Anda di halaman 1dari 5

Soal : 

1. Why some energy drink add thiamin as its composition!


2. Why vitamin E and vitamin C known as antiaging
vitamin!
3. Explain how and why vitamin deficiency caused
anemia!tugh
Tugas blok 2.2

System endokrin dan reproduksi

“ vitamin “

Dibuat oleh :

Nama : Safira Salsabila

NIM : G1A117025

Dosen Pengajar : dr. Anggelia Puspasari,M.Biomed


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2022

Soal : 

1. Why some energy drink add thiamin as its composition!


Mengapa beberapa minuman energi menambahkan thiamin sebagai komposisinya!
Jawab :
Energi Drink (minuman berenergi) termasuk salah satu suplemen makanan yang
terdiri dari komponen multivitamin, makronutrien (karbohidrat, protein), taurin dengan atau
tanpa kafein dan biasanya ditambahkan herbal seperti ginseng, jahe, dan sebagainya dengan
bentuk sediaan cairan Obat Dalam (COD) dalam kemasan botol bervolume 150 mL, 250 mL
atau serbuk dan tablet yang dilarutkan menjadi minuman, yang dalam setiap kemasannya
mengandung energi minimal 100 kkal, serta indikasinya adalah untuk menambah tenaga,
kesegaran, stimulasi metabolisme, memelihara kesehatan dan stamina tubuh, yang diminum
pada saat bekerja keras atau setelah berolah raga.
Vitamin yang populer pada minuman berenergi adalah vitamin B atau tiamin
(Vitamin B1, aneurin) berfungsi sebagai koenzim atau membantu kerja enzim, penting dalam
metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi dari karbohidrat, lemak dan protein, mengatur
sirkulasi darah dan fungsi darah, memelihara fungsi saraf.

Sumber :

https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/156/MINUMAN-BERENERGI.html

2. Why vitamin E and vitamin C known as antiaging vitamin!


Mengapa vitamin E dan vitamin C dikenal sebagai vitamin antipenuaan!
Jawab :
Asam askorbat atau vitamin C adalah vitamin larut air yang paling mudah rusak.
Vitamin C telah menjadi subjek penting dalam bidang biokimia dan makanan. Vitamin C
berperan penting dalam menjaga kesehatan manusia. Vitamin C, juga dikenal sebagai asam
askorbat, adalah salah satu nutrisi paling aman dan paling efektif.
Vitamin ini mudah teroksidasi oleh oksigen atmosfer atau karena enzim askrobat
oksidase. Namun demikan, vitamin C merupakan antioksidan yang sangat kuat dan dapat
mencegah proses oksidasi di dalam pangan maupun dalam sistem tubuh manusia. Vitamin C
mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh, sebagai koenzim atau kofaktor. Asam askorbat
mempunyai kemampuan kuat dalam reduksinya dan bertindak sebagai antioksidan dalam
reaksi-reaksi hidroksil. Senada dengan pendapat sebelumnya. Akbari,Abolfazl et al (2016:1)
bahwa Vitamin C adalah biomolekul yang berpartisipasi dalam banyak proses biokimia. Ini
adalah nutrisi penting bagi manusia. Memiliki berbagai fungsi dalam tubuh yang kita berani
katakan membuatnya menjadi antioksidan yang sangat penting dan prooksidan.
Vitamin E (α-tokoferol) diakui sebagai antioksidan lipofilik penting pada manusia
yang melindungi lipoprotein, PUFA, membran seluler dan intra seluler dari kerusakan.
Tokoferol atau Vitamin E merupakan senyawa fenolik, dan sebagaimana umumnya senyawa
fenolik dapat menangkal radikal bebas. Vitamin E merupakan antioksidan larut lemak yang
utama, dan terdapat dalam membran sel, dimana vitamin ini mereduksi radikal bebas lipidik
lebih besar dari pada oksigen. Fungsi vitamin E yang utama adalah sebagai antioksidan di
dalam tubuh dan vitamin E dapat bertindak sebagai “scavenger” (penangkap) radikal bebas
yang masuk ke dalam tubuh atau yang terbentuk di dalam tubuh dari proses metabolisme
normal. Vitamin C dan E sebagai antioksidan dapat menghentikan reaksi berantai radikal
bebas. Awalnya, vitamin E akan menangkap radikal bebas, namun vitamin E kemudian
berubah menjadi vitamin E radikal sehingga memerlukan pertolongan vitamin C. Vitamin C
bersama-sama dengan vitamin E dapat menghambat reaksi oksidasi dengan mengikat vitamin
E radikal yang terbentuk pada proses pemutusan reaksi radikal bebas oleh vitamin E menjadi
vitamin E bebas, sehingga berfungsi kembali sebagai antioksidan. Dengan mekanisme kerja
yang berbeda tersebut, jika kedua vitamin ini digunakan akan dapat menghambat aktivitas
radikal bebas.

