Anda di halaman 1dari 16

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desai Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif analitik dengan pendekatan Cross sectional study, yaitu untuk

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapsiagaan keluarga seperti

pengetahuan, sikap dan modal sosial dengan kesiapsiagaan keluarga dalam

menghadapi dampak pandemi COVID-19 di Kampung Tangguh Kota Blitar.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga di Kelurahan

Sananwetan, Kecamatan Sananwetan yang terdiri dari 10 RW yang

masuk dalam wilayah kampung tangguh Kota Blitar. Dengan jumlah

populasi sebanyak 2.556 Kepala Keluarga (Badan Pusat Statistik (BPS)

Kota Blitar, 2020).

4.2.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah kepala keluarga di Kelurahan

Sananwetan di wilayah Kampung Tangguh Kota Blitar yang memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi. Adapun kriteria inklusi dan kriteria eksklusi

adalah:

Kriteria Inklusi:

1. Keluarga yang berada di kampung tangguh Kelurahan Sananwetan

Kota Blitar

2. Keluarga yang tinggal menetap

3. Bisa membaca
4. Keluarga yang bersedia mengikuti penelitian

Kriteria Eksklusi:

1. Keluarga yang tidak bersedia mengikuti penelitian

4.2.3 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah simple

random sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini ditentukan dengan

menggunakan rumus dari Slovin :


N
n=
1 + N x e2
Keterangan :

1. n = jumlah sampel

2. N = Jumlah populasi

3. E = margin of errorr/ error tolerance (batas toleransi kesalahan)

Perhitungan sampel penelitian adalah sebagai berikut :

2.556
n=
1 + 2.556 x 0,12

= 2.556
26,56

= 96,3 = 97 responden

Berdasarkan perhitungan rumus diatas, maka sampel yang

diperlukan adalah 97 responden. Untuk mengantisipasi adanya data yang

tidak valid dalam proses penelitian, sehingga berkurangnya sampel perlu

diantisipasi dengan cara memperbesar ukuran sampel agar presisi

penelitian tetap terjaga. Ditambah dengan jumlah sampel cadangan

sebanyak 10% (e=0,1) dari total sampel sehingga diperoleh 10 kepala


keluarga. Jadi total jumlah responden adalah 107 kepala keluarga di

kelurahan sananwetan kota blitar.

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian

4.3.1 Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sananwetan yang

termasuk dalam wilayah lingkungan kampung tangguh Kota Blitar.

4.3.2 Waktu

Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama sebulan dari

tanggal 15 Maret 2021 sampai dengan 15 April 2021.

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor yang

berhubungan dengan kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi

dampak pandemi COVID-19, yaitu:

a. Pengetahuan keluarga dalam kesiapsiagaan bencana

b. Sikap keluarga terhadap kesiapsiagaan bencana

c. Modal sosial dalam kesiapsiagaan bencana

4.4.2 Variabel Dependen

Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah kesiapsiagaan

keluarga dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19.

4.5 Instrumen Penelitian

4.5.1 Instumen Karakteristik Responden

Karakteristik responden penelitian ini seperti nomor responden,

jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, penghasilan per bulan, lama


tinggal, jumlah tanggungan, mengikuti komunitas siaga bencana, dan

pelatihan terkait bencana yang pernah diikuti. Data karakteristik responden

tersebut diperoleh dengan cara pengsian kuisioner yang diisi oleh

responden menggunakan lembar wawancara dan pertanyaan yang dibuat

oleh peneliti.

4.5.2 Instrumen Pengetahuan Kesiapsiagaan

Tingkat pengetahuan responden dalam penelitian ini diukur

menggunakan teori modifikasi dari Green (2000) dan modifikasi

kuisioner dari Ahmad S (2017), dengan cara pengisian kuisioner oleh

responden dan bantuan peneliti. Menggunakan enam dimensi

indikator pengetahuan kesiapsiagaan keluarga yaitu pengertian

kesiapsiagaan, tujuan kesiapsiagaan, dampak pandemi, prinsip

kesiapsiagaan, ancaman kerentanan dan kapasitas, serta sistem

peringatan. Terdapat 12 pernyataan yang terkait tingkat

pengetahuan kesiapsiagaan, dengan dibuat dalam bentuk

pertanyaan positif (favorable) dan negatif (unfavorable). Jawaban

untuk pertanyaan pada kuisioner ini dengan memberikan centang

pada setiap jawaban dengan pilihan jawaban “Benar” atau “Salah”.

