Disusun oleh :
Kelompok 1
JAKARTA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Anatomi Fisiologi Sistem
Kardiovaskular”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah tugas ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah tentang tanggung jawab mahasiswa dalam belajar ini
berguna untuk masyarakat dan dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
BAB 3 PENUTUP 29
3.1 Kesimpulan 29
3.2 Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung dan pembuluh darah, yang mengandung kurang
lebih 5,5 liter darah pada laki-laki dengan berat badan 70 Kg. Fungsi utama sistem
kadiovaskular adalah mendistribusikan O2 dan nutrisi ke jaringan, mentransfer metabolit
dan CO2 ke organ ekskresi dan paru serta mentranspor hormon dan komponen sistem
imun serta sebagai termoregulasi. Jantung sendiri adalah pompa otot beruang empat (dua
atrium dan dua ventrikel) yang mendorong darah mengelilingi sirkulasi (Ward et al,
2009).
Sistem kardiovaskular adalah sistem organ pertama yang berfungsi penuh sejak janin
berada dalam rahim (kira-kira pada gestasi minggu ke-8).Tanpa adanya jantung yang
berdenyut dan suplai pembuluh darah, perkembangan janin tidak dapat terjadi dan
kematian janin tidak dapat dihindarkan. Organ vital yang terdapat pada sistem
kardiovaskular adalah jantung, yang memegang peran penting pada kehidupan setiap
insan, termasuk bayi dan anak yang sedang mengalami tumbuh kembang. Struktur dan
fungsi jantung yang normal sangat dibutuhkan untuk mempertahankan peredaran darah
yang stabil guna mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh seorang anak.
2
Anatomi ini terdiri atas jaringan sel, organ, dan juga sistem organ. Jantung adalah organ
berongga dan berotot seukuran kepalan. Organ ini terletak di rongga toraks (dada) sekitar
garis tengah antara sternum (tulang dada) disebelah anterior dan vertebra ( belakang) di
posterior. Jantung memiliki dasar lebar diatas dan meruncing membentuk titik
diujungnya, dibagian bawah yang disebut apeks. Jantung terletak menyudut dibawah
sternum sedemikian sehingga dasarnya terutama terletak dikanan dan apeks di kiri
sternum. Ketika jantung berdenyut kuat, apeks sebenarnya memukul bagian dalam
dinding dada di sisi kiri.
3
4
Fisiologi secara umum memiliki pengertian yaitu mempelajari hal yang berkaitan dengan
kehidupan makhluk hidup walaupun dalam setiap bidang memiliki pengertian masing-
masing. Ilmu fisiologi menggunakan tahapan dan langkah serta berbagai macam metode
untuk dapat mempelajari sebuah sel lalu biomolekul kemudian organ dan jaringan selain
itu fisiologi juga mempelajari organisme dan sebuah sistem organ secara merata dan
keseluruhan untuk menjalankan fungsi fisik serta zat kimiawinya agar mendukung sebuah
kehidupan.
Fisiologi memiliki makna lain karena berdasarkan sebuah objek kajiannya fisiologi
dikenal juga ilmu fisiologi manusia kemudian ilmu fisiologi tumbuhan dan ilmu tentang
fisiologi hewan, walaupun pada dasarnya prinsip sebuah ilmu fisiologi sangat bersifat
luas atau universal, hal tersebut sangat tidak terlalu bergantung pada salah satu jenis dan
tipe suatu organisme yang dipahami dan dipelajari.
Jantung adalah organ tunggal namun sisi kanan dan kiri jantung berfingsi sebagai dua
pompa terpisah. Jantung dibagi menjadi paruh kanan dan kiri serta memiliki empat
rongga yaitu, satu rongga atas dan satu rongga bawah di masingmasing paruh. Rongga-
rongga atas yang disebut atrium, menerima darah yang kembali ke jantung dan
memindahkan kerongga bawah, ventrikel, yang memompa darah dari jantung. Pembuluh
yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium adalah vena, dan yang membawa
darah dari ventrikel ke jaringan adalah arteri. Mekanisme kerja jantung mirip dengan
pompa untuk memberikan tekanan pada pembuluh darah agar darah dapat senantiasa
mengalir di dalam tubuh. Ukuran jantung kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan
Di antara kedua lapisan selaput tersebut (kantung pericardium), terdapat sedikit cairan
pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan yang timbul akibat gera jantung saat
6
memompa. Cairan ini disebut sebagai cairan pericardium. Dindinng jantung terdiri atas 3
lapisan, yaitu:
Serat lintang otot jantung sama dengan otot tangka dan terdapat garis-garis Z. Banyak
terdapat mitokondria panjang yang berdekatan dengan fibril-fibril otot. Serat-serat otot
bercabang dan saling berkaitan (interdigitate), tetapi masing-masing merupakan unit
lengkap yang dikelilingi oleh membrane sel.
