Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULAR

Disusun oleh :

Kelompok 1

A’if Fathul Khasanah (20001)

Aisyah Larasati (20002)

Amanda Sukma Dewanthi (20003)

Anisa Azhari Putri Effendi (20004)

Asya Zuhri Maylinda (20005)

Aurelia Quilina Dasilva (20006)

Cherry Wendina Salsabila (20007)

Chintia Dewi Harun (20008)

AKADEMI KEPERAWATAN POLRI

JAKARTA

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Anatomi Fisiologi Sistem
Kardiovaskular”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah tugas ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah tentang tanggung jawab mahasiswa dalam belajar ini
berguna untuk masyarakat dan dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Jakarta, November 2020

  Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penulisan 2

1.4 Manfaat Penulisan 2

BAB 2 TINJAUAN TEORI 3

2.1 Definisi Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskular 3

2.2 Perkembangan Sistem Kardiovaskular 4

2.3 Anatomi Sistem Kardiovaskular 5

2.4 Struktur Sistem Kardiovaskular 7

2.5 Fisiologi Sistem Kardiovaskular 11

2.6 Penyakit pada Sistem Kardiovaskular 25

BAB 3 PENUTUP 29

3.1 Kesimpulan 29

3.2 Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup
sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung komponen darah dan pembuluh darah.
Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal di jantung, yaitu sebuah pompa
berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut
menybabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup
yang terdiri dari arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula
dan vena.

Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung dan pembuluh darah, yang mengandung kurang
lebih 5,5 liter darah pada laki-laki dengan berat badan 70 Kg. Fungsi utama sistem
kadiovaskular adalah mendistribusikan O2 dan nutrisi ke jaringan, mentransfer metabolit
dan CO2 ke organ ekskresi dan paru serta mentranspor hormon dan komponen sistem
imun serta sebagai termoregulasi. Jantung sendiri adalah pompa otot beruang empat (dua
atrium dan dua ventrikel) yang mendorong darah mengelilingi sirkulasi (Ward et al,
2009).

Sistem kardiovaskular adalah sistem organ pertama yang berfungsi penuh sejak janin
berada dalam rahim (kira-kira pada gestasi minggu ke-8).Tanpa adanya jantung yang
berdenyut dan suplai pembuluh darah, perkembangan janin tidak dapat terjadi dan
kematian janin tidak dapat dihindarkan. Organ vital yang terdapat pada sistem
kardiovaskular adalah jantung, yang memegang peran penting pada kehidupan setiap
insan, termasuk bayi dan anak yang sedang mengalami tumbuh kembang. Struktur dan
fungsi jantung yang normal sangat dibutuhkan untuk mempertahankan peredaran darah
yang stabil guna mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh seorang anak.
2

1.2 Rumusan Masalah


Maksud akan pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas pertama
mengenai anatomi fisiologi sistem kardiovaskular. Agar spesifik lagi permasalahan dalam
makalah ini dapat dirinci:
a. Apa yang dimaksud dengan sistem kardiovaskular?
b. Bagaimana perkembangan mengenai sistem kardiovaskular?
c. Apa yang dimaksud anatomi fisiologi sistem kardiovaskular?
d. Apa saja macam-macam sistem kardiovaskular?
e. Apa saja yang termasuk anatomi sistem kardiovaskular?
f. Apa saja yang termasuk fisiologi sistem kardiovaskular?
g. Apa saja penyakit-penyakit yang berhubungan dengan sistem kardiovaskular?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menyeselesaikan tugas pertama mengenai
anatomi fisiologi kardiovaskuler. Agar lebih spesifik lagi, permasalahan dalam makalah
ini dapat dirinci:
a. Mengetahui definisi sistem kardiovaskular.
b. Mengetahui perkembangan mengenai sistem kardiovaskular.
c. Mengetahui defenisi anatomi fisiologi sistem kardiovaskular.
d. Mengetahui macam-macam sistem kardiovaskular.
e. Mengetahui bagian-bagian dari anatomi sistem kardiovaskular.
f. Memahami bagian-bagian dari fisiologi sistem kardiovaskular.
g. Mengetahui penyakit-penyakit yang berhubungan dengan sistem kardiovaskular.

1.4 Manfaat Penulisan


Dari penulisan makalah ini, diharapkan pembaca lebih mengetahui definisi anatomi
fisiologi sistem kardiovaskular dan dapat mengetahui korelasi penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan sistem kardiovaskular. Penulis berharap implementasi sistem
kardiovaskuler ini dapat dipahami oleh para pembaca.
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskular


Anatomi organ tubuh manusia adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh
manusia. Anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler adalah ilmu yang mempelajari tentang
sirkulsi darah yang terdiri jantung, komponen darah, dan pembuluh darah.

Anatomi ini terdiri atas jaringan sel, organ, dan juga sistem organ. Jantung adalah organ
berongga dan berotot seukuran kepalan. Organ ini terletak di rongga toraks (dada) sekitar
garis tengah antara sternum (tulang dada) disebelah anterior dan vertebra ( belakang) di
posterior. Jantung memiliki dasar lebar diatas dan meruncing membentuk titik
diujungnya, dibagian bawah yang disebut apeks. Jantung terletak menyudut dibawah
sternum sedemikian sehingga dasarnya terutama terletak dikanan dan apeks di kiri
sternum. Ketika jantung berdenyut kuat, apeks sebenarnya memukul bagian dalam
dinding dada di sisi kiri.

