1. Imran dan Gardner, narasi adalah cerita fiksi maupun nyata yang
subjeknya dapat berupa sebuah kejadian atau seperangkat kejadian yang
saling berhubungan.
2. Warrior, narasi adalah jenis tulisan yang memaparkan cerita baik nyata
(non fiksi) , cerita imajinasi (fiksi) atau kombinasi antara cerita fiksi dan
non fiksi yang menggambarkan seperangkat kejadian atau peristiwa yang
umumnya disusun secara kronologis.
Beberapa pengertian dari para ahli narasi, dapat disimpulkan bahwa aspek
yang mendominasi narasi adalah tindakan, dapat berupa kejadian yang berjangka
waktu pendek dan bisa juga jangka waktu panjang. Narasi merupakan tulisan yang
menceritakan tentang sesuatu yang terjadi dan menyajikan gerak kehidupan.
B. SEJARAH NARASI
Karakteristik Unsur Intrinsik Narasi Fiksi
Karakteristik unsur intrinsik narasi fiksi yang dibahas meliputi plot, tokoh, dan
latar.
Ketiga unsur narasi fiksi tersebut merupakan bagian dari unsur-unsur
intrinsik narasi fiksi yang dikategorikan pada struktur faktual narasi fiksi
(Nurgiantoro, 1998:18).
Karakteristik Plot
Kedua jenis plot tersebut memiliki dua jenis tahapan. Plot linier jenis
pertama memiliki tahapan eksposisi, komplikasi, klimaks, dan penyelesaian.
Plot linier jenis kedua memiliki tahapan eksposisi, komplikasi, dan
penyelesaian. Plot sirkuler jenis pertama memiliki tahapan eksposisi,
komplikasi, klimaks, dan penyelesaian. Plot sirkuler jenis kedua memiliki
tahapan eksposisi, komplikasi, dan penyelesaian.
Karakteristik Tokoh
Tokoh yang ditemukan pada narasi fiksi mahasiswa ditengarai dari aspek fisik,
aspek sosial, dan aspek psikologisnya. Dari aspek fisik, beberapa
kecenderungan yang ditemukan adalah pemaparan tokoh melalui nama dan
deskripsi fisik tokoh. Dari aspek sosial, karakteristik tokoh ditengarai melalui
nama, panggilan, strata ekonomi, profesi atau pekerjaan, dan latar
kehidupan atau tempat tinggal tokoh. Aspek psikologis tokoh ditengarai
melalui cara beripikir, bereaksi, bertindak, bersikap, berpendapat, dan
berkeyakinan tokoh.
Karakteristik Latar
Berdasarkan pada tujuan penggunaan latar, latar padatulisan narasi fiksi diklasifik
asi atas latar tempat, latar waktu, latar sosial, dan latar suasana. Latar waktu yang
menunjukrealitas satuan waktu pada tulisan narasi fiksi dikelompokkanatas: latar
waktu yang menunjuk realitas penghitungan waktu, realitas pergeseran satuan wa
ktu, dan realitas satuan waktusecara terbatas. Latar sosial pada tulisan narasi fiksi
berupa: kebiasaan tokoh, keyakinan dan pandangan hidup tokoh, caraberpikir, ber
prilaku, dan bersikap tokoh, penggunaan bahasadaerah atau negara tertentu, piliha
n nama (penamaan) tokoh, pengelompokan tokoh berdasarkan latarbelakang pendi
dikandan lingkungan tempat tinggal tokoh, dan status ekonomi sosialdan pekerjaa
n. Latar suasana pada tulisan narasi fiksi yaitu: latarsuasana sedih, latar suasana ce
mas, latar suasana haru.
Bentuk-bentuk Narasi Arab
Berdasarkan tujuan dan sasarannya narasi dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu narasi sugestif dan narasi ekspositoris.
Sesuai dengan perbedaan jenis antara narasi sugestif dan narasi
ekspositoris, maka narasi dapat dibedakan lagi menjadi dua
bentuk, yaitu: narasi fiksi dan narasi nonfiksi. Adapun
penjabaranya sebagai berikut:
1. Narasi Fiksi
Narasi fiksi adalah karangan yang mengisahkan hal-hal
yang bersifat khayal atau imajinasi. Contoh karangan ini adalah: cerpen,
novel, dongeng, dan hikayat. Contoh karangan tersebutdalam bahasa Arab bia
sanya menggunakan istilah sebagai berikut: (a) cerpen (قصيرة )قصة, (b) novel (
)رواية, (c) dongeng (خرافة/)أسطورة, dan (d) hikayat ()حكاية.
2. Narasi Nonfiksi
Narasi nonfiksi adalah karangan yang mengisahkan halal yang nyata, berdasa
rkan pengalaman atau pengamatan.
Contoh karangan ini adalah: sejarah, biografi (kisah seorangtokoh), dan autob
iografi (kisah pengalaman pengarangnya
sendiri). Contoh karangan tersebut dalam bahasa Arab biasanya
menggunakan istilah sebagai berikut: (a) sejarah (تاريخ/)سيرة, (b) biografi (
شخص حياة عن Lنبذة/شخص سيرة/)سيرة, dan (c) autobiografi ()مذكرات.
Sedangkan perbedaan antara narasi fiksi dan nonfiksi antara lain:
1. Bahasa yang digunakan dalam narasi fiksi cenderung
figuratif dan menitikberatkan penggunaan konotasi, sedangkan bahasa yang
digunakan dalam narasi nonfiksi
cenderung informatif dan menitikberatkan penggunaan makna denotasi
2. Tujuan dari narasi fiksi adalah untuk menggugah imajinasi
pembaca, sedangkan tujuan narasi nonfiksi adalah untuk
memperluas pengetahuan atau wawasan pembaca
3. Tujuan dari narasi fiksi adalah untuk menyampaikan
makna/amanat dari penulis kepada pembaca secara tersirat
dan juga sebagai sarana rekreasi rohaniah, sedangkan
tujuan narasi nonfiksi adalah untuk menyampaikan
informasi penulis kepada pembaca, agar pengetahuan atau
wawasan pembaca semakin luas.
Narasi fiksi adalah karangan yang mengisahkan hal-hal yang bersifat khayal
atau imajinasi. Contoh karangan ini adalah: cerpen, novel, dongeng, dan hikayat.
Contoh karangan tersebut dalam bahasa arab biasanya menggunakan istilah
sebagai berikut: cerpen () قصة قصيرة, novel()رواية, dongeng( اسطورة/)خرافة, hikayat
()حكاية.
Narasi non fiksi adalah karangan yang mengisahkan hal-hal yang nyata,
berdasarkan pengamatan atau pengalaman. Contoh karangan ini adalah sejarah,
biografi, dan autobiografi. sejarah (تاريخ/)سيرة, biografi ( نبذة عن حياة/سيرة شخص/سيرة
)شخص, dan autobiografi ()مذكرات.
http://deztiadrali.blogspot.com/2011/12/perbedaan-sastra-klasik-dan-sastra.html?m=1
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/mod/page/view.php?id=20239
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_narasi
http://journal2.um.ac.id/index.php/jbs/article/view/167/135