Anda di halaman 1dari 4

Studi kasus farmasi komunitas

“Pemusnahan resep”

Dosen Pengampu : Vivin Nopiyanti M.Sc. Apt

Disusun oleh: Kelompok 4/ Kelas B

Trimida 1820364076

Trininda Burhan 1820364077

PROGRAM PROFESI APOTEKER XXXVI


UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2018
Alur Memusnahkan Resep dan Obat Kedaluwarsa di Apotek

 Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk
sediaan.

 Pemusnahan obat kadaluwarsa atau rusak yang mengandung narkotika dan


psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

 Pemusnahan obat selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan
disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat
izin kerja.

 Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara pemusnahan. Berita Acara Pemusnahan


harus ditandatangani oleh Apoteker Penanggung Jawab dan saksi
 Berita Acara Pemusnahan yang menggunakan pihak ketiga harus ditandatangani juga
oleh pihak ketiga

 Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat dimusnahkan.

 Pemusnahan resep dilakukan oleh Apoteker disaksikan oleh sekurang-kurangnya


petugas lain di apotek dengan cara dihancurkan dengan (paper shedder) atau cara
pemusnahan lain yang dibuktikan dengan berita acara pemusnahan resep, dan
selanjutnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi dilakukan dengan tahapan


sebagai berikut:

a. penanggung jawab fasilitas produksi/fasilitas distribusi/fasilitas pelayanan


kefarmasian/pimpinan lembaga/dokter praktik perorangan menyampaikan surat
pemberitahuan dan permohonan saksi kepada:

1. Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan, bagi Instalasi
Farmasi Pemerintah Pusat;
2. Dinas Kesehatan Provinsi dan/atau Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan
setempat, bagi Importir, Industri Farmasi, PBF, Lembaga Ilmu Pengetahuan, atau Instalasi
Farmasi Pemerintah Provinsi; atau

3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan


Makanan setempat, bagi Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Instalasi Farmasi Klinik,
Instalasi Farmasi Pemerintah Kabupaten/Kota, Dokter, atau Toko Obat.

b.Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Dinas Kesehatan Provinsi,
Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan setempat, dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota menetapkan petugas di lingkungannya menjadi saksi pemusnahan sesuai
dengan surat permohonan sebagai saksi.

c. Pemusnahan disaksikan oleh petugas yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada
huruf b.

d. Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi dalam bentuk bahan baku, produk antara,
dan produk ruahan harus dilakukan sampling untuk kepentingan pengujian oleh petugas yang
berwenang sebelum dilakukan pemusnahan.

e. Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi dalam bentuk obat jadi harus dilakukan
pemastian kebenaran secara organoleptis oleh saksi sebelum dilakukan pemusnahan

cara pemusnahan arsip dan obat kadaluarsa

1. Semua arsip dalam bentuk kertas di musnahan dengan alat paper shedder.
2. obat antiinfeksi (ofloxacin, primadex)
a. kalau bisa dikembalikan ke produsen
b. dienkapsulasi dulu lalu di buang ke tempat penimbunan sampah
3. obat narkotik (codein 10mg) dan psikotropika (proneuron)
a. kalau bisa dikembalikan ke produsen
b. dienkapsulasi dulu lalu di buang ke tempat penimbunan sampah
4. sediaan padat ( nizoral, ultraproc suppo, alganax, renadinac, vitazim)
a. dienkapsulasi dulu lalu di buang ke tempat penimbunan sampah
5. sediaan cair (hufalysin syrup, zenirex syrup, brochitin syrup)
a. setelah diencerkan dalam sejumlah besar air hingga encer dan dapat dibuang
ke saluran pembuangan air atau air mengalir deras. Pembuangan dilakukan
sedikit demi sedikit selama periode tertentu tanpa memberikan dampak serius
terhadap kesehatan lingkungan(kecuali obatantiknker)
b. insinerasi suhu tinggi
c. botol gelas dihancurkan dan buang ke tempat penimbnan sampah padat.
d. Plastik PVC dapat didaur ulang, tidak boleh dibakar di wadah terbuka,
diinsinerasi suhu tinggi.
Cara enkapsulasi :
1. Imobilisasi obat-obatan dengan memadatkannya dalam tong plastik atau besi
2. Sebelum diperunakan, tong harus bersih dan kandungan sebelumnya harus bukan
bahan yang mudah meledak atau berbahaya.
3. Tong diisi hingga 75% kapasitasnya dengan obat-obatan pdat atau setengah padat,
lalu sisia ruang dipenuhi dengan campuran kapur:semen:air (15:1:15) hinggasis
penuh, kemudian tong ditutup dengan di kelim atau penggelasan.

Anda mungkin juga menyukai