Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK

6
Laila Huzna Tarigan (188600033)

Anatasya Diani Pratiwi (188600110)

Sherlina Barus (188600061)

Quenne Sembiring (188600025)

Anita Cicilia (188600125)

Agustinus Manulang ( 188600145)

Anggi Selviana (188600119)

Tisna Catur Ulfa (148600072)

Iman maulana (188600153)


Pengertian

Pendekatan Gestalt adalah terapi humanistic eksintensial yang berlandaskan premis, bahwa individu
harus menemukan caranya sendiri dalam hidup dan menerima tanggung jawab pribadi jika individu ingin
mencapai kedewasaan.

Tujuan dasar dari pendekatan ini adalah agar klien mencapai kesadaran tentang apa yang mereka
rasakan dan lakukan serta belajar bertanggung jawab atas perasaan, pikiran dan tindakan sendiri.
Selanjutnya, pendekatan ini juga dianggap pendekatan yang hidup dan mempromosikan pengalaman
langsung, bukan sekedar membicarakam permasalahan dalam konseling. Oleh karena itu pendekatan ini
juga disebut experimental, dimana konseli merasakan apa yang mereka rasakan, pikirkan dan lakukan

pada saat klien berinteraksi dengan orang lain (Corey, 1986).
Konsep terapi Gestalt

Pendekatan Gestalt adalah terapi humanistic eksintensial yang berlandaskan premis, bahwa
individu harus menemukan caranya sendiri dalam hidup dan menerima tanggung jawab
pribadi jika individu ingin mencapai kedewasaan.

Tujuan dasar dari pendekatan ini adalah agar klien mencapai kesadaran tentang apa yang
mereka rasakan dan lakukan serta belajar bertanggung jawab atas perasaan, pikiran dan
tindakan sendiri.
Selanjutnya, pendekatan ini juga dianggap pendekatan yang hidup dan mempromosikan
pengalaman langsung, bukan sekedar membicarakam permasalahan dalam konseling. Oleh
karena itu pendekatan ini juga disebut experimental, dimana konseli merasakan apa yang
mereka rasakan, pikirkan dan lakukan pada saat klien berinteraksi dengan orang lain (Corey,
1986):
4. Memiliki kesadaran diri. 1. Dapat dipahami dalam keseluruhan
konteks

2. Merupakan bagian dari


Tujuan konsep terapi lingkungan dan hanya dapat
5. Dapat memilih secara
gestalt dipahami dalam kaitannya
sadar dan bertanggung
jawab. dengan lingkungan tersebut.

6. Mampu mengendalikan
dan mengarahkan hidupnya.
3. Sebagai aktor bukan reactor.
Proses terapi gestalt

Menurut Zinker (1978) melalui terapi Gestalt, klien diharapkan mampu untuk
meningkatkan kesadaran diri, mengambil hikmah pengalaman secara bertahap,
mengembangkan kemampuan dan memperoleh nilai untuk memenuhi kebutuhan tanpa
harus melanggar hak orang lain, lebih sadar akan perasaannya, belajar bertanggungjawab
pada apa yang mereka lakukan serta menerima konsekuensi perbuatannya, mampu
meminta dan mendapat pertolongan dan menolong orang lain.
Adapun proses konseling terapi Gestalt, yaitu :

• Transisi, yaitu keadaan klien dari


selalu ingin dibantu oleh lingkungan • Impasse, yaitu individu
kepada keadaan berdiri sendiri. yang bingung, kecewa,
terhambat.

