net/publication/331521557
CITATIONS READS
0 431
4 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Baju Arie Wibawa on 05 March 2019.
Baju Arie Wibawa1, Kurnia Widiastuti2, Velma Nindita3, Ratri Septina S4 dan Ikhwanudin5
email: baju.ariwibawa@gmail.com, widya_unlam@yahoo.co.id
Universitas PGRI Semarang
Abstrak
Desa Wonosari Kec. Bonang, Kab. Demak merupakan desa yang memiliki industri pengolahan ikan yang sangat besar,
terutama yang berupa pemindangan dan pengasapan ikan. Proses pemindangan berbagai jenis ikan dilakukan dengan cara
tradisional atau sederhana. Saat ini terdapat sekitar 40 pengelola dengan kasitas sampai 1 ton per hari. Pengolahan ikan
pindang saai ini dilakukan di tengah lingkungan permukiman sebagai suatu home industri sehingga mengakibatkan
permasalahan pada higienitas hasil olahan, adanya pencemaran lingkungan, serta bercampurnya kegiatan rumah tangga
dengan usaha yang saling menggangu. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi permasalahan, identifikasi pelaku dan
kegiatan, analisis kebutuhan ruang dan membuat rancangan model ruang atau bangunan pemindangan ikan ikan. Penelitian
ini merupakan penelitian aplikatif dengan pendekatan kualitatif. Data pengukuran dan perekamanan visual yang diambil
secara primer, selanjutnya dianalisis dari beberapa aspek arsitekturalnya (pengguna, kegiatan, kebutuhan, hubungan, dan
konsep) untuk selanjutnya dibuat rancangan model bangunannya. Hasil dari penelitian ini adalah konsep rancangan dan
model bangunan pemindangan ikan. Denah ruang pemindangan harus dipisahkan antara ruang bersih (kering) dengan ruang
kotor (basah) sehingga kedua aktivitas yang memiliki fungsi dan sifat yang sangat berbeda dari segi higienitas dan
kelembabannya dapat dipisahkan dan tidak saling mengganggu. Pengelompokan ruang pemindangan dalam suatu sentra
bersama akan memberikan kemudahan dalam pengendalian dampak lingkungan melalui pembuatan pengolah limbah
sederhana individu atau IPAL bersama. Terkait dengan konsep bangunan sentra ini, maka desain rancangan denah tipikal
yang diberikan harus dapat digabungkan menjadi unit-unit bangunan dengan variasi jumlah unit pemindangan sesuai
kebutuhan tapak untuk dapat diterapkan dalam suatu sentra pemindangan ikan.
Abstract
Wonosari in the Districts of Bonang, Demak is a village with the biggest fish processing industry, especially for boiled &
salted fish and smoked fish. The process of boiling and salting (Tongkol, Banyar, Salem, etc.) is done traditionally. At this
moment, there are around 40 sellers with the capacity of about 10 tons of fish production a day. Boiled & salted fish
processing is now done in the middle of a crowded settlement area (home industry) which causes issues in the hygiene of
the products, environmental pollution, also the disturbance in the dwelling activities. In this research, we aim to make an
issue identification, perpetrators and activities identification, space requirement analysis, and also making a space
planning model of this fish production industry. The fish production is based on an applicative way with a qualitative
approach. The visual data analysis that will be done primarily, then will be analyzed in an architectural way that includes
human resources, activities, needs, communication, and concept. And next, we will create the model planning of the
building. The result of this research is the concept and model design. The floor plan of the fish production building has to
be separated, for the clean (dry) room and the dirty (wet) room. So both rooms’ activities which have different equipment
and production results can be functionalized optimally. The separation of the boiling and the salting room in this industry
will give advantages in controlling the impacts and consequences by creating the conjoined WWT (Wasted Water
Treatment) in the individual or communal building. Regarding the concept of this building, the typical floor plan has to be
joined into building units with suitable variations so they could be applied in a center for fish production.