3
4

Fisiologi secara umum memiliki pengertian yaitu mempelajari hal yang berkaitan dengan
kehidupan makhluk hidup walaupun dalam setiap bidang memiliki pengertian masing-
masing. Ilmu fisiologi menggunakan tahapan dan langkah serta berbagai macam metode
untuk dapat mempelajari sebuah sel lalu biomolekul kemudian organ dan jaringan selain
itu fisiologi juga mempelajari organisme dan sebuah sistem organ secara merata dan
keseluruhan untuk menjalankan fungsi fisik serta zat kimiawinya agar mendukung sebuah
kehidupan.

Fisiologi memiliki makna lain karena berdasarkan sebuah objek kajiannya fisiologi
dikenal juga ilmu fisiologi manusia kemudian ilmu fisiologi tumbuhan dan ilmu tentang
fisiologi hewan, walaupun pada dasarnya prinsip sebuah ilmu fisiologi sangat bersifat
luas atau universal, hal tersebut sangat tidak terlalu bergantung pada salah satu jenis dan
tipe suatu organisme yang dipahami dan dipelajari.

Jantung adalah organ tunggal namun sisi kanan dan kiri jantung berfingsi sebagai dua
pompa terpisah. Jantung dibagi menjadi paruh kanan dan kiri serta memiliki empat
rongga yaitu, satu rongga atas dan satu rongga bawah di masingmasing paruh. Rongga-
rongga atas yang disebut atrium, menerima darah yang kembali ke jantung dan
memindahkan kerongga bawah, ventrikel, yang memompa darah dari jantung. Pembuluh
yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium adalah vena, dan yang membawa
darah dari ventrikel ke jaringan adalah arteri. Mekanisme kerja jantung mirip dengan
pompa untuk memberikan tekanan pada pembuluh darah agar darah dapat senantiasa
mengalir di dalam tubuh. Ukuran jantung kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan

2.2 Perkembangan Sistem Kardiovaskular


Sistem kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam sistem
kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut Angioblast. Angioblast ini
timbul dari:
a. Mesoderm: splanknikus dan chorionic
b. Merengkim: yolk sac dan tali pusat
5

c. Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah dan darah


Dalam awal perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung mulai
berkembang di splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC dan atap katup uning
telur sekunder (kardiogenik area). Tabung jantung pasangkan membujur endotel berlapis
saluran. Tabung-tabung membentuk untuk menjadi jantung primordial. Jantung tubular
bergabung dalam pembuluh darah di dalam embrio yang menghubungkan tangkai, karian
dan yolk sac membentuk sistem kardivaskuler purba. Pada janin, proses peredaran darah
melalui plasenta

2.3 Anatomi Sistem Kardiovaskular


Secara anatomis, jantung terletak di dalam rongga dada (toraks), yaitu pada rongga
mediastinum dan di antar kedua paru. Selaput yang melapisi jantung disebut pericardium,
yang terdiri atas lapisan:
a. Pericardium parientalis, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput
paru.
b. Pericardium viseralis, yaitu lapisan permukaan yang langsung melapisi jantung yang
disebut epicardium.

Di antara kedua lapisan selaput tersebut (kantung pericardium), terdapat sedikit cairan
pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan yang timbul akibat gera jantung saat
6

memompa. Cairan ini disebut sebagai cairan pericardium. Dindinng jantung terdiri atas 3
lapisan, yaitu:

a. Lapisan luar (epicardium) atau pericardium viseralis.


b. Lapisan tengah (miokardium) merupakan lapisan berotot.
c. Lapisan dalam (endocardium).
7

2.4 Struktur Sistem Kardiovaskuler


Jantung adalah organ muskular (berotot) pada rongga toraks yang memompa darah
melalui pembuluh darah pada tubuh.Organ ini terdiri dari 4 ruang, yaitu: 2 atrium dan 2
ventrikel. Jantung juga terbagi menjadi 2 bagian, jantung kanan dan kiri. Masing-mas
ing bagian memiliki 1 atrium dan 1 ventrikel.Septum interventricularis adalah sekat
antara ventrikel kanan dan kiri. Septum interatrialis adalah sekat antara atrium kanan dan
kiri

Serat lintang otot jantung sama dengan otot tangka dan terdapat garis-garis Z. Banyak
terdapat mitokondria panjang yang berdekatan dengan fibril-fibril otot. Serat-serat otot
bercabang dan saling berkaitan (interdigitate), tetapi masing-masing merupakan unit
lengkap yang dikelilingi oleh membrane sel.

a. Atrium Kanan
Atrium kanan memiliki lapisan dinding yang tipips berfungsi sebagai tempat
penyimpanan darah dan mengalirkan darah dari vena-vena sirkulasi sistemis ke dalam
ventrikr kanan dan kemudian ke paru-paru.
8

Darah yang berasal dari pembuluh darah vena ini masuk ke dalam atrium kanan
melalui vena cava superior, inferior, dan sinus koronarius. Tidak terdapat katup-katup
sejati yang memisahkan vena cav dan atrium kanan, tetapi dipisahkan oleh lipatan
katup atau pita otot.

b. Ventrikel Kanan
Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit yang berguna untuk menghasilakn kontraksi
bertekanan rendah, yang cukup untuk mengalirkan darah ke dalam arteri pulmonaris.
Sirkulasi pulmonar merupakan sistem aliran darah bertekanann rendah, dengan
resistensi yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah yang berasal dari ventrikel
kanan.