• Avoidance and Unfinished


Business, yang termasuk dalam
unfinished business ialah emosi-
emosi, peristiwa-peristiwa, • Here and Now, yaitu penanganan
pemikiran-pemikiran yang terlambat kasus adalah di sini dan masa kini.
dikembangkan klien. Konselor tidak menanyakan why karena
hal itu akan menyebabkan klien
melakukan rasionalisasi dan tak akan
menghasilkan pemahaman diri.
Teknik-teknik terapi geslat

Dalam proses konseling, ada beberapa teknik yang berguna sebagai alat untuk membantu klien
memperoleh kesadaran yang lebih penuh untuk bisa menghadapi urusan yang tidak dapat
diselesaikan. Berikut beberapa teknik dalam terapi Gestalt, yaitu :

1. Pendekatan Gestalt terhadap Kerja Mimpi


2. Permainan Melebih - Lebihkan
3. Permainan Ulangan
4. Berkeliling
5. Permainan Dialog
6. Latihan Saya Bertanggung Jawab
7. Bermain Proyeksi
8. Teknik Pembalikan
9. Tetap dengan Perasaan
Tahap-tahap terapi gestalt

Proses konseling gestalt terjadi dalam tahapan tertentu yang


fleksibel. Tiap-tiap tahap memiliki prioritas dan tujuan
tertentu yang membantu konselor dalam
mengorganisasikan proses konseling. Tahapan-tahapan
tersebut adalah:
1. Tahap Pertama (The Beginning Phase) 2. Tahap Kedua (Clearing The Ground)
Pada tahap ini konselor menggunakan metode Pada tahap ini konseling berlanjut pada strategi-strategi
fenomenologi untuk meningkatkan kesadaran yang lebih spesifik. Konseli mengeksplorasi berbagai
konseli, menciptakan hubungan dialogis, introyeksi, berbagai modifikasi kontak yang dilakukan dan
mendorong keberfungsian konseli secara sehat unfinished business. Peran konselor adalah secara
dan menstimulasi konseli untuk berkelanjutan mendorong dan membangkitkan keberanian
mengembangkan dukungan pribadi (personal konseli mengungkapkan ekspresi pengalaman dan emosi-
support) dan lingkungannya. emosinya dalam rangka katarsis dan menawarkan konseli
untuk melakukan berbagai eksperimentasi untuk
meningkatkan kesadarannya, tanggung jawab pribadi dan
3. Tahap Ketiga (The memahami unfinished business.
Existentian Encounter)
Pada tahap ini ditandai dengan
aktifitas yang dilakukan konseli
dengan mengeksplorasi
masalahnya secara mendalam
dan membuat 4. Tahap Keempat (Integration)
perubahanperubahan yang Pada tahap ini konseli sudah mulai mengatasi 5. Tahap Kelima (Ending)
cukup signifikan. krisis-krisis yang dialami sebelumnya dan mulai Pada tahap ini konseli siap
mengintegrasikan keseluruhan diri (self), untuk memulai kehidupan
pengalaman dan emosi-emosinya dalam secara mandiri tanpa
perspektif yang baru. superv
isi konselor.
KESIMPUL
AN

Aliran Gestalt dalam psikologi mempelajari gejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas, bukan sebagai
bagian dari keseluruhan bentuk tersebut. Konsep dasar dari konseling atau terapi Gestalt yaitu
menimbulkan kesadaran individu dan untuk mengubah individu dari yang bergantung pada lingkungan
menjadi individu yang mandiri dan bertanggungjawab. Tujuan dasar terapi Gestalt yaitu untuk
memperoleh kesadaran diri individu agar mau menerima kenyataan serta mampu menghadapi kenyataan
yang sedang dihadapi. Pada saat proses konseling, konselor membantu konseli melakukan transisi dari
ketergantungan terhadap lingkungan menjadi percaya akan kekuatan sendiri. Ada beberapa proses
konseling Gestalt, antara lain yaitu transisi, avoidance and unfinished business, impasse, dan here and now.
Dalam proses konseling, ada beberapa teknik yang dapat digunakan antara lain Pendekatan gestalt
terhadap kerja mimpi, permainan melebih–lebihkan, permainan berulangan, berkeliling, permainan
berdialog, latihan saya bertanggungjawab, permainan proyeksi, teknik pembalikan, dan tetap dengan
perasaan.

Anda mungkin juga menyukai