Anda di halaman 1dari 21

Dasar-dasar Kesehatan

Matra Udara
Yusi Rizky N.
1610211051
Definisi Atmosfer
• Atmosfer adalah lapisan udara yang terdiri dari campuran
gas-gas yang menyelimuti bumi. Gas-gas yang terdapat
pada atmosfer adalah nitrogen (N2) 78,9%, Oksigen (O2)
20.95%, argon (0.93%), karbondioksida (CO2) 0.03%,
helium, H2 dan lain-lain.
Pembagian Atmosfer
Berdasar Sifat-sifatnya

1)Lapisan Troposfer
• Lapisan yang paling tipis
• terletak dari permukaan bumi sampai ke ketinggian 10­12 km.
• Sifat-sifat troposfer :
suhu berubah-ubah, arah dan kecepatan angin berubah-ubah,
ada uap air dan hujan, serta ada turbulensi.
• sifat troposfer yang sering berubah-ubah kurang ideal untuk
penerbangan; tetapi pada kenyataannya banyak penerbangan
dilakukan di lapisan ini, sehingga kemungkinan bahaya
penerbangan menjadi lebih besar.
• 2)Lapisan Stratosfer
• Lapisan stratosfer terbentang di atas lapisan troposfer
sampai ke ketinggian 50­80 km. Kedua lapisan ini
dipisahkan oleh lapisan tropopause. Sifat-sifat stratosfer :
suhu tetap walaupun ketinggian berubah yaitu ­55°C, tidak
ada uap air dan turbulensi. Oleh karena sifat-sifat
stratosfer lebih stabil dibandingkan dengan troposfer,
maka stratosfer ini sebenarnya adalah tempat yang ideal
untuk kegiatan penerbangan.
• 
• 3)Lapisan lonosfer
• Lapisan ionosfer terbentang dari atas stratosfer sampai ke
ketinggian antara 600-1.000 km. Pada lapisan ini udara
sangat renggang dan terjadi reaksi fotokhemis dan
fotoelelektris, sehingga atom-atom dan molekul-molekul
gas ada yang menerima muatan listrik, menjadi ion-ion.
Oleh karena pembentukan ion-ion inilah maka terjadi
panas yang tinggi sehingga suhu udara di sini sampai
2.000°C.
• 4)Lapisan Eksosfer
• Lapisan Eksosfer adalah lapisan atmosfer yang paling atas,
di sini gas-gas tidak kontinu lagi hubungan molekulnya;
atom-atom dan molekul-molekul gas membentuk pulau-
pulau udara yang satu sama lain dipisahkan oleh ruang
hampa. Oleh karena sifat inilah maka lapisan ini dibedakan
dengan ketiga lapisan di atas. Ketiga lapisan atmosfer yang
berada di bawah eksosfer disebut pula atmosfer, sedang
eksosfer disebut outer atmosfer.
• Atmosfer juga dapat dibagi berdasarkan zona fisiologis,
menjadi :
• 
• Physiological zone : faal normal, ketinggial sea level – 10.000 kaki. Manusia
dapat beraktivias tanpa alat bantu
• 
• Physiological defficent : 10.000 kaki – 50.00 kaki diperlukan alat bantu
untuk hidup dan beraktifitas
• 
• Space ezuivalent zone : > 50.000 kaki
• 1)Physiological Zone
• Daerah ini terbentang dari permukaan bumi sampai ke ketinggian 10.000 kaki. Di
daerah ini orang praktis tidak mengalami perubahan faal tubuhnya, kecuali daya
adaptasi gelapnya saja yang memanjang bila berada pada ketinggian lebih dari
5.000 kaki.
• 2)Physiological Defficient
• Di daerah ini orang akan mengalami kekurangan fisiologi atau mengalami kelainan
faal tubuh berupa hipoksia, tetapi masih dapat ditolong dengan pemberian
oksigen saja. Daerah ini terbentang dari ketinggian 10.000 kaki sampai 50.000 kaki.
• 3)Space equivalent zone
• Atmosfer di atas 50.000 kaki dinamakan space equivalent zone, karena di sini orang
akan mengalami hipoksia berat dan pertolongan atau perlindungan sama seperti di
ruang angkasa.
• Tekanan Atmosfer
• Tekanan atmosfer atau tekanan barometer pada
permukaan laut sebesar 1 atm (14.7 psi atau 760 mmHg.
Semakin tinggi tingkatan udara maka tekanan atmosfer
akan semakin menurun sehingga tekanan barometer pun
turun.
• Suhu Atmosfer
• Semakin tinggi maka suhu atmosfer akan sekain rendah.
Pada troposfer suhu akan mengalami penurunan sebesar
2oC setiap 300 m dengan suhu terendahnya -55oC. Pada
stratosfer suhu atmosfer tetap -55oC. Pada ionosfer dapat
mencapai 2.000oC.
• Radiasi Atmosfer
• Semakin tinggi atmosfer maka radiasi akan semakin tinggi.
Sebagian besar radiasi akan di serap kembali oleh atmosfer
dan ozon sehingga pada permukaan bumi efek dari radiasi
tidak akan membahayakan.
• Pengaruh Ketinggian Pada Faal Tubuh Perubahan sifat atmosfer
pada ketinggian :
• 
• Tekanan parsial oksigen turun, dapat menyebabkan hipoksia
• 
• Tekanan barometer akan semakin turun sehingga dapat menyebabkan
dysbarism
• 
• Semakin tinggi maka suhu pada atmosfer akan semakin turun
• 
• Radiasi akan semakin meningkat dengan ketinggian
Pengaruh Ketinggian Pada Faal Tubuh