Saat kontraksi, ventrikel harus menghasilkan kekuatan yang cukup besar untuk dapat
memompakan datah yang diterimanya dari atrium ke dalam sirkulasi pulmonar
ataupun sirkulasi sistemis.

c. Atrium Kiri
Atrium kiri menerima darah yang sudah dioksigenasi dari paru-paru melalui vena
pulmonaris. Tidak terdapat katup sejati antara vena pulmonalis dan atrium kiri. Oleh
karenanya, darah akan mengalir kembali ke pembuluh paru-paru bila terdapat
perubahan tekanan dalam atrium kiri (retrograde)

d. Ventrikel Kiri
ventrikel kiri harus menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi tahanan
sirkulasi sistemis dan mempertahankan aliran darah ke jaringan-jaringan perifer.

e. Katup Atrioventrikuler
Katup atrioventrikuler merupakan katup yang terletak antatra atrium dan ventrikel.
Katup yang terletak atrium kanan dan ventrikel kanan ini mempunyai tiga buah daun
katup yang disebut katup trikuspidalis, sedangkan katup yang terletak antara atrium
kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup yang disebut katup mitral.
9

f. Katup Semilunar
Katup semilunar terdiri dari dua katup yaitu katup semilunar pulmonar dan katup
semilunar aorta. Katup semilunar pulmonar terletak pada arteri pulmonaris,
memisahkan arteri pulmonaris dengan ventrikel kanan. Katup semilunar aorta terletak
antara ventrikel kiri dan aorta. Kedua katup semilunar ini mempunyai bentuk yang
sama, terdiri dari 3 daun katup yang simetris yang menonjol menyerupai corong yang
dikaitkan dengam sebuah cincin serabut.

Struktur Fungsi
Vena cava Sebagai reservoir dan jalan darah menuju atrium kanan.
Atrium kanan -Menyediakan sekitar 20% volume sekuncup ventrikel
kanan.
-Melakukan kontraksi dan sebagai jalur pengisian pasif
ventrikel kanan.
Katup Mencegah aliran darah baik selama ventrikel melakukan
atrioventrikular kontrksi (sistolik).
Katup trikuspidalis
Katup mitral
Ventrikel kanan Memompa darah yang mengandung karbondikasida ke
sirkulasi pulmonar.
Katup semilunar Mencegah aliran darah balik selama ventrikel melakukan
Katup pulmonar
relaksasi (diastolic).
Katup aorta
Arteri pulmonar Membawa darah yang mengandung karbon dioksida ke
sirkulasi pulmonar dari ventrikel kanan.
Vena pulmonar Mengalirkan darah yang mengandung oksigen ke atrium kiri.
Atrium kiri -Menyediakan sekitar 20% volume sekucup ventrikel kiri.
-Melakukan kontraksi dan sebagai jalur pengisian pasif
ventrikel kiri.
Ventrikel kanan Memompa darah yang mengandung oksigen ke sirkulasi
sistemis.
Aorta Mengalirkan darah yang mengandung oksigen ke sirkulasi
sistemis.
10

Katup Lokasi Struktur dan Fungsi


Katup trikuspid Antara atrium kanan dan Terdiri dari tiga daun katup yang
ventrikel kanan. mencegah aliran balik darah dari
ventrikel kanan ke atrium kanan
selama kontraksi ventrikel
Katup semilunar Antara ventrikel kanan Terdiri dari tiga flaps-bulan
paru dan batang paru berbentuk setengah. Mencegah aliran
balik darah dari trunkus paru ke
ventrikel kanan selama ventrikel
relaksasi
Katup bicuspid Antara atrium kiri dan Terdiri dari dua katup yang
(mitral) ventrikel kiri mencegah aliran balik darah dari
ventrikel kiri ke atrium kiri selama
kontraksi ventrikel
Katup semilunar Antara ventrikel kiri dan Terdiri dari tiga flaps-bulan
aorta aorta menaik berbentuk setengah. Mencegah aliran
balik darah dari aorta ke ventrikel
kiri selama kontraksi ventrikel.

2.5 Fisiologi Sistem Kardiovaskular


11

Ada beberapa contoh tentang apa yang dapat dipelajari dan dipahami pada ilmu fisiologi
tentang sel khamir serta dapat juga diterapkan dan dilakukan sebagian maupun secara ke
seluruhan terhadap sel organ manusia.

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan
suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh yang diperlukan dalam proses
metabolisme tubuh.