a. Atrium Kanan
Atrium kanan memiliki lapisan dinding yang tipips berfungsi sebagai tempat
penyimpanan darah dan mengalirkan darah dari vena-vena sirkulasi sistemis ke dalam
ventrikr kanan dan kemudian ke paru-paru.
8
Darah yang berasal dari pembuluh darah vena ini masuk ke dalam atrium kanan
melalui vena cava superior, inferior, dan sinus koronarius. Tidak terdapat katup-katup
sejati yang memisahkan vena cav dan atrium kanan, tetapi dipisahkan oleh lipatan
katup atau pita otot.
b. Ventrikel Kanan
Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit yang berguna untuk menghasilakn kontraksi
bertekanan rendah, yang cukup untuk mengalirkan darah ke dalam arteri pulmonaris.
Sirkulasi pulmonar merupakan sistem aliran darah bertekanann rendah, dengan
resistensi yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah yang berasal dari ventrikel
kanan.
Saat kontraksi, ventrikel harus menghasilkan kekuatan yang cukup besar untuk dapat
memompakan datah yang diterimanya dari atrium ke dalam sirkulasi pulmonar
ataupun sirkulasi sistemis.
c. Atrium Kiri
Atrium kiri menerima darah yang sudah dioksigenasi dari paru-paru melalui vena
pulmonaris. Tidak terdapat katup sejati antara vena pulmonalis dan atrium kiri. Oleh
karenanya, darah akan mengalir kembali ke pembuluh paru-paru bila terdapat
perubahan tekanan dalam atrium kiri (retrograde)
d. Ventrikel Kiri
ventrikel kiri harus menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi tahanan
sirkulasi sistemis dan mempertahankan aliran darah ke jaringan-jaringan perifer.
e. Katup Atrioventrikuler
Katup atrioventrikuler merupakan katup yang terletak antatra atrium dan ventrikel.
Katup yang terletak atrium kanan dan ventrikel kanan ini mempunyai tiga buah daun
katup yang disebut katup trikuspidalis, sedangkan katup yang terletak antara atrium
kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup yang disebut katup mitral.
9
f. Katup Semilunar
Katup semilunar terdiri dari dua katup yaitu katup semilunar pulmonar dan katup
semilunar aorta. Katup semilunar pulmonar terletak pada arteri pulmonaris,
memisahkan arteri pulmonaris dengan ventrikel kanan. Katup semilunar aorta terletak
antara ventrikel kiri dan aorta. Kedua katup semilunar ini mempunyai bentuk yang
sama, terdiri dari 3 daun katup yang simetris yang menonjol menyerupai corong yang
dikaitkan dengam sebuah cincin serabut.
Struktur Fungsi
Vena cava Sebagai reservoir dan jalan darah menuju atrium kanan.
Atrium kanan -Menyediakan sekitar 20% volume sekuncup ventrikel
kanan.
-Melakukan kontraksi dan sebagai jalur pengisian pasif
ventrikel kanan.
Katup Mencegah aliran darah baik selama ventrikel melakukan
atrioventrikular kontrksi (sistolik).
Katup trikuspidalis
Katup mitral
Ventrikel kanan Memompa darah yang mengandung karbondikasida ke
sirkulasi pulmonar.
Katup semilunar Mencegah aliran darah balik selama ventrikel melakukan
Katup pulmonar
relaksasi (diastolic).
Katup aorta
Arteri pulmonar Membawa darah yang mengandung karbon dioksida ke
sirkulasi pulmonar dari ventrikel kanan.
Vena pulmonar Mengalirkan darah yang mengandung oksigen ke atrium kiri.
Atrium kiri -Menyediakan sekitar 20% volume sekucup ventrikel kiri.
-Melakukan kontraksi dan sebagai jalur pengisian pasif
ventrikel kiri.
Ventrikel kanan Memompa darah yang mengandung oksigen ke sirkulasi
sistemis.
