AMMONIA STORAGE
AS – T 101.
2. Start Up ………………………………………………… 4
0
AMMONIA STORAGE (AS-T101)
Unit Ammonia storage ini berfungsi untuk menyimpan Ammonia Cair dari hasil
produksi Ammonia Plant. Serta system pengendaliannya.
1
b. AS – K – 101 A/B Kompressor Refrigerasi Ammonia Vapor : alat ini berfungsi
untuk menjaga tekanan tangki penyimpanan dengan jalan menghisap dan
mengkompresikan uap yang terbentuk dan mengkondensasikannya kembali
secara terus menerus.
c. AS –P –101 A/B/C - Pompa Tranfert Ammonia Cair untuk pengapalan. Alat ini
berfungsi untuk memindahkan Ammonia Cair dari dalam tangki penyimpanan ke
tangki kapal sesuai jumlah yang di inginkan dalam kontrak. Di lengkapi 3 pompa
dengan masing – masing berkapasitas 400 MT/h.
d. AS – LA – 101. Loading Arm : adalah suatu alat yang berfungsi untuk
menghubungkan System perpipaan didarat dengan perpipaan di kapal agar
Ammonia dapat di alirkan.
2
e. AS – E – 104 A/B/C Ambient vaporizer : Alat ini berfungsi untuk menghindari
tekanan minus (vaccum) dalam tangki dan untuk menghindari low press suction
pompa pada saat loading Ammonia ke kapal, dengan cara melewatkan liquid
ammonia ke alat ini.
Vapour yang terbentuk dimasukkan ke dalam tangki kembali.
3
Untuk pengapalan Ammonia, seluruh perpipaan yang menuju kapal harus dilakukan
cooling down terlebih dahulu, dengan cara mengalirkan sedikit Ammonia dari tangki
Ammonia melalui By pas pompa AS – P – 101 A/B/C yang menuju ke loading Arm.
Kemudian dialirkan ke AS – E – 104 ambient vaporazer dan uap yang terbentuk
dikembalikan ketangki AS – T – 101 melalui vapor line. Hal ini dilakukan sampai
tempeatur perpipaan cukup dingin, apabila temperatur sudah tercapai maka by pass
pompa AS – P – 101 A/B/C dapat ditutup. Start pompa tranfer ke kapal dan selama
loading Ammonia ke kapal, uap yang terbentuk di kembali ke tangki AS – T – 101
melalui Vapor Line.
2. Start Up Unit
4
- Yakinkan bahwa System Refrigerasi siap untuk dioperasikan.
- Isi tangki dengan Ammonia Cair secara pelan – pelan , kemudian start
System Refrigerasi untuk mempertahankan tekanan dalam tangki, atur
beban kompressor As – K 101 A/B dengan PIC-0415B. Atur pula
penurunan temperatur selama start up dengan batasan 5 0C/jam max dan
atur flownya melalui HV-0302. Tahapan Cooling Down dinyatakan selesai
bila temperatur tangki tercapai –33 0C dan telah terjadi level.
3. Normal Operasi :
Pada Normal operasi unit ini akan kontinyu menampung Ammonia Cair dari hasil
produksi Ammonia Plant. Untuk menjaga kestabilan tekanan tangki pada 1.10
kg/cm2 abs. dan temperatur –33 0C . maka salah satu kompressor AS – K – 101
harus beroperasi / running dengan baik , dengan kontrol presure PIC-0415 B yang
akan mengatur beban kompressor. Sedangkan kontrol presure PIC-0415 A akan di
operasikan bila kedua buah kompressor yang ada tidak dapat beroperasi dengan
baik. Pada Kasus tranfer Ammonia Cair ke kapal (saat loading), untuk menghindari
Vaccum (tekanan minus) dalam tangki AS – T – 101, maka Ambient Vaporizer di
aktifkan dan di kontrol dengan PIC-0602.
4. Throuble Shooting.
5
Beberapa variable berikut ini dapat mempengaruhi kerja System Refrigerasi di
Ammonia Storage dan cara menanggulanginya, antara lain :
a. Tekanan tangki terlau tinggi dapat di pengaruhi beberapa hal :
- Laju alir Ammonia product terlalu tinggi turunkan laju alir sesuai kisaran
(83.8 ton/h design).
- Kecepatan pembentukan uap ammonia dalam tangki naik naikkan beban
kompressor Refrigerasi Via. PIC-0415B.
- Tenmperature Ammonia Product terlau tinggi turunkan pada ring kisaran.
- Akumulasi gas inert dalam tangki turunkan dengan jalan buka vent ke
atmosfer Via PIC–0415A.
b. Temperature Discharge AS – K – 101 A/B tinggi turunkan Via AS – E 101
dengan mengatur dampernya.
c. Tekanan AS – T 101 Vaccum aktifkan ambient Vaporizer AS – E 104 A/B/C.
5. Interlock System.
6
I – 1 : Interlock inlet valve XV – 0301 Main Stop Valve ammonia. Product inlet
AS – T – 101.
I – 2 : Interlock valve HV – 0302 Bp Pass XV – 0301.
I – 3 : Common Interlock ke pompa Ammonia AS – P 101 A/B/C.
I – 4 : Interlock Untuk pompa tranfer AS – P - 101 A.
I – 5 : Interlock untuk pompa tranfer AS – P - 101 B.
I – 6 : Interlock untuk pompa tranfer AS – P – 101 C.
I – 7A : Interlock ke kompressor AS –K –101 A.
I – 7B : Interlock ke kompresor AS – K – 101 B.
I – 8 : Interlock jetty valve HV – 0601
I - 9 : Interlock valve HV – 0418 main stop valve ke suction AS – P – 101 A/B
Selama didalam tangki AS – T – 101 masih ada level ammoniaknya , maka unit ini
sedapat mungkin tetap beroperasi dengan normal.
7
Pada kasus Emergency S/D yang disebabkan oleh tripnya kompressor As – K – 101
yang runing, maka segera re start lagi atau start kompressor yang stand by. Apabila
terjadi kasus Emergency S/D yang di sebabkan adanya kerusakan salah satu alat
pada system refrigerasi dan tidak memungkinkan untuk dirunningkan, maka untuk
mengontrol tekanan tangki AS – T 101, aktifkan PIC–0415 A Vent ke Atmosfer.
5. Untuk XV-0301 dan HV-0302 juga akan menutup bila kasus berikut aktif :
- PAHH-0602 : - Tekanan tangki high-high.
- PAHHH-0416 : - Tekanan tangki high-high-high.
- LAHH-0413 : - Level tangki high-high.
- LAHHH-0412 : - Level tangki high-high-high.
- HS-1101 : - ESD untuk tangki dan pompa.
- HS-1104 : - ESD general.