Anda di halaman 1dari 12

Vol. 3, No.

2, Nopember 2017 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542


J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

STUDI MUTU PELAYANAN KESEHATAN PASIEN JKN RAWAT INAP KELAS


III DI RSUD POLEWALI KABUPATEN POLEWALI MANDAR

Nurmalasari1, Faisal Nursid2


Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar
Nurmalasari015@gmail.com

ABSTRAK

Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan


maka fungsi pelayanan perlu diitingkatkan untuk memberi kepuasan pasien. Mutu
pelayanan kesehatan adalah derajat dipenuhinya kebutuhan masyarakat atau perorangan
terhadap asuhan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi yang baik dengan
pemanfaatan sumber daya secara wajar, efisien, efektif dalam keterbatasan kemampuan
pemerintah dan masyarakat, serta diselenggarakan secara aman dan memuaskan pelanggan
sesuai dengan norma dan etika yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu
pelayanan kesehatan pasien JKN rawat inap kelas III di RSUD Polewali Kabupaten
Polewali Mandar berdasarkan dimensi kehandalan, jaminan, bukti fisik, perhatian dan daya
tanggap. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 82
responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu random sampling. Hasil penelitian
menyebutkan bahwa mutu pelayanan kesehatan berdasarkan variabel kehandalan tergolong
dalam kategori puas yaitu sebanyak 58 responden (70,73 %), variabel jaminan tergolong
dalam kategori puas yaitu sebanyak 75 responden (91,47 %), variabel bukti fisik tergolong
dalam kategori puas sebanyak 51 responden (62,2 %), variabel perhatian tergolong dalam
kategori puas yaitu sebanyak 59 responden (71,95 %) dan variabel daya tanggap tergolong
dalam kategori puas yaitu sebanyak 63 responden (76,83 %).

Kata Kunci: Mutu pelayanan Kesehatan, Pasien JKN

PENDAHULUAN mampu menangani keluhan sakit


Peningkatan mutu, kualitas dan seseorang ternyata telah menjadi lintah
pelayanan prima yang menjadi tantangan darat yang siap menghisap seluruh
utama dalam globalisasi kesehatan yang kekayaan seorang pasien atau konsumen
dihadapi rumah sakit ternyata membawa tersebut.
konsekuensi yang berdampak sistemik Seiring dengan perkembangan mutu
bagi dunia kesehatan dan pelayanan internasional, standar akreditasi tersebut
kesehatan di Indonesia. Rumah sakit dievaluasi dan diperbaharui setiap 3 tahun
sebagai ujung tombak pelayanan untuk disesuaikan dengan perkembangan
kesehatan ketika Puskesmas tidak lagi dan peningkatan mutu di dunia

