Anda di halaman 1dari 5

A.

Latar Belakang Masalah

Berkembangnya perekonomian global dapat ditandai dengan munculnya berbagai

macam industri baru berbasis pengetahuan (Saleh, 2012) Implikasinya, knowledge

asset menjadi sangat penting dalam peningkatan nilai perusahaan daripada faktor

produksi phisik karena perusahaan berusaha untuk mempertahankan posisinya di

pasar.

Dewasa ini, pengakuannya terhadap kemampuan intellectual capital dalam

menciptakan dan mempertahankan keuntungan kompetitif dan shareholder value, juga

naik signifikan(Tayles et al., 2012). Era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan

saling berkompetisi untuk dapat menghasilkan kualitas yang lebih baik. Untuk

menghasilkan kualitas yang lebih baik, diperlukan strategi dalam memenangkan

kompetisi tersebut salah satunya adalah intellectual capital. Intellectual capital

merupakan suatu hal yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi yang dapat

menghasilkan nilai perusahaan seperti keunggulan dalam berkompetisi yang

didasarkan pada beberapa komponen utama intellectual capital seperti human capital,

structural capital, dan customer capital. Ulum (2012) meneliti pengaruh Intellectual

capital terhadap kinerja keuangan perusahaan dan menemukan bahwa IC berpengaruh

positif terhadap kinerja perusahaan yang go publik maupun tidak di Indonesia.

Penelitian Boedi (2013) yang menguji perbedaan pengungkapan Intellectual capital

antara sektor industri lama dengan sektor industri baru membuktikan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara sektor industri lama dan baru berkaitan dengan

pengungkapan Intellectual capital dalam laporan tahunan perusahaan. Laporan

keuangan dinilai gagal dalam menggambarkan luas cakupan nilai intangible

assmenimbulkan peningkatan asimetri informasi antara perusahaan dengan user


menciptakan ketidakefisienan dalam proses alokasi sumber daya dalam pasar modal

(Li et al., 2013).

Dari beberapa peneliti menemukan adanya gap yang besar antara nilai pasar dengan

nilai buku yang diungkapkan oleh perusahaan karena perusahaan-perusahaan tersebut

gagal melaporkan “hidden value” dalam laporan tahunannya (Wardhani 2014).

Pendekatan yang pantas untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan adalah

dengan mendorong peningkatan informasi pengungkapan Intellectual capital.

Sebagian besar perusahaan hanya menyajikan aset fisik atau finansial dalam neraca

perusahaannya. Padahal, bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang industri

berbasis teknologi, kekayaan perusahaan tidak hanya diukur dari aset berwujudnya

saja namun juga mencakup aset tak berwujud yang mreka sebut Intellectual capital

(IC). Aset tak berwujud ini yang meliputi proses organisasi, pengetahuan dan know-

how karyawan, dan hubungan yang mendukung atau menciptakan kekayaan

(keuntungan) bagi perusahaan. IC dianggap memiliki peran penting dalam

meningkatkan nilai bagi perusahaan serta mendukung terciptanya keunggulan

kompetitif yang berkelanjutan. Intellectual capital diakui dapat meningktakan

kentungan perusahaan yang labanya dipengaruhi oleh inovasi dan knowledge-

intensive services(Wardhani 2014).

Menurut Bukh (2013), beberapa bentuk dari intellectual capital disclousure yakni

informasi yang bernilai bagi investor, yang dapat membantu mereka mengurangi

ketidakpastian mengenai prospek ke depan dan memfasilitasi ketepatan nilai terhadap

perusahaan. Intellectual capitaldisclosureini juga dapat menunjukkan kinerja

keuangan yang lebih baik (Saleh et al., 2012). Implementasi Intellectual capitaladalah

sesuatu yang baru, bukan saja di Indonesia tetapi juga di lingkungan bisnis global

(Sawarjuwono,2010).
Tujuan utama VAIC adalah untuk menciptakan value added, sedangkan untuk

menciptakan value addeddibutuhkan ukuran yang tepat tentang physical capital(yaitu

dana-dana keuangan) dan intellectual capital potensial (direpresentasikan oleh

karyawan dengan segala potensi yang dimilikinya). VAIC menunjukkan bagaimana

kedua sumber daya tersebut (physical capital dan intellectual potensial) telah secara

efisien dimanfaatkan oleh perusahaan ( Yuniasih, 2010).