Jadi, setelah mengetahui uraian di atas, fisiologi sistem kardiovaskular merupakan suatu
sistem transport tertutup yang terdiri atas:
a. Jantung, sebagai organ pemompa.
b. Komponen darah, sebagai pembawa materi oksigen dan nutrisi.
c. Pembuluh darah, sebagai media yang mengalirkan komponen darah.

Ketiga komponen itu harus berfungsi dengan baik supaya seluruh jaringan dan organ
tubuh menerima suplai oksigen dan nutrisi yang adekuat. Otot jantung, pembuluh darah,
sistem konduksi, suplai darah, dan mekanisme saraf jantung harus bekerja secara
sempurna agar sistem kardiovaskular dapat berfungsi dengan baik. Semua komponen
tersebut bekerja bersama-sama dan mempengaruhi denyutan, tekanan, dan volume pompa
darah untuk menyuplai aliran darah ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan tubuh.

a. Jantung
Secara umum jantung merupakan satu-satunya pememompa utama darah ke seluruh
tubuh, sehingga sangat penting untuk mengidentifikasi apakah fungsi jantung ini
masih berjalan atau tidak, ada beberapa metode untuk mengetahui apakah jantung
masih bekerja dengan baik atau tidak dengan meraba denyut nadi.
12

Denyut nadi ini dapat dirasakan pada pembuluh darah arteri, adapun pembuluh darah
arteri yang kerap di palpasi untuk mengetahui adanya kerja nadi atau tidak adalah :
1) Arteri Radialis (berada di pergelangan tangan sejajar dengan ibu jari).
2) Arteri Brachialis (berada di lipatan siku bagian atas sejajar dengan jaris manis dan
jari tengah).
3) Arteri Karotis (berada di sisi kanan dan kiri tulang tiroid).
4) Arteri Femoralis (berada di pangkal paha kiri dan kanan).
5) Arteri Popliteal (berada di lipatan kaki di bagian belakang).
6) Arteri Dorsalis pedis (berada di punggung kaki sejajar dengan telunjuk jari kaki).

Selain itu, bekerjanya sebuah jantung dapat diketahui melalui pemeriksaan EKG.
Berbicara tentang EKG, sangatlah erat kaitannya dengan kelistrikan jantung. Dalam
pembahasan kali ini kita akan membicarakan sedikit tentang kelistrikan jantung.

Kelistrikan jantung dibedakan menjadi beberapa fase, yaitu:


1) Fase Istirahat (0/4)
2) Fase Depolarisasi cepat (1)
3) Fase Repolarisasi parsial
4) Fase Plateu (2)
13

5) Fase Repolarisasi cepat (3)

Dari kelistrikan jantung inilah akan kita temukan rekaman EKG, dimana rekaman
EKG itu merupakan rekaman listrik permukaan jantung. Ketika rekaman listrik
permukaan jantung pada EKG ini terlihat datar, itu menandakan ketiadaan aktifitas
jantung itu sendiri.

Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik.
Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat khusus sebagai berikut:
1) Automatisasi: kemampuan untuk menghasilkan suatu impuls secara spontan.
2) Irama: pembentukan impuls yang teratur.
3) Daya konduksi: kemampuan untuk menyalurkan impuls,
4) Daya rangsang: kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan.
14

Berdasarkan sifat-sifat di atas, jantung akan menghasilkan impuls-impuls yang


disalurkan melalui sistem hantar secara spontan dan teratur untuk merangsang
miokardium melakukan kontraksi. Impuls disalurkan dari nodus SA ke nodus AV
hingga ke serabut Purkinje. Skematis perjalanan impuls tersebut dilihat pada gambar
berikut ini:
15

1) Daya konduksi jantung


Jantung berfungsi memompa darah ke paru-paru dan ke seluruh tubuh. Cara
jatung memompa darah adalah dengan melakukan kontraksi secara bergantian
antara atrium dan ventrikel, dengan irama yang teratur dan terus menerus
sepanjang hidup. Bekerjanya jantung didikung oleh dua sistem yang ada dalam
jantung, yaitu sistem kontraksi dan sistem konduksi.

2) Depolarisasi Spontan
Dari proses kerja jantung tersebut terlihat bahwa simpuls SA membangkitkan
impuls-impuls dengan ritme yang teratur. Simpul SA dapat membangkitkan
impuls karena sel-selnya mempunyai otomatisitas. Otomatisitas ini terjadi karena
sel-sel tersebut mempunyai potensial istirahat yang nilainya kurang negative,
yaitu antar -60mV sampai -70mV.

3) Pemacu asli (native pacemaker) dan pemacu tersembunyi (latent pacemaker)


Bagian-bagian dalam sistem konduksi yang sel-selnya mempunyai kemampuan
melakukan depolarisasi spontan disebut pemacu (pacemaker). Dari uraian
sebelumnya, terlihat bahwa ada lebih dari satu pemacu dalam sistem konduksi.
Walaupun ada lebih dari satu pemacu, dalam kondisi normal hanya ada satu
pemacu yang bekerja. Hal ini dimungkinkan oleh adanya perbedaan Irate pada
masing-masing pemacu.
16

Kebutuhan otot jantung (miokardium) dipengaruhi oleh empat variable, yaitu:


1) Tegangan otot
Tegangan otot mengacu pada hasil tegangan yang diproduksi dari pemendeka sel-
sel miokardium, sehingga meningkatkan tekanan di dalam ventrikel. Tegangan otot
ini lebih besar pada saat fase sistolik daripada fase diastolic.

