Anda di halaman 1dari 2

REKAP PERTANYAAN MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI

(KELOMPOK 2)

1. Umi Nur Fitriana (1803101117)

Bagaimana interaksi antara ketiga unsur penalaran (asersi, keyakinan, dan


argumen) sebagai bukti rasional untuk mengevaluasi kebenaran suatu pernyataan teori?

Jawaban :

Di dalam Asersi memiliki fungsi ganda dalam penalaran yaitu sebagai elemen
pembentuk (ingredient) argumen dan sebagai keyakinan yang dihasilkan oleh penalaran
(berupa kesimpulan). sedangkan Keyakinan merupakan unsur penting dalam penalaran
karena keyakinan menjadi obyek atau sasaran penalaran dan karena keyakinan
menentukan posisi (paham) dan sikap seseorang terhadap suatu masalah yang menjadi
topik bahasan. kemudian Argumen digunakan untuk membentuk, memelihara, atau
mengubah suatu keyakinan.

2. Anissa Ayera (1803101126)

Dapatkah seseorang memegang keyakinan yang kuat terhadap suatu asersi yang
salah atausebaliknya menyangkal suatu asersi yang benar? Berilah contoh.

Jawab :

Sebelumnya mari kita bahas terlebih dahulu, apa itu asersi dan apa itu keyakinan?
Menurut Suwrdjono dalam bukunya disebutkan bahwa Asersi(pernyataan) memuat
penegasantentang sesuatu yang realitas. Pada umumnya Asersi dinyatakan dalam bentuk
kalimat.Sedangkan Keyakinan terhadap Asersiadalah tingkat kebersediaan untuk
menerima bahwaasersi tersebut benar. Keyakinan sendiri diperoleh karena kepercayaan
tentang kebenaran yangdiletakan pada suatu asersi.Jika dikaitkan pada definisi diatas, bisa
kita kaitkan bahwa Asersi sendiri merupakan bahan olahdalam bentuk argument, artinya
asersi bisa bertindak sebagai Premis yaitu pendukung sebuahkonklusi, dan Konklusi yaitu
asersi yang diturunkan dari serangkaian Asersi.Jika sebuah konklusi diturunkan dari
serangkaian premis yang salah satu merupakan pernyataanfakta dan yang lain asumsi,
maka konklusi tidak dapat dipandang sebagai pernyataan fakta. Makadari itu, keyakinan
terhadap konklusi dibatasi oleh keyakinan terhadap premis. Dan artinya asersiyang
dianggap benar bisa jadi menjadi sebuah kesalahan begitu juga sebaliknya, asersi
yangsalah bisa saja sebuah kebenaran.Oleh karena itu, bisa saja kita meyakini suatu asersi
yang dinilai salah, dan sebaliknyamenyangkal asersi yang dinilai benar, karena kembali
ke pengertian awal bahwa keyakinan itusendiri merupakan tingk at kebersediaan untuk
menerima, bukan keyakinan yang mutlak. Danperlu kita ketahui bahwa keyakinan yang
diperoleh seseorang karena kekuatan atau kelemahanargumentasi adalah terpisah dengan
masalah apakah pernyataan yang diyakini itu benar atausalah.Contoh:Asersi Benar:
Burung dapat terbang, asersinya benar, tetapi kita bisa menyangkalkebenaran asersi ini,
karena ada burung Unta yang tidak bisa terbangAsersi Salah: Laki-laki itu tampan,
sedangkan wanita cantik. Asersinya salah, ada beberapa laki-laki berwajah cantik, dan
wanita yang berwajah tampan.

3. Citra Rindi Hidaya Putri (180310112)

Apa tujuan dari penalaran dan sebutkan ciri" dari penalaran ?

Jawaban :

Tujuan dari penalaran adalah untuk menentukan secara logis atau objektif, apakah
yang kita lakukan itu benar atau tidak sehingga dapat dilaksanakan.

Penalaran mempunyai ciri-ciri :

 Logis, suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang
ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih.
 Analitis, berarti bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif
seseorang dalam merangkai, menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal
pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.
 Rasional, artinya adalah apa yang sedang di nalar merupakan suatu fakta atau
kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam.

4. Berlian Kusuma Ningrum (1803101134)

Dalam argumen deduktif, apakah premis yang benar dapat menghasilkan konklusi yang
salah? Tolong jelaskan !

Jawaban :

Bisa saja terjadi, konklusi bisa saja salah saat premis-premisnya benar. Hal ini terjadi saat
premis minor mengaskan konsekuen, bukan menegaskan antesedan. Idealnya, konkulsi
akan benar saat premis minornya menegaskan antesedannya bukan menegaskan
konsekuennya

Anda mungkin juga menyukai