Anda di halaman 1dari 14

ANEMIA DEFISIENSI BESI

dr. Cece Alfalah, Sp.A(K), M.Biomed

Epidemiologi
Insidens anemia defisiensi besi (ADB) tinggi pada bayi. Perkiraan 40-50% anak
dibawah 5 tahun di negara berkembang. Prevalens pada anak sekolah 5,5%
usia 5-8 tahun, 2,6% pada pre-adolesen. Prevalens ADB secara proporsional
berbanding terbalik dengan status ekonomi.

Peran besi dalam tubuh


Fungsi besi yang paling penting adalah dalam perkembangan sistem saraf yaitu
diperlukan dalam proses mielinisasi, neurotransmitter, dendritogenesis dan
metabolisme saraf. Kekurangan besi sangat mempengaruhi fungsi kognitif,
tingkah laku dan pertumbuhan seorang bayi. Besi juga merupakan sumber
energi bagi otot sehingga mempengaruhi ketahanan fisik dan kemampuan
bekerja terutama pada remaja. Bila kekurangan besi terjadi pada masa
kehamilan maka akan meningkatkan risiko perinatal serta mortalitas bayi.
Perhatian bahwa defisiensi besi tidak identik dengan anemia defisiensi besi.
Banyak orang memiliki suboptimal atau tidak ada penyimpanan besi, ini berarti
defisiensi besi, tetapi tidak anemia. Meskipun belum terjadi anemia, defisiensi
besi memiliki konsekuensi yang merugikan, seperti gangguan pertumbuhan dan
psikomotor pada anak; penurunan kapasitas kerja dan fungsi mental pada
orang dewasa. Anemia merupakan manifestasi akhir defisiensi besi, penyim-
panan besi sumsum tulang akan digunakan sebelum hemoglobin (Hb) mulai
menurun.

Metabolisme besi
Absorpsi besi dari makanan adalah 5-10% (1 mg) terutama terjadi di duodenum
dan bagian atas yeyunum yang merupakan kondisi asam yang membantu
penyerapan dalam bentuk fero. Tubuh mempunyai peningkatan kapasitas ab-
sorpsi yaitu pada masa pertumbuhan dan defisiensi besi. Setelah diabsorpsi,
besi diangkut dari sel mukosa ke darah yang dibawa oleh transferin untuk mem-
bentuk sel darah merah di sumsum tulang. Penyimpanan besi dalam bentuk
feritin (bentuk labil dan tersedia sebagai sumber besi) dan hemosiderin (bentuk
tidak larut yang terutama terdapat didalam makrofag). Besi dari tubuh
dikeluarkan melalui urin, feses dan keringat sekitar 1 mg setiap harinya. Sirkuit
besi normal dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Sirkuit besi normal

Etiologi
Asupan
Bayi normal memerlukan 1 mg/kg/hari, maksimal 15 mg/kg/hari, bayi berat lahir
rendah dan bayi dengan kadar Hb rendah serta terdapat kehilangan darah me-
merlukan 2 mg/kg/hari, maksimal 15 mg/kg/hari. Tabel 1 memperlihatkan
kebutuhan besi berdasarkan usia.

Tabel 1. Kebutuhan besi berdasarkan usia

Usia Kebutuhan

Usia sampai 10 tahun 10 mg/hari

Bayi cukup bulan 1 mg/kg/hari dari usia 4 bulan

BBLR 2 mg/kg/hari dari usia 2 bulan

<1000 g 4 mg/kg/hari dari usia 2 bulan

1000-1500 g 3 mg/kg/hari dari usia 2 bulan

Buku Tutor Blok 18 FK UNRI 2022 32


Kandungan besi didalam makanan
Dominasi makanan bayi baru lahir adalah susu. ASI dan susu sapi mengadung
< 1,5 mg/1.0000 kalori (0,5-1,5 mg/L). Meskipun ASI mengandung besi yang
rendah namun penyerapan besi 20-80%, sedangkan susu sapi penyerapannya
10%. Bioavaibilitas besi ASI lebih panjang daripada susu sapi, hal ini yang
menyebabkan status besi pada bayi ASI usia 6 bulan lebih baik daripada susu
formula. Usia setelah 6 bulan, ASI tidak dapat melindungi dari defisiensi besi
sehingga diperlukan asupan sumber tambahan atau obat besi untuk nutrisi besi
optimal.