Aorta Mengalirkan darah yang mengandung oksigen ke sirkulasi
sistemis.
10
Ada beberapa contoh tentang apa yang dapat dipelajari dan dipahami pada ilmu fisiologi
tentang sel khamir serta dapat juga diterapkan dan dilakukan sebagian maupun secara ke
seluruhan terhadap sel organ manusia.
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan
suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh yang diperlukan dalam proses
metabolisme tubuh.
Jadi, setelah mengetahui uraian di atas, fisiologi sistem kardiovaskular merupakan suatu
sistem transport tertutup yang terdiri atas:
a. Jantung, sebagai organ pemompa.
b. Komponen darah, sebagai pembawa materi oksigen dan nutrisi.
c. Pembuluh darah, sebagai media yang mengalirkan komponen darah.
Ketiga komponen itu harus berfungsi dengan baik supaya seluruh jaringan dan organ
tubuh menerima suplai oksigen dan nutrisi yang adekuat. Otot jantung, pembuluh darah,
sistem konduksi, suplai darah, dan mekanisme saraf jantung harus bekerja secara
sempurna agar sistem kardiovaskular dapat berfungsi dengan baik. Semua komponen
tersebut bekerja bersama-sama dan mempengaruhi denyutan, tekanan, dan volume pompa
darah untuk menyuplai aliran darah ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
a. Jantung
Secara umum jantung merupakan satu-satunya pememompa utama darah ke seluruh
tubuh, sehingga sangat penting untuk mengidentifikasi apakah fungsi jantung ini
masih berjalan atau tidak, ada beberapa metode untuk mengetahui apakah jantung
masih bekerja dengan baik atau tidak dengan meraba denyut nadi.
12
Denyut nadi ini dapat dirasakan pada pembuluh darah arteri, adapun pembuluh darah
arteri yang kerap di palpasi untuk mengetahui adanya kerja nadi atau tidak adalah :
1) Arteri Radialis (berada di pergelangan tangan sejajar dengan ibu jari).
2) Arteri Brachialis (berada di lipatan siku bagian atas sejajar dengan jaris manis dan
jari tengah).
3) Arteri Karotis (berada di sisi kanan dan kiri tulang tiroid).
4) Arteri Femoralis (berada di pangkal paha kiri dan kanan).
5) Arteri Popliteal (berada di lipatan kaki di bagian belakang).
6) Arteri Dorsalis pedis (berada di punggung kaki sejajar dengan telunjuk jari kaki).
Selain itu, bekerjanya sebuah jantung dapat diketahui melalui pemeriksaan EKG.
Berbicara tentang EKG, sangatlah erat kaitannya dengan kelistrikan jantung. Dalam
pembahasan kali ini kita akan membicarakan sedikit tentang kelistrikan jantung.
Dari kelistrikan jantung inilah akan kita temukan rekaman EKG, dimana rekaman
EKG itu merupakan rekaman listrik permukaan jantung. Ketika rekaman listrik
permukaan jantung pada EKG ini terlihat datar, itu menandakan ketiadaan aktifitas
jantung itu sendiri.
Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik.
Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat khusus sebagai berikut:
1) Automatisasi: kemampuan untuk menghasilkan suatu impuls secara spontan.
2) Irama: pembentukan impuls yang teratur.
3) Daya konduksi: kemampuan untuk menyalurkan impuls,
4) Daya rangsang: kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan.
14
2) Depolarisasi Spontan
Dari proses kerja jantung tersebut terlihat bahwa simpuls SA membangkitkan
impuls-impuls dengan ritme yang teratur. Simpul SA dapat membangkitkan
impuls karena sel-selnya mempunyai otomatisitas. Otomatisitas ini terjadi karena
sel-sel tersebut mempunyai potensial istirahat yang nilainya kurang negative,
yaitu antar -60mV sampai -70mV.
2) Usaha eksternal
Usaha eksternal adalah aktivitas yang diperlukan untuk mengalirkan volume
sekuncup dari ventrikel ke airta. Usaha ekternal merupakan hasil dari tekanan yang
dilakukan unntuk memendekan otot jantung.
3) Denyut jantung
Denyut jantung merupakan hal yang paling signifikan mempengaruhi perubahan
kebutuhan oksigen tubuh
4) Kontraktilitas miokardium
Kontraktilitas miokardium merupakan suatu fakta bahwa ventrikel dapat
mengubah kekuatab kontraksi tanpa mengubah volume darah yang dipompakan
pada setiap kontraksi.
