Anda di halaman 1dari 15

PELAYANAN INFORMASI OBAT

Dosen Pengampu
Drs. Kisrini, M,Si., Apt.

Disusun oleh:
Tri Ulfa Novirini 1820364074
Triana Cholib N 1820364075
Trimida 1820364076
Trininda Burhan 1820364077
V krisma Sindyanti 1820364078
Venindya Khoirunnisa 1820364079
Wahyu Mukti W 1820364080

PROGRAM PROFESI APOTEKER XXXVI


UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok kelainan metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia dan kelainan pada metablisme karbohidrat, lemak, dan protein. Diabetes
mellitus muncul dari defek pada sekresi insulin, sensitivitas insulin atau keduanya.
Komplikasi mikrovaskular, makrovaskular kronik serta neuropati bisa terjadi.
B. PATOFISIOLOGI
DM tipe I (sebelumnya disebut tergantung insulin atau diabetes juvenile) merupakan
10% dari semua kasus diabetes. Umumnya terjadi pada masa kanak-kanak atau dewasa
muda dan biasanya muncul dari perusakan sel β pankreas yang dimediasi sistem imun,
sehingga terjadi defisiensi insulin absolut. Ada periode preklinis yang panjang (sampai 9-
13 tahun) yang ditandai oleh kehadiran penanda imun ketika perusakan sel β diperkirakan
terjadi. Hiperglisemia terjadi ketika 80-90% sel β hancur. Ada masa remisi singkat (fase
‘bulan madu’) yang diikuti munculnya penyakit dengan resiko yang dihubungkan
dengan komplikasi dan kematian. Faktor yang memunculkan respon autoimun tidak
diketahui, tapi prosesnya dimediasi oleh makrofag dan limfosit T dengan autoantibodi
yang tersirkulasi ke berbagai antigen sel β (seperti, antibodi islet cell, antibodi insulin).
DM tipe II (sebelumnya disebut tidak tergantung insulin) merupakan 90% dari semua
kasus DM dan biasanya ditandai dengan resistensi terhadap insulin dan defisiensi insulin.
Resistensi insulin manifestasinya berupa peningkatan lipolisis dan produksi asam lemak
bebas, peningkatan produksi glukosa hepatik, dan penurunan asupan glukosa ke otot
rangka. Disfungsi sel β terjadi progresif dan memperburuk kontrol atas glukosa darah
dengan berjalannya waktu. DM tipe II terjadi ketika gaya hidup diabetogenik (asupan
kalori berlebih, kurang latihan fisik, dan kegemukan) yang memperburuk genotip
tertentu.
C. KLINIK
1. DM TIPE I
- Individu dengan DM tipe I umumnya kurus dan rentan terkena diabetic
ketoacidosis (DKA) jika insulin tidak diberikan atau di bawah kondisi stress parah
dimana terjadi ekskresi berlebih hormon yang kerjanya berlawanan dengan
insulin.
- Sekitar 20-40% pasien akan mengalami DKA setelah beberapa hari mengalami
poliuria, polidipsia, polifagia, dan berat turun
2. DM TIPE II
- Pasien DM tipe II seringkali asimtomatik. Tetapi, beberapa mengalami
komplikasi serius, seperti neuropati.
- Diagnosa DM tipe II bisa dilakukan pada pasien obese, pasien dengan keluarga
dekat yang mengidap DM tipe II, berasal dari etnis resiko tinggi, wanita yang
baru saja melahirkan bayi dengan berat badan besar atau dengan riwayat untuk
GDM, pasien dengan hipertensi, atau pasien dengan trigliserida tinggi (> 250
mg/dl) atau high density lipoprotein cholseterol (HDL-C) rendah (<35 mg/dl).
D. TERAPI
1. NON FARMAKOLOGI
- Terapi nutrisi medis dianjurkan untuk semua pasien. Untuk pasien DM tipe I
dengan berat badan rendah, fokusnya pada pengaturan pemberian insulin dengan
diet yang seimbang untuk mencapai dan menjaga berat badan yang sesuai. Pada
umumnya, diet tinggi karbohidrat (dalam bentuk gula sederhana dalam hidangan
campuran), rendah lemak (terutama untuk lemak jenuh), rendah kolesterol sesuai.
Kebanyakan pasien DM tipe II juga membutuhkan pembatasan kalori. Makanan
ringan sebelum tidur dan antar waktu makan biasanya tidak dibutuhkan jika
penanganan farmakologi sesuai.
- Kebanyakan pasien mendapat manfaat dari peningkatan aktivitas fisik. Latihan
aerobik menurunkan resistensi insulin dan bisa memperbaiki glisemia pada
beberapa pasien. Latihan fisik sebaiknya dimulai ringan pada pasien yang
sebelumnya jarang beraktivitas fisik. Pasien lansia dan mereka dengan penyakit
aterosklerotik sebaiknya menjalani evaluasi kardiovaskular sebelum memulai
porgram latihan
2. FARMAKOLOGI
a. DM I
Terapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita DM Tipe 1. Pada DM
Tipe I, sel-sel β Langerhans kelenjar pankreas penderita rusak, sehingga tidak lagi
dapat memproduksi insulin. Sebagai penggantinya, maka penderita DM Tipe I
harus mendapat insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat
di dalam tubuhnya dapat berjalan normal. Walaupun sebagian besar penderita DM
Tipe 2 tidak memerlukan terapi insulin, namun hampir 30% ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral.