Kriteria penilaian kuisioner adalah setiap jawaban “Benar” pada

pertanyaan favorable dan untuk setiap jawaban “Salah” pada

pertanyaan unfavorable yang dipilih responden, diberikan skor 1,

sedangkan apabila jawaban sebaliknya diberikan skor 0. Jumlah total

dari penilaiaan masing-masing item pertanyaan menentukan skor

tingkat pengetahuan kesiapsiagaan responden. Setelah didapatkan


jumlah skor secara keseluruhan, skor yang diperoleh responden

kemudian dikategorikan berdasarkan perhitungan dibawah ini:

Jumlah pertanyaan = 12

Skor minimal =0

Jumlah skor minimal = 0 x 12 =0

Skor maksimal =1

Jumlah skor maksimal = 1 x 12 = 12

Jumlah skor maksimal-minimal = 12 – 0 = 12

R 12
i= = =4
n 3

Keterangan:
i = panjang kelas
R= skor tertinggi – terendah
n = jumlah kelas/kategori

Sehingga didapatkan kategori beserta skor sebagai berikut:

Pengetahuan Baik = 8-12

Pengetahuan Sedang = 4-7

Pengetahuan Kurang = 0-3

4.5.3 Instrumen Sikap Kesiapsiagaan

Tingkat sikap responden dalam penelitian ini diukur

menggunakan teori modifikasi dari Green (2000) dan modifikasi

kuisioner dari Ahmad S (2017), dengan cara pengisian kuisioner oleh

responden dan bantuan peneliti. Menggunakan lima dimensi indikator sikap

kesiapsiagaan keluarga yaitu pengkajian risiko, menyiapkan kebutuhan

perlindungan diri, rencana kesiapsiagaan keluarga, sistem informasi dalam

keluarga, partisipasi dalam kesiapsiagaan. Terdapat 12 pernyataan yang

terkait tingkat sikap kesiapsiagaan, dengan dibuat dalam bentuk

pernyataan positif (favorable) dan negatif (unfavorable). Jawaban untuk


pernyataan pada kuisioner ini menggunakan skala Likert dengan empat

kriteria nilai 1= sangat tidak setuju, nilai 2= tidak setuju, nilai 3= setuju, nilai

4= sangat setuju. Jumlah total dari penilaiaan masing-masing item

pertanyaan menentukan skor sikap kesiapsiagaan keluarg. Setelah

didapatkan jumlah skor secara keseluruhan, skor yang diperoleh

responden kemudian dikategorikan berdasarkan perhitungan dibawah ini:

Jumlah pertanyaan = 12

Skor minimal =1

Jumlah skor minimal = 1 x 12 = 12

Skor maksimal =4

Jumlah skor maksimal = 4 x 12 = 48

Jumlah skor maksimal-minimal = 48 – 12 = 36

R 36
i= = =12
n 3

Keterangan:
i = panjang kelas
R = skor tertinggi – terendah
n = jumlah kelas/kategori

Sehingga didapatkan kategori beserta skor sebagai berikut:

Sikap Baik = 36-48

Sikap Sedang = 24-35

Sikap Kurang = 12-23

4.5.4 Instrumen Modal Sosial Kesiapsiagaan

Modal sosial responden dalam penelitian ini diukur

menggunakan teori modifikasi dari Green (2000) dan modifikasi

kuisioner dari Ahmad S (2017), dengan cara pengisian kuisioner oleh

responden dan bantuan peneliti. Menggunakan tiga dimensi indikator

modal sosial kesiapsiagaan keluarga yaitu kepercayaan, jejaring


sosial dan norma sosial. Terdapat 12 pernyataan yang terkait modal

sosial kesiapsiagaan, yang dibuat dalam bentuk pernyataan positif

(favorable) dan negatif (unfavorable). Jawaban untuk pernyataan pada

kuisioner ini menggunakan skala Likert dengan empat kriteria nilai 1=

sangat tidak setuju, nilai 2= tidak setuju, nilai 3= setuju, nilai 4= sangat

setuju. Jumlah total dari penilaiaan masing-masing item pertanyaan

menentukan skor modal sosial sikap kesiapsiagaan keluarg. Setelah

didapatkan jumlah skor secara keseluruhan, skor yang diperoleh

responden kemudian dikategorikan berdasarkan perhitungan dibawah ini:

Jumlah pertanyaan = 12

Skor minimal =1

Jumlah skor minimal = 1 x 12 = 12

Skor maksimal =4

Jumlah skor maksimal = 4 x 12 = 48

Jumlah skor maksimal-minimal = 48 – 12 = 36

R 36
i= = =12
n 3

Keterangan:
i = panjang kelas
R = skor tertinggi – terendah
n = jumlah kelas/kategori
Sehingga didapatkan kategori beserta skor sebagai berikut:

Modal Sosial Baik = 36-48

Modal Sosial Sedang = 24-35

Modal Sosial Kurang = 12-23

4.5.5 Instrumen Kesiapsiagaan Keluarga

Kesiapsiagaan keluarga responden dalam penelitian ini

diukur menggunakan teori modifikasi dari Handicap International


(2014) dan modifikasi kuisioner dari Ahmad S (2017), dengan cara

pengisian kuisioner oleh responden dan bantuan peneliti.

Menggunakan empat dimensi indikator kesiapsiagaan keluarga yaitu

tahu akan bahaya, membuat rencana kontijensi keluarga,

menciptakan dan buka dukungan jaringan pribadi, serta praktek dan

partisipasi. Terdapat 12 pernyataan yang terkait tingkat pengetahuan

kesiapsiagaan, dengan dibuat dalam bentuk pertanyaan positif

(favorable) dan negatif (unfavorable). Jawaban untuk pertanyaan

pada kuisioner ini dengan memberikan centang pada setiap jawaban

dengan pilihan jawaban “Ya” atau “Tidak”. Kriteria penilaian

kuisioner adalah setiap jawaban “Ya” pada pertanyaan favorable dan

untuk setiap jawaban “Tidak” pada pertanyaan unfavorable yang

dipilih responden, diberikan skor 1, sedangkan apabila jawaban

sebaliknya diberikan skor 0. Jumlah total dari penilaiaan masing-

masing item pertanyaan menentukan skor tingkat kesiapsiagaan

keluarga responden. Setelah didapatkan jumlah skor secara

keseluruhan, skor yang diperoleh responden kemudian dikategorikan

berdasarkan perhitungan dibawah ini:

Jumlah pertanyaan = 12

Skor minimal =0

Jumlah skor minimal = 0 x 12 =0

Skor maksimal =1

Jumlah skor maksimal = 1 x 12 = 12

Jumlah skor maksimal-minimal = 12 – 0 = 12


R 12
i= = =4
n 3

Keterangan:
i = panjang kelas
R= skor tertinggi – terendah
n = jumlah kelas/kategori

Sehingga didapatkan kategori beserta skor sebagai berikut:

Kesiapsiagaan Baik = 8-12

Kesiapsiagaan Sedang = 4-7

Kesiapsiagaan Kurang = 0-3

4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas dan uji reliabilitas dilakukan pada responden yang

memiliki karakteristik sama dengan responden di tempat penelitian yaitu pada

kelurahan kepanjen kidul dengan jumlah responden minimal untuk hasil

pengukuran mendekati normal yaitu 10 KK.

4.6.1 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen digunakan untuk memperoleh kuesioner

yang tepat. Uji validitas menggunakan aplikasi SPSS dengan teknik

korelasi bivariate person (product Moment Person) dengan tingkat

kepercayaan 95% (signifikansi 5% = 0,05). Hasil uji validitas (r hitung)

kemudian dibandingkan dengan nilai “r tabel”, bila r hitung > r tabel maka

intrumen atau item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total

dan dinyatakan valid.

4.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi sejauh

mana alat ukur dapat diandalakan dan konsisten bila dilakukan secara

berulang dengan alat ukur yang sama. Pengujian dilakukan dengan


menggunakan SPSS dengan teknik Alpha (cronbach’s). Instrumen

dikatakan reliabel jika r alpha > 0,6.