Fungsi umum:
1) Memelihara homeostasis dan homeodinamis
Fungsi khusus:
1) Transportasi nutrien dan sisa metabolism.
2) Distribusi hormone.
3) Regulasi fungsi organ.
18
Selain memilliki sebuah fungsi umum dan fungsi khusus, tentunya jantung juga
memiliki sifat-sifat. Ada tiga sifat dasar dari jantung, yaitu:
1) Rhythmicity
Rhythmicity adalah kesanggupan jantung untuk secara otomatis dan periodic
merangsang dirinya sendiri. Ini disebut dengan chronotropic yang berarti sifat
yang menentukan waktu atau kecepatan denyut jantung.
2) Conductivity
Conductivity adalah kesanggupan jantung untuk menghantarkan rangsang, baik
melalui jaringan khusus penghantar rangsang maupun melalui miolardium. Sifat
ini disebut sifat dromotropic dari jantung.
3) Excibility
Excibility adalah kemampuan jantung uuntuk dirangsang oleh rangsang yang
berasal dari jantung sendiri, tetapi juga oleh rangsang melalui syaraf jantung
ataupun penyebab lainnya, seperti tindakan mekanis, rangsang listrik, dan lain-
lain. Sistem konduksi jantung memungkinkan jantung dapat menjalarkan
perangsangan kelistrikan, karena sifat jantung yang terdiri dari:
i. Bathmotrooik: dapat menimbulkan listrik sendiri.
ii. Dormotropik: dapat menjalarkan rangsangan listrik.
iii. Kronotropik: menjalarkan listrik secara berirama.
iv. Inotropic: dapat berkontraksi.
b. Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke
seluruh tubuh. Terdapat tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi
membawa darah dari jantung, kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran
sebenarnya air dan bahan kimia antara darah da jaringan dan vena, yang membawa
darah dari kapiler kembali ke jantung. Pembuluh dasar terbesar adalah aorta.
19
Pembuluh darah mengalirkan darah yang dipompa jantung ke dalam sel. Arteri
bersifat elastis mengedarkan darah yang dipompakan dari ventrikel kiri.
Atherosclerosis adalah pembentukan plague yang terjadi pada dinding arteri bagian
dalam (tunica intima). Hal ini mengakibatkan aliran darah arteri terganggu dan dapat
menyebabkan terjadinya iskemia.
Bagian-bagian pembuluh darah, yaitu:
1) Bagian tengah arteri ialah tunika media yang bersifat elastis. Keadaan tidak elastis
disebut arteriosclerosis.
2) Lapisan terluar dinding arteri disebut tunica adventisia.
3) Arteri-arteri yang lebih kecil (arterioles) menyebarkan oksigen, meskipun
pertukaran O₂ (oksigen) dan CO₂ (karbondioksida) yang sebenarnya ada di
kapiler.
4) Vena
Pembuluh darah besar memiliki lapisan. Lapisan itu disebut Tunika. Berikut adalah
3 lapisan Tunika:
Pada anatomi sistem kardiovaskular, pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah
arteri dan vena.
1) Arteri meiliki dinding otot yang lebih tebal ( tunika media ) dari vena. Vena
memiliki katup untuk mencegah aliran balik darah.
2) Arteri memiliki lumen yang lebih kecil karena harus menjaga tekanan darah tetap
tinggi, tetapi vena memiliki lumen yang lebih besar.
3) Arteri menjadi lebih kecil saat mereka bergerak menuju bantalan kapiler. Kapiler
adalah pembuluh darah terkecil.
Kapiler terdiri dari satu lapisan sel endotel pipih yang dikelilingi oleh membran
basal. Ada celah kecil antara sel-sel yang disebut fenestrasi. Fenestrasi
memungkinkan pertukaran substansi antara kapiler dan interstitium. Secara umum
ada tiga jenis kapiler yaitu:
21
1) Kontinu
Sebagian besar lapisan endotelium tidak terputus dengan beberapa celah kecil
antara sel (celah antar sel). Membran basal sama sekali tidak terputus.
2) Fenestrated
Endotel berisi sejumlah lubang kecil (fenestrasi) serta celah antar sel.
3) Sinusoid
Hanya ditemukan pada hati, limpa dan sumsum tulang. Ada celah antarsel yang
besar antara sel-sel endotelium dan membran basal tidak lengkap.