2) Usaha eksternal
Usaha eksternal adalah aktivitas yang diperlukan untuk mengalirkan volume
sekuncup dari ventrikel ke airta. Usaha ekternal merupakan hasil dari tekanan yang
dilakukan unntuk memendekan otot jantung.

3) Denyut jantung
Denyut jantung merupakan hal yang paling signifikan mempengaruhi perubahan
kebutuhan oksigen tubuh

4) Kontraktilitas miokardium
Kontraktilitas miokardium merupakan suatu fakta bahwa ventrikel dapat
mengubah kekuatab kontraksi tanpa mengubah volume darah yang dipompakan
pada setiap kontraksi.

Secara umum, fungsi sistem kardiovaskular, yaitu:


1) Transportasi oksigen, nutrisi, hormone, dan sisa metabolism
Fungsi utama sistem kardiovaskular adalah memenuhi kebutuhan sistem kapiler
dan mikrosirkulasi. Komponen darah akan membawa oksigen, glukosa, asam
amino, asam lemak, hormone, dan eletrolit ke sel, dan selanjutnya mengangkut
karbon dioksida , urea, asam laktat, dan sisa metabolism lainnya dari sel tersebut.
17

2) Transportasi dan distribusi panas tubuh


Sistem kardiovaskular membantu meregulasi panas tubuh melalui serangkaian
pengiriman panas oleh komponen darah dari jaringan yang aktif seperti
pengiriman panas dari jaringan otot menuju ke kulit dan disebarkan ke lingkungan
luar.

3) Pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit


Sistem kardiovaskular berfungsi sebagai media penyimpanan serta transport
cairan tubuh dan elektrolit. Kedua subtansi ini dikirim ke sel-sel tubuh melalui
cairan intertestial dengan proses filtrasi, difusi, dan reabsorpsi.

Sedangkan fungsi umum otot jantung, sebagai berikut:


1) Mengikuti ritmisitas atau otomatis
Secara potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari luar.

2) Mengikuti hukum gagal atau tuntas


Impuls dilepas mencapai ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung
akan berkontraksi maksimal.

Elektrofisiologi sel otot jantung:


Aktivitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas membrane
sel.seluruh proses aktivitas listrik jantung dinamakan potensial aksi yang disebabkan
oleh rangsangan listrik kimia mekanika dan termis

Fungsi umum:
1) Memelihara homeostasis dan homeodinamis

Fungsi khusus:
1) Transportasi nutrien dan sisa metabolism.
2) Distribusi hormone.
3) Regulasi fungsi organ.
18

4) Regulasi suhu tubuh

Selain memilliki sebuah fungsi umum dan fungsi khusus, tentunya jantung juga
memiliki sifat-sifat. Ada tiga sifat dasar dari jantung, yaitu:

1) Rhythmicity
Rhythmicity adalah kesanggupan jantung untuk secara otomatis dan periodic
merangsang dirinya sendiri. Ini disebut dengan chronotropic yang berarti sifat
yang menentukan waktu atau kecepatan denyut jantung.

2) Conductivity
Conductivity adalah kesanggupan jantung untuk menghantarkan rangsang, baik
melalui jaringan khusus penghantar rangsang maupun melalui miolardium. Sifat
ini disebut sifat dromotropic dari jantung.

3) Excibility
Excibility adalah kemampuan jantung uuntuk dirangsang oleh rangsang yang
berasal dari jantung sendiri, tetapi juga oleh rangsang melalui syaraf jantung
ataupun penyebab lainnya, seperti tindakan mekanis, rangsang listrik, dan lain-
lain. Sistem konduksi jantung memungkinkan jantung dapat menjalarkan
perangsangan kelistrikan, karena sifat jantung yang terdiri dari:
i. Bathmotrooik: dapat menimbulkan listrik sendiri.
ii. Dormotropik: dapat menjalarkan rangsangan listrik.
iii. Kronotropik: menjalarkan listrik secara berirama.
iv. Inotropic: dapat berkontraksi.

b. Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke
seluruh tubuh. Terdapat tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi
membawa darah dari jantung, kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran
sebenarnya air dan bahan kimia antara darah da jaringan dan vena, yang membawa
darah dari kapiler kembali ke jantung. Pembuluh dasar terbesar adalah aorta.
19

Pembuluh darah mengalirkan darah yang dipompa jantung ke dalam sel. Arteri
bersifat elastis mengedarkan darah yang dipompakan dari ventrikel kiri.
Atherosclerosis adalah pembentukan plague yang terjadi pada dinding arteri bagian
dalam (tunica intima). Hal ini mengakibatkan aliran darah arteri terganggu dan dapat
menyebabkan terjadinya iskemia.
Bagian-bagian pembuluh darah, yaitu:

1) Bagian tengah arteri ialah tunika media yang bersifat elastis. Keadaan tidak elastis
disebut arteriosclerosis.
2) Lapisan terluar dinding arteri disebut tunica adventisia.
3) Arteri-arteri yang lebih kecil (arterioles) menyebarkan oksigen, meskipun
pertukaran O₂ (oksigen) dan CO₂ (karbondioksida) yang sebenarnya ada di
kapiler.
4) Vena