76
Vol. 3, No. 2, Nopember 2017 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

internasional. Rumah sakit yang sudah Mutu pelayanan kesehatan adalah


terakreditasi juga terus dievaluasi atau derajat dipenuhinya kebutuhan
dipantau kembali sebagai bukti bahwa masyarakat atau perorangan terhadap
mutu pelayanan tetap dijaga dan terus asuhan kesehatan yang sesuai dengan
ditingkatkan sehingga tercipta standar profesi yang baik dengan
peningkatan mutu yang pemanfaatan sumber daya secara wajar,
berkesinambungan (Eka H, 2015). efisien, efektif dalam keterbatasan
Pembangunan kesehatan adalah kemampuan pemerintah dan masyarakat,
adanya upaya yang dilaksanakan oleh serta diselenggarakan secara aman dan
semua komponen bangsa yang bertujuan memuaskan pelanggan sesuai dengan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, norma dan etika yang baik (Bustami 2011
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap dalam Azwar A. 1999).
orang agar terwujud derajat kesehatan Berdasarkan dari hasil pengambilan
masyarakat yang setinggi-tingginya. data awal di Rumah Sakit Umum Daerah
Derajat kesehatan masyarakat dapat (RSUD) Polewali Mandar, ditemukan
dilihat dari berbagai indikator, yang adanya peningkatan jumlah kunjungan
meliputi indikator angka harapan hidup, pasien rawat inap selama empat tahun
angka kematian, angka kesakitan, dan terakhir yaitu tahun 2011 jumlah
status gizi masyarakat. kunjungan sebanyak 9.095 pasien, tahun
Meningkatnya kesadaran 2012 sebanyak 10.425 pasien, tahun 2013
masyarakat terhadap kesehatan akan sebanyak 11.733 pasien dan pada tahun
mengakibatkan tuntutan peningkatan 2014 sebanyak 13.272 pasien yaitu 1.840
pelayanan kesehatan. Salah satu upaya pasien umum dan 11.432 pasien BPJS.
mengantisipasi keadaan tersebut adalah Berdasarkan observasi yang
dengan menjaga kualitas pelayanan, dilakukan oleh peneliti pada bulan
sehingga perlu dilakukan upaya terus Desember tahun 2014, ditemukan adanya
menerus agar dapat diketahui kelemahan keluhan pasien mengenai kurangnya
dan kekurangan jasa pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
(Winda Y, 2013 dalam Azwar A, 1996). pihak RSUD Polewali dari segi pelayanan
Semakin meningkatnya tuntutan kesehatan, ketanggapan tenaga kesehatan
masyarakat akan kualitas pelayanan maupun dari segi fasilitas yang tersedia.
kesehatan maka fungsi pelayanan perlu Adapun permasalahan yang menjadi
diitingkatkan untuk memberi kepuasan keluhan pasien antara lain : masa waktu
pasien. Kualitas pelayanan merupakan berlakunya kartu kepesertaan Badan
suatu bentuk penilaian konsumen (pasien) Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
terhadap tingkat pelayanan yang diterima Kesehatan dimana pasien Jaminan
dengan tingkat layanan yang diharapkan. Kesehatan Nasional (JKN) terdaftar
sebagai peserta harus lebih dari sepekan,

77
Vol. 3, No. 2, Nopember 2017 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

masalah pelayanan kesehatan yang tidak Polewali sebanyak 82 pasien. Teknik


seluruhnya di tanggung oleh BPJS sampling yang digunakan dalam
Kesehatan seperti obat-obatan, fasilitas
penelitian ini adalah purposive sampling
ruang operasi dan lainnya. Keluhan
pasien yang didapatkan selain yaitu cara pengambilan sampel dengan
permasalahan yaitu masalah tenaga menentukan kriteria tertentu (Sugiono,
kesehatan yang sangat tidak sopan dalam
2013).
melayani dan menanggapi keluhan
pasien, masalah perbedaan instruksi Pemilihan sampel dalam penelitian
antara dua orang perawat yang ini yaitu dengan menentukan kriteria atau
membingungkan pasien, keluhan seorang
pertimbangan tertentu antara lain sebagai
pasien yang lama menunggu saat ingin di
operasi kelenjar bagian ketiak, masalah berikut :
ketersediaan air di RSUD yang sangat 1. Pasien JKN Kelas III
kurang,dan masalah ketersediaan toilet 2. Lebih dari 2 hari dirawat inap
yang juga jauh dari harapan pasien atau 3. Setiap ruang perawatan di RSUD
pun keluarga pasien. 4. Bersiap atau bersedia diwawancara
Berdasarkan permasalahan diatas,
maka peneliti tertarik untuk melakukan Penentuan responden untuk
penelitian tentang Studi Mutu Pelayanan wawancara ditentukan sesuai dengan
Kesehatan Pasien JKN Rawat Inap Kelas fungsi dan kedudukan masing-masing
III di RSUD Polewali Kabupaten yaitu petugas sebagai pelaksana kebijakan
Polewali Mandar Tahun 2016. serta pasien/keluarga yang
1. Kepala Bagian Pelayanan Medik
METODE PENELITIAN 2. Kepala Ruang Perawatan
3. Pasien atau Keluarga Pasien
Jenis penelitian ini merupakan
HASIL
penelitian kuantitatif dengan desain
a. Kehandalan (reliability)
penelitian deskriptif dimana peneliti ingin
Gambar 1 Distribusi Responden
mendelaporankan mutu pelayanan mengenai Kehandalan (reliability)
kesehatan pasien rawat inap Kelas III Pelayanan Kesehatan Pasien JKN
Rawat Inap Kelas III di RSUD
peserta JKN di Rumah Sakit Umum Polewali Kabupaten Polewali Mandar
Daerah (RSUD) Polewali Mandar. Tahun 2016