Intellectual Capital Disclosure merupakan suatu cara perusahaan untuk

menyampaikan informasi dalam bentuk annual report. Intellectual Capital Disclosure

merupakan informasi yang diberikan berupa pernyataan, catatan mengenai

pernyataan, dan tambahan pengunkapan informasi yang terkait dengan catatan. Tiga

konsep disclosureyang umumnya dikemukakan yaitu adequate (cukup), fair (wajar),

dan full disclosure (pengungkapan yang lengkap) (Wardhani, 2014).

Keunggulan kompetitif memiliki dampak mediasi psotif untuk meningkatkan

hubungan antara kenirja perusahaan dan intellctual capital yang dimiliki industri

pembiayaan skala mikro di Uganda (Tayles et al. 2012). Penelitian yang dilakukan

oleh (Boedi, 2013) yang meneliti tentang kinerja modal intelektual dan dampak pada

kinerja perusahaan (EPS, ROE, dan ROI) sektor asuransi di Pakistan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa human capital yang lebih banyak memiliki hubungan yang

signifikan dengan kinerja keuangan (ROE dan EPS) pada perusahaan sektor asuransi,

namun dua komponen lainnya yaitu capital employed dan structural capital, juga

layak memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja keuangan.

Informasi mengenai Intellectual Capital Disclosure merupakan hal yang

penting dalam proses pengambilan keputusan. Pengungkapan Intellectual Capital

dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi oleh investor dan mengurangi biaya

modal perusahaan. pengungkapan intellectual capital dalam annual report yang


diungkapkan banyak kedalam bentuk discursive atau narasi non-numerik (Yuniasih,

2010).

Yang terakhir, sebagian besar mandatory disclosureyang disyaratkan oleh profesi

akuntansi (accounting profession)terkait dengan physical capital. Adanya

pengungkapan intellectual capital sebagai faktor yang sangat penting (pivatol factors)

bagi perusahaan, menjadikan mandatorydisclosure yang terkait dengan physical

capital menjadi kurang revelan bagi user. Hal ini menimbulkan kesenjangan informasi

terkait pengambilan keputusan investasi. Oleh karena itu, penyusun standard

(standard setter) perlu menyusun pedoman bagi pengungkapan informasi intellectual

capital untuk melindungi kepentingan pemakai.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk memberikan

gambaran pengungkapan intellectual capital dengan cara menganalisis laporan

tahunan (annual report) perusahaan. Peneliti akan menganalisa perusahaan Farmasi di

Indonesia, Malaysia dan Singapura yang terdaftar pada bursa efek masing-masing

negara pada periode tahun 2017-2018. Dari penjabaran di atas maka penulis

mengambil judul “Pengungkapan Intellectual Capital Pada Perusahaan High Ic

Intensive Di Bei Tahun 2017-2018

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalah pada

penelitian ini adalah bagaimana pengungkapan intellectual capital pada pada

perusahaan High Ic Intensive di Bei Tahun 2017-2018 ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Bagaimana

Pengungkapan Intellectual Capital Pada Perusahaan High IC Intensive Di BEI Tahun

2017-2018
D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian yang diajukan ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Untuk memperoleh gambaran tentang pokok masalah yang ada di

objek penelitian (perusahaan), menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti dan

membandingkan dengan teori yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan terhadap pokok masalah yang

telah disesuaikan dengan teori yang ada.

3. Bagi Almamater

Sebagai bahan refrensi bagi peneliti yang mengambil topik yang sama dan menambah
hazanah perbendaharaan penelitian di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Anda mungkin juga menyukai