234
SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN (SNHP)-VII
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG, 26 OKTOBER 2017
peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan dan digunakan untuk pemindangan adalah kayu bakar,
menganalisa aktivitas yang ada pada bangunan namun tidak sedikit pengusaha yang sudah
pemindangan dari aspek fungsi, aktivitas, sirkulasi, menggunakan kompor gas dengan bahan bakar
higienitas serta dampak terhadap lingkungan. LPG.
Proses dan tahapan pelaksanaan untuk Dalam pemindangan, dandang yang
kegiatan ini dapat diuraikan sebagai berikut: digunakan adalah dandang yang berdiameter 30
1) Survey pengukuran untuk pendataan dan hingga 50 cm, sehingga dapat memuat sekitar 20-30
pengukuran kondisi pemindangan ikan yang ikat besek yang berisi ikan atau dapat juga memuat
ada saat ini, termasuk kondisi sanitasi, air sebanyak 2-3 rantang yang masing-masing rantang
bersih dan lain-lain. berisi 10-12 ikan. Istilah rantang dan besek adalah
2) Melakukan survey dimensi ruang-ruang untuk alat berupa ayaman bambu yang digunakan untuk
proses pemindangan dan dokumentasi visual. meletakkan ikan yaang akan dipindang. Dalam
3) Kompilasi data yang telah dikumpulkan proses pemindangan ikan, ikan yang akan dipindang
menurut kebutuhan analisis penelitian dan tidak perlu dibersihkan bagian dalam perut ikannya,
perancangan. agar tidak daging ikan tidak hancur pada saat
4) Analisis permasalahan dan potensi dari aspek dipindang nanti. Namun beberapa pengusaha ada
penggunaan ruang dan lingkungan yang ada. yang membuang isi perut ikan terlebih dahulu,
5) Menetapkan konsep-konsep perancangan untuk meningkatkan kualitas produksi olahan ikan
sebagai dasar perancangan bangunan pindangnya. Setelah dicuci, selanjutnya ikan di beri
pemindangan. garam dengan cara dilumurkan ke badan ikan,
6) Melakukan proses proses perancangan untuk dimana garam ini berfungsi sebagai pengawet alami
memecahkan berbagai permasalahan dan yang dapat memperbaiki cita rasa pada ikan. Setelah
potensi yang dihadapi. ikan dilumuri oleh garam, selanjutnya ikan ditata di
rantang atau besek dengan penataan yang rapi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Selanjutnya besek atau rantang yang telah berisi
Proses Pengolahan Pindang Ikan Eksisting ikan tadi dimasukkan kedalam dandang, dan siap
Pemindangan merupakan hasil olahan ikan untuk di masak atau dipindang.
dengan cara mengkombinasikan antara perebusan
dan penggaraman ikan. Dalam proses pemindangan Gambar 1:
ikan di Desa Wonosalam masih menggunakan alat Proses Pengolahan Ikan Pindang
yang sederhana dan tradisional. Bahan bakar yang
236
SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN (SNHP)-VII
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG, 26 OKTOBER 2017
238
SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN (SNHP)-VII
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG, 26 OKTOBER 2017
Gambar 12: Prototipe tipe 4 unit (full) Gambar 14: Prototipe tipe 8 unit (full)
Gambar 13: Prototipe tipe 4 unit (half) Gambar 15: Prototipe tipe 12 unit (Full)
241
SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN (SNHP)-VII
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG, 26 OKTOBER 2017
DAFTAR PUSTAKA
Abbas Siregar Djarijah, Ir – Ikan Asin. PT Kanisius
– Yogyakarta 1995
Adawyah, Rabiatul. 2007. Pengolahan dan
Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta.
A.S. Murniyati, Ir dan Sunarman, Ir - Pendinginan
Pembekuan dan Pengawetan Ikan. PT
Kanisisus Yogyakarta 2000
242