Kapiler menyatu untuk membentuk vena yang kemudian berjalan menuju jantung.
Vena menjadi lebih besar dan mampu membawa lebih banyak darah.
Arteri koroner kiri dan kanan muncul dari sinus aorta kiri dan kanan pada dinding
aorta tepat di atas daun katup aorta. Arteri koroner adalah cabang pertama aorta.
Arteri koroner kiri bercabang menjadi arteri decendes anterior kiri dan arteri
sirkumfleksa kiri pada aspek medial jantung. Dari sini, arteri sirkumfleksa berputar
ke bagian belakang jantung, dan melepaskan cabang marginalis kiri.
Vena koroner atau sinus coronarius (vena koroner magna, media dan varva)
mengalir ke sinus koroner yang bermuara ke atrium kanan.
Ventrikel kiri akan memompa darah keluar dari jantung melalui aorta. Aorta
ascendens akan membentuk lengkungan (arcus aorta) sebelum menjadi aorta
decendens dan terus turun hingga ke abdomen.
23
1) Trunkus brachiocephalica
2) Arteri carotis communis sinistra
3) Arteri carotis subklavia sinistra
24
Ketiga cabang ini memberikan suplai darah pada bagian kepala dan tungkai atas
(lengan dan tangan). Trunkus brachiocephalica akan terbagi menjadi arteri
subklaiva dextra dan arteri carotis communis dextra.
1) Pars Thoracalis
2) Pars Abdominalis.
2) Sesak napas.
3) Mual, muntah atau keringat dingin.
4) Pusing atau pingsan
b. Stroke
Stroke adalah suatu penyakit cerebrovascular dimana terjadinya gangguan fungsi
otak yang berhubungan dengan penyakit pembuluh darah yang mensuplai darah ke
otak.
Stroke dapat juga disebabkan oleh perdarahan dari pembuluh darah di otak atau dari
gumpalan darah. Berikut adalah Gejala penyakit stroke:
1) Rasa lemas secara tiba-tiba pada wajah, lengan, atau kaki, seringkali terjadi
pada salah satu sisi tubuh.
2) Mati rasa pada wajah, lengan atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh.
3) Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan.
4) Kesulitan melihat dengan satu mata atau kedua mataKesulitan berjalan,
pusing, hilang keseimbanganSakit kepala parah tanpa penyebab jelas, dan
hilang kesadaran atau pingsanPenyakit tidak menular menciptakan beban
ekonomi cukup tinggi untuk negara, yaitu melalui pembiayaan kesehatan.
c. Jantung Coroner
Penyakit jantung coroner adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung
kekurangan darah karena penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah
koroner akibat kerusakan lapisan dinding pembuluh darah (Aterosklerosis. Tanda
dan gejala khas PJK adalah keluhan rasa tidak nyaman di dada atau nyeri dada
(angina) yang berlangsung selama lebih dari 20 menit saat istirahat atau saat
aktivitas yang disertai gejala keringat dingin atau gejala lainnya seperti lemah,
rasa mual, dan pusing.
1) Nyeri dada
2) Tertekan di daerah dada
27
d. Gagal Jantung
Gagal jantung akut adalah sindrom akut gagal jantung. Pengobatan akut dilakukan
untuk meringankan gejala kemacetan dan perfusi. Beberapa faktor pencetus GJA
di antaranya sindrom koroner akut, takiaritmia (fibrilasi atrium, takikardi
ventrikel), tekanan darah tinggi, infeksi (pneumonia, endokarditis infeksi, sepsis),
tidak minum obat (jantung), bradiaritmia, alkohol, NSAIDs, kortikosteroid, zat
kardiotoksik, eksaserbasi penyakit paru obstruksi kronis, emboli paru, komplikasi
bedah, kardiomiopati, gangguan tiroid, atau komplikasi mekanik akut akibat
sindrom koroner akut. Gejala Klinis Mayoritas pasien mengalami sesak napas
memberat yang akut sehingga membutuhkan pertolongan segera.
e. Kardiomiopati
Kardiomiopati dilatasi atau dilated cardiomyopathy (DCM) adalah gangguan
miokard yang didefinisikan oleh dilatasi dan gangguan fungsi sistolik ventrikel
kiri, atau kedua ventrikel, tanpa adanya penyakit arteri koroner, kelainan katup,
atau penyakit perikard.
f. Aritmia
Aritmia adalah gangguan atau abnormalitas penjalaran impuls listrik ke
miokardium. Sistem konduksi jantung yang berawal dari otomatisitas sel-sel P di
nodus SA, depolarisasi atrium, depolarisasi nodus atrioventrikular (AV),
propagasi impuls sepanjang berkas His dan sistem Purkinje hingga depolarisasi
ventrikel merupakan rangkaian konduksi impuls yang teratur dan presisi.
