Disusun oleh :
1. Rifqi Al-Bana
2. Tsabitah Huwaida Hidayat
3. Yoga Pratama
4. Ilham Nur Rohman
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos artinya rakyat dan kratein artinya
pemerintah. Secara sederhana, demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat, dalam hal ini
kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat. Diantara beberapa pengertian tentang demokrasi,
barangkali pengertian yang dikemukakan oleh Abraham Lincoln dapat merangkum makna
demokrasi dalam sebuah kalimat sederhana. Menurut Abraham Lincoln demokrasi adalah
pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 1
Dalam pengertian yang lebih kompleks, demokrasi berarti suatu sistem pemerintahan
yang mengabdi kepada kepentingan rakyat dengan tanpa memandang partisipasi mereka
dalam kehidupan politik, sementara pengisian jabatan-jabatan publik dilakukan dengan
dukungan suara rakyat dan mereka memiliki hak untuk memilih dan dipilih.2
B. Macam-macam Demokrasi
1
Proses-demokrasi-menuju-masyarakat-madani.pdf, hlm 1
2
Ibid, hlm 3
3
Buku PKN kelas.12 karya Erlangga,Hal 78.
B. Demokrasi Berdasarkan Titik Perhatian atau Prioritasnya
1) Demokrasi Formal
Demokrasi ini secara hukum menempatkan semua orang pada kedudukan yang sama
dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi. Individu diberi kebebasan
yang luas, sehingga demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal.
2) Demokrasi Material
Demokrasi material memandang manusia mempunyai kesamaan dalam bidang sosial -
ekonomi, sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas. Demokrasi semacam ini
dikembangkan di Negara sosialis - komunis.
3) Demokrasi Campuran
Demokrasi ini merupakan campuran dari kedua demokrasi tersebut di atas. Demokrasi
ini berupaya menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan menempatkan persamaan
derajat dan hak setiap orang.
C. Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi
1) Demokrasi Liberal
Demokrasi ini memberikan kebebasan yang luas pada individu. Campur tangan
pemerintah diminimalkan bahkan ditolak. Tindakan sewenang – wenang pemerintah terhadap
warganya dihindari. Pemerintah bertindak atas dasar konstitusi ( hukum dasar ).
2) Demokrasi Rakyat atau Demokrasi Proletar
Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat dan tidak mengenal perbedaan kelas.
Semua warga Negara mempunyai persamaan dalam hukum dan politik.
D. Demokrasi Berdasarkan Wewenang dan Hubungan antar Alat Kelengkapan Negara
1) Demokrasi Sistem Parlementer
Ciri – ciri pemerintahan parlementer :
a) DPR lebih kuat dari pemerintah.
b) Menteri bertanggungjawab pada DPR.
c) Program kebijaksanaan cabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen.
d) Kedudukan kepala Negara sebagai simbol.
e) Tidak dapat diganggu gugat.4
2) Demokrasi Sistem Pemisahan / Pembagian Kekuasaan (Presidensial)
Ciri – ciri pemerintahannya :
a) Negara dikepalai presiden.
b) Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih dari dan
oleh rakyat melalui badan perwakilan.
4
Buku PKN kelas 12 karya Erlangga,hal 80.
c) Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri.
d) Menteri tidak bertanggungjawab kepada DPR, melainkan kepada presiden.
e) Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama sebagai lembaga negara, dan tidak
dapat saling membubarkan.5
Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi
lembaga legislatif.
Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai Politik.
Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan system
pemerintahn presidensil menjadi parlementer.
Perkembangan demokrasi pada periode ini telah meletakkan hal-hal mendasar. Pertama,
pemberian hak-hak politik secara menyeluruh. Kedua, presiden yang secara konstitusional
ada kemungkinan untuk menjadi dictator. Ketiga, dengan maklumat Wakil Presiden, maka
dimungkinkan terbentuknya sejumlah partai politik yang kemudian menjadi peletak dasar
bagi system kepartaian di Indonesia untuk masa-masa selanjutnya dalam sejarah kehidupan
politik kita.
2. Perkembangan Demokrasi Parlementer (1950-1959)
Periode pemerintahan negara Indonesia tahun 1950 sampai 1959 menggunakan UUD
Sementara (UUDS) sebagai landasan konstitusionalnya. Pada masa ini adalah masa kejayaan
demokrasi di Indonesia, karena hampir semua elemen demokrasi dapat ditemukan dalam
perwujudan kehidupan politik di Indonesia. Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen
memainkan peranan yang sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan. Perwujudan
kekuasaan parlemen ini diperlihatkan dengan adanya sejumlah mosi tidak percaya kepad
pihak pemerintah yang mengakibatkan kabinet harus meletakkan jabatannya.
Pada tahun 1950-1959 bisa disebut sebagai masa demokrasi liberal yang parlementer,
dimana presiden sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi ini
peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik.
Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan :
5
Buku PKN kelas.12 karya Erlangga,hal 81.
Persamaan kepentingan antara presiden Soekarno dengan kalangan Angkatan Darat,
yang sama-sama tidak senang dengan proses politik yang berjalan atas dasar
kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :
Bubarkan konstituante
Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950
Pembentukan MPRS dan DPAS
3. Perkembangan Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua kekuatan
nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan ciri:
- Dominasi Presiden
- Terbatasnya peran partai politik
- Berkembangnya pengaruh PKI
Sejak berakhirnya pemillihan umum 1955, presiden Soekarno sudah menunjukkan
gejala ketidaksenangannya kepada partai-partai politik. Hal itu terjadi karena partai politik
sangat orientasi pada kepentingan ideologinya sendiri dan dan kurang memperhatikan
kepentingan politik nasional secara menyeluruh.disamping itu Soekarno melontarkan gagasan
bahwa demokrasi parlementer tidak sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia yang dijiwai
oleh Pancasila.
Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:
kemenangan mutlak dari kemenangan Golkar dalam pemilu yang memberi legitimasi
politik yangkuat kepada negara;
dijalankannya regulasi-regulasi politik semacam birokratisasai, depolitisasai, dan
institusionalisasi;
dipakai pendekatan keamanan;
intervensi negara terhadap perekonomian dan pasar yang memberikan keleluasaan
kepda negara untuk mengakumulasikan modal dan kekuatan ekonomi;
tersedianya sumber biaya pembangunan, baik dari eksploitasi minyak bumi dan gas
serta dari komoditas nonmigas dan pajak domestik, mauppun yang berasal dari
bantuan luar negeri, dan akhirnya
sukses negara orde baru dalam menjalankan kebijakan pemenuhan kebutuhan pokok
rakya sehingga menyumbat gejolak masyarakat yang potensinya muncul karena sebab
struktural.
D. Pendidikan Demokrasi
Ketika sebuah negara menganut sebuah demokrasi, maka peran dari pendidikan
demokrasi itu sendiri sangatlah penting. Hal ini dimaksudkan agar demokrasi yang sedang
berkembang di negara tersebut tidak disalahgunakan dan berujung anarkisme.
Pendidikan demokrasi pada hakikatnya adalah sosialisasi nilai-nilai demokrasi supaya
bisa diterima dan dijalankan oleh warganegara. Pendidikan demokrasi secara subtantif
menyangkut sosialisasi, diseminasi, aktualisasi dan implementasi sistem, nilai, konsep dan
praktik demokrasi melalui pendidikan.6
Pendidikan demokrasi bertujuan mempersiapkan warga masyarakat berperilaku dan
bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan pada generasi muda akan pengetahuan,
kesadaran dan nilai-nilai demokrasi. Pendidikan demokrasi pada dasarnya membangun kultur
demokrasi, yang nantinya bersama dengan struktur demokrasi akan menjadi fondasi bagi negara
demokrasi.7
Pendidikan demokrasi itu sendiri dapat dilakukan secara informal, formal, dan non formal.
Secara informal yakni belajar menumbhkan sikap demokrasi di mulai dari lingkup sebuah
keluarga. Pendidikan demokrasi yang diajarkan ketika di instansi pendidikan seperti sekolah
dasar, menengah, bahkan sampai bangku perkuliahan, itu masuk ke dalam pendidikan demokrasi
secara formal. Dan yang terakhir pendidikan demokrasi secara non formal yakni ketika kita
mengikuti organisasi di lingkup masyarakat umum seperti karang taruna, lembaga swadaya, dll.
Pendidikan demokrasi dapat saja merupakan pendidikan yang diintegrasikan ke dalam
berbagai studi, misal dalam mata pelajaran PPKn dan Sejarah atau diintegrasikan ke dalam
kelompok sosial lainnya. Akan tepat bila pendidikan demokrasi masuk dalam kelompok studi
sosial (social studies). Di lain pihak pendidikan demokrasi dapat pula dijadikan subject
6
Buku-Modul-Kuliah-Kewarganegaraan.pdf, hlm 107.
7
Loc.cit.
matter tersendiri sehingga merupakan suatu bidang studi atau mata pelajaran. Misalkan
dimunculkan mata pelajaran civics yang masa dulu pernah menjadi mata pelajaran sekolah.
Namun, Civics yang sekarang hendaknya dipertegas dan dibatasi sebagai pendidikan
demokrasi di Indonesia. Dapat pula pendidikan demokrasi dikemas dalam wujud pendidikan
Kewarganegaraan.8
Hal yang sangat penting dalam pendidikan demokrasi di sekolah adalah mengenai
kurikulum pendidikan demokrasi. Kurikulum pendidikan demokrasi menyangkut dua
hal: penataan dan isi materi. Penataan menyangkut pemuatan pendidikan demokrasi dalam
suatu kegiatan kurikuler (mata pelajaran atau mata kuliah). Sedangkan isi materi berkenaan
dengan kajian atau bahan apa sajakah yang layak dari pendidikan demokrasi.9
Pendidikan demokrasi pada khususnya akan diberikan seluas-luasnya bagi seluruh
warganya. Warga negara yang berpendidikan dan memiliki kesadaran politik tinggi sangat
diharapkan oleh negara demokrasi. Hal ini bertolak belakang dengan negara otoriter atau
model diktator yang takut dan merasa terancam oleh warganya yang berpendidikan.10
8
bab-06-demokrasi-dan-sistem-pemerintahan-negara.pdf, hlm 154.
9
Loc.cit.
10
Loc.cit.
DAFTAR PUSTAKA
https://datastudi.files.wordpress.com/2011/04/proses-demokrasi-menuju-masyarakan-madani.pdf
(dilihat pada Selasa, 26 September 2017 pukul 11.38)
http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.co.id/2015/11/sejarah-
perkembangan-demokrasi-di.html?m=1 dilihat pada Selasa, 19 September 2017
pukul 23:21
http://rowland_pasaribu.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/36619/bab-06-demokrasi-
dan-sistem-pemerintahan-negara.pdf (dilihat pada jumat, tanggal 15 september
2017 pukul 13.45)
http://mulyadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/54479/Buku-Modul-Kuliah-
Kewarganegaraan.pdf (dilihat pada jumat, tanggal 15 september 2017 pukul
13.45)