• Ada empat perubahan sifat atmosfer pada ketinggian yang dapat


merugikan faal tubuh khususnya dan kesehatan pada
umumnya, yaitu :
1) Perubahan atau mengecilnya tekanan parsial oksigen di udara.
Hal ini dapat mengganggu faal tubuh dan menyebabkan hipoksia.
2) Perubahan atau mengecilnya tekanan atmosfer.
Hal ini dapat menyebabkan sindrom dysbarism.
3) Berubahnya suhu atmosfer.
4) Meningkatnya radiasi, baik dari matahari (solar radiation)
maupun dari kosmos lain (cosmic radiation).
Tugas dokter
penerbangan
• Regulasi hukum yang mengatur tentang jaminan keselamatan penerbangan
Indonesia terdapat pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang
Penerbangan (selanjutnya disebut UU Penerbangan)
• pelaksanaannya dilakukan oleh pemerintah melalui Balai Kesehatan
Penerbangan, yang berada dibawah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kementerian Perhubungan.
• Sebagaimana ditentukan dalam UU Penerbangan Pasal 59 bahwa setiap
personil penerbangan wajib melakukan pemeriksaan kesehatan secara
berkala.
• Setelah diadakan pemeriksaan lengkap, maka dokter akan menentukan
apakah penerbang layak atau tidak menjalankan tugas. Ditandai dengan
keluarkan sertifikat kesehatan.
• Sertifikas kesehatan akan berlaku untuk 6 bulan kedepan.
Pendahuluan
• Tempat dilaksanakannya pemeriksaan : balai kesehatan
penerbangan
• Dokter penerbangan menurut ICAO (International Civil
Aviation Organization) Dalam Manual of Civil Aviation
Medicine yaitu dokter yang telah mengikuti dan lulus
dalam pendidikan khusus kedokteran penerbangan
• Seorang dokter penerbangan harus memiliki kualifikasi
kedokteran penerbangan serta sertifikat “Flight
Surgeon”.
Tugas dokter penerbangan
• Pemeriksaan terhadap para personil penerbang
1. KU, BB, TB
2. Tanda vital
3. Pemeriksaan wajah, hidung, mulut, mata, kulit
4. Pemeriksaan telinga (test pendengaran )
5. Test penglihatan (test ketajaman serta test ishihara)
6. EKG*
7. Pemeriksaan thoraks (jantung dan paru)
8. Test urin dan sistem kemih
9. Pemeriksaan darah
10.Pemeriksaan psikiatri dan saraf
Tugas dokter penerbangan
• Selain melakukan pemeriksaan, dokter penerbangan juga
dapat memberikan pengobatan terkait keluhan pasien
serta rujukan
• Penerbang sebagai pasien dapat menolak pengobatan
yang diberikan dokter dengan konsekuensi hasil
pemeriksaan penerbang ‘kurang fit’

Anda mungkin juga menyukai