Sampel dalam penelitian ini adalah


pasien rawat inap kelas III di RSUD

78
Vol. 3, No. 2, Nopember 2017 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

Jaminan (assurance)
7% 1%
34% Sangat Puas
Puas

58% Kurang Puas

Sumber : Data Primer


Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel dan gambar 2,
Berdasarkan gambar 1 menunjukkan bahwa pada variabel
menunjukkan bahwa pada variabel jaminan (assurance) diperoleh hasil yaitu
kehandalan (reliability) diperoleh hasil dari 82 responden sebagian besar
yaitu dari 82 responden sebagian besar mengharapkan pelayanan yang sangat
mengharapkan pelayanan yang sangat puas yaitu sebanyak 55 responden (67,07
puas yaitu sebanyak 55 responden %) dan sebagian kecil mengharapkan
(67,07 %) dan hanya sebagian kecil pelayanan yang puas yaitu sebanyak 27
responden yang mengharapkan pelayanan responden (32,93 %) tetapi pada
puas yaitu 27 responden (32,93 %) tetapi kenyataannya bahwa sikap tiap responden
pada kenyataannya diperoleh bahwa sikap terbesar pada kategori sikap puas yaitu
tiap responden terbesar pada kategori sebanyak 47 responden (57,32 %), sikap
sikap puas yaitu sebanyak 45 responden sangat puas yaitu sebanyak 28 responden
(54,88 %), sikap kurang puas yaitu (34,15 %), sikap kurang puas sebanyak 6
sebanyak 23 responden (28,05 %), sikap responden (7,31 %) dan sikap tidak puas
sangat puas sebanyak 13 responden hanya ada seorang responden (1,22 %).
(15,85 %) dan sikap tidak puas hanya ada
c. Bukti Fisik (tangible)
1 responden (1,22 %).

b. Jaminan (assurance) Gambar 3 Distribusi Responden


mengenai Bukti Fisik (tangible)
Gambar 2 Distribusi Responden Pelayanan Kesehatan Pasien JKN
mengenai Jaminan (assurance) Rawat Inap Kelas III di RSUD
Pelayanan Kesehatan Pasien JKN Polewali Kabupaten Polewali Mandar
Rawat Inap Kelas III di RSUD Tahun 2016
Polewali Kabupaten Polewali Mandar Bukti Fisik (tangible)
Tahun 2016 2%
10%
35% Sangat Puas
Puas
53% Kurang Puas