b. DM II
BAB II
PEMBAHASAN
A. RESEP 4

Dr. BAYU LINUWIH


SIP : 12345/7B/2013
Jl. Angkasa pura – Solo No 23
No telp : 0345-17892
Jam praktek : Pukul 08:00 S/D 17:00 WIB
Tgl : 12/09/2018
R/ Metformin tab mg 500 no XC
S 3dd tab 1

R/ Glibenclamid tab mg 5 no XXX


S 1 dd tab 1

R/ Neurobion tab no XXX


S 1 dd tab 1

Pro : Tn B (58th)
Alamat :
Obat tidak boleh diganti tanpa resep dokter
“SEMOGA LEKAS SEMBUH”

B. SKRINING RESEP
1. Menggali riwayat dan informasi kepada pasien
No. Kriteria Keterangan
1 Data Pasien Nama : B
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : L 
Alamat : Jalan Mawar – Solo
No. HP / telp : 0867223909012
BB/TB : - kg / - cm
Pekerjaaan : Pensiunan PNS

2 Riwayat Penyakit e Diabetes Melitus


3 Riwayat Pengobatan -
4 Keadaan Khusus Pasien -

2. Administratif
Pada Resep
No. Uraian
Ada Tidak
Inscription
Identitas dokter:
1 Nama dokter     
2 SIP dokter    
3 Alamat dokter        
4 Nomor telepon     
5 Tempat dan tanggal    
penulisan 
resep
Invocatio
6    
Tanda resep diawal penulisan resep    
(R/)
Prescriptio/Ordonatio
7 Nama Obat        
8 Kekuatan obat        
Kecuali Neurobion
9 Jumlah obat        
Signatura
10 Nama pasien        
11 Jenis kelamin        Tn = laki-laki
12 Umur pasien       
13 Barat badan    -
14 Alamat pasien    -
15 Aturan pakai obat        
16 Iter/tanda lain    -
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter        

3. Farmasetis
Farmasetis
Nama obat Bentuk Kandungan Dosis literature Dosis resep Kesimpulan

Metformin Tablet Metformin 250-500 mg tiap 8 3 kali sehari 500 Do tepat


jam, maksimal mg
3g/hari atau

Glibenclamid Tablet Glibenklamid Do 2.5-5 mg/hari 5mg/hari Do tepat


Do max :
20mg/hari
Neurobion Tablet Vitamin B 1 kali sehari 1 1 kali sehari 1 Do tepat
complex tablet tablet
-Vit B1
-Vit B6
-Vit B12

