Anda di halaman 1dari 5

ANEMIA MEGALOBLASTIK

Anemia megaloblastik adalah sekelompok anemia dengan eritroblas dalam sumsum tulang
yang menunjukkan kelainan yang khas pematangan inti terlambat relatif terhadap pematangan
sitoplasma.

Sel megaloblas adalah sel prekursor eritrosit dengan bentuk sel yang besar disertai adanya
kesenjangan pematangan sitoplasm dan inti, dimana sitoplasma maturasinya normal tetapi inti
besar dengan susunan kromosom yang longgar.

Defek yang mendasari yang menyebabkan pematangan inti yang tidak sinkron adalah
sintesis DNA yang tidak sempurna dan ini biasanya disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 atau folat.

Patogenesis

Anemia megaloblastik disebabkan oleh terjadinya defisiensi vitamin B12 dan folat, dimana vitamin
B12 dan asam folat berfungsi sebagai :

a. Dalam pembentukan DNA inti sel


b. Khusus untuk vitamin B12 penting dalam pembentukan myelin

Akibat gangguan sintesis DNA pada eritroblas ini maka :

a. Maturasi inti lebih lambat sehingga kromatin lebih longgar


b. Sel menjadi lebih besar karena pembelahan sel lambat

Etiologi

 Defisiensi vitamin B12


 Defisiensi folat
 Kelainan metabolisme vitamin B12 atau folat (misalnya defisiensi transkobalamin, nitrogen
oksida, obat anti folat)
 Defek sintesis DNA lainnya
- Defisiensi enzim kongenital (misal asiduria orotic)
- Defisiensi enzim yang didapat (misal alkohol, terapi dengan hisroksiurea, sitosin
arabinosa)

Fungsi Biokimawi

Vitamin B12 merupakan koenzim untuk dua reaksi biokimia dalam tubuh :

1. Sebagai metil B12 merupakan kofaktor untuk metionin sintase, enzim yang bertanggung
jawab untuk metilasi homosistein menjadi metionin menggunakan metil tetrahidrofolat
(metil THF) sebagai donor metil
2. Sebagai deoksiadenosil B12 (Ado B12) membantu dalam konversi metilmalonil koenzim A
(KoA) menjadi suksinil KoA
Asam folat (pteroiglutamat) adalah senyawa induk untuk sekelompok besar senyawa yaitu folat.
Manusia tidak dapat mensintesis struktur folat dan karena itu memerlukan folat yang sudah
terbentuk sebagai vitamin.

Absorpsi, pengangkutan, dan fungsi

Folat dari makanan diubah menjadi metil THF selama absorpsi melalui usus kecil bagian atas.
Begitu berada di dalam sel, folat  folat poliglutamat. Protein pengikat folat terdapat pada
permukaan sel termasuk enterosit dan memfasilitasi masunya folat tereduksi ke dalam sel.

Folat dalam berbagai reaksi biokimia dalam tubuh yang melibatkan pemindahan satu unit
karbon, dalam perubahan antara asam amino dan serin menjadi glisin atau dalam sintesis prekursor
purin DNA.
Dasar Biokimiawi Anemia Megaloblastik

DNA dibentuk oleh polimerasi empat deoksiribonukleosida trifosfat. Defisiensi folat


diperkirakan menyebabkan anemia megaloblastik dengan menghambat sintesis thymidylate, suatu
langkah pembatas laju dalam sintesis DNA dimana timidin monofosfat (TMP) disintesis. Reaksi ini
memerlukan 5,10-metilen THF poliglutamat sebagai koenzim.

Semua sel tubuh, termasuk sel-sel sumsum tulang, menerima folat dari plasma sebagai metil
THF. B12 diperlukan dalam konversi metil THF menjadi THF, suatu reaksi dimana homosistein
mengalami metilasi menjadi metionin. THF adalah suatu substrat untuk sintesis folat poliglutamat di
dalam sel.

Tetrahidrofolat dapat membawa fragmen-fragmen satu karbon yang melekat pada N-5
(gugus formil, formimino, atau metil), N-10 (formil), atau jembatan N-5-N-10 (gugus metilen). Titik
masuk utama untuk fragmen satu karbon ke dalam folat adalah metilen tetrahidrofolat. Yang
dibentuk oleh reaksi glisin, serin, dan kolin dengan tetrahidrofolat.6

Metilasi deoksiuridin monofosfat (dUMP) menjadi timidin monofosfat (TMP), yang dikatalis
oleh timidilat sintase, esensial untuk membentuk DNA. Fragmen satu karbon metilen-tetrahidrofolat
direduksi menjadi gugus metil disertai dengan pembebasan dihidrofolat yang kemudian direduksi
kembali menjadi tetrahidrofolat oleh dihidrofolat reduktase.6

Defisiensi folat dianggap menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik dengan


menghambat sintesis timidilat, yaitu suatu tahap membatasi kecepatan sintesis DNA yang pada
tahap ini disintesis timidin monofosfat, karena reaksi ini memerlukan 5,10 metilen THF poliglutamat
sebagai enzim. Gangguan metionin sintase pada defisiensi vitamin B12 menyebabkan penimbunan
metil tetrahidrofolat . Oleh karena itu, terdapat defisiensi fungsional folat sebagai efek sekunder dari
defisiensi B12. Defisiensi asam folat itu sendiri atau defisiensi vitamin B12 yang menyebabkan
defisiensi fungsinal asam folat, mempengaruhi sel yang cepat membelah karena sel ini sangat
membutuhkan timidin untuk membentuk DNA. Secara klinis defisiensi ini mempengaruhi sumsum
tulang dan menyebabkan anemia megaloblastik

Penyebab defisiensi folat

- Diet yang tidak memedai (sering).


Misalmya : alkoholisme
- Malabsorpsi
- Penggunaan berlebihan
- Obat : antikonvulsan, sulfasalazin
- Penyebab langka. Misalnya anemia klink anemian hemolitik.
- Campuran : penyakit hati, alkoholisme

Penyebab defisiensi kobalamin

- Anemia pernisioasa
- Defisiensi berat karena vegetarian yang tidak mengandung B1
- Ketidaknormalan atau kekurangan faktor intrinsik yang bersifat kongenital
biasanya bermanifestasi pada usia 2 tahun pada saat cadangan B12 yang berasal
dari rahim Ibu teklah habis terpakai.
- Defisiensi derajat lebih ringan lagi karena kurangnya asupan B12, malabsorpsi B
dari makanan, khusus pada orang tua

Gambaran Klinis

terdapat beberapa manifestasi antara lain:


1. Anemia karena eritropoesis yang inefektif
2. Ikterus ringan akibat pemecahan hemoglobin meninggi karena usia eritrosit memendek.
3. Glositis (lidah bengkak, merah) stomatitis, singularis, gejala-gejala syndrom malabsorbsi
ringan
4. Purpura trombositopenik karena maturasi mengakariosit terganggu.

Diagnosis

Anemia megaloblastik dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan klinik dimana terjadi anemia,
makrositer pada daerah tepi yang disertai sel megaloblast dalam sumsum tulang.

Pada defisiensi B12 dijumpai gejala neurologik, sedangkan pada defisiensi asam folat tidak dijumpai
gejala neurologik

Anda mungkin juga menyukai