Sumber : Data Primer

79
Vol. 3, No. 2, Nopember 2017 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

Berdasarkan tabel dan gambar 3, (67,07 %) dan sebagian kecil


di atas menunjukkan bahwa pada variabel mengharapkan pelayanan yang puas yaitu
bukti fisik (tangible) diperoleh hasil yaitu sebanyak 27 responden (32,93 %) tetapi
pada kenyataannya bahwa sikap tiap
dari 82 responden sebagian besar
responden terbesar pada kategori sikap
mengharapkan pelayanan yang sangat puas yaitu sebanyak 40 responden (48,78
puas yaitu sebanyak 51 responden (62,20 %), sikap kurang puas yaitu sebanyak 20
%) dan sebagian kecil mengharapkan responden (24,39 %), sikap sangat
pelayanan yang puas yaitu sebanyak 31 puas sebanyak 19 responden (23,17 %)
responden (37,80 %) tetapi pada dan sikap tidak puas hanya ada 3
kenyataannya bahwa sikap tiap responden responden (3,66 %).
terbesar pada kategori sikap puas yaitu e. Daya Tanggap (responsiveness)
sebanyak 43 responden(52,44 %), sikap
kurang puas yaitu sebanyak 29 Gambar 5. Distribusi Responden
responden(35,37 %), sikap sangat puas mengenai Daya Tanggap
sebanyak 8 responden (9,76 %) dan sikap (responsiveness) Pelayanan Kesehatan
Pasien JKN Rawat Inap Kelas III di
tidak puas hanya ada 2 responden (2,43
RSUD Polewali Kabupaten Polewali
%). Mandar Tahun 2016
d. Perhatian (empathy) 2%
Daya Tanggap
21%
Gambar 4 Distribusi Responden (responsiveness)
mengenai Perhatian (empathy) 22%
Pelayanan Kesehatan Pasien JKN Sangat Puas
55%
Rawat Inap Kelas III di RSUD Puas
Polewali Kabupaten Polewali Mandar
Tahun 2016 Sumber : Data Primer
Berdasarkan gambar 5, di atas
4% Perhatian (empathy)
23% menunjukkan bahwa pada variabel daya
24% Sangat Puas tanggap (responsiveness) diperoleh hasil
Puas yaitu dari 82 responden sebagian besar
49%
responden mengharapkan pelayanan yang
Kurang Puas
sangat puas yaitu sebanyak 54 responden
Sumber : Data Primer (65,85 %) dan sebagian kecil responden
yang mengharapkan pelayanan yang puas
Berdasarkan tabel dan gambar 4.
yaitu sebanyak 28 responden (34,15 %)
di atas menunjukkan bahwa pada variabel
perhatian (empathy) diperoleh hasil yaitu tetapi pada kenyataannya bahwa sikap
dari 82 responden sebagian besar tiap responden terbesar pada kategori
responden mengharapkan pelayanan yang sikap puas yaitu sebanyak 45 responden
sangat puas yaitu sebanyak 55 responden (54,88 %), sikap sangat puas yaitu

80
Vol. 3, No. 2, Nopember 2017 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

sebanyak 18 responden (21,95%), sikap Alasannya karena responden merasa telah


kurang puas sebanyak 17 responden mendapat pelayanan yang cepat dan tepat
(20,73 %) dan sikap tidak puas hanya ada saat pemeriksaan.
2 responden (2,44 %). Demikian pula dalam penelitian
Winda Y. (2013) yang menyatakan baik
PEMBAHASAN terhadap kehandalan pelayanan
a. Kehandalan (reliability) (realibility) di RSUD Lakipadada
Kehandalan yaitu mencakup Kabupaten Tana Toraja yaitu sebesar 75,5
mengenai masalah prosedur pelayanan %. Karena pada saat mereka pertama kali
secara tepat, pelayanan pemeriksaan yang dilayani tanpa melalui prosedur yang
cepat, pelayanan pengobatan yang cepat, berbelit-belit.
bertanggung jawab dan jadwal pelayanan Oleh karena masih adanya beberapa
di rumah sakit dijalankan dengan tepat. responden yang tidak puas dengan
Kehandalan petugas harus didasarkan ketepatan pelayanan yang diperoleh di
atas penilaian pasien pada aspek RSUD Polewali maka sebaiknya pihak
pemeriksaan pasien yang dilakukan rumah sakit mengantisipasi hal tersebut
secara teratur, memberikan penjelasan dengan sebaik mungkin.
pada awal sebelum melaksanakan
tindakan, memberi dorongan moril dalam b. Jaminan (assurance)
hal kesembuhan, melaksanakan berbagai Jaminan yaitu kemampuan rumah
tindakan dan mampu menyelesaikan sakit untuk menumbuhkan rasa percaya
tugas secara mandiri. yang cepat dan tepat kepada para
Berdasarkan hasil wawancara dengan pelanggannya. Jaminan diukur dengan
beberapa responden, sebagian besar indikator rasa aman dan terjaminnya
mengatakan bahwa dalam hal kecepatan pasien ketika melakukan pengobatan atau
dan ketepatan pelayanan itu sudah bagus perawatan, dapat menumbuhkan rasa
dan memuaskan karena pelayanannya kepercayaan kepada pasien untuk cepat
tidak berbelit-belit dan langsung dilayani. sembuh, petugas berpengalaman dan
Tetapi harapan tidak sesuai karena masih terlatih dalam melakukan pengobatan dan
ada beberapa responden yang mampu mengatasi keluhan dengan
mengeluhkan tentang lambatnya mengenai kondisi kesehatan pasiennya.
pelayanan yang diberikan oleh petugas Adapun hasil setelah melakukan
medis maupun non paramedis. wawancara dengan beberapa responden,
Sejalan dengan penelitian yang sebagian besar responden menyatakan
dilakukan oleh Fuzna E (2014) yang puas dalam hal jaminan perawatan dan
menyatakan bahwa pada variabel kesembuhan yang diberikan dan
kehandalan (reliability) tergolong dalam disampaikan oleh petugas medis dan
kategori cukup puas sebesar 65,66 %. paramedis karena dokter telah