4.7 Defenisi Operasional

Defenisi operasional pada variabel independent adalah faktor

pengetahuan keluarga tentang kesiapsiagaan bencana, sikap keluarga, dan

modal sosial. Variabel dependent adalah kesiapsiagaan keluarga dalam

menghadapi dampak pandemi COVID-19. Penjelasan lebih lanjut mengenai

defenisi operasional dapat dilihat dalam tabel berikut.


Tabel 4.1 Definsi Operasional Variabel Penelitian

Definisi Skala Alat


No Variabel Parameter Hasil Ukur
Operasional Ukur Ukur

1 Faktor Kemampuan a. Pengertian kesiapsiagaan Ordinal Kuesioner Hasil jawaban


Independen: keluarga memahami b. Tujuan kesiapsiagaan 1) Pertanyaan Positif diklasifikasikan:
Pengetahuan tentang c. Dampak pandemi a. Benar = 1 a. Kurang = 0-3
kesiapsiagaan d. Prinsip kesiapsiagaan bencana b. Salah = 0 b. Sedang = 4-7
menghadapi dampak e. Ancaman, kerentanan dan kapasitas 2) Pertanyaan Negatif c. Baik = 8-12
COVID-19 f. Sistem peringatan dini a. Benar = 0
b. Salah = 1
Sumber: Kim & Kang (2010)., Tierney et
al., (2011)., Pusponegoro & Sujudi
(2016)., IFRC (2010) & Ahmad S (2017)

2 Sikap Kecenderungan atau a. Pengkajian risiko Ordinal Kuesioner Hasil jawaban


kesadaran keluarga b. Menyiapkan kebutuhan 1) Pernyataan Positif diklsififasikan:
bertindak terhadap perlindungan diri a. Sangat setuju = 4 a. Kurang = 12-23
kesiapsiagaan c. Rencana kesiapsiagaan keluarga b. Setuju = 3 b. Sedang = 24-35
menghadapi dampak d. Sistem peringatan dini c. Tidak setuju = 2 c. Baik = 36-48
COVID-19 e. Partisipasi dalam kesiapsiagaan dan d. Sangat tidak
menjadi relawan setuju = 1
2) Pernyataan Negatif
a. Sangat setuju = 1
Sumber: Pusponegoro & Sujudi (2016)., b. Setuju = 2
IFRC (2010)., Handicap International c. Tidak setuju = 3
(2014) & Ahmad S (2017) d. Sangat tidak
setuju = 4
3 Modal sosial Kemampuan a. Kepercayaan Ordinal Kuesioner Hasil jawaban
keluarga berperan b. Jejaring sosial 1) Pernyataan Positif diklsififasikan:
dalam masyarakat c. Norma sosial a. Sangat setuju = 4 a. Kurang = 12-23
sebagai hubungan b. Setuju = 3 b. Sedang = 24-35
antar anggota c. Tidak setuju = 2 c. Baik = 36-48
masyarakat secara Sumber: Fukuyama (2007)., Dantzler, d. Sangat tidak
positif (2013) & Ahmad S (2017) setuju = 1
2) Pernyataan Negatif
a. Sangat setuju = 1
b. Setuju = 2
c. Tidak setuju = 3
d. Sangat tidak
setuju = 4

4 Faktor Kegiatan yang 1. Tahu Akan Bahaya Ordinal Kuesioner Hasil jawaban
dependen: dilakukan oleh 2. Membuat Rencana Kontijensi 1) Pertanyaan Positif diklasifikasikan:
Kesiapsiagaan keluarga untuk Keluarga a. Ya = 1 a. Kurang = 0-3
keluarga mengantisipasi 3. Menciptakan Dan Buka Dukungan b. Tidak = 0 b. Sedang = 4-7
dampak COVID-19 Jaringan Pribadi 2) Pertanyaan Negatif c. Baik = 8-12
4. Praktek Dan Partisipasi a. Ya = 0
b. Tidak = 1

Sumber: Handicap International (2014)


& Ahmad S (2017)
4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang

berisi sejumlah pertanyaan untuk memperoleh informasi dari responden tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapsiagaan keluarga menghadapi dampak

pandemi COVID-19 di Kampung Tangguh Kota Blitar.