4. Klinis
Klinis
Nama obat Indikasi Efek samping Kontra indikasi Interaksi

Metformin Anti- nausea, muntah, usia lanjut, wanita hamil, Glibenklamid dan metformin
diabetes kadangkadang pasien dengan gangguan Bila dikombinasikan keduanya
diare, dan dapat fungsi hati, dan atau memiliki efek potensiasi
menyebabkan gangguan fungsi ginjal penurunan kadar gula darah
asidosis laktat Wanita hamil dan sampai hipoglikemia dapat
menyusui, porfiria, dan terjadi.
ketoasidosis       Metformin dan vitamin B12
Glibenclamid Anti- Hipoglikemik gangguan fungsi hepar, Minor
diabetes rendah, Gangguan gangguan fungsi ginjal, Terapi metformin jangka
saluran cerna, gangguan penyakit panjang, dapat menyebabkan
vertigo, bingung, jantung kongesif dan gangguan absorpsi,
ataksia dan lain wanita hamil menurunkan efektvitas vit B12
sebagainya, dan asam folat di saluran cerna.
      
Neurobion Suplemen Vitamin B complex 1 kali sehari 1 tablet
vitamin -Vit B1
neurotropik -Vit B6
-Vit B12

Kesimpulan dan Pengatasan :


Pada kasus ini pasien diduga mengalami DM Tipe 2 yang biasa terjadi pada pasien usia lanjut.
1. Pasien diinformasikan bagaimana mengatasi kondisi gejala hipoglikemi dengan cara
mengkonsumsi (mengemut) permen, makan roti dan lain-lain untuk mengembalikan
glukosa dalam tubuh pasien
2. Perlu diperiksa kadar vitamin B12 dalam serumnya tiap tahun
3. Efek samping yang muncul pada penggunaan obat oral DM dapat diatasi dengan
meminum obat bersama makan agar diabsorbsi lebih baik dan  untuk mengurangi rasa
tidak nyaman pada gastro intestinal
4. Jika terjadi hipoglikemik dapat segera konsumsi makanan-minuman yang manis