81
Vol. 3, No. 2, Nopember 2017 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

menyampaikan dorongan semangat harapan dan kenyataan yang dirasakan


dalam hal kesembuhan. oleh sebagian besar responden yang
Hal ini diperkuat pula dengan mengeluhkan tentang ketersediaan toilet
penelitian yang dilakukan oleh Fuzna E karena di beberapa ruang perawatan tidak
(2014) yang menyatakan bahwa pada layak digunakan.
variabel jaminan (assurance) tergolong Penelitian ini didukung dengan
dalam kategori cukup puas yaitu sebesar penelitian yang dilakukan oleh Ningrum
50,51 %. Karena responden merasa R.M. (2014) yang menyatakan bahwa
cukup puas terhadap kemampuan dokter pada variabel bukti fisik (tangible)
dalam menetapkan diagnosis penyakit tergolong dalam kategori cukup baik
dan terhadap adanya jaminan keamanan yaitu sebesar 65,6 %. Tetapi masih
dan kepercayaan pelayanan. ditemukan adanya responden yang
Demikian halnya dengan penelitian mengatakan tidak puas dengan sarana dan
yang dilakukan oleh Ningrum R.M. prasarana karena kelengkapan peralatan
(2014) yang menyatakan bahwa pada dan fasilitas pelayanan kurang.
variabel jaminan (assurance) tergolong Sejalan dengan penelitian yang
dalam kategori cukup baik yaitu sebesar dilakukan oleh Fuzna E (2014)
59,4 %. menyatakan bahwa pada variabel bukti
Fakta masih adanya responden yang fisik (tangible) tergolong dalam kategori
kurang puas dalam hal jaminan puas dalam hal kebersihan, kerapian dan
perawatan yang diperoleh menandakan kenyamanan ruangan yaitu sebesar 58,58
bahwa masih perlu peningkatan mutu %.
pelayanan kesehatan di RSUD Polewali Meski hasil penelitian ini
Mandar. menunjukkan bahwa sebagian besar
responden yang menyatakan puas
c. Bukti Fisik (tangible) terhadap dimensi bukti fisik (tangible),
Bukti langsung yaitu kemampuan tetapi masih ada pula sebagian responden
suatu rumah sakit dalam menunjukkan yang tidak puas dengan ketersediaan
eksistensinya kepada pihak eksternal, sarana dan prasarana baik itu dilihat dari
dapat berupa penampilan dan sisi kebersihan lingkungan dan
kemampuan sarana dan prasarana fisik ketersediaan toilet di ruang perawatan.
rumah sakit serta keadaan lingkungan Oleh karena itu, dimensi bukti fisik
sekitarnya. (tangible) masih perlu mendapat
Berdasarkan hasil wawancara dengan perhatian khusus demi kenyamanan
beberapa responden dalam hal bersama.
ketersediaan dan kelengkapan sarana dan
prasarana itu sudah cukup puas, tetapi
masih ditemukan ketidaksesuaian antara

