Anda di halaman 1dari 3

Perang vietnam

Latar belakang dari perang Vietnam adalah : Terjadi pada abad ke-19 yang dimana VIetnam adalah
sebuah wilayah dari jajahan dari Prancis yang dimana menguasai dari wilayah Vietnam setelah
melakukan berbagai macam bentuk perang kolonial di wilayah Indochina pada tahun 1840an. Hal ini
menjadikan sebuah bentuk kebangkitan dalam perlawanan terhadap United Kingdom guna untuk
mendapatkan berbagai macam bentuk persaingan.

Kemudian, Vietnam menjadi memiliki semangat akan nasionalisme dan juga ingin menjadi merdeka
dari wilayah Perancis. Dalam hal ini, beberapa kali terjadi pemberontakan meskipun gagal.

Setelah Vietnam sberhasil mengusir Perancis, selanjutnya Vietnam berada dalam pemerintahan
Jepang yang dimana setelah tahun 1944 Jepang mulai mengalami kekalahan akan tetapi pasukan
sekutu kembali menguasai wilayah Vietnam.

Kemudian, perang Vietnam dalam mendapatkan kebebasan terjadinya perang melawan Amerika
Serikat. Dalam hal ini menjadikan Amerika Serikat kalah dalam pertama kalinya untuk berperang di
wilayah Asia Tenggara dan menjadi perang terlama dari Amerika Serikat di wilayah Asia Tenggara.

Perang kamboja

Latar belakang terjadinya konflik di Kamboja yaitu berhubungan dengan pengakuan


kekuasaan dari beberapa pihak yang mengklaim posisi tersebut, terutama pihak kerajaan dan
Khmer Merah. Di awal masa kemerdekaan dari Prancis, Kamboja kehilangan kekuasaan atas
muara sungai Mekong yang diberikan kepada Vietnam. Perang antara kedua negara kian tak
terelakkan setelah mereka berusaha menginvasi Kamboja.

Konflik berikutnya saat Vietnam terpecah usai di invasi AS, pihak komunis Vietnam 
terdesak hingga mereka diizinkan kerajaan Kamboja untuk perlindungan. Sayangnya, Khmer
Merah menolaknya dan berusaha mengusir pengungsi Vietnam.

Selain itu, perang saudara pernah terjadi di Kamboja usai kelompok Khmer Merah
mengkudeta kerajaan Kamboja yang saat itu dipimpin oleh Raja Sihanouk dari pemerintahan.
Perang antara kedua pihak pun tak terelakkan.   

Perang korea
1. Persaingan Ideologi Amerika Serikat dan Uni Soviet
Sejak awal Korea merupakan negara Jajahan Jepang, bahkan saat terjadi perang dunia II
tentara Jepang menjadikan makanan, ternak dan logam dari Korea sebagai kepentingan untuk
mereka dalam perang. Masa penjajahan Jepang di Korea amat miris, dalam sejarh diceritakan
bahwa selama masa penjajahan kekaisaran Jepang memerintahkan untuk dilakukam
Asimilasi budaya. Dimana 23,5 juta warga kore dilarang menyanyikan lagu korea,
menggunakan bahsa korea atau segala sesuatu yang berkaitan dengan bangsa Korea. Mereka
diwajibkan untuk menggunakan bahasa Jepang, serta menjunjung tinggi budaya Jepang.

Bahkan mereka juga memerintahkan semua warga Korea untuk mengganti nama mereka
menjadi nama Jepang. Tidak hanya itu, 2,6 juta warga kore dipaksa untuk melakukam kerja
paksa di luar negeri. Pada tahun 1945 dimana pada masa akhir perang dunia 2 banyak
pemuda Korea yang dipaksa menjadi tentara oleh pihak Jepang. Tentunya masa ini
merupakan masa paling berat bagi Korea. Saat akhir perang dunia 2 dan Jepang menderita
kekalahan, dunia tidak mengakui adanyak kekuatan Jepang di Korea.

Pasca kekalahan Jepang atas perang dunia 2, Amerika Serikat dan Uni Soviet membagi Kora
dalam dua wilayah tanpa ada keterlibatan dari pihak Korea. Namun, sebelum hal terjadi telah
diawali dengan sebuah peristiwa penyerangan oleh tentara AS dan Soviat ke Korea dalam
upaya melepaskan Korea dari jajahan Jepang. Tentara Merah dari Soviet berhasil mendarat
menggunakan pesawar Amfibi pada bagian Utara Korea. Sedangkan pihak tentara AS yang
diwakili oleh Jenderal Jhon R. Hodge tiba di Selatan untuk menerima penyerahan dari
Jepang.