C. PELAYANAN INFORMASI OBAT


1. Informasikan mengenai nama obat, aturan pakai, kegunaan masing-masing obat, dan
cara penyimpanan yang benar
2. Obat yang diberikan harus diminum secara teratur untuk mencapai tujuan pengobatan
dan kualitas hidup dapat meningkat
3.  Konfirmasi ulang kepada pasien apa yang telah dijelaskan
No. Kriteria Informasi Isi Informasi
1 Nama Obat Glibenklamid
Metformin
Neurobion
2 Kegunaan 1. Glibenklamid dan Metformin
obat/outcome terapi Mengatasi diabetes/menurunkan kadar gula darah.
yang diharapkan 2. Neurobion
Mengatasi gangguan neurotropik serta mengatasi efek
samping dari metformin yang mengganggu
penyerapan vitamin B12.
3 Aturan pakai 1. Glibenklamid:
3 kali sehari 1 tablet diminum bersama makanan atau
saat makan
2. Metformin:
Sehari 2 kali 1 tablet pagi dan sore bersama makan
Keterangan :
untuk meningkatkan absorpsi dan menghindari efek
nyeri dilambung akibat efek samping obat
3. Neurobion
Sehari 1 kali 1 tablet pagi hari sesudah makan
4. Cara pakai Diminum melalui mulut dengan segelas air putih.
Keterangan :
3 x sehari artinya tiap 8 jam
2 x sehari artinya tiap 12 jam
1 x sehari artinya tiap 24 jam
6 Durasi 30 hari
penggunaan obat
7 Efek samping Nyeri lambung, hipoglikemi berupa gemetar dan
keringat berlebih. Bila gejala ini muncul maka dapat
diatasi dengan asupan glukosa, misalnya permen atau ,
teh manis, makanan yang mengandung karbohidrat
seperti nasi atau roti.
8 Penyimpanan Simpan tablet ditempat yang kering pada suhu kamar
(25oC), terlindung dari cahaya matahari langsung
Atau dapat disimpan pada box obat dan jauh dari
jangkauan anak-anak
9 Aktivitas yang Aktivitas yang disarankan:
disarankan/dihindari 1. Kurangi berat badan yang berlebihan. Menjaga
berat badan ideal dan  berolahraga ringan secara
teratur, misalnya dimulai dengan jalan kaki atau
lari pagi selama 30 menit sehari.
2. Perbanyak konsumsi makanan yang banyak
mengandung serat, seperti sayuran dan sereal.
3. Minum banyak air putih minimal 2 liter/hari.
4. Kontrol gula darah atau urin secarfa rutin, periksa
tekanan darah secara berkala dan pertahankan
tekanan darah dalam batas normal.
5. Bila lupa minum:
jika teringat kembali dalam waktu < 2 jam maka
langsung minum obat, tetapi jika sudah hampir
waktu minum obat selanjutnya maka tinggalkan
saja obat yang tadi lupa diminum dan jangan men-
double.
6. Beritahukan gejala hipoglikemia pada pasien dan
keluarga tentang tanda-tanda hipoglikemia dan
cara mengatasinya. Selalu sedia asupan glukosa,
misalnya permen atau makanan yang mengandung
karbohidrat seperti nasi atau roti.
- Tanda-tanda hipoglikemia :
lemas, berkeringat, pusing, gemetar. Segera atasi
dengan  minum segelas teh manis atau minuman
yang manis. Hipoglikemia ini sangat berbahaya
karena pasien bisa shock dan meninggal maka
harus segera diatasi.
Aktivitas yang dihindari:
1. Konsumsi gula, garam, tinggi lemak dan yang
banyak mengandung kolesterol /LDL(seperti:
daging merah, produk susu, kuning telur,
mentega, saus salad, dan makanan pencuci mulut
berlemak lainnya) dibatasi (kontrol pola makan),
olahraga, tidak berkendaraan/menjalankan mesin
selama meminum obat, cek kadar gula darah
rutin, control kadar B12 dalam tubuh tiap tahun.
2. Jangan mengurangi jadwal makan atau menunda
waktu makan karena hal ini akan menyebabkan
fluktuasi (ketidak stabilan) kadar gula darah.
3. Makanan/minuman yang dihindari : makanan
asupan gula seperti ice cream, kue yang banyak
mengandung gula, alkohol.
Informasi pasien:
1. Jangan konsumsi obat lain tanpa seizin dokter
atau apoteker. Obat hanya berperan sebagai
pengendali diabetes, bukan penyembuh. Obat
hanya faktor pendukung dalam pengelolaan
diabetes, faktor utamanya adalah pengendalian
diet (pola makan) dan olah raga.
2. Konsumsi obat sesuai dosis dan aturan pakai
yang diberikan dokter.
3. Monitor kadar glukosa darah sebagaimana yang
dianjurkan oleh dokter.
4. Jika Anda merasakan gejala-gejala hipoglikemia
(pusing, lemas, gemetar, pandangan berkunang-
kunang, pitam (pandangan menjadi gelap), keluar
keringat dingin, detak jantung meningkat, segera
hubungi dokter.
5. Jika sudah pernah mengalami hipoglikemia,
selalu bawa sekantung kecil gula jika Anda
bepergian. Segera makan gula begitu Anda
mendapat serangan hipoglikemia.
6. Penderita diabetes harus menyeimbangkan
penggunaan insulin, pemasukan karbohidrat, dan
perlu berolahraga secukupnya. Pasien dengan
minimal satu kali kejadian hipoglikemia berat
harus disarankan untuk menjaga kontrol glikemik
agar kejadian hipoglikemia dapat dicegah,
setidaknya dalam beberapa minggu berikutnya.
7. Gejala hipoglikemia akan menghilang dalam
beberapa menit setelah penderita mengkonsumsi
gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa)

D. MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring
1. Kadar gula darah atau plasma darah, tekanan darah, berat badan, dan cek
laboratorium lainnya
2. Kepatuhan pasien
3. Efek samping obat
Evaluasi
1. Keberhasilan terapi :
pasien membaik atau tidak, gejala atau keluhan berkurang, pasien dapat beraktivitas
seperti biasa.
2. Ada atau tidaknya gejala/keluhan dan penyakit lain yang timbul selama pengobatan
3. Jika kadar gula pasien tidak terkontrol perlu dilakukan penanganan lanjut.
SOSIODRAMA
Keterangan :
A : Apoteker
P : Pasien
“Pada suatu hari seorang laki-laki paruh baya datang ke Apotek Setia Budi untuk menebus
resep”
A : Selamat siang
P : Selamat siang mbak
A : Ada yang bisa saya bantu bapak ?
P : Saya mau menebus ini mbak … (menyerahkan resep)
A : Oh iya, sebelumnya perkenalkan nama saya Ulfa apoteker di apotek setia budi ini
bapak. Sebentar ya pak saya cek dulu resepnya
P : Iya
A : Sebelumnya apakah benar ini dengan Tn.B usia 58 tahun dan telah berkonsultasi
dengan dokter Bayu Linuwih ?
P : Iya
A : Alamat tempat tinggalnya dimana iya pak?
P : Jalan Mawar Solo mbak
A : Pekerjaan bapak apa ?
P : Pensiunan PNS
A : Dokter mengatakan seperti apa tentang keadaan bapak ?
P : Saya kena diabetes mellitus mbak
A : Berapa lama pak ?
P : Saya baru tahu kemarin pas konsultasi
A : Apa yang dokter katakan tentang pengobatan bapak dan harapan setelah minum
obat ?
P : Cuma dikasih resep ini terus beliau bilang semoga lekas sembuh saja
A : Sebelumnya apakah bapak memiliki riwayat alergi atau penyakit lain mungkin ?
P : Tidak mbak
A : Apakah bapak sedang mengkonsumsi obat – obatan untuk beberapa hari ini ?
P : Tidak juga mbak
A : Baik bapak, sebelumnya apakah bapak mengalami susah untuk menelan obat ?
P : Tidak mbak
A : Baik, sebentar ya saya racikkan obatnya dlu , mohon ditunggu sebentar
“Apoteker menuju meja racik resep untuk membuatkan obat kepada pasien”
A : Atas nama Tn B dari dokter bayu Linuwih
P : (pasien menghampiri apoteker ) iya mbak. Berapa mbak ?
A : Semua totalnya 120 ribu
P : (memberikan uang pas)
A : Bapak ini obatnya ada 3 macam , glibenklamid dan metformin tablet ini sebagai obat
diabetes dan neurobion tablet sebagai vitamin tambahan ya pak.
Saya jelaskan dulu ya pak tentang penggunaan obat ini, apakah bapak bersedia?
P : Iya mbak
A : Jadi begini pak, Untuk obat glibenklamid nya ini diminum 3 x sehari 1 tablet sesudah
makan atau bersamaan dengan makan, obatnya langsung ditelan jangan dihancurkan
atau digerus ya pak. jarak untuk pemakaian obatnya ini 8 jam pak , apabila ibu
meminum jam 7 pagi, maka selanjutnya meminum obat kembali jam 3 sore, dan 11
malam. Yang kedua obat metformin ini diminumnya sehari 2 kali satu tablet sesudah
makan atau bersamaan dengan makan, jarak untuk pemakaian obatnya ini 12 jam pak,
apabila bapak meminum jam 7 pagi maka selanjutnya diminum jam 7 malam. Untuk
obat neurobion tablet ini diminum 1 x sehari 1 tablet saja diminum pada pagi atau
siang hari ya bu setelah makan.
Nanti setelah minum obat, obatnya dapat disimpan dalam box obat apabila bapak
dirumah tidak memiliki box obat dapat disimpan pada suhu ruangan dan kering tetapi
dijauhkan dari jangkauan anak-anak ya pak
P : Memang kenapa mbak kalo sebelum makan obatnya tidak boleh dikonsumsi ?