82
Vol. 3, No. 2, Nopember 2017 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

d. Perhatian (empathy) bedakan status sosial dimana hanya


Perhatian yaitu kemampuan rumah sebagian orang saja yang mendapat
sakit untuk memberikan perhatian yang perhatian khusus.
tulus terhadap semua pasien. Perhatian Demikian halnya dengan penelitian
diukur dengan indikator pelayanan, yang dilakukan oleh Ningrum R.M.
keramahan yang sama tanpa memandang (2014) yang menyatakan bahwa pada
status pasien, dapat memberikan variabel perhatian (empathy) tergolong
perhatian kepada setiap pasiennya dalam kategori cukup baik yaitu sebesar
pengertian terhadap keluhan-keluhan 56,2 %. Tetapi dalam hal tersebut masih
pasien, tanggapan responden terhadap banyak responden yang belum puas
kemampuan petugas memahami dan terhadap kinerja pelayanan petugas.
menempatkan diri pada keadaan yang Beberapa responden mengatakan tidak
dialami responden seperti puas terhadap petugas yang kurang
keramahan/kesopanan dokter saat perhatian terhadap keluhan yang
melakukan pemeriksaan. disampaikan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Oleh karena masih adanya responden
beberapa responden dalam hal perhatian yang tidak puas dengan perhatian yang
petugas medis maupun paramedis diperoleh dari tenaga kesehatan, maka
sebagian besar responden mengatakan diharapkan agar lebih meningkatkan
puas karena telah mendapat perhatian mutu pelayanan dari aspek perhatian
yang baik dari petugas medis maupun (empathy).
paramedis. Tetapi masih ada beberapa
responden yang belum sesuai dengan apa e. Daya Tanggap (responsiveness)
yang mereka harapkan karena adanya
keluhan pasien mengenai petugas Daya tanggap yaitu suatu kemampuan
kesehatan di rumah sakit yang tidak untuk membantu dan memberikan
bersikap adil kepada semua pasien dalam pelayanan yang cepat dan tepat kepada
hal memberikan perhatian yang tulus. pelanggannya, hasil tanggapan responden
Sejalan dengan penelitian yang terhadap daya tanggap/kecepatan petugas
dilakukan oleh Winda Y. (2013) yang dalam hal pemberian pelayanan seperti
mengatakan bahwa pada variabel kesiapan petugas dalam setiap tindakan.
perhatian (empathy) tergolong dalam Daya tanggap diukur dengan indikator
kategori baik sebesar 95,7 % hal ini kesiagapan petugas dalam menangani
menunjukkan bahwa sebagian responden keluhan pasien.
telah mendapat perhatian yang tulus dari Hasil wawancara dengan beberapa
petugas kesehatan. Tetapi sebagian kecil responden menunjukkan bahwa dalam hal
responden mengeluhkan tentang kesiagapan petugas medis dan paramedis
pelayanan petugas yang membeda- dalam menangani dan menanggapi
keluhan pasien di RSUD Polewali

83
Vol. 3, No. 2, Nopember 2017 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

paramedis sebagian besar responden dari 82 responden yang tergolong


mengatakan puas karena petugas tetap dalam kategori puas sebanyak 58
datang pada saat dibutuhkan. responden (70,73 %).
Sejalan dengan penelitian yang 2. Pada variabel jaminan (assurance)
dilakukan oleh Fuzna E (2014) yang terhadap mutu pelayanan pasien
menyatakan bahwa pada variabel daya JKN rawat inap kelas III tergolong
tanggap (responsiveness) tergolong dalam kategori puas, hal ini dapat
dalam kategori puas yaitu sebesar dilihat bahwa dari 82 responden
54,54 %. Karena beberapa responden yang tergolong dalam kategori
merasa puas terhadap pelayanan dokter puas sebanyak 75 responden
dan perawat yang memberikan reaksi (91,47 %).
yang cepat dan tanggap. 3. Pada variabel bukti fisik
Sama halnya dengan penelitian yang (tangible) terhadap mutu
dilakukan oleh Ningrum R.M. (2014) pelayanan pasien JKN rawat inap
yang menyatakan bahwa pada variabel kelas III tergolong dalam kategori
daya tanggap (responsiveness) tergolong puas, hal ini dapat dilihat bahwa
dalam kategori cukup baik yaitu sebesar dari 82 responden yang tergolong
71,9 %. Tetapi masih ada responden yang dalam kategori puas sebanyak 51
merasa belum puas terhadap petugas responden (62,2 %).
kesehatan yang kurang memberikan 4. Pada variabel perhatian (empathy)
informasi secara lengkap dan jelas terhadap mutu pelayanan pasien
tentang kondisi kesehatan pasien. JKN rawat inap kelas III tergolong
Oleh karena hal tersebut, itu berarti dalam kategori puas, hal ini dapat
bahwa mutu pelayanan kesehatan dilihat dilihat bahwa dari 82 responden
dari aspek daya tanggap (responsiveness) yang tergolong dalam kategori
juga masih perlu ditingkatkan. puas sebanyak 59 responden
(71,95 %)
KESIMPULAN 5. Pada variabel daya tanggap
Berdasarkan hasil penelitian yang (responsiveness) terhadap mutu
pelayanan pasien JKN rawat inap
dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah
kelas III tergolong dalam kategori
(RSUD) Polewali, maka dapat ditarik puas, hal ini dapat dilihat dari
kesimpulan sebagai berikut : sebanyak 63 responden (76,83 %)
dalam kategori puas.
1. Pada variabel kehandalan
(reliability) terhadap mutu
pelayanan pasien JKN rawat inap
kelas III tergolong dalam kategori
puas, hal ini dapat dilihat bahwa