Vena-vena kurang elastis, terutama pada ekstremitas bawah mengandung katup


untuk mencegah aliran darah kembali. Penyempitan vena-vena dan kelemahan katup
sering menyebabkan terjadinya varises.
20

Pembuluh darah besar memiliki lapisan. Lapisan itu disebut Tunika. Berikut adalah
3 lapisan Tunika:

1) Intima – terdiri dari endotel dan lamina elastika interna


2) Media – terdiri dari otot polos dengan serabut elastis. Lapisan ini berperan dalam
vasokontriksi dan vasodilatasi pembuluh darah.
3) Adventisia (atau lapisan eksterna) – tersusun atas jaringan ikat yang mengandung
kolagen dan serat elastin. Lapisan ini membantu melekatkan pembuluh darah ke
struktur terdekat.

Pada anatomi sistem kardiovaskular, pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah
arteri dan vena.

1) Arteri merupakan pembulu darah dengan tekanan darah yang tinggi.


2) Vena memiliki tekanan darah yang lebih rendah. Perbedaan tekanan ini
menyebabkan sedikit perbedaan struktur keduanya.

Perbedaan antara arteri dan vena sebagai berikut:

1) Arteri meiliki dinding otot yang lebih tebal ( tunika media ) dari vena. Vena
memiliki katup untuk mencegah aliran balik darah.
2) Arteri memiliki lumen yang lebih kecil karena harus menjaga tekanan darah tetap
tinggi, tetapi vena memiliki lumen yang lebih besar.
3) Arteri menjadi lebih kecil saat mereka bergerak menuju bantalan kapiler. Kapiler
adalah pembuluh darah terkecil.

Kapiler terdiri dari satu lapisan sel endotel pipih yang dikelilingi oleh membran
basal. Ada celah kecil antara sel-sel yang disebut fenestrasi. Fenestrasi
memungkinkan pertukaran substansi antara kapiler dan interstitium. Secara umum
ada tiga jenis kapiler yaitu:
21

1) Kontinu
Sebagian besar lapisan endotelium tidak terputus dengan beberapa celah kecil
antara sel (celah antar sel). Membran basal sama sekali tidak terputus.

2) Fenestrated
Endotel berisi sejumlah lubang kecil (fenestrasi) serta celah antar sel.

3) Sinusoid
Hanya ditemukan pada hati, limpa dan sumsum tulang. Ada celah antarsel yang
besar antara sel-sel endotelium dan membran basal tidak lengkap.

Kapiler menyatu untuk membentuk vena yang kemudian berjalan menuju jantung.
Vena menjadi lebih besar dan mampu membawa lebih banyak darah.

Sistem Kardiovaskular: Arteri Koroner


22

Arteri koroner kiri dan kanan muncul dari sinus aorta kiri dan kanan pada dinding
aorta tepat di atas daun katup aorta. Arteri koroner adalah cabang pertama aorta.

Pembuluh darah koroner kanan mengelilingi jantung ke aspek posterior menjadi


arteri decendens yang turun ke posterior (pada beberapa orang, arteri decendens
posterior muncul dari arteri sirkumfleks kiri). Dalam perjalanannya arteri ini
bercabang menjadi cabang nodus sino-atrium, dan cabang marginalis kanan.

Arteri koroner kiri bercabang menjadi arteri decendes anterior kiri dan arteri
sirkumfleksa kiri pada aspek medial jantung. Dari sini, arteri sirkumfleksa berputar
ke bagian belakang jantung, dan melepaskan cabang marginalis kiri.

Bagian aspek jantung disuplai oleh arteri coroner tertentu :

1) Aspek lateral – arteri sirkumfleksa


2) Inferior – arteri koroner kanan
3) Anterior – arteri koroner kanan
4) Septum – decendens anterior kiri

Vena koroner atau sinus coronarius (vena koroner magna, media dan varva)
mengalir ke sinus koroner yang bermuara ke atrium kanan.

Ventrikel kiri akan memompa darah keluar dari jantung melalui aorta. Aorta
ascendens akan membentuk lengkungan (arcus aorta) sebelum menjadi aorta
decendens dan terus turun hingga ke abdomen.
23

Pembuluh Darah Sistemik

Arcus aorta memiliki 3 cabang pembuluh darah utama, yaitu:

1) Trunkus brachiocephalica
2) Arteri carotis communis sinistra
3) Arteri carotis subklavia sinistra
24

Ketiga cabang ini memberikan suplai darah pada bagian kepala dan tungkai atas
(lengan dan tangan). Trunkus brachiocephalica akan terbagi menjadi arteri
subklaiva dextra dan arteri carotis communis dextra.

Aorta decendens terbagi menjadi 2 bagian yaitu:

1) Pars Thoracalis
2) Pars Abdominalis.

