Anda di halaman 1dari 9

DEMOKRASI

Disusun oleh :
1. Rifqi Al-Bana
2. Tsabitah Huwaida Hidayat
3. Yoga Pratama
4. Ilham Nur Rohman

Bahasa dan Sastra Arab


Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Tahun 2017-2018
A. Pengertian

Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos artinya rakyat dan kratein artinya
pemerintah. Secara sederhana, demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat, dalam hal ini
kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat. Diantara beberapa pengertian tentang demokrasi,
barangkali pengertian yang dikemukakan oleh Abraham Lincoln dapat merangkum makna
demokrasi dalam sebuah kalimat sederhana. Menurut Abraham Lincoln demokrasi adalah
pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 1
Dalam pengertian yang lebih kompleks, demokrasi berarti suatu sistem pemerintahan
yang mengabdi kepada kepentingan rakyat dengan tanpa memandang partisipasi mereka
dalam kehidupan politik, sementara pengisian jabatan-jabatan publik dilakukan dengan
dukungan suara rakyat dan mereka memiliki hak untuk memilih dan dipilih.2

B. Macam-macam Demokrasi

A. Demokrasi Berdasarkan Cara Penyampaian Pendapat


1) Demokrasi Langsung
Dalam demokrasi langsung, rakyat diikutsertakan dalam proses pengambilan
keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan. Demokrasi langsung dikenal sebagai
demokrasi bersih. Di sinilah rakyat memiliki kebebasan secara mutlak memberikan
pendapatnya, dan semua aspirasi mereka dimuat dengan segera di dalam satu pertemuan.
Jenis demokrasi ini dapat dipraktekan hanya dalam kota kecil dan komunitas yang secara
relative belum berkembang, di mana secara fisik memungkinkan seluruh pemilih untuk
bermusyawarah dalam satu tempat, walaupun permasalahan pemerintahan tersebut bersifat
kecil.
Demokrasi langsung berkembang di negara kecil Yunani kuno dan Roma. Demokrasi
ini tidak dapat dilaksanakan di dalam masyarakat yang kompleks dan negara yang besar.
2) Demokrasi Tidak Langsung atau Demokrasi Perwakilan
Demokrasi ini dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang dipilihhanya melalui
Pemilu. Rakyat memilih wakilnya untuk membuat keputusan politik. Aspirasi rakyat
disalurkan melalui wakil - wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.3 Menurut
Garner di dalam negara yang besar dan modern ini diperlukan system demokrasi
secara repressentatif yaitu wakil rakyat yang akan menjalankan atau menyampaikan semua
aspirasi rakyat di dalam pertemuan.
3) Demokrasi Perwakilan dengan Sistem Pengawasan Langsung dari Rakyat
Demokrasi ini merupakan campuran antara demokrasi langsung dengan demokrasi
perwakilan. Rakyat memilih wakilnya untuk duduk di dalam lembaga perwakilan rakyat,
tetapi wakil rakyat dalam menjalankan tugasnya diawasi rakyat melalui referendum dan
inisiatif rakyat.

1
Proses-demokrasi-menuju-masyarakat-madani.pdf, hlm 1
2
Ibid, hlm 3
3
Buku PKN kelas.12 karya Erlangga,Hal 78.
B. Demokrasi Berdasarkan Titik Perhatian atau Prioritasnya
1) Demokrasi Formal
Demokrasi ini secara hukum menempatkan semua orang pada kedudukan yang sama
dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi. Individu diberi kebebasan
yang luas, sehingga demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal.
2) Demokrasi Material
Demokrasi material memandang manusia mempunyai kesamaan dalam bidang sosial -
ekonomi, sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas. Demokrasi semacam ini
dikembangkan di Negara sosialis - komunis.
3) Demokrasi Campuran
Demokrasi ini merupakan campuran dari kedua demokrasi tersebut di atas. Demokrasi
ini berupaya menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan menempatkan persamaan
derajat dan hak setiap orang.
C. Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi
1) Demokrasi Liberal
Demokrasi ini memberikan kebebasan yang luas pada individu. Campur tangan
pemerintah diminimalkan bahkan ditolak. Tindakan sewenang – wenang pemerintah terhadap
warganya dihindari. Pemerintah bertindak atas dasar konstitusi ( hukum dasar ).
2) Demokrasi Rakyat atau Demokrasi Proletar
Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat dan tidak mengenal perbedaan kelas.
Semua warga Negara mempunyai persamaan dalam hukum dan politik.
D. Demokrasi Berdasarkan Wewenang dan Hubungan antar Alat Kelengkapan Negara
1) Demokrasi Sistem Parlementer
Ciri – ciri pemerintahan parlementer :
a) DPR lebih kuat dari pemerintah.
b) Menteri bertanggungjawab pada DPR.
c) Program kebijaksanaan cabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen.
d) Kedudukan kepala Negara sebagai simbol.
e) Tidak dapat diganggu gugat.4
2) Demokrasi Sistem Pemisahan / Pembagian Kekuasaan (Presidensial)
Ciri – ciri pemerintahannya :
a) Negara dikepalai presiden.
b) Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih dari dan
oleh rakyat melalui badan perwakilan.
4
Buku PKN kelas 12 karya Erlangga,hal 80.
c) Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri.
d) Menteri tidak bertanggungjawab kepada DPR, melainkan kepada presiden.
e) Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama sebagai lembaga negara, dan tidak
dapat saling membubarkan.5

C. Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia Dari Masa ke Masa


1. Perkembangan Demokrasi Masa Revolusi Kemerdekaan
Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali
ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu
disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat
sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbunyi
sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh
Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah
negara yang absolut pemerintah mengeluarkan :

 Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi
lembaga legislatif.
 Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai Politik.
 Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan system
pemerintahn presidensil menjadi parlementer.
Perkembangan demokrasi pada periode ini telah meletakkan hal-hal mendasar. Pertama,
pemberian hak-hak politik secara menyeluruh. Kedua, presiden yang secara konstitusional
ada kemungkinan untuk menjadi dictator. Ketiga, dengan maklumat Wakil Presiden, maka
dimungkinkan terbentuknya sejumlah partai politik yang kemudian menjadi peletak dasar
bagi system kepartaian di Indonesia untuk masa-masa selanjutnya dalam sejarah kehidupan
politik kita.
2. Perkembangan Demokrasi Parlementer (1950-1959)
Periode pemerintahan negara Indonesia tahun 1950 sampai 1959 menggunakan UUD
Sementara (UUDS) sebagai landasan konstitusionalnya. Pada masa ini adalah masa kejayaan
demokrasi di Indonesia, karena hampir semua elemen demokrasi dapat ditemukan dalam
perwujudan kehidupan politik di Indonesia. Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen
memainkan peranan yang sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan. Perwujudan
kekuasaan parlemen ini diperlihatkan dengan adanya sejumlah mosi tidak percaya kepad
pihak pemerintah yang mengakibatkan kabinet harus meletakkan jabatannya.
Pada tahun 1950-1959 bisa disebut sebagai masa demokrasi liberal yang parlementer,
dimana presiden sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi ini
peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik.
Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan :

 Dominannya politik aliran, sehingga membawa konsekuensi terhadap pengelolaan


konflik
 Landasan sosial ekonomi yang masih lemah
 Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950

5
Buku PKN kelas.12 karya Erlangga,hal 81.
 Persamaan kepentingan antara presiden Soekarno dengan kalangan Angkatan Darat,
yang sama-sama tidak senang dengan proses politik yang berjalan atas dasar
kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :
 Bubarkan konstituante
 Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950
 Pembentukan MPRS dan DPAS
3. Perkembangan Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua kekuatan
nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan ciri:
- Dominasi Presiden
- Terbatasnya peran partai politik
- Berkembangnya pengaruh PKI
Sejak berakhirnya pemillihan umum 1955, presiden Soekarno sudah menunjukkan
gejala ketidaksenangannya kepada partai-partai politik. Hal itu terjadi karena partai politik
sangat orientasi pada kepentingan ideologinya sendiri dan dan kurang memperhatikan
kepentingan politik nasional secara menyeluruh.disamping itu Soekarno melontarkan gagasan
bahwa demokrasi parlementer tidak sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia yang dijiwai
oleh Pancasila.
Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:

 Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan


 Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan presiden
membentuk DPRGR
 Jaminan HAM lemah
 Terjadi sentralisasi kekuasaan
 Terbatasnya peranan pers
 Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur)
Setelah terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI, menjadi tanda
akhir dari pemerintahan Orde Lama.
4. Perkembangan Demokrasi dalam Pemerintahan Orde Baru
Pemerintahan Orde Baru ditandai oleh Presiden Soeharto yang menggantikan Ir.
Soekarno sebagai Presiden kedua Indonesia. Pada masa orde baru ini menerapkan Demokrasi
Pancasila untuk menegaskan bahwasanya model demokrasi inilah yang sesungguhnya sesuai
dengan ideologi negara Pancasila.
Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang
melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan
Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.Namun demikian perjalanan
demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab:
 Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada
 Rekrutmen politik yang tertutup
 Pemilu yang jauh dari semangat demokratis
 Pengakuan HAM yang terbatas
 Tumbuhnya KKN yang merajalela
 Sebab jatuhnya Orde Baru:
 Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi )
 Terjadinya krisis politik
 TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba
 Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto untuk turun
jadi Presiden.
Orde Baru mewujudkan dirinya sebagai kekuatan yang kuat dan relatif otonom, dan
sementara masyarakat semakin teralienasi dari lingkungan kekuasaan danproses formulasi
kebijakan. Keadaan ini adalah dampak dari:

 kemenangan mutlak dari kemenangan Golkar dalam pemilu yang memberi legitimasi
politik yangkuat kepada negara;
 dijalankannya regulasi-regulasi politik semacam birokratisasai, depolitisasai, dan
institusionalisasi;
 dipakai pendekatan keamanan;
 intervensi negara terhadap perekonomian dan pasar yang memberikan keleluasaan
kepda negara untuk mengakumulasikan modal dan kekuatan ekonomi;
 tersedianya sumber biaya pembangunan, baik dari eksploitasi minyak bumi dan gas
serta dari komoditas nonmigas dan pajak domestik, mauppun yang berasal dari
bantuan luar negeri, dan akhirnya
 sukses negara orde baru dalam menjalankan kebijakan pemenuhan kebutuhan pokok
rakya sehingga menyumbat gejolak masyarakat yang potensinya muncul karena sebab
struktural.

5. Perkembangan Demokrasi Pada Masa Reformasi (1998 Sampai Dengan Sekarang)


Sejak runtuhnya Orde Baru yang bersamaan waktunya dengan lengsernya Presiden
Soeharto, maka Indonesia memasuki suasana kehidupan kenegaraan yang baru, sebagai hasil
dari kebijakan reformasi yang dijalankan terhadap hampir semua aspek kehidupan
masyarakat dan negara yang berlaku sebelumnya. Kebijakan reformasi ini berpuncak dengan
di amandemennya UUD 1945 (bagian Batangtubuhnya) karena dianggap sebagai sumber
utama kegagalan tataan kehidupan kenegaraan di era Orde Baru.
Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden
Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.
Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain:

o Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok


reformasi
o Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang
Referandum
o Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas
dari KKN
o Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden
dan Wakil Presiden RI
o Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV
o Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan umum sudah dua
kali yaitu tahun 1999 dan tahun 2004.
Demokrasi yang diterapkan Negara kita pada era reformasi ini adalah demokresi
Pancasila, namun berbeda dengan orde baru dan sedikit mirip dengan demokrasi perlementer
tahun 1950 1959. Perbedaan demkrasi reformasi dengan demokrasi sebelumnya adalah:
o Pemilu yang dilaksanakan (1999-2004) jauh lebih demokratis dari yang
sebelumnya.
o Ritasi kekuasaan dilaksanakan dari mulai pemerintahan pusat sampi pada
tingkat desa.
o Pola rekruitmen politik untuk pengisian jabatan politik dilakukan secara
terbuka.
o Sebagian besar hak dasar bisa terjamin seperti adanya kebebasan menyatakan
pendapat