Kebanyakan besi dari lingkungan sebagai larutan garam dan keasaman


lambung membantu mengubahnya menjadi bentuk yang mudah diserap.
Beberapa faktor yang mengurangi keasaman lambung (misalnya obat- obatan
histamine-2 blockers, acid pump blockers prosedur bedah vagotomi,
gastrektomi) menurunkan penyerapan besi dari sumber nonheme. Besi pada
produk dari tumbuhan dibatasi oleh kelarutan yang rendah dan adanya kelasi
natural seperti phytales. Besi heme dari sumber hewani (daging, ikan dan
unggas) paling mudah diserap dan tidak tergantung pada pH lambung,
mengandung 10-18 mg besi per 100 gram bahan makanan.

Buku Tutor Blok 18 FK UNRI 2022 33


Pertumbuhan
Pertumbuhan cepat terutama terjadi selama bayi dan pubertas. Volume darah
dan besi tubuh berhubungan secara langsung dengan berat badan. Anemia
defisiensi besi dapat terjadi kapan saja saat pertumbuhan cepat melampaui
asupan dan penyimpanan tubuh untuk mensuplai kebutuhan besi. Kandungan
besi pada bayi baru lahir adalah 75 mg/kg, jika tidak ada besi pada asupan atau
terjadi kehilangan darah, penyimpanan besi saat lahir akan habis 6 bulan pada
bayi cukup bulan dan 3-4 bulan pada bayi prematur. Penyebab tersering ADB
adalah asupan yang tidak adekuat selama pertumbuhan cepat pada masa bayi
dan kanak-kanak.

Kehilangan darah
Kehilangan darah merupakan penyebab penting ADB dapat terjadi pada prena-
tal, intranatal dan postnatal. Perdarahan yang terjadi lambat pada masa bayi
dan kanak-kanak dapat nyata maupun tersembunyi.

Penurunan absorpsi
Penurunan absorpsi akibat dari sindrom malabsorpsi secara umum seperti celi-
ac disease, bukan merupakan penyebab tersering ADB.

Anemia defisiensi besi adalah tahapan terakhir penurunan status besi yang
berlangsung lama. Spektrum status nutrisi besi dapat dibagi kedalam tiga
tahapan, yaitu:

1. Storage iron depletion

Cadangan besi menurun atau tidak ada, ditandai dengan penurunan feritin
serum, penurunan konsentrasi besi di sumsum tulang dan jaringan hati

2. Iron limited erythropoiesis (Iron deficiency without anemia)

Mengacu pada bentuk yang lebih rngan dari anemia defisiensi besi dimana Hb
tidak menurun untuk kriteria anemia, kadar Hb masih normal atau kadar normal
batas terendah. Hal ini terjadi sementara, terdapat penurunan transport besi.
Serum iron (SI) rendah, total iron binding capacity (TIBC) meningkat dengan
saturasi transferin dan feritin serum rendah.

Buku Tutor Blok 18 FK UNRI 2022 34


3. Iron deficiency anemia

Tahapan ini merupakan bentuk ADB yang lebih berat. Penyediaan besi ke
dalam sel eritroid di sumsum tulang menurun menyebabkan penurunan kadar
Hb dengan progresif anemia mikrositik hipokrom.Konsentrasi Hb rendah,
penurunan SI, saturasi transferin dan kadar feritin serum. Hal ini terlihat dari
peningkatan free erytrocyte protoporphyrin (FEP) terdeteksi anemia mikrositik
hipokrom pada sediaan darah tepi, mean corpuscular volume (MCV) , mean
corpuscular hemoglobin (MCH), mean corpuscular hemoglobin concentration
(MCHC) lebih rendah dari normal serta terdapat pelebaran red cell distribution
(RDW) meningkat.