A : Begini bapak, obat-obat untuk mengatasi masalah kesehatan bapak memang tidak
boleh diminum sebelum makan karena dapat membuat rasa perih dan tidak nyaman
pada perut bapak. Makanya dianjurkan untuk konsumsi setelah atau saat makan
Jadi penggunaanya dengan cara, setelah dua suapan makanan obatnya diminum pak,
setelah minum obat dilanjutin makannya.
P : Sampai kapan saya menggunakan obat ini mbak ?
Apakah harus saya habiskan?
A : Obat ini diberikan untuk 1 bulan oleh dokter, nanti sebelum beberapa hari obatnya
mendekati habis bapak kembali kontrol kedokter untuk dinilai hasil pengobatannya.
Saya sarankan bapak untuk mengurangi makan atau minum yang manis-manis, tidak
boleh makan daging yang mengandung banyak lemak dan kolesterol, banyak minum
air putih sehari 1,5-2 Liter dan selalu cek kadar gula darah rutin ya pak
P : Mbak kalo saya nanti lupa meminum obat bagaimana?
A : Jika bapak lupa meminum obat, semisal bapak seharusnya minum obat jam 7 tapi
lupa kemudian ingatnya jam 9, bapak boleh langsung meminumnya, tetapi kalau
ingatnya sore, lebih baik ditinggal saja, tidak usah diminum dan minum obat lagi
malamnya yang sesuai jadwal bapak biasanya minum obat dan jangan di double ya
pak:
P : Oh begitu ya mbak.
A : Iya bapak, begini pak saya informasikan tambahan apabila bapak setelah konsumsi
obat ini merasakan keadaan seperti pusing, lemas, gemetar, pandangan berkunang-
kunang. Bapak segera konsumsi makanan atau minuman yang manis ya pak seperti
contoh makan permen, roti atau dapat minum teh manis ataupun air gula
Dan nanti seumpama bapak ingin mengkonsumsi obat lain diluar dari obat-obatan ini
selalu konsultasikan terlebih dahulu ya pak, bisa dengan saya atau dengan dokter
bapak.
P : Iya mbak, tapi memang kenapa mbak ?
A : Karena memang untuk efek samping obat-obat ini dapat merasakan keadaan seperti
tadi pak, tapi bapak tidak usah khawatir karena itu merupakan efek samping yang
tergolong ringan dan tidak begitu berbahaya untuk keadaan bapak.
Tetapi nanti apabila terdapat keadaan yang berbahaya atau serius, bapak bisa hubungi
dokter ya pak.
P : Iya mbak
A : Apakah bapak sudah paham ?
P : Sudah
A : Bisa diulang pak, apa yang saya jelaskan tadi?
P : Ini ada 3 jenis obat, 2 obat ini untuk obat DM saya dan yang satunya untuk
multivitamin.
Obat glibenklamid ini diminum sehari 3 kali, dan obat metformin ini 2 kali, kedua
obat ini diminum saat makan atau segera setelah makan. Neurobion ini diminum
sehari 1 kali setelah makan. Nanti kalu minum obatnya lupa, diminum segera tapi
kalau ingatnya terlalu jauh jaraknya diminum pada jam berikutnya. Nanti setelah
minum obat, obatnya disimpan dalam box obat.
Kemudian nanti apabila saya merasa keadaan seperti pusing, lemas, gemetar,
pandangan berkunang-kunang. segera konsumsi makanan atau minuman yang manis
makan permen, roti atau dapat minum teh manis. Nanti kalo obatnya mendekati habis
saya control lagi ke dokter. Dan saya harus jaga makanan saya dan pola hidup saya.
Begitu kan mbak ?
A : Iya pak,benar sekali, apakah ada yang ditanyakan lagi pak?
P : Tidak mbak, sudah cukup
A : Sama-sama bapak, bapak ini saya beri kartu nama saya nanti seumpama bapak
membutuhkan sesuatu bisa menghubungi saya.
P : Iya mbak, makasih
A : Sama-sama semoga lekas sembuh ya pak

Anda mungkin juga menyukai