4.8.1 Alur Penelitian


Langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data sebagai berikut:

Penyusunan Proposal

Ujian Proposal

Ethical Clearence

Pengurusan Izin Penelitian

Populasi: keluarga di kelurahan sananwetan di


kecamatan sananwetan kota blitar
Teknik sampling
Simple random
sampling

Pengumpulan Data

Independen Dependen

Analisa Data

Uji Statistik: Univariat, bivariat, multivariat

Hasil Penelitian

Kesimpulan

Gambar 4.1 Alur Penelitian


4.9 Pengolalahan dan Analisa Data

Setelah dilakukan pengumpulan data, selanjutnya dilakukan analisis data mulai

dari editing, coding, memasukan data dan tabulasi data tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kesiapsiagaan keluarga menghadapi dampak pandemi COVID-19 di

Kampung Tangguh Kota Blitar. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis

univariat, bivariat, dan multivariat.

4.9.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik. Pada

analisis ini peneliti ingin mengetahui distribusi karakteristik responden dan

distribusi masing-masing variabel independen dan dependen.

4.9.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat pada penelitian ini adalah menggunakan faktor yang

mempengaruhi kesiapsiagaan keluarga yaitu: pengetahuan, sikap, dan modal

sosial terhadap kesiapsiagaan keluarga menghadapi dampak pandemi COVID-19.

Uji statistik menggunakan Chi-Square dengan menggunakan komputer program

SPSS dengan interval kepercayaan 95% atau p≤0,05 dimana H1 diterima jika nilai

p value ˂ ᵅ atau p value < 0,05 dan H0 diterima jika p value > ᵅ atau p value >

0,05.

4.9.3 Analisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui secara bersama-sama

pengaruh variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel

dependen. Pada penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling

berpengaruh terhadap kesiapsiagaan keluarga menghadapi dampak pandemi

COVID-19. Uji statistik yang digunakan adalah uji regresi logistik karena variabel

dependennya merupakan variabel kategorik.


4.10 Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu memperhatikan etika

penelitian. Adapun prinsip-prinsip atau pertimbangan etik yang diterapkan oleh

peneliti adalah:

a. Autonomy

Peneliti mempertimbangkan hak-hak responden untuk mendapatkan

informasi yang terbuka dalam proses penelitian dan responden memiliki

keterbatasan dalam menentukan pilihan serta bebas dari paksaan untuk

berpartisipasi dalam kegiatan penelitian.

b. Informed Consent (lembar persetujuan)

Penelitian memberikan informasi yang lengkap tentang tujuan, manfaat,

prosedur, ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan, persetujuan subjek

dapat mengundurkan diri kapan saja, jaminan kerahasiaan dan harapan peneliti

terhadap responden. Setelah memahami semua penjelasan peneliti dan

bersedia, responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan sebagai

subjek penelitian. Apabila responden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak

boleh memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden.

c. Anonimity

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan

namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor kode

pada masing-masing lembar tersebut.

d. Confidentiality

Keseluruhan hasil penelitian ini akan disimpan dalam satu folder di

komputer pribadi. Kuesioner dan lembar observasi akan dimusnahkan pada

akhir penelitian. Responden berhak mengambil keputusan tentang penggunaan

hasil penelitian dikemudian hari, menolak menyimpan dan meminta

pemusnahan. Dalam penyajian data atau pelaporan hasil penelitian data


demografi dan data yang merugikan responden tidak akan dipublikasi oleh

peneliti.

e. Justice

Penelitian yang dilakukan akan memperlakukan setiap responden sama

berdasar moral, martabat, dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti

maupun subyek juga harus seimbang. Prinsip keadilan memiliki konotasi

keterbukaan dan adil. Prinsip justice ditunjukkan melalui perlakuan yang sama

kepada responden. Peneliti mengembangkan hubungan yang sama, yaitu

bersifat professional antara responden dan peneliti kepada semua responden.

Peneliti akan memberikan informasi yang sama kepada semua partisipan

mengenai tujuan, manfaat, dan ketidaknyamanan selama penelitian. Selain itu,

peneliti memperlakukan partisipan dengan cara yang sama tanpa membedakan

suku, agama, ras, dan status sosialnya.

Anda mungkin juga menyukai