"INTERAKSI SOSIAL"
FAKULTAS PSIKOLOGI
T.A 2019/2020
1
DAFTAR ISI
JUDUL...........................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah.................................................................................................................4
BAB 2............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Pengertian Interaksi Sosial..................................................................................................5
B. Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial......................................................................6
C. Proses Interaksi Sosial.........................................................................................................9
D. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial.......................................................................................9
E. Bentuk – Bentuk Interaksi Sosial.......................................................................................10
F. Jenis – Jenis Interaksi Sosial...............................................................................................11
G. Ciri – Ciri Interaksi Sosial...................................................................................................12
BAB 3..........................................................................................................................................13
KESIMPULAN..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
Interaksi sosial ialah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain
atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik.
Hubungan tersebut dapat antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Pada dasarnya manusia dalam
kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain, dimana
kelakuan antar individu saling mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki
kelakuan individu yang lain atau sebaliknya
Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki akal pikiran juga kemampuan
berinteraksi secara individu maupun sosialdan pada dasarnya manusia tidak mampu
hidup sendiri di dalam dunia ini baik sendiri dalam kontek fisik maupun dalam
kontek sosial budaya. Dalam kontek sosial budaya, manusia membutuhkan manusia
lain untuk saling berkolaborasi dalam pemenuhan kebutuhan fungsi-fungsi sosial
satu dengan lainnya dan semua masyarakat pada hakikatnya membudaya dan
berkebudayaan.
3
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan-rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa itu interaksi sosial?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi interaksi sosial?
3. Bagaimana proses interaksi sosial?
4. Apa saja yang menjadi syarat interaksi sosial?
5. Apa saja yang menjadi bentuk-bentuk interaksi sosial?
6. Apa saja jenis-jenis interaksi sosial?
7. Apa saja ciri-ciri interaksi sosial?
4
BAB 2
PEMBAHASAN
5
teliti pengeluaranuang dan kebiasaan-kebiasaan lainnya yang akan melancarkan
pergaulan dengan orang-orang setempat.
6
2. Faktor Sugesti
Sugesti merupakan pengaruh psikis baik yang datang dari diri sendiri,
maupun yang datang dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa di
kritik dari individu yang bersangkutan. Menurut Gerungan (dalam Mahmudah,
2010) sugesti sebagai proses dimana seorang individu menerima satu cara
penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa kritik terlebih
dahulu.
Menurut Ahmadi (dalam Mahmud, 2010) sugesti dapat dibagi menjadi
dua, yaitu Auto-Sugesti (sugesti terhadap diri sendiri yang datang dalam diri
individu yang bersangkutan) dan Hetero Sugesti (sugesti yang datang dari orang
lain). Auto sugesti maupun hetero sugesti dalam kehidupan sehari-hari
mengandung peranan penting.
Peranan hetero-sugesti lebih dominan dibanding perana auto-sugesti.
Dalam kehidupan sosial banyak indicidu menerima sesuatu cara, pedoman,
pandangan, norma dan sebagainya dari orang lain tanpa adanya kritik terlebih
dahulu terhadap apa yang diterimanya. Misalnya dalam bidang perdagangan,
orang mempropagandakan dagangannya sedemikian rupa, hingga tanpa berfikir
panjang orang akan termakan propaganda yang dibuat dan menerima apa saja
yang diajukan oleh pedagang yang bersangkutan. Keadaan seperti ini banyak di
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Banyak hal yang tidak diharapkan oleh
individu yang disebabkan baik karena auto sugesti maupun hetero sugesti.
Misalnya sering seseorang merasa sakit-sakit, walaupun secara objektif yang
bersangkutan dalam keadaan sehat-sehat saja. Tetapi karena auto sugesti orang
tersebut merasa tidak dalam keadaan sehat.
3. Faktor Identifikasi
Identifikasi ialah dorongan untuk menjeadi identik (sama) dengan orang
lain, baik secara fisik maupun non fisik, dan lahiriyah maupun batiniah. Istilah
identifikasi timbul dalam uraian Freud mengenai cara-cara seorang anak belajar
norma-norma sosial dari orangtuanya.
Dalam garis besarnya, anak itu belajar menyadari bahwa dalam
kehidupan terdapat norma-norma dan peraturan-peraturan yang sebaiknya
7
dipenuhi. Ia pun mempelajarinya dengan cara karena didikan orangtuanya yang
menghargai tingkah laku wajar yang memenuhi cita-cita tertentu dan
menghukum tingkah laku yang melanggar norma-normanya. Lambat laun anak
itu memperoleh pengetahuan mengenai apa yang disebut perbuatan yang baik
dan apa yang disebut perbuatan yang tidak baik melalui didikan dari
orangtuanya.
Anak itu secara tidak sadar mengambil alih siakp-sikap orangtua yang
diidentifikasinya, yang dapat dipahami norma-norma dan pedoman-pedoman
tingkah lakunya sejauh kemampuan yang ada pada anak tersebut. Sebenarnya,
ketika manusia masih kekurangan akan norma-norma, sikap-sikap, cita-cita, atau
pedoman-pedoman tingkah laku dalam bermacam-macam situasi di
kehidupannya, akan melakukan identifikasi kepada orang-orang yang
dianggapnya tokoh dalam kehidupannya. Demikianlah, manusia itu terus
menerus melengkapi sistem norma dan cita-citanya, terutama dalam suatu
masyarakat yang berubah-ubah dan dalam siatuasi-situasi kehidupan yang
beragam.
4. Faktor Simpati
Simpati adalah perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain.
