NIM : 201904060
Kelas : R4A
BAB II
VITAMIN LARUT AIR
Studi Kasus
Kata kunci.
1. Anemia makrositik
2. Vegan
3. Makanan hewani
4. Vitamin B12
Bahan Diskusi
3. Jelaskan hubungan antara defisiensi vitamin B12 dan anemia yang dialami oleh
tuan EH.
6. Tuan EH rajin mengonsumsi tempe dan olahan rumput lain, yang merupakan
bentuk fermentasi dari kedelai. Apakah mengonsumsi tempe tidak dapat
membantu memenuhi kebutuhan vitamin B12?
7. Tuan EH sudah menjalani diet vegan sudah cukup lama, kenapa tanda-tana
defisiensi baru terlihat setelah 3 tahun?
10. Sebutkan faktor-faktor apa saja yang mampu memengaruhi kadar vitamin B12
seseorang.
11. Jelaskan bagaimana vitamin B12 dicerna termasuk bagaimana faktor intrisnik
mengatur penyerapan vitamin B12 seseorang
Jawaban
1. Vitamin B12 diperlukan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif, dan dalam
fungsi normal metabolisme semua sel, terutama sel-sel saluran cerna, sumsum
tulang dan jaringan syaraf. Vitamin B12 merupakan kofaktor 2 jenis enzim pada
manusia, yaitu metionin sintese dan metilmationil-KoA mutase. Vitamin B12
sangat penting untuk perkembangan otak, mielinisasi saraf, dan fungsi kognitif.
Vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dengan tepat. Jika
kadar vitamin B12 kurang maka akan menyebabkan nilai MCV menjadi tinggi.
Fungsi vitamin B12 adalah sebagai koenzim dalam sintesis hem untuk
hemoglobin, pembentukan sel darah merah normal.
2. Keadaan normal sebanyak kurang lebih 70% vitamin B12 yang dikonsumsi
dapat diabsorbsi. Angka ini menurun hingga 10% pada konsumsi melebihi 5x
angka kecukupan gizi (AKG). Dalam lambung kobalamin dibebaskan dari
ikatannya dengan protein oleh cairan lambung dan pepsin, kemudian segera
diikat oleh protein khusus dalam lambung. Vitamin B12 dilepas dari faktor R di
dalam duodenum yang bersuasana alkali, oleh enzim protease pankreas
terutama tripsin untuk segera diikat oleh faktor intrinsik. Proses absorbsi
dimulai dari konsumsi ke penampilan vitamin B12 dalam vena porta memakan
waktu 8-12 jam. Vitamin B12 yang terikat pada TC-2 kemudian dibawa ke
jaringan-jaringan tubuh oleh reseptor-reseptor khusus. Bila absorbsi vitamin
B12 mengalami gangguan dalam saluran cerna karena kekurangan faktor
intinsik, akibatnya baru terlihat setelah 4-10 tahun.
3. Defisiensi vitamin B12 umumnya disebabkan oleh karena kurang baiknya
sistem penyerapan. Keadaan ini adalah merupakan akibat dak terproduksinya
faktor intrinsik oleh tubuh sehingga vitamin B12 dak dapat diserap. Keadaan
defisiensi vitamin B12 dapat mengakibatkan sumsum tulang dak dapat
memproduksi sel eritrosit secara normal, keadaan ini dapat mengakibatkan daya
pengangkutan hemoglobin menjadi sangat terbatas. Karena keterbatasan
pengangkutan hemoglobin ini sehingga menyebabkan anemia yaitu
berkurangnya jumlah eritrosit (sel darah merah) dalam sirkulasi darah atau
massa hemoglobin sehingga dak mampu memenuhi fungsinya sebagai
pembawa oksigen keseluruh jaringan padahal semakin banyaknya asupan
vitamin B12 maka akan semakin pula nggi kadar hemoglobin, begitupun
sebaliknya
4. Tuan EH memilih mengganti protein hewaninya karena ingin mengurangi
risiko penyakit degenerative seperti yang pernah dialami ayahnya yaitu kanker
kolon.