Sediaan Farmasi di
Rumah Sakit
Zainil Hamidayati 1511011029
Ghina Murinda Husni 1511012019
Rezky Effendi 1511012035
Fiony Syahputri 1611012016
Rifka Naura 1611011036
Sityaroma 1611012044
Pemusnahan merupakan kegiatan penyelesaian sediaan farmasi
Pengertian yang rusak atau kadaluarsa dengan cara yang sesuai prosedur yang
berlaku
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan
Tujuan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan
Pemusnahan produk tidak memenuhi persyaratan
mutu;
dilakukan
untuk Sediaan telah kadaluwarsa;
Farmasi, Alat
Kesehatan, tidak memenuhi syarat untuk
dan Bahan dipergunakan dalam
pelayanankesehatan atau kepentingan
Medis Habis ilmu pengetahuan; dan/ataudicabut izin
edarnya.
Pakai bila:
Permenkes RI NO 72 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT
membuat daftar Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai yang akan dimusnahkan;
terdiri dari:
menyiapkan tempat pemusnahan; dan
Pemusnahan
Narkotika, telah kadaluarsa
Psikotropika,
dan Prekursor tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan dan/atau
untuk pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk sisa penggunaan
Farmasi hanya
dilakukan dibatalkan izin edarnya; atau
dalam hal
berhubungan dengan tindak pidana.
Farmasi harus
dilakukan
dengan
Permenkes RI NO 3 TAHUN 2015
TENTANG PEREDARAN,
PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN, DAN
PELAPORAN NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA, DAN PREKURSOR
FARMASI
A. penanggung jawab fasilitas produksi/fasilitas distribusi/fasilitas pelayanan
kefarmasian/pimpinan lembaga/dokter praktik perorangan menyampaikan
surat pemberitahuan dan permohonan saksi kepada:
Pemusnahan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan, bagi
Instalasi Farmasi Pemerintah Pusat
Narkotika,
Psikotropika,
dan Prekursor Dinas Kesehatan Provinsi dan/atau Balai Besar/Balai Pengawas Obat
dan Makanan setempat, bagi Importir, Industri Farmasi, PBF, Lembaga
Farmasi Ilmu Pengetahuan, atau Instalasi Farmasi Pemerintah Provinsi;
dilakukan
dengan tahapan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Balai Besar/Balai Pengawas
Obat dan Makanan setempat, bagi Apotek, Instalasi Farmasi Rumah
sebagai berikut: Sakit, Instalasi Farmasi Klinik, Instalasi Farmasi Pemerintah
Kabupaten/Kota, Dokter, atau Toko Obat.
dimaksud
nama petugas kesehatan yang menjadi saksi dan saksi lain badan/sarana
pada ayat (1), tersebut;
paling sedikit nama dan jumlah Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi yang
dimusnahkan;
memuat:
cara pemusnahan; dan tanda tangan penanggung jawab fasilitas produksi/fasilitas
distribusi/fasilitas pelayanan kefarmasian/pimpinan lembaga/ dokter praktik
perorangan dan saksi.
2. Enkapsulasi
Obat-obat berbentuk padat dan setengah padat:
a. Masukkan ke dalma suatu bak berlapis plastik/drum baja (75%)
Teknik b. Diisi suatu medium berupa campuran semen, kapur, pasir atau batu
pemusnahan bara, lalu ditambahkan air
c. Selanjutnya ditutup rapat dan kedap udara, lalu dikubur di dalam
obat/alat-alat tanah
kesehatan 3. Inersiasi
Merupakan variasi dari enkapsulasi. Tablet dan pil harus dikeluarkan dari
blisternya,lalu direndam air, dicampur semen, kapur sehingga membentuk
pasta, untuk kemudian dipindahkan ke dalam truk pengangkut semen
curah dan dikubur. Pengelolaan limbah seperti ini bertujuan untuk
meminimalkan resiko berpindahnya substansi yang terkandung dalam
limbah ke air permukaan atau air tanah.