Sumber :

file:///C:/Users/ASUS/Documents/23582-57929-2-PB.pdf

3. Explain how and why vitamin deficiency caused anemia!


Jelaskan bagaimana dan mengapa kekurangan vitamin menyebabkan anemia!
Jawab :
a. Anemia gizi besi
Kekurangan pasokan zat gizi besi (Fe) yang merupakan inti molekul hemoglobin sebagai
unsur utama sel darah merah. Akibat anemia gizi besi terjadi pengecilan ukuran hemoglobin,
kandungan hemoglobin rendah, serta pengurangan jumlah sel darah merah. Anemia zat besi
biasanya ditandai dengan menurunnya kadar Hb total di bawah nilai normal (hipokromia) dan
ukuran sel darah merah lebih kecil dari normal (mikrositosis). Tanda-tanda ini biasanya akan
menggangu metabolisme energi yang dapat menurunkan produktivitas.
b. Anemia gizi vitamin E
Anemia defisiensi vitamin E dapat mengakibatkan integritas dinding sel darah merah
menjadi lemah dan tidak normal sehingga sangat sensitif terhadap hemolisis(pecahnya sel
darah merah). Karena vitamin E adalah faktor esensial bagi integritas sel darah merah

c. Anemia gizi asam folat

Anemia gizi asam folat disebut juga anemia megaloblastik atau makrositik; dalam hal ini
keadaan sel darah merah penderita tidak normal dengan ciri-ciri bentuknya lebih besar,
jumlahnya sedikit dan belum matang. Penyebabnya adalah kekurangan asam folat dan
vitamin B12. Padahal kedua zat itu diperlukan dalam pembentukan nukleoprotein untuk
proses pematangan sel darah merah dalam sumsum tulang.

d. Anemia gizi vitamin B12

Anemia ini disebut juga pernicious, keadaan dan gejalanya mirip dengan anemia gizi
asam folat. Namun, anemia jenis ini disertai gangguan pada sistem alat pencernaan bagian
dalam. Pada jenis yang kronis bisa merusak sel-sel otak dan asam lemak menjadi tidak normal
serta posisinya pada dinding sel jaringan saraf berubah.

Vitamin ini dikenal sebagai penjaga nafsu makan dan mencegah terjadinya anemia
(kurang darah) dengan membentuk sel darah merah. Karena peranannya dalam pembentukan
sel, defisiensi kobalamin bisa mengganggu pembentukan sel darah merah, sehingga
menimbulkan berkurangnya jumlah sel darah merah. Akibatnya, terjadi anemia.

Kebutuhan tubuh terhadap vitamin B12 sama pentingnya dengan mineral besi. Vitamin
B12 ini Bersama-sama besi berfungsi sebagai bahan pembentukan darah merah. Bahkan
kekurangan vitamin ini tidak hanya memicu anemia, melainkan dapat mengganggu sistem
saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat terjadi karena gangguan dari dalam tubuh kita sendiri
atau sebab luar. Saluran cerna akan menyerap semua unsur gizi dalam makanan, termasuk
vitamin B12. Kekurangan vitamin B12 seseorang kurang darah (anemia). ditandai dengan
diare, lidah yang licin.

e. Anemia defisiensi vitamin B6

Anemia ini disebut juga siderotic. Keadaannya mirip dengan anemia gizi besi, namun bila
darahnya diuji secara laboratoris, serum besinya normal. Kekurangan vitamin B6 akan
mengganggu sintesis (pembentukan) hemoglobin.

Sumber :

http://repository.unimus.ac.id/1770/3/BAB%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai