabkan anemia megaloblastik, glositis, serta gangguan saluran
pencernaan berupa gangguan absorpsi dan rasa lemah. Sindroma kedua berupa gangguan
saraf yang menunjukkan degenerasi otak, saraf mata, saraf tulang belakang dan saraf periper.
Tanda-tandanya adalah mati rasa, kesemutan, kaki terasa panas, kaku, dan rasa lemah pada
kaki. Kekurangan vitamin B12 lebih banyak terjadi pada orang tua karena pola makan yang
Ari Agung. 2002. Pengaruh Perbaikan Gizi Kesehatan Terhadap Produktivitas Kerja.
Surabaya : Patria UNTAG Surabaya
Anonim. 2008. Vitamin Yang Larut Dalam Air. www.mft.wur.nl. Diakses : 18 Oktober
2008.
Douglas B.E, McDaniel D.H, and Alexander J.J. 1983. Concepts and Models of
Inorganic Chemistry. Second edition. Canada : John Wiley and Sons.Inc Canada
Erliandri, I., dan Herianto, G. 2007. Produksi Vitamin B12 dengan Galur Ps.
Denitrificans pCP19gCA (Rekombinant Strain). Jurnal Saint dan Teknologi BPPT.
www.iptek.net.id. Diakses : 18 Oktober 2008.