84
Vol. 3, No. 2, Nopember 2017 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

SARAN Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran


FKUI : Jakarta
Diharapkan agar Direktur RSUD
Polewali Kabupaten Polewali Mandar 1994 Pengantar
Administrasi kesehatan Jakarta :
memberikan perhatian mengenai Bagian Ilmu Kedokteran FKUI :
pembangunan rumah sakit khususnya Jakarta
untuk perbaikan kamar mandi dan toilet dalam Al-Assaf, 1998.
di beberapa ruang perawatan RSUD Pengantar Administrasi kesehatan
Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran
Polewali Mandar. Serta dapat FKUI : Jakarta
meningkatkan kebersihan ruangan
Buchbinder, S.B., 2014. Buku Ajar
maupun lingkungan sekitarnya.dan Manajemen Pelayanan Kesehatan
diharapkan agar petugas kesehatan di Jakarta : Buku Kedokteran EGC

RSUD polewali dapat meningkatkan Burhanuddin, N., 2015. Studi Kualitas


Pelayanan Pasien Rawat Inap di
mutu pelayanan dalam hal ketaggapan
Puskesmas Massenga Kecamatan
atau kesiagapan petugas saat melayani Polewali Kabupaten Polewali
Mandar.
dan menangani keluhan pasien.
Bustami, 2011. dalam Brown L. D. et. al.
1985. Penjaminan Mutu
DAFTAR PUSTAKA Pelayanan Kesehatan &
Akseptabilitasnya Jakarta :
Adisasmito, W., 2009. Sistem Manajemen Erlangga
Lingkungan Rumah Sakit Jakarta :
PT. Raja Grafinda Persada dalam Parasuraman 1985.
Penjaminan Mutu Pelayanan
Alamsyah, D., 2012. Manajemen Kesehatan &
Pelayanan Kesehatan Yogyakarta AkseptabilitasnyaJakarta :
: Nuha Medika Erlangga

Asmita, P., 2008. Analisis Pengaruh Penjaminan Mutu


Persepsi Pasien tentang Mutu Pelayanan Kesehatan &
Pelayanan Dokter terhadap Akseptabilitasnya Jakarta :
Loyalitas Pasien di Poliklinik Erlangga
Umum Instalasi Rawat Jalan
rumah Sakit Panti Wilasa dalam Azwar A.1999.
Citarum. Semarang : UNDIP Penjaminan Mutu Pelayanan
Kesehatan & Akseptabilitasnya
Azwar, A., dalam Din ISO 8402, 1984. Jakarta : Erlangga
Pengantar Administrasi kesehatan

85
Vol. 3, No. 2, Nopember 2017 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

Depkes RI, 2009. Profil Kesehatan www.erikaditiaismaya.blogspot.co


Indonesia 2008 Jakarta. .id/2012/04/globalisasi-kesehatan-
www.depkes.go.id (diakses 16 menghempas.html (diakses 29
September 2015) Desember 2015)