Aritmia dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti hipertensi, diabetes, adanya
kelainan jantung bawaan, dan penggunaan obat-obatan tertentu.Selain itu, aritmia
dapat pula disebabkan oleh adanya gangguan tiroid. Spektrum gejala aritmia
cukup luas mulai dari berdebar, keleyengan, pingsan, stroke bahkan kematian
mendadak namun berdebar adalah gejala aritmia tersering.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem kardiovaskular (dari bahasa Latin cardiovascular, cardio = jantung; vascular
= pembuluh darah) adalah sistem yang mengatur dalam peredaran sirkulasi darah
atau dikenal juga sebagai sistem jantung-pembuluh darah Jantung merupakan sebuah
organ muskular berongga yang terdiri dari otot yang mempunyai fungsi sebagai alat
pemompa darah yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis (dari bahasa
Latin, homeo = sama, tidak berubah; stasis = keadaan seimbang) tubuh.
3.2 Saran
Dalam ilmu kesehatan maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahami anatomi
sistem kardiovaskuler secara tepat agar terhindar dari kelalaian. Seorang perawat
professional diharapkan agar dapat semakin jelas dimengerti dalam kemungkinan
perubahan yang terjadi pada klien dan mengkaji kondisi klien yang ditangani.
Seorang perawat professional juga diharapkan untuk mengurangi resiko kesalahan
dalam mendiagnosis dan memberikan asuhan keperawatan kepada klien atau pasien.
29
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul. (2018). Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem
kardiovaskular. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Update Infoo (2020). Makalah Sistem Kardiovaskuler (Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia).
Diambil dari https://www.updateinfoo.com/2020/09/makalah-sistem-kardiovaskuler-
anatomi.html pada tanggal 19 November 2020 pukul 16.44 WIB.
Suwaryo, Putra A. W., Widodo, Wahyu T., & Setianingsih Endah. (2019). Faktor Risiko yang
Mempengaruhi Kejadian Stroke. Diambil dari
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan/article/view/530 pada tanggal 17
November 2020 pukul 20.30 WIB.
P2PTM Kemenkes RI (2018). Apa itu Penyakit Jantung Coroner?. Diambil dari
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-
darah/apa-itu-penyakit-jantung-koroner pada tanggal 17 November 2020 pukul 20.45 WIB.
P2PTM Kemenkes RI (2020). Apa Saja Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Koroner (PJK)?.
Diambil dari http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-
dan-pembuluh-darah/apa-saja-tanda-dan-gejala-penyakit-jantung-koroner-pjk pada tanggal
17 November 2020 pukul 21.15 WIB.
Yeantesa, Putri., Karani, Yerizal. (2018). Etiologi dan Patofisiologi Kardiomiopati Dilatasi.
Diambil dari http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/841 pada tanggal 18
November 2020 pukul 10.00 WIB.
Mumtaz, Ahmad. (2019). Jurnal Tinjauan Teori KTI Kardiomiopati. Diambil dari
http://eprints.undip.ac.id/53766/3/Ahmad_Mumtaz_22010112130171_Lap_KTI_Bab2.pdf
pada tanggal 18 November 2020 pukul 11.20 WIB.
Yuniadi, Yoga. (2017). Mengatasi Aritmia, Mencegah Kematian Mendadak. Diambil dari
http://journal.ui.ac.id/index.php/eJKI/article/download/8192/pdf pada tanggal 18
November 13.10 WIB.
30
31
Purwowiyoto, Sidhi L. (2018). Gagal Jantung Akut: Denisi, Patosiologi, Gejala Klinis, dan
Tatalaksana. Diambil dari
http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/download/671/437 pada tanggal 18
November 2020 pukul 13.40 WIB.
Kalangi, Cathleen S., Jim, Edmond L., & Joseph, Victor F. F. (2016). Gambaran aritmia pada
pasien penyakit jantung koroner di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Diambil dari
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/download/14556/14128 pada tanggal
18 November 15.50 WIB.