D. Pendidikan Demokrasi

Ketika sebuah negara menganut sebuah demokrasi, maka peran dari pendidikan
demokrasi itu sendiri sangatlah penting. Hal ini dimaksudkan agar demokrasi yang sedang
berkembang di negara tersebut tidak disalahgunakan dan berujung anarkisme.
Pendidikan demokrasi pada hakikatnya adalah sosialisasi nilai-nilai demokrasi supaya
bisa diterima dan dijalankan oleh warganegara. Pendidikan demokrasi secara subtantif
menyangkut sosialisasi, diseminasi, aktualisasi dan implementasi sistem, nilai, konsep dan
praktik demokrasi melalui pendidikan.6
Pendidikan demokrasi bertujuan mempersiapkan warga masyarakat berperilaku dan
bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan pada generasi muda akan pengetahuan,
kesadaran dan nilai-nilai demokrasi. Pendidikan demokrasi pada dasarnya membangun kultur
demokrasi, yang nantinya bersama dengan struktur demokrasi akan menjadi fondasi bagi negara
demokrasi.7
Pendidikan demokrasi itu sendiri dapat dilakukan secara informal, formal, dan non formal.
Secara informal yakni belajar menumbhkan sikap demokrasi di mulai dari lingkup sebuah
keluarga. Pendidikan demokrasi yang diajarkan ketika di instansi pendidikan seperti sekolah
dasar, menengah, bahkan sampai bangku perkuliahan, itu masuk ke dalam pendidikan demokrasi
secara formal. Dan yang terakhir pendidikan demokrasi secara non formal yakni ketika kita
mengikuti organisasi di lingkup masyarakat umum seperti karang taruna, lembaga swadaya, dll.
Pendidikan demokrasi dapat saja merupakan pendidikan yang diintegrasikan ke dalam
berbagai studi, misal dalam mata pelajaran PPKn dan Sejarah atau diintegrasikan ke dalam
kelompok sosial lainnya. Akan tepat bila pendidikan demokrasi masuk dalam kelompok studi
sosial (social studies). Di lain pihak pendidikan demokrasi dapat pula dijadikan subject
6
Buku-Modul-Kuliah-Kewarganegaraan.pdf, hlm 107.
7
Loc.cit.
matter tersendiri sehingga merupakan suatu bidang studi atau mata pelajaran. Misalkan
dimunculkan mata pelajaran civics yang masa dulu pernah menjadi mata pelajaran sekolah.
Namun, Civics yang sekarang hendaknya dipertegas dan dibatasi sebagai pendidikan
demokrasi di Indonesia. Dapat pula pendidikan demokrasi dikemas dalam wujud pendidikan
Kewarganegaraan.8
Hal yang sangat penting dalam pendidikan demokrasi di sekolah adalah mengenai
kurikulum pendidikan demokrasi. Kurikulum pendidikan demokrasi menyangkut dua
hal: penataan dan isi materi. Penataan menyangkut pemuatan pendidikan demokrasi dalam
suatu kegiatan kurikuler (mata pelajaran atau mata kuliah). Sedangkan isi materi berkenaan
dengan kajian atau bahan apa sajakah yang layak dari pendidikan demokrasi.9
Pendidikan demokrasi pada khususnya akan diberikan seluas-luasnya bagi seluruh
warganya. Warga negara yang berpendidikan dan memiliki kesadaran politik tinggi sangat
diharapkan oleh negara demokrasi. Hal ini bertolak belakang dengan negara otoriter atau
model diktator yang takut dan merasa terancam oleh warganya yang berpendidikan.10

8
bab-06-demokrasi-dan-sistem-pemerintahan-negara.pdf, hlm 154.
9
Loc.cit.
10
Loc.cit.
DAFTAR PUSTAKA

https://datastudi.files.wordpress.com/2011/04/proses-demokrasi-menuju-masyarakan-madani.pdf
(dilihat pada Selasa, 26 September 2017 pukul 11.38)

Budiyanto. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. Erlangga

http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.co.id/2015/11/sejarah-
perkembangan-demokrasi-di.html?m=1 dilihat pada Selasa, 19 September 2017
pukul 23:21

http://rowland_pasaribu.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/36619/bab-06-demokrasi-
dan-sistem-pemerintahan-negara.pdf (dilihat pada jumat, tanggal 15 september
2017 pukul 13.45)

http://mulyadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/54479/Buku-Modul-Kuliah-
Kewarganegaraan.pdf (dilihat pada jumat, tanggal 15 september 2017 pukul
13.45)

Anda mungkin juga menyukai

  • Al Biruni
    Al Biruni
    Dokumen2 halaman
    Al Biruni
    Bita Hidayat Angelbatman
    Belum ada peringkat
  • Manfaat Media
    Manfaat Media
    Dokumen2 halaman
    Manfaat Media
    Bita Hidayat Angelbatman
    Belum ada peringkat
  • Henifa Oktavia - Artikel
    Henifa Oktavia - Artikel
    Dokumen13 halaman
    Henifa Oktavia - Artikel
    Bita Hidayat Angelbatman
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen7 halaman
    Makalah
    Bita Hidayat Angelbatman
    Belum ada peringkat
  • Lembar Kerja Siswa
    Lembar Kerja Siswa
    Dokumen1 halaman
    Lembar Kerja Siswa
    Bita Hidayat Angelbatman
    Belum ada peringkat
  • Analisis Syair Arab
    Analisis Syair Arab
    Dokumen5 halaman
    Analisis Syair Arab
    Bita Hidayat Angelbatman
    Belum ada peringkat
  • Analisis Swot
    Analisis Swot
    Dokumen2 halaman
    Analisis Swot
    Bita Hidayat Angelbatman
    Belum ada peringkat