Eka H, 2015. Rumah Sakit Pertama di Jamaluddin, Ambas J., & Anwar M.,
Sumatera yang Berstandar 2014. Pedoman Punulisan
Internasional. Pekanbaru. Laporan Polewali : Unasman.
www.ekahospital.com (diakses
Januari 2016) Kemenkes RI, 2013. Buku Saku
Frequently Asked Questions
Firdaus F. F., 2015. Evaluasi Kualitas (FAQ) BPJS Kesehatan
Pelayanan terhadap Kepuasan www.kemkes.go.id (diakses 25
Pasien Rawat Jalan Peserta BPJS Januari 2015)
di RSUD Panembahan Senopati
Bantul , 2014. Buku Pegangan
Sosialisasi Jaminan Kesehatan
Hasna, 2012. Studi Kepuasan Nasional dalam Sistem Jaminan
Pelaksanakan Pelayanan Sosial Nasional
Antenatal di Puskesmas Ujung www.kemkes.go.id (diakses 15
Lero Kecamatan Suppa Desember 2013)
Kabupaten Pinrang.
Miswar, I., 2012. Perbedaan Persepsi
dalam Imbalo S., Studi Pasien dengan Petugas terhadap
Kepuasan Pelaksanakan Mutu Layanan Rawat Jalan di
Pelayanan Antenatal di Puskesmas Sarolangun Tahun
Puskesmas Ujung Lero 2011. Depok : FKM UI
Kecamatan Suppa Kabupaten
Pinrang. Ningrum, R.M., 2014. Hubungan Mutu
Pelayanan Kesehatan BPJS
Hidayat, A. A., 2007. Metode Penelitian terhadap Kepuasan Pasien di Poli
kebidanan Teknik Analisis Data Klinik THT Rumkital Dr.
Jakarta : Salemba Medika Ramelan. Surabaya : STIKES
Hang Tuah
, 2007. Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisis Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan
Data Jakarta : Salemba Medika Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Jakarta : Salemba
Ismaya, E. A., 2012. Globalisasi Medika
Kesehatan Menghempas
Indonesia (Pelayanan Rumah Sabarguna, B. S., 2008. Quality
Sakit Tidak Terjangkau Assurance Pelayanan Rumah
Masyarakat Miskin Sakit Jakarta : Sagung Seto

86
Vol. 3, No. 2, Nopember 2017 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
J-Kesmas
Jurnal Kesehatan Masyarakat

, 2008. Manajemen Winda, B. Yuristi, 2013. Hubungan


Kinerja Pelayanan Rumah Sakit Kualitas Pelayanan Kesehatan
Jakarta : Sagung Seto dengan Kepuasan Pasien
Pengguna Askes Sosial Pada
Sofyan, 2011. Hubungan Pelayanan Pelayanan Rawat Inap di RSUD
Kesehatan dengan Kepuasan Lakipadada Kabupaten Tana
Pasien Rawat Inap Pengguna Toraja. (Diakses tanggal 03
Jamkesmas di Ruangan Seroja RS Agustus 2015)
Undata Palu www.windhayuristi@yahoo.com
Somantri, A., 2006. Skala Pengukuran
Penelitian..Jakarta Yusuf, P., 2013. Gambaran Mutu
Sugiono, 2010. Metode Penelitian Pelayanan Kesehatan pada
Pasien Rawat Inap di Puskesmas
Administrasi Bandung : Alfabeta Campalagian dan Puskesmas
, 2013. Metode Penelitian Mattirobulu Polewali.
Manajemen Bandung : Alfabeta
Suparyanto, 2011. Mutu Pelayanan
Kesehatan. (diakses 13 September
2015)www.dr-
suparyanto.blogspot.com/.../mutu-
pelayanan-kesehatan.

Ulinuha, F. E., 2014. Kepuasan Pasien


BPJS terhadap Pelayanan di Unit
Rawat Jalan Rumah Sakit
Permata Medika. Semarang

UU RI, 2004. Sistem Jaminan Sosial


Nasional. Jakarta

Wanarto, G.B, 2013. Penilaian Mutu


Pelayanan Kesehatan Oleh
Pelanggan. Jawa Timur : Forum
Ilmiah Kesehatan (FORIKES)

Widyatun, D., 2012. Mutu Pelayanan


Kesehatan. (diakses 11 November
2015)

www.jurnalbidandiah.blogspot.co.
id/2012/05/mutu-pelayanan-
kesehatan.html

87

Anda mungkin juga menyukai