Anda di halaman 1dari 11

Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Menganalisis Instrumen Nontes pada dua skripsi yang berbeda dalam bidang
kependidikan.

File skripsi (judul skripsi):

1. PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN ELPSA


(EXPERIENCE,LANGUAGE, PICTURE, SYMBOLS AND APPLICATION) UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VI
SEKOLAH DASAR (Oleh Stiti Hana Pertiwi, Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung)
2. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI DARI
TEKS WAWANCARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE EXPLISIT INSTRUCTIONS TEKNIK KRONOLOGIS PERISTIWA PADA
SISWA KELAS VII I SMP NEGERI 3 UNGARAN (Oleh Bagus Mahardika,
Universitas Negeri Semarang, Semarang)

Analisis Instrumen Nontes:

1) PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN ELPSA


(EXPERIENCE,LANGUAGE, PICTURE, SYMBOLS AND APPLICATION) UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VI
SEKOLAH DASAR
Teknik dan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Observasi dalam penelitian ini
menggunakan lembar observasi yang akan diamati dan diisi oleh beberapa observer.
Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berbentuk soal pilihan ganda dan
uraian mengenai luas dan keliling bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga.
Catatan lapangan dalam penelitian ini ditulis secara rinci selama proses
pembelajarannya yang mana dalam penemuannya dapat berupa positif maupun
negatif. Dan juga peneliti menggunakan alat elektronik untuk mendokumentasikan
kegiatan pembelajaran untuk mendukung pengumpulan data, baik berupa video
maupun foto.
2) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI DARI
TEKS WAWANCARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE EXPLISIT INSTRUCTIONS TEKNIK KRONOLOGIS PERISTIWA PADA
SISWA KELAS VII I SMP NEGERI 3 UNGARAN
Teknik dan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto. Data observasi dan jurnal
kegiatan siswa yang dikelompokkan berdasarkan aspek-aspek yang diteliti. Dalam hal
ini, data observasi dan jurnal digunakan untuk memilih siswa yang mengalami
kesulitan untuk dijadikan responden dalam wawancara. Data wawancara yang
digunakan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa, sehingga dapat dicari
penyelesaiannya dalam meningkatkan kemampuan mengubah teks wawancara
menjadi narasi yang telah dilakukan. Dokumentasi foto ini akan memperkuat bukti
analisis penelitian pada setiap siklus. Selain itu data yang diambil melalui
dokumentasi foto ini juga memperjelas data yang lain yang hanya terdeskripsikan
dengan tulisan atau angka.
Resume Instrumen Nontes:

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN ELPSA (EXPERIENCE,LANGUAGE,


PICTURE, SYMBOLS AND APPLICATION) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR

(STITI HANA PERTIWI 1504675)


Dosen Pembimbing 1 Dr. Pupun Nurvani, M. Pd.
Dosen Pembimbing II Andhin Dyas Fitriani, M. Pd.
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diresume oleh Hafidzoti Khosyyah Robbani

Judul PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN ELPSA


(EXPERIENCE,LANGUAGE, PICTURE, SYMBOLS AND
APPLICATION) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VI SEKOLAH
DASAR
Peneliti STITI HANA PERTIWI 1504675

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembelajaran matematika memiliki peran yang penting dalam