Gambaran klinis
Anemia defisiensi besi merupakan penyakit kronis, sering asimptomatis sehing-
ga tidak terdiagnosis, terutama terjadi pada usia antara 6 bulan sampai 3 tahun
atau antara 11 sampai 17 tahun karena pada usia ini terjadi pertumbuhan cepat
dan pertambahan volume darah. Anemia ringan biasanya tidak ada gejala. Ane-
mia berat tampak pucat, rewel, anoreksia danlemah. Gejala dapat membaik
dalam beberapa hari setelah terapi besi sebelum anemia terkoreksi.
Manifestasi non-hematologik defisiensi besi merupakan kelainan sistemik yang
melibatkan multi sistem (Tabel 2).

Tabel 2. Pengaruh jaringan akibat defisiensi besi


Buku Tutor Blok 18 FK UNRI 2022 35
Buku Tutor Blok 18 FK UNRI 2022 36
Buku Tutor Blok 18 FK UNRI 2022 39
Diagnosis
 Hemoglobin menurun

 Indeks sel darah merah: mean corpuscular volume (MCV) , mean


corpuscular hemoglobin (MCH), mean corpuscular hemoglobin
concentration (MCHC) lebih rendah dari normal. Pelebaran red cell
distribution (RDW) berhubungan dengan rendahnya MCV.
 Apusan darah tepi: sel darah merah hipokrom dan mikrositik dengan
anisositosis dan poikilositosis, umumnya terjadi saat kadar Hb kecil dari 10
g/ dl
 Feritin serum: kadar feritin serum mencerminkan kadar penyimpanan besi
tubuh, kadar feritin serum kecil dari 12 ng/ml merupakan diagnostik
defisiensi besi. Kadar feritin serum dapat normal pada infeksi besi atau
parasit, keganasan atau inflamasi kronis padahal terdapat defisiensi besi.
Hal ini dapat terjadi karena feritin merupakan reaktan fase akut dan
sintesisnya meningkat pada infeksi atau inflamasi akut atau kronis.
 Besi serum dan persentase saturasi besi. Perbandingan SI/TIBC x 100%
yaitu saturasi transferin (ST) menggambarkan suplai besi ke eritroid
sumsum tulang dan sebagai penilaian terbaik untuk mengetahui pertukaran
besi antara plasma dan cadangan besi dalam tubuh. Kadar besi serum (SI)
menurun dan TIBC meningkat, bila ST <16% menunjukkan suplai besi yang
tidak adekuat dalam proses eritropoiesis.

 Free erythrocyte protoporphyrin (FEP). Tidak bergabungnya besi akibat


kegagalan suplai besi kedalam protoporfirin pada tahapan biosintesis heme
pada normoblas menyebabkan akumulasi protoporfirin dan menghasilkan
eritrosit dengan kadar FEP yang tinggi. Kadar FEP normal 15,5 ±8,3 mg/dl.
Batas tertinggi normal adalah 40 mg/ dl.

Buku Tutor Blok 18 FK UNRI 2022 40


Diagnosis banding
 Thalassemia minor
 Anemia pada penyakit kronis
Namun juga harus dipikirkan penyebab hipokrom (Tabel 3) dan mikrositik (Tabel
4). Gambar 2 memperlihatkan alur diagnosis anemia mikrositik.

Gambar 2. Alur diagnosis Anemia Defisiensi Besi.

Buku Tutor Blok 18 FK UNRI 2022 41


Tabel 3. Penyebab hipokrom

Buku Tutor Blok 18 FK UNRI 2022 42


Tabel 4. Hasil pemeriksaan laboratorium pada anemia mikrositik

Menangani anemia defisiensi besi


Penanganan anak dengan anemia defisiensi besi yaitu :
1. Mengatasi faktor penyebab.
2. Pemberian preparat besi.

Oral
1. Dapat diberikan secara oral berupa besi elemental dengan dosis 3
mg/kgBB sebelum makan atau 5 mg/kgBB setelah makan dibagi dalam 2
dosis.
2. Diberikan sampai 2-3 bulan sejak Hb kembali normal
3. Pemberian vitamin C 2 x 50 mg/hari untuk meningkatkan absorbsi besi.
4. Pemberian asam folat 2 x 5-10 mg/hari untuk meningkatkan aktifitas
eritropoiesis
5. Hindari makanan yang menghambat absorpsi besi (teh, susu murni, kuning
telur, serat) dan obat seperti antasida dan kloramfenikol.
6. Banyak minum untuk mencegah terjadinya konstipasi (efek samping
pemberian preparat besi)

Buku Tutor Blok 18 FK UNRI 2022 43


Parenteral
Indikasi:
1. Adanya malabsorbsi
2. Membutuhkan kenaikan kadar besi yang cepat (pada pasien yang menjalani
dialisis yang memerlukan eritropoetin)
3. Intoleransi terhadap pemberian preparat besi oral

Transfusi darah
Transfusi packed red cell (PRC) diberikan pada anemia berat yang memerlukan
koreksi lebih cepat didapatkan dibandingkan dengan pemberian besi secara oral
dan parenteral atau terdapat komplikasi. Transfusi ini perlu diberikan pada anak
yang lemah dan terdapat infeksi terutama dengan adanya tanda disfungsi jan-
tung kadar kadar Hb kecil atau sama dengan 4 g/dl.

Cara mencegah anemia defisiensi besi


Pendidikan
Meningkatkan pengetahuan masyarakat :
1. Gizi dan jenis makanan yang mengandung kadar besi yang tinggi dan
absorpsi yang lebih baik misalnya ikan, hati dan daging.
2. Kandungan besi dalam ASI lebih rendah dibandingkan dengan susu sapi
tetapi penyerapan/bioavailabilitasnya lebih tinggi (50%). Oleh karena itu
pemberian ASI ekslusif perlu digalakkan dengan pemberian suplementasi
besi dan makanan tambahan sesuai usia.
3. Penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya infeksi bakteri / infestasi parasit sebagai salah satu
penyebab defisiensi besi.

Buku Tutor Blok 18 FK UNRI 2022 44


Daftar Pustaka
1. Lanzkowsky P.Iron deficiency anemia. Dalam: Lanzkowsky P, Lipton JM, Fish
JD, penyunting. Lanzkowsky’s manual of pediatric hematology and oncology.
Edisi ke-6. London: Elsevier; 2016. h. 69-83.

2. Windiastuti E. Anemia defisiensi besi pada bayi dan anak. [diakses tanggal 20
Februari 2018]. Diunduh dari: http://www.idai.or.id/artikel/ seputar-kesehatan-
anak/anemia-defisiensi-besi-pada-bayi-dan-anak.

3. Iron deficiency anemia, anemia of chronic disease, sideroblastic anemias, and


megaloblastic anemias. Dalam: Kern WF, penyunting. PDQ hematology.
Canada: BC Decker; 2002. h. 49-76.

4. Provan D. Iron deficiency anaemia. Dalam: Provan D, penyunting. ABC clinical


haematology. Edisi ke-3. London: Blackwell Publishing; 2007. h. 1-5.

5. Winter WE, Bazydlo LAL, Harris NS. The molecular biology of human iron
metabolism. Lab Med. 2015;45:92-102.

6. Lokeshwar MR, Shah NK. Nutritional anemia in infancy, childhood and


adolescents. Dalam: Lokeshwar MR, Shah NK, Agarwal BR, penyunting.
Textbook of pediatric hematology and hemato-oncology. Edisi ke-1. New Delhi:
Jaypee Brothers Medical Publishers;2016. h. 100-25.

Buku Tutor Blok 18 FK UNRI 2022 45


Buku Tutor Blok 18 FK UNRI 2022 46

Anda mungkin juga menyukai