Anda di halaman 1dari 1

Kualitas Pendidikan Era Milenial Pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Silakkidir

Kabupaten Simalugun
Helen Betaria Sitorus
NIM. 2183342031
Prodi Pendidikan Musik, Universitas Negeri Medan
Email : helensitorus.irc12@gmail.com

Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kualitas pendidikan diera milenial, dimana para pelajar
dan pengajar yang biasanya melakukan proses belajar mengajar dikelas, karena pandemic harus
melakukannya melalui jaringan internet. Dalam konteks pendidikan, kualitas atau mutu dalam
hal ini mengarah pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Pernyataan ini dapat didukung
oleh Ace Suryadi dan H.A.R Tilaar (1993:159) yang menyatakan bahwa,”Kualitas pendidikan
merupakan kemampuan lembaga pendidikan dalam mendayagunakan sumber-sumber
pendidikan untuk meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin.” Karena pandemic
covid-19 yang melanda Indonesia kualitas pendidikan mengalami penurunan karena keanyakan
pelajar dan mahasiswa tidak memahami betul materi yang disampaikan oleh guru maupun dosen
saat belajar online dan terdapat banyak halangan yang diakibatkan oleh jaringan internet yang
buruk,pelajar yag tidak memiliki smartphone, dan kendala-kendala lainnya. Hal ini diungkapkan
oleh Pakar Kebijakan Publik Universitas Gadjha Mada (UGM), Agustinus
Subarsono,M.Si.,M.A.,Ph.D., melalui laman resmi UGM (4/8/2020) menyatakan
bahwa,”pendidikan jarak jauh secara daring selama pandemic covid-19 masih menyisakan
sejumlah persoalan di masyarakat,termaksuk di wilayah DIY. Karena tidak semua pendidik
siswa serta orang tua siap dalam pembelajaran daring seperti saat ini. Ada persoalan disparitas
teknologi antar rumah tangga, disparitas jaringan internet antar daerah, serta literasi teknologi
guru dan orang tua yang bervariasi juga masih banyak ditemukan. Namun kendala yang paling
banyak dihadapi dalam pembelajaran daring adalah jaringan internet.”

Di Desa Silakkidir Kabupaten Simalungun sendiri kualitas pendidikan dapat dengan jelas dilihat
mengalami penurunan sejak april sampai dengan agustus, karena kegiatan sekolah sama sekali
ditiadakan. Dengan alasan banyaknya pelajar yang tak memiliki smartphone dan kesulitan
ekonomi orangtua mereka masing-masing. Namun berjalannya waktu pada pertengahan bulan
September sekolah telah dibuka dengan cara bertahap dan setiap harinya hanya ada satu kelas
yang berbeda saja yang dibuka.

DAFTAR PUSTAKA

Suryadi, Ace dan H.A.R.Tilaar. (1993) Analisis Kebbijakan Pendidikan Suatu Pengantar.
Bandung : PT.Remaja Roesda Karya.

https://www.google.com/amp.kompas.com/edu/read/2020/08/05/094757271/pakar-ugm-ini-
kedala-utama-pembelajaran-daring-di-diy

Anda mungkin juga menyukai