Masalah menyelesaikan permasalahan matematika yang dialami oleh
peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana telah
tercantum dalam Kurikulum SD 2004 (dalam Adjie & Maulana,
2009, hlm. 2) matematika berfungsi mengembangkan kemampuan
menghitung, mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus
matematika sederhana yang diperlukan dalam kehidupan sehari-
hari melalui materi bilangan, pengukuran, dan geometri. Dalam
hal ini, pemahaman konsep merupakan hal yang penting untuk
dipelajari oleh peserta didik, karena pemahaman konsep
merupakan kemampuan awal pada peserta didik sebelum
menguasai kompetensi-kompetensi lainnya yang lebih kompleks.
B. Identifikasi Masalah 1. Kurangnya pemahaman konsep matematis
2. Belum bisa menyajikan konsep dalam berbagai bentuk
representasi
C. Pembatasan Masalah Peneliti melakukan penelitian terhadap penerapan pendekatan
pembelajaran ELPSA yang dipartisipasi oleh siswa kelas IV D di
SDN C Kota Bandung, Tahun 2019.
D. Perumusan Masalah -Bagaimanakah pelaksanaan pendekatan pembelajaran ELPSA
(Experience, Language, Picture, Symbols, and Application) dalam
pembelajaran matematika pada materi luas bangun datar kelas IV
Sekolah Dasar?
-Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep matematis poada
mata pelajaran Matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan
pendekatan pembelajaran ELPSA (Experience, Language,
Picture, Symbols, and Application)?
E. Tujuan Penelitian Untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis pada mata
pelajaran Matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran ELPSA (Experience,
Language, Picture, Symbols, and Application)
F. Manfaat Penelitian a. Sebagai sumber keilmuan bagi para pembaca tentang
bagaimana peningkatan pemahaman konsep matematis siswa
demi mendapatkan hasil yang optimal dalam pembelajaran.
b. Untuk guru: Mendorong guru agar menciptakan pembelajaran
yang melibatkan siswa berperan aktif di dalam menemukan
pengetahuannya sendiri.
c. Untuk peserta didik: Membantu dalam proses belajarnya
melalui kegiatan belajar yang melibatkan aspek kognitif dan
afektifnya secara terintegrasi.
BAB II KAJIAN TEORI

A. Hakikat Pembelajaran 1. Tujuan Praktis


Matematika di SD 2. Tujuan Kemasyarakatan
3. Tujuan Profesional
4. Tujuan Budaya
B. Pemahaman Konsep 1. Pengertian Pemahaman Konsep Matematis
Matematis 2. Indikator Pemahaman Konsep Matematis
C. Pendekatan 1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran ELPSA
Pembelajaran ELPSA 2. Komponen Pendekatan Pembelajaran ELPSA
3. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Pembelajaran ELPSA
4. Teori yang melandasi
D. Penelitian yang relevan Penelitian terdahulu yang terkait dengan variable yang peneliti
teliti

E. Kerangka Berpikir Pendekatan pembelajaran ELPSA ini memeiliki lima komponen


yang terintegrasi satu sama lainnya yaitu: 1) Experience
(Pengalaman) 2) Langunge (Bahasa) 3) Picture (Gambar)
4)Symbols (Simbol) dan (5) Application (Aplikasi)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian
Tindakan Kelas (TPK) atau Classroom Action Research yang
biasa dilaksanakan dengan tujuan memperbaiki proses
pembelajaran dalam rangka meningkatkan kognitif, afektif,
maupun psikomotor siswa secara seimbang. Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) merupakan upaya yang dilakukan oleh seorang guru
dalam bentuk refleksi diri dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan baik afektif, kognitif, dan psikomotor.
B. Desain Penelitian Desain penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan penelitian tindakan dari Kemmis & Mc. Taggart
yang berbentuk spiral dari siklus I ke siklus selanjutnya.

C. Tempat/subyek Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Sekolah Dasar yang ada
penelitian di daerah Kecamatan Cicendo Kota Bandung. Subjek
penelitiannya yaitu kelas IV-D dengan jumlah 24 siswa yang
terdiri dari 14 siswa perempuan dan 10 orang siswa laki-laki.
Siswa kelas IV-D ini dipilih sebagai subjek penelitian berdasarkan
beberapa pertimbangan yang peneliti dapatkan ketika observasi
langsung ke Sekolah Dasar tersebut.
D. Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data ini mengacu pada cara apa yang
digunakan untuk mendapatkan data tersebut. Instrumen
pengumpulan data ini terdiri dari instrumen pembelajaran dan
instrumen pengungkap data penelitian. Adapun teknik dan
isntrumen pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakanteknik observasi, tes, catatan lapangan dan
dokumentasi.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilakukan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis
siswa melalui penerapan Pendekatan model pembelajaran ELPSA
(Experience, Language, Picture, Symbols and Application).