Simpati muncul dalam diri seorang individu tidak atas dasar rasional, melainkan
berdasarkan penilaian perasaan. Seorang individu tiba-tiba merasa dirinya
tertarik kepada orang lain seakan-akan dengan sendirinya, dan tertariknya itu
bukan karena salah satu ciri tertentu, melainkan karena keseluruhan cara-cara
bertingkah laku menarik baginya. (Mahmudah, 2010)
Simpati merupakan proses yang sadar bagi manusia yang merasa simpati
kepada orang lain. Peranan simpati cukup nyata dalam hubungan persahabatan
antara dua orang atau lebih. Simpati juga dapat berkembang perlahan-lahan
disamping simpati yang timbul dengan tiba-tiba. Dalam simpati akan dihasilkan
suatu hubungan kerjasama dimana seseorang ingin lebih mengerti orang lain
hingga ia dapat merasa berfikir dan bertingkah laku seakan-akan ia adalah orang
lain itu.
8
Sedangkan dalam hal identifikasi terdapat suatu hubungan di mana yang
satu menghormati dan menjunjung tinggi yang lain, dan ingin belajar dari
seseorang itu karena di anggap orang tersebut ideal. Jadi, dalam simpati
dorongan utama adalah ingin mengerti dan ingin bekerjasama dengan orang lain.
9
apabila terjadi hubungan badaniah. Sebagai gejala sosial itu tidak perlu
berarti hubungan badaniah karena orang dapat mengadakan hubungan
dengan baik tanpa menyentuhnya seperti misalnya dengan cara berbicara
dengan pihak lain tersebut(Soekanto,1982).Kontak sosial dapat berlangsung
dalam tiga bentuk, yaitu antara orang-perorangan, antara orang-perorangan
dengan suatu kelompok, dan antara suatu kelompok dengan kelompok.
(Resita, Herawati, & Suhadi, 2014 )
b. Komunikasi
Arti penting komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran
pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah
atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang
tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap
perasaam yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut
(Soekanto,1982).Sedangkan menurut Wiryawan & Noorhadi(dalam Resita,
Herawati, & Suhadi, 2014) komunikasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Komunikasi dapat dipandang sebagai proses penyampaian informasi
2. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan dari seorang kepada
orang lain.
3. Komunikasi diartikan sebagai proses penciptaan arti terhadap
gagasan atau ide yang disampaikan.
10
Kerjasama merupakan interaksi sosial yang pokok. Kerjasama adalah
suatu usaha bersama antara perorangan atau kelompok manusia untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Kerjasama timbul karena
orientasi perorangan terhadap kelompok (in group) dan kelompoknya
dengan kelompok lain (out group. Terdapat 5 bentuk kerjasama, yaitu
kerukunan/gotong royong, bergaining, co-optation, coalition, joint-ventrue.
b. Akomodasi (acomodation)
Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan
tanpa menghancurkan pihak lawan, sehingga lawan tidak kehilangan
kepribadiannya. Tujuan akomodasi adalah untuk mengurangi pertentangan
antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang disebabkan
perbedaan pendapat, mencegah memuncaknya pertentangan untuk sementara
waktu, menciptakan kerjasama antar kelompok sosial, dan menyatukan
kelompok-kelompok sosial yang terpisah. Akomodasi terbagi atas beberapa
bentuk yaitu coersion, compromise, arbitration, mediation, consiliation,
tolerantion, stalemate, adjustion.
c. Asimilasi
Asimilasi ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan
yang ada antara orang – perorangan atau kelompok-kelompok manusia untuk
mempersatukan tindakan, sikap dan proses-proses mental dengan
memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
2. Proses Disosiatif
Disosiatif (Oposisi) artinya cara berjuang melawan seseorang atau
kelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Oposisi dapat dibedakan
dalam 3 bentuk, yaitu persaingan, kontravensi, dan pertentangan/pertikaian.
11
Interaksi sosial sudah mulai terjadi pada saat 2 individu bertemu.
Interkasi sosial terjadi apabila masing-masing pihak sadar akan perubahan
yang terjadi akibat pihak lain. Individu yang memberikan pengaruh atau
stimulus kepada individu lain. Contohnya seperti berjabat tangan, berdiskusi,
saling menegur, bertengkar, dan lain-lain.
12
BAB 3
KESIMPULAN
Interaksi sosial adalah suatu hunbungan antara individu satu dengan individu
yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat hubungan yang saling timbal balik.
Sehingga dimanapun masyarakat berada, interaksi sosial yang membuat mereka
terhubung antar satu dengan yang lainnya.
Masyarakat adalah manusia yang hidup bersama disuatu wilayah tertentu dalam
waktu yang cukup lama yang saling berhubungan, tinggal dan memiliki kebiasaan,
tradisi dan perasaan persatuan yang beragam.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anam, M. C. 2009. Hubungan antara tingkat kecemasan dan interaksi sosial pada
siswa program akselerasi di MAN 2 Madiun. Undergraduate thesis. IAIN Sunan
Ampel Surabaya
Anwar, M.K. 2016. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial pada
Perawat di Rumah Sakit Islam Surakarta. Skripsi.Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Faizi, A.A. 2019. Interaksi Sosial dalam Membangun Akhlak Santri di Pondok
Pesantren Al-Hikmah Melathen Tulungagung. Skripsi. IAIN Tulungagung
Saiful, M.M. 2015. Interaksi Sosial Wanita Single Parent. Undergraduate thesis.
UIN Sunan Ampel
14