Dalam perjalanan aorta decendens memiliki berbagai cabang yang memperdarahi


berbagai organ. Pada setingkat vertebra lumbalis IV (L4) aorta akan bercabang
menjadi arteri iliaka communis sinistra dan dextra yang memberikan perdarahan
pada tungkai bawah (paha, betis, dan kaki). Darah vena kembali ke jantung melalui
vena dengan mengikuti jalur yang mirip dengan arteri. Darah akan masuk melalui
vena cava inferior dan vena cava superior yang bermuara pada atrium kanan.
25

2.6 Penyakit yang berhubungan dengan sistem kardiovaskular


a. Serang Jantung
Serangan jantung atau infrak miokard merupakan kejadian akut dan sebagian
besar disebabkan oleh penyumbatan yang mencegah darah mengalir ke jantung.
Penyebab utamanya adalah timbunan lemak pada dinding pembuluh darah yang
menyuplai hati atau otak. Mengenali tanda-tanda serangan jantung merupakan hal
penting karena kemungkinan seseorang untuk bertahan dari serangan jantung
lebih tinggi jika segera ditangani oleh tenaga kesehatan.

Berikut adalah tanda-tanda terjadi serangan jantung:


1) Rasa sakit, nyeri atau tidak nyaman di tengah dada. Nyeri menjalar ke lengan
kiri, bahu, punggung, leher rasa tercekik atau rahang bawah (rasa ngilu) kadang
penjalarannya ke lengan kanan atau kedua lengan.
26

2) Sesak napas.
3) Mual, muntah atau keringat dingin.
4) Pusing atau pingsan

b. Stroke
Stroke adalah suatu penyakit cerebrovascular dimana terjadinya gangguan fungsi
otak yang berhubungan dengan penyakit pembuluh darah yang mensuplai darah ke
otak.

Stroke dapat juga disebabkan oleh perdarahan dari pembuluh darah di otak atau dari
gumpalan darah. Berikut adalah Gejala penyakit stroke:
1) Rasa lemas secara tiba-tiba pada wajah, lengan, atau kaki, seringkali terjadi
pada salah satu sisi tubuh.
2) Mati rasa pada wajah, lengan atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh.
3) Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan.
4) Kesulitan melihat dengan satu mata atau kedua mataKesulitan berjalan,
pusing, hilang keseimbanganSakit kepala parah tanpa penyebab jelas, dan
hilang kesadaran atau pingsanPenyakit tidak menular menciptakan beban
ekonomi cukup tinggi untuk negara, yaitu melalui pembiayaan kesehatan.

c. Jantung Coroner
Penyakit jantung coroner adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung
kekurangan darah karena penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah
koroner akibat kerusakan lapisan dinding pembuluh darah (Aterosklerosis. Tanda
dan gejala khas PJK adalah keluhan rasa tidak nyaman di dada atau nyeri dada
(angina) yang berlangsung selama lebih dari 20 menit saat istirahat atau saat
aktivitas yang disertai gejala keringat dingin atau gejala lainnya seperti lemah,
rasa mual, dan pusing.
1) Nyeri dada
2) Tertekan di daerah dada
27

3) Rasa berat di dada


4) Rasa mual atau nyeri ulu hati
5) Keringat Dingin
6) Rasa terbakar

d. Gagal Jantung
Gagal jantung akut adalah sindrom akut gagal jantung. Pengobatan akut dilakukan
untuk meringankan gejala kemacetan dan perfusi. Beberapa faktor pencetus GJA
di antaranya sindrom koroner akut, takiaritmia (fibrilasi atrium, takikardi
ventrikel), tekanan darah tinggi, infeksi (pneumonia, endokarditis infeksi, sepsis),
tidak minum obat (jantung), bradiaritmia, alkohol, NSAIDs, kortikosteroid, zat
kardiotoksik, eksaserbasi penyakit paru obstruksi kronis, emboli paru, komplikasi
bedah, kardiomiopati, gangguan tiroid, atau komplikasi mekanik akut akibat
sindrom koroner akut. Gejala Klinis Mayoritas pasien mengalami sesak napas
memberat yang akut sehingga membutuhkan pertolongan segera.

e. Kardiomiopati
Kardiomiopati dilatasi atau dilated cardiomyopathy (DCM) adalah gangguan
miokard yang didefinisikan oleh dilatasi dan gangguan fungsi sistolik ventrikel
kiri, atau kedua ventrikel, tanpa adanya penyakit arteri koroner, kelainan katup,
atau penyakit perikard.

Kardiomiopati restriksi ditandai dengan gangguan pengisian diastolik dengan


fungsi kontraktil yang layak dipertahankan. Kondisi ini relatif jarang, dengan
penyebab yang paling sering meliputi amyloidosis. Biasanya mudah untuk
mengenali amiloid dengan histologi dari karakteristik warna hijau dibawah sinar
terpolarisasi setelah menggunakan pewarnaan Sirius red.