BAB IV TEMUAN DAN BAHASAN

A. Deksripsi Siklus 1. Deksripsi siklus I


2. Deskripsi siklus II
3. Pembahasan Penelitian
4. Keterbatasan Penelitian

B. Pembahasan dan Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti tidak terlepas dari berbagai
Keterbatasan Penelitian keterbatasan yang dihadapi. Keterbatasan penelitian ini sekiranya
dapat menjadi perhatian bagi peneliti selanjutnya agar bisa
memaksimalkan segala peluang yang ada.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan 1. Penerapan pendekatan ELPSA dilaksanakan dalam


pembelajaran matematika yakni kompetensi dasar 3.9
Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas persegi,
persegi panjang, dan segitiga serta hubungan pangkat dua
dengan akar pangkat dua.
2. Peningkatan pemahaman konsep matematis pada siswa kelas
IV sekolah dasar ini mengalami peningkatan rata-rata yang
signifikan.
B. Rekomendasi Aktivitas guru:
1. Pada tahap experience, guru memberikan stimulus kepada
siswa agar siswa dapat mengeluarkan pendapatnya terkait
dengan pengalamannya masing-masing.
2. Buatlah media gambar semenarik mungkin
3. Guru selalu mengontrol setiap aktivitas siswa agar benar-benar
mengetahui bahwa siswa memahami isi materi yang diajarkan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI DARI TEKS


WAWANCARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
EXPLISIT INSTRUCTIONS TEKNIK KRONOLOGIS PERISTIWA PADA SISWA
KELAS VII I SMP NEGERI 3 UNGARAN
(Bagus Mahardhika 2101409106)
Penguji: - Dr. Ida Zulaeha, M.Hum
- Dr. Hari Bakti Mardikantoro, M.Hum
- Drs. Wagiran M.Hum

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidik

Judul PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF


NARASI DARI TEKS WAWANCARA DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXPLISIT
INSTRUCTIONS TEKNIK KRONOLOGIS PERISTIWA PADA
SISWA KELAS VII I SMP NEGERI 3 UNGARAN
Peneliti Bagus Mahardhika 2101409106
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu hal yang tidak terpisahkan dari
Penelitian kehidupan manusia. Bahasa adalah keterampilan kecakapan dalam
kehidupan yang berkesinambungan satu sama lain. Bahasa digunakan
dan diterapkan dalam bidang pendidikan, keagamaan, sosial, dan lain
sebagainya. Keterampilan berbahasa mencakup menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan
keterampilan yang tidak dapat dipisahkan dan berkesinambungan
satu sama lain.
B. Fokus 1. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat dalam proses
permasalahan pembelajaran oleh guru ditengarai menyebabkan lemahnya
keterampilan menulis paragraf narasi. Selama ini guru cenderung
menerapkan pembelajaran dengan metode ceramah dan tugas,
sehingga siswa merasa bosan dan jenuh. Untuk itu, seorang guru
dituntut mampu menjadi perancang pembelajaran yang menarik,
bervariasi, dan tepat bagi siswa. Faktor selanjutnya yang
mempengaruhi adalah ketidaktertarikan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. Kurangnya keterampilan siswa dalam
menulis narasi dapat disebabkan oleh minat siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran. Selama ini siswa cenderung
mengikuti proses pembelajaran 8 menulis paragraf narasi hanya
untuk mengugurkan tugas saja. Untuk itu, guru dituntut mampu
memilih dan menggunakan model pembelajaran yang menarik
dan efektif.
C. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran menulis karangan
Penelitian narasi, sebagai berikut
1) Mendeskripsikan kualitas proses pembelajaran keterampilan
menulis paragraf narasi dari teks wawancara bagi siswa kelas VII
I SMP Negeri 3 Ungaran setelah mengikuti model pembelajaran
kooperatif tipe explicit instructions teknik kronologis peristiwa
2) Mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis paragraf
narasi dari teks wawancara bagi siswa kelas VII I SMP Negeri 3
Ungaran setelah mengikuti model pembelajaran tipe explicit
instructions teknik kronologis peristiwa.
3) Mendeskripsikan perubahan tingkah laku siswa kelas VII I
SMP Negeri 3 Ungaran setelah mengikuti model pembelajaran
kooperatif tipe explicit instructions teknik kronologis peristiwa.
D. Manfaat Secara praktis peneliti berharap hasil penelitian ini mampu
Penelitian memberikan manfaat. Bagi guru, penelitian ini mampu memberikan
inspirasi atau juga sebagai alternatif dalam mengajarkan menulis
narasi dari teks wawancara di sekolah dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe explicit instructionsteknik kronologis
peristiwa. Pembelajaran yang selama ini dirasa kurang efektif dapat
diubah sebagai inovasi guru, dengan menggunakan lebih mengarah
untuk meningkatkan kualitas sistem pengajaran yang dilakukan. guru
akan lebih mudah menyampaikan materi serta membantu dalam
memberikan rangsangan kepada anak didiknya untuk mengikuti
pembelajaran dengan antusias. Bagi siswa, penelitian ini dapat
memberikan motivasi dan minat siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe explicit instructions teknik kronologis peristiwa , sehingga siswa
tidak lagi merasa terbebani dalam menulis narasi.
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Kajian Pustaka
B. Kajian Teoretis 1. Keterampilan Menulis
2. Hakikat Menulis
3. Tujuan Menulis
4. Manfaat Menulis
5. Langkah-langkah Menulis
C. Pragmatik 1. Pengertian Pragmatik
2. Implikatur
3. Prinsip Kerja Sama
D. Film 1. Pengertian Film
2. Sejarah Film
3. Perfilman di Indonesia
4. Fungsi Film
5. Karakteristik Film
6. Jenis-jenis Film
E. Pembelajaran 1. Kedudukan dan Fungsi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan 2. Tujuan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam
Sastra Kurikulum 2013
Indonesia 3. Implikasi Pengajaran Film dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra
dalam Indonesia di SMA.
Kurikulum
2013
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.
Penelitian
B. Data dan 1. Data Penelitian: Percakapan dialog dalam film Mars Met Venus.
Sumber Data 2. Sumber Data Penelitian: Kata-kata dan tindakan dan dokumen-
dokumen lain
3. Biografi Sutradara: Hadrah Daeng Ratu
4. Sinopsis Film
C. Pengumpulan Menggunakan teknik simak catat
Data
D. Pengecekan Triangulasi dengan cara diskusi dengan sumber yang relevan:
Keabsahan 1. Sandi Budiana, M.Pd.
Data 2. Dina Ardianti, S.Pd., M.Si.
3. Hadrah Daeng Ratu
E. Analisis Data Instrumen analisis dengan pengkategorian dialog
F. Tahap-tahap 1. Tahap Pralapangan
Penelitian 2. Tahap Pekerjaan Lapangan
3. Tahap Analisis Data
4. Tahap Penyelesaian
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Latar
2. Deskripsi Data
B. Temuan Penelitian dijabarkan dengan tabel.
Penelitian
C. Pembahasan Penelitian dijabarkan dengan tabel untuk mengkategorikan dialog
Temuan berdasarkan pelanggaran maksim prinsip kerja sama dan ciri bahasa
yang muncul. Pengkategorian diklasifikasikan berdasarkan:
KN=Kuantitas, KL=Kualitas, RV=Relevansi, CR=Cara, BL=Bahasa
Laki-laki, BP=Bahasa Perempuan.

D. Penelitian Pengecekan data.


Kedua sebagai
Pembanding
E. Implikasi Hasil Sejalan dengan KI (KI 1, KI 2, KI 3, KI 4) dan KD.
Penelitian
terhadap
Pembelajaran
Bahasa dan
Sastra
Indonesia
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan 1. Ciri bahasa laki-laki dan perempuan memiliki beberapa
perbedaan seperti yang telah disajikan dalam film Mars Met
Venus.
2. Implikasi penelitian ini yaitu pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia khususnya SMA kelas XI.
B. Saran 1. Film ini dapat dijadikan referensi dalam mata pelajaran drama.
2. Salah satu rujukan pragmatik.
3. Menunjukkan ciri bahasa dan gender, sehingga diharapkan
memberi pengetahuan tentang ciri bahasa laki-laki dan
perempuan.

Anda mungkin juga menyukai