2. Wilayah Korea Dibagi Menjadi Dua Bagian

Pada konferensi Postdam yang berlansung dari bulan Juli-Agustus 1945 secara sepihak telah
memutuskan membagi Korea kedalam dua wilayah. Keputusan dalam konferensi ini
bertentangan dengan konferensi Kairo yang menyatakan bahwa Korea harus menjadi negara
bebas dan merdeka. Keputusan ini diambil secara sepihak oleh pihak Amerika yang saat itu
diwakili oleh Dean Rusk dan Charles Bonesteel yang merupakan perwakilan Korea. Padahal
kepuyusan yang diambil tersebut merupakan keputusan yang tanpa didiskusikan terlebih
dahulu oleh pihak Korea.

Dengan berkuasanya pihak militer maka Jenderal Jhon H. Hodge mengontrol wilayah Korea
Selatan. Ia  mengembalikan kekuasaan administrator-administrator kunci kolonial Jepang dan
juga polisi kolabolatornya,  ia juga menolak pengakuan USAMGIK terhadap pengakuannya
terhadap Republik Rakyak Korea (Agustus-September 1945) ini merupakan pemerintahan
yang berkuasa di semenanjung Korea. Penolakan ini disebabkan karena USAMGIK dianggap
sebagai bagian dari paham komunis. Kebijakan AS ini kemudian memicu gejolak di
masyarakat. Inilah yang kemudian melatar belakangi perang saudara Korea.

3. Pembentukan Korea Utara yang Tidak Disepakati Amerika Serikat

Desember 1945, Komite bersama AS-Soviet menyetujian Konferemsi Menteri Luar Negeri
Moskwa (Oktober 1945). lagi-lagi tanpa melibatkan pihak Korea. Komisi tersebut
memutuskan bahwa negara tersebut akan merdeka setelah lima tahun di bawah
kepemimpinan dewan perwalian. Rakyat Korea marah dan memulai revolusi di Selatan,
beberapa hanya melakukan protes, sisanya mengangkat senjata. Penindasan kedaulatan ini
kemudian memicu konflik dimana-mana dan terjadi hampir diseluruh wilayah pendudukan
AS, ini kemudian membuat USAMGIK kehilangan kekuasaannya.

Democratic Council yang dipimpin oleh Syangman Rhee menentang perwalian Soviet-AS di
Korea. Menurutnya setelah lepas dari perwalian Jepang selama 35 tahu rakyat Korea tidak
ingin lagi berada di bawah kekuasaan perwalian. Demi mendapatkan keuntungan dari
memanasnya situasi AS kemudian keluar dari perjanjian Moskwa dan membentuk
pemerintahan anti-komunis di Selatan. Selain itu juga AS mengadakan pemilu yang
kemudian ditentang oleh Soviet agar AS kembali mematuhi perjanjian Moskwa.

Resultan pemerintah anti-komunis Korea Selatan yang mengumumkan secara resmi


konstitusi politik nasional (17 July 1948) memilih Syngman Rhee (20 July 1948) sebagai
presiden dan mendirikan Republik Korea Selatan pada 15 Agustus 1948. Demikian juga di
Zona Pendudukan Rusia, Uni Soviet mendirikan pemerintahan komunis Korea Utara yang
dipimpin oleh Kim Il Sung. Presiden Korea Selatan Syngman Rhee mengusir komunis dan
anggota kelompok sayap kiri dari panggung perpolitikan nasional. Merasa dicabut haknya,
mereka pergi ke daerah perbukitan dan bersiap melakukan perang gerilya melawan
pemerintahan Republik Korea yang disokong oleh Amerika Serikat.
4. Hasil Sidang Umum PBB Desember 1948 yang Memicu Meletusnya Perang

Latar belakang khusus mengenai perang korea adalah  hasil sidang umum PBB yang
berlangsung pada bulan Desember tahun 1948. Hasil sidang tersebut  menyatakan
pemerintah Korea Selatan merupakan pemerintahan yang diakui/sah di Semenanjung
Korea. Selain pengesahan tersebut, dibentuk komisi baru Korea yaitu Comission On
Korea, komisi ini memiliki beberapa tugas, meliputi :

 Berusaha untuk mempersatukan Korea Utara dan Korea Selatan.


 Menggantikan komisi PBB yang telah dibentuk untuk Korea.
 Melakukan penyelidikan terkait upaya penarikan pasukan di Semenanjung Korea.

Pengakuan pemerintahan Korea Selatan sebagai satu pemerintahan yang sah di


Semenanjung Korea membuat Korea Utara semakin benci dengan Korea Selatan dan
AS. Hak-hak yang dimiliki Korut tidak diakui oleh Perserikatan Bangsa Bangsa. Akan
tetapi, dari pihak Uni Soviet tetap mendukung keberadaan Korea Utara untuk segera
mendapatkan haknya. 

Anda mungkin juga menyukai