Penyebab lain dari kardiomiopati restriktif yaitu kardiomiopati infiltratif (contoh:


hemochromatosis, sarkoidosis), dan penyakit jaringan ikat (contoh:
skleroderma).Kardiomiopati dilatasi dapat tidak menimbulkan gejala, tetapi untuk
28

sebagian orang dapat membahayakan nyawa. Sebagai penyebab tersering dari


gagal jantung, kardiomiopati dilatasi juga dapat menyebabkan irama jantung yang
ireguler (aritmia), kegagalan pembekuan darah, atau kematian mendadak.

f. Aritmia
Aritmia adalah gangguan atau abnormalitas penjalaran impuls listrik ke
miokardium. Sistem konduksi jantung yang berawal dari otomatisitas sel-sel P di
nodus SA, depolarisasi atrium, depolarisasi nodus atrioventrikular (AV),
propagasi impuls sepanjang berkas His dan sistem Purkinje hingga depolarisasi
ventrikel merupakan rangkaian konduksi impuls yang teratur dan presisi.

Aritmia dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti hipertensi, diabetes, adanya
kelainan jantung bawaan, dan penggunaan obat-obatan tertentu.Selain itu, aritmia
dapat pula disebabkan oleh adanya gangguan tiroid. Spektrum gejala aritmia
cukup luas mulai dari berdebar, keleyengan, pingsan, stroke bahkan kematian
mendadak namun berdebar adalah gejala aritmia tersering.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem kardiovaskular (dari bahasa Latin cardiovascular, cardio = jantung; vascular
= pembuluh darah) adalah sistem yang mengatur dalam peredaran sirkulasi darah
atau dikenal juga sebagai sistem jantung-pembuluh darah Jantung merupakan sebuah
organ muskular berongga yang terdiri dari otot yang mempunyai fungsi sebagai alat
pemompa darah yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis (dari bahasa
Latin, homeo = sama, tidak berubah; stasis = keadaan seimbang) tubuh.

3.2 Saran
Dalam ilmu kesehatan maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahami anatomi
sistem kardiovaskuler secara tepat agar terhindar dari kelalaian. Seorang perawat
professional diharapkan agar dapat semakin jelas dimengerti dalam kemungkinan
perubahan yang terjadi pada klien dan mengkaji kondisi klien yang ditangani.
Seorang perawat professional juga diharapkan untuk mengurangi resiko kesalahan
dalam mendiagnosis dan memberikan asuhan keperawatan kepada klien atau pasien.

29
DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul. (2018). Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem
kardiovaskular. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Nasution Eka P. R. (2020). Anatomi Sistem Kardiovaskular. Diambil dari


https://whitecoathunter.com/anatomi-sistem-kardiovaskular/ pada tanggal 18 November
2020 pukul 20.15 WIB.

Institut Sumatera Utara (2020). Sistem Kardiovaskular. Diambil dari


http://kuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/69879/mod_resource/content/1/SISTEM
%20KARDIOVASKULER.pdf pada tanggal 19 November 2020 puku 14.50 WIB.

Update Infoo (2020). Makalah Sistem Kardiovaskuler (Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia).
Diambil dari https://www.updateinfoo.com/2020/09/makalah-sistem-kardiovaskuler-
anatomi.html pada tanggal 19 November 2020 pukul 16.44 WIB.

Fikriana, Riza. (2018). Sistem Kardiovaskular. Yogyakarta: Deepublish.

Suwaryo, Putra A. W., Widodo, Wahyu T., & Setianingsih Endah. (2019). Faktor Risiko yang
Mempengaruhi Kejadian Stroke. Diambil dari
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan/article/view/530 pada tanggal 17
November 2020 pukul 20.30 WIB.

P2PTM Kemenkes RI (2018). Apa itu Penyakit Jantung Coroner?. Diambil dari
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-
darah/apa-itu-penyakit-jantung-koroner pada tanggal 17 November 2020 pukul 20.45 WIB.

P2PTM Kemenkes RI (2020). Apa Saja Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Koroner (PJK)?.
Diambil dari http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-
dan-pembuluh-darah/apa-saja-tanda-dan-gejala-penyakit-jantung-koroner-pjk pada tanggal
17 November 2020 pukul 21.15 WIB.

Yeantesa, Putri., Karani, Yerizal. (2018). Etiologi dan Patofisiologi Kardiomiopati Dilatasi.
Diambil dari http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/841 pada tanggal 18
November 2020 pukul 10.00 WIB.

Mumtaz, Ahmad. (2019). Jurnal Tinjauan Teori KTI Kardiomiopati. Diambil dari
http://eprints.undip.ac.id/53766/3/Ahmad_Mumtaz_22010112130171_Lap_KTI_Bab2.pdf
pada tanggal 18 November 2020 pukul 11.20 WIB.

Yuniadi, Yoga. (2017). Mengatasi Aritmia, Mencegah Kematian Mendadak. Diambil dari
http://journal.ui.ac.id/index.php/eJKI/article/download/8192/pdf pada tanggal 18
November 13.10 WIB.

30
31

Purwowiyoto, Sidhi L. (2018). Gagal Jantung Akut: Denisi, Patosiologi, Gejala Klinis, dan
Tatalaksana. Diambil dari
http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/download/671/437 pada tanggal 18
November 2020 pukul 13.40 WIB.

Kalangi, Cathleen S., Jim, Edmond L., & Joseph, Victor F. F. (2016). Gambaran aritmia pada
pasien penyakit jantung koroner di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Diambil dari
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/download/14556/14128 pada tanggal
18 November 15.50 WIB.